Anda di halaman 1dari 94

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN DI OUTLET CHATIME CABANG TANJUNG


DUREN

Proposal Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

Nama : Lina Yulianti

NPM : 201914500263

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Universitas Indraprasta PGRI

2023

1
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Lina Yulianti

NPM : 201914500263

Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Judul Skripsi : Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan

Pembelian di Outlet Chatime Cabang Tanjung Duren.

Telah diperiksa dan disetujui untuk dinilai

Pada tanggal .....

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

(Deden Ibnu Aqil, S.si., M.Pd.) (Ahmad Nizar, M.Pd, M.Si)

2
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Lina Yulianti

NPM : 201914500263

Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Judul Skripsi : Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan

Pembelian di Outlet Chatime Cabang Tanjung Duren.

Tim Penilai

Nama Tanda

Tangan

Ketua : Prof. Dr. H. Sumaryoto, S.E., M.M. ......................

Sekretaris : Deta Muliyani, M.Pd. ......................

Anggota :

No. Nama TandaTangan

1. Zainal Abidin, M.Pd.

2. Deden Ibnu Aqil, S.Si., M.Pd.

3
3. Ahmad Nizar, M.Pd, M.Si

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Lina Yulianti

NPM : 201914500263

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir dengan judul “Pengaruh

Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Emas Di Outlet Chatime

Cabang Tanjung Duren” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya

sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara- cara

yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko / sanksi apabila di kemudian

hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuwan atau ada klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya saya ini sesuai dengan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI

pasal 25 ayat 2 Bab XX Pasal 70.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.

Jakarta, 31 Mei 2023

Yang menyatakan,

4
Lina Yulianti

ABSTRAK

A. Lina Yulianti, NPM : 201914500263


B. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian di
Outlet Chatime Cabang Tanjung Duren. Skripsi : Jakarta : Fakultas
Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial : Program Studi Pendidikan
Ekonomi : Universitas Indraprasta PGRI, Juni, 2023.
C. C. Xii + 5 Bab + ... Halaman + Lampiran
D. Kata Kunci : Promosi Penjualan, Keputusan Pembelian, Chatime
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen di Outlet
Chatime Cabang Tanjung Duren Pada penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diolah dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Diperoleh hasil perhitungan
koefisien korelasi sebesar r = 0,8147 yang berarti terdapat pengaruh positif
yang tingkatnya kuat antara promosi penjualan (X) terhadap keputusan
pembelian (Y). Berdasarkan analisis koefisien determinasi menunjukan
bahwa harga terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar 66,3 %
sedangkan sisanya sebesar 33,7 % merupakan pengaruh dari variabel lain
yang tidak diteliti. Pengaruh tersebut diuji dengan pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa ttabel dengan α = 5% untuk uji dua pihak (dk) = n - 2
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 18,157 ˃ 1,654 sehingga h0
ditolak dan ha diterima dalam arti terdapat pengaruh yang signifikan
antara promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen di
Outlet Chatime Cabang Tanjung Duren
E. Daftar Pustaka : 1. 12 Buku
2. 4 Skripsi
3. 7 Jurnal
4. Website

F. Pembimbing : 1. Deden Ibnu Aqil, S.Si., M.Pd. (Pembimbing Materi)

2. Ahmad Nizar, M.Pd, M.Si (Pembimbing Teknik)

5
LEMBAR MOTTO

“Do Good and Good Will Come To You”

6
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, yang berjudul “Pengaruh
Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian di Outlet Chatime Cabang
Tanjung Duren” untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana pada Universitas Indraprasta PGRI.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa


hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas
telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, terutama kepada :

1. Deden Ibnu Aqil, S.Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Materi Skripsi
Universitas Indraprasta PGRI.
2. Ahmad Nizar, M.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing Teknik Skripsi
Universitas Indraprasta PGRI
3. Prof. Dr. H. Sumaryoto, M.M., selaku Rektor Universitas Indraprasta
PGRI
4. Dr. H. Taufik, M, Hum. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan
Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI
5. Zaenal Abidin M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Indraprasta PGRI.
6. Syamsul Hadi, SE., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
Universitas Indraprasta PGRI
7. Dosen-dosen pengajar Universitas Indraprasta PGRI yang telah mendidik
dan membimbing selama perkuliahan

7
8. All Staff Chatime Tanjung Duren dan para konsumen yang bersedia
membantu penelitian ini
9. Diri sendiri yang sudah mau berjuang sampai skripsi ini selesai
10. Orang tua tercinta, Ayahanda Haulin dan Ibunda Ekowati serta keluarga
yang selalu memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
11. Nindya Septika Rahyu dan Ade Risma Susanti yang selalu membantu dan
memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman - teman seperjuangan selama kuliah, khususnya kelas SB yang
bersama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini dan lulus bersama
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung dan berperan dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik bentuk,
isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan tangan terbuka
serta sangat diharapkan. Semoga kehadiran skripsi ini memenuhi sasarannya.

Jakarta, 31 Juni 2023

Lina Yulianti

8
NPM : 201914500263

DAFTAR ISI

9
10
DAFTAR TABEL

11
DAFTAR GAMBAR

12
DAFTAR LAMPIRAN

13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi membawa dampak bagi kehidupan

manusia terutama dalam bidang usaha pada saar ini. Disamping itu

banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun

perusahaan besar berdampak pada banyaknya persaingan yang ketat baik

yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Kondisi seperti itulah yang pada

akhirnya menyebabkan para pelaku usaha tersebut makin gencar untuk

saling merebut pasar, oleh karena itu promosi merupakan salah satu

kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, promosi yang

baik dipengaruhi oleh bebarapa faktor yaitu riset dan analisis pasar,

keputusan tentang produk,, penerapan harga, promosi dan distribusi. Agar

produk yang dipasarkan dapat berhasil, maka perusahaan harus

mempunyai konsep promosi yang meliputi manfaat mutu atau kualitas dan

kepuasaan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga perusahaan akan

memperoleh target penjualan yang diinginkan.

14
Sejalan dengan perkembangan ekonomi persaingan dalam dunia

bisnis yang semakin ketat, karena munculnya persiangan baru, perubahan

selera konsumen, munculnya produk pengganti, dan selain itu bukan

hanya dari faktor perkembangan ekonomi saja yang mengakibatkan

banyak perusahaan yang tidak dapat bersaing, hal ini juga bisa dari faktor

perusahaan itu sendiri seperti kualitas produk menurun, kurangnya

pelayanan yang diberikan, penepatan harga jual yang tinggi, penurunan

kegiatan promosi. Oleh karena itu mengenai masalah tersebut, dalam

penyusunan strategi promosi perlu mengetahui bagaimana penerapan

strategi promosi penjualan yang baik dan dapat diterima oleh konsumen,

sehingga penjualan dapat terus meningkat. Perusahaan berusaha mencari

strategi yang cepat dan tepat dalam memasarkan produknya. Oleh karena

itu, setiap perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal

strategi bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan serta memahami apa

yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumennya. .

Promosi merupakan salah satu cakupan bauran pemasaran yang

penting dalam memasarkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan

juga sebagai suatu cara memberikan informasi kepada konsumen tentang

suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Promosi berarti suatu

proses aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan

membujuk sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, suatu perusahaan

selalu membangun komunikasi kepada konsumennya atau calon

konsumennya melalui promosi. Promosi juga menentukan keberhasilan

15
suatu program pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam

memasarkan produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat

kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan para pesaing

terutama dalam bidang pemasaran. Karena itu, untuk menarik konsumen

melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu

strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi.

Agar produk yang dipasarkan dapat berhasil, maka perusahaan

menggunkana konsep pemasaran yang meliputi manfaat, mutu atau

kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga

perusahaan akan memperoleh target penjualan yang diinginkan. Kegiatan

promosi terdiri dari periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan

pemasaran langsung. Jika dilaksanakan secara efektif dapat mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan.

Selain melakukan kegiatan promosi, perusahaan harus menentukan

sasaran pembeli, diantaranya anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

Apa produk yang dapat dikonsumsi anak-anak, remaja, maupun orang

dewasa. Dalam hal ini, perusahaan juga dapat menentukan produk apa

yang ingin di produksi.

Penerapan promosi penjualan ada kalanya tidak tepat sasaran dan

hasil yang kurang optimal. Hal ini disebabkan adanya pemilihan media

yang kurang tepat, sehingga terjadi pemborosan dan misi utama

perusahaan untuk memperkenalkan produknya menjadi gagal. Dengan

16
demikian perlu dilakukan suatu strategi tentang pemahaman dan

penerapan periklanan yang tepat guna dan sasaran secara efektif dan

efisien.

Kemudian perusahaan juga harus mengetahui kebutuhan dan

keinginan konsumen terlebih dahulu. Untuk itu, perusahaan tersebut dapat

melakukan survey secara langsung kepada konsumen , sehingga dapat

diketahui barang atau jasa yang banyak diminati atau sangat dibutuhkan

oleh konsumen. Agar perusahaan dapat membuat produk yang sesuai

dengan tingkat dan jenis produk yang diinginkan oleh konsumen.

Selanjutnya, perusahaan perlu mempelajari perilaku konsumen terutama

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses pengambilan

keputusan.

Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen mengenal

masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau jasa dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat

memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan

pembelian. Pada keputusan pembelian dan membuat suatu ketetapan

bagaimana konsumen membuat keputusan pembeliannya.

Peningkatan outlet bubble tea di Indonesia sendiri cukup banyak.

Ini menunjukan bahwa pengusaha bubble tea di Indonesia memang selalu

bertambah. Dengan kondisi seperti ini ada beberapa masalah yang muncul

yaitu salah satu nya keputusan pembelian konsumen. Dengan banyaknya

pilihan dan kesediaan yang ada membuat konsumen mengalami

17
kebingungan ketika hendak melakukan pembelian. Saat ini konsumen

banyak disuguhi dengan berbagai tren produk-produk kuliner. Salah satu

tren makanan dan minuman yang paling marak di masyarakat adalah

minuman kekinian. Dalam beberapa tahun terakhir, tren minuman

kekinian, seperti bubble tea, es kopi susu, serta thai tea menjadi popular di

masyarakat.

Perusahaan yang bergerak pada industri tersebut saling berlomba-

lomba untuk berinovasi di dalam menghasilkan makanan maupun

minuman yang enak dan menarik, sehingga mampu menarik perhatian dari

para konsumen. Industri minuman bubble tea ini dalam memasarkan

produknya memanfaatkan media cetak, media social serta media promosi

lainnya yang mampu menjangkau banyak konsumen khususnya kalangan

generasi muda. Produk ini mampu menarik perhatian para konsumennya

khususnya kalangan generasi milenial dari segi kualitas produk, kemasan,

cita rasa, harga yang terjangkau, maupun strategi promosi yang digunakan

di dalam memasarkan produk tersebut.

Chatime merupakan bisnis yang bergerak dibidang minuman

dengan bahan dasar teh,Chatime merupakan penyedia minuman brewed

tea asal Taiwan dengan lebih dari 50 varian rasa yang hadir di Indonesia

sejak tahun 2011. Dengan menyajikan konsep costumized drink dan bahan

baku pilihan dan varian topping yang beragam, Chatime berhasil menjadi

merek brewed tea terpopuler di Indonesia dan tak pernah berhenti

18
menyajikan menu baru dan berinovasi untuk penggemar setianya..

Chatime dibawah naungan oleh grup Kawan Lama Sejahtera. Saat ini

Chatime sudah membuka cabang dimana-mana. Besarnya kesempatan dan

peluang yang menjanjikan dari pangsa pasar minuman teh yang

dikombinasikan dengan topping yang baru tersebut, serta didukung pula

oleh banyaknya sumber daya yang ada membuat perusahaan minuman

Chatime semakin berkembang dan dikenal.

Gambar 1.1

Promo penjualan Chatime

Sumber : Chatimeindo

Gambar diatas merupakan salah satu bentuk promosi penjualan

yang dilakukan oleh Chatime. Aplikasi My F&B ID dapat diunduh secara

gratis melalui Google Play Store dan App Store. Cara bergabung untuk

menjadi member-nya pun juga praktis, yaitu hanya dengan mengunduh

aplikasi My F&B ID dan selanjutnya daftar dengan menggunakan e-mail.

19
Setelah menjadi member, pelanggan akan mendapatkan Happy

Koin, sebutan untuk poin rewards aplikasi My F&B ID yang didapatkan

dari melakukan pemesanan melalui aplikasi. Nantinya, poin tersebut dapat

ditukarkan dengan rewards menarik. Selain bisa mengumpulkan dan

menukarkan Happy Koin, para pelanggan F&B ID juga bisa mendapatkan

keuntungan menarik lainnya. Seperti berbagai promo menarik

khusus member, serta berkesempatan mengikuti acara member gathering.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk

mengetahui seberapa penting pengaruh promosi penjualan terhadap

konsumen di Outlet Chatime cabang Tanjung Duren. Untuk itu penulis

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi Penjualan

Terhadap Keputusan Pembelian di Outlet Chatime cabang Tanjung

Duren”.

20
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

peneliti mencoba mengindentifikasi masalah, antara lain:

1. Dengan melakukan promosi berupa penayangan iklan di media cetak

atau elektronik mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

pembelian di Outlet Chatime cabang Tanjung Duren

2. Pengaruh promosi berupa menginstal aplikasi terhadap keputusan

pembelian di Outlet Chatime cabang Tanjung Duren

3. Apakah diadakannya member gathering dapat menjalin hubungan

yang baik akan mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

pembelian di Outlet Chatime cabang Tanjung Duren

4. Persaingan antar merek dengan faktor promosi, harga, serta pelayanan

yang ditawarkan di Outlet Chatime cabang Tanjung Duren

5. Seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap proses

keputusan pembelian di outlet Chatime cabang Tanjung Duren

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan untuk menghindari meluasnya masalah dan pembahasannya

21
lebih mengarah pada permasalahan yang diteliti, maka memfokuskan pada

pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian di Chatime

cabang Tanjung Duren.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah

yang telah dipaparkan di atas apakah ada pengaruh promosi terhadap

pembelian pada Outlet Chatime cabang Tanjung Duren.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi dengan pembelian di

Outlet Chatime cabang Tanjung Duren

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Sebagai menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan

yang berkenaan dengan promosi penjualan dan keputusan pembelian

serta menerapkan teori dan konsep yang diterapkan selama

perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

22
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan manajemen yang menyangkut kegiatan

promosi dari manajer pemasaran yang terkait dengan kegiatan

operasional perusahaan selanjutnya.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai tambahan informasi, wawasan dan referensi bagi pihak umum

mengenai promosi penjualan terhadap keputusan pembelian.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penelitian ini maka penulis membagi ke

dalam beberapa bab yang terdiridari beberapa sub bab yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang gambaran umum

penelitian Skripsi yang mencakup latar belakang,

menentukan identifikasi masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

serta sistematika penulisan yang menggambarkan garis

besar atau pokok-pokok penulisan secara menyeluruh.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini akan dijelaskan berbagai teori pengertian atau

definisi yang berkaitan dengan strategi pemasaran terhadap

23
keputusan pembelian. Dari teori-teori tersebut akan

dijadikan sebagai landasan untuk menganalisis masalah

yang dibahas dalam permasalahan yang dihubungkan

dengan kondisi yang ada dan berlangsung pada Kedai

Chatime cabang Tanjung Duren, serta kerangka berpikir

dan Hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang waktu dan tempat penelitian,

populasi, dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen

penelitian dan teknis analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan hasil penulisan yang telah

dilakukan pada perusahaan yang terbagi dalam deskripsi

informasi data, analisis pengamatan data serta uraian dan

penafsiran.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan hasil-hasil dari penelitian maupun

pembahasan dari bab sebelumnya serta saran-saran yang

diberikan sehubung dengan penelitian ini.

24
BAB II

LANDASAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR,

DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Promosi

a. Pengertian Promosi

Menurut Tjiptono dalam Dony (2017) promosi terhadap

jasa lebih membutuhkan penekanan untuk meningkatkan

kualitas jas yang telah dilakukan. Promosi tidak hanya

mengenalkan suatu produk atau keunggulan pada produk

tersebut namun kegiatan promosi dimaksudkan untuk dapat

berkomunikasi dengan konsumen, sehingga perusahaan dapat

memperkenalkan, membujuk, ,mempengaruhi, maupun

mendorong konsumen untuk membeli produk maupun jasa

yang telah ditawarkan perusahaan pada konsumen.

Menurut Alma dalam Rezha dkk. (2020) Promosi adalah

sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan

25
calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk

memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan

meyakinkan calon konsumen.

Menurut Tjiptono dalam Apriwati (2018) Promosi adalah

suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran

adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi atau membujukdan atau mengingat

pasar sasaran atau perusahaan. Dari hal diatas dapat

disimpulkan bahwa promosi adalah hal yang dapat membuat

konsumen bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk

perusahaan yang bersangkutan.

Dari ketiga definisi menurut para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa promosi adalah usaha untuk mengenalkan

dan memasarkan suatu produk kepada calon konsumen,

sehingga konsumen akan tertarik dan melakukan pembelian

terhadap produk tersebut, sehingga suatu promosi perlu

dirancang semenarik mungkin dan informasi yang disampaikan

dapat dimengerti dengan mudah oleh calon konsumen.

b. Tujuan Promosi

Tujuan utama melakukan promosi yaitu untuk

menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan memotivasi

konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawrkan

oleh sebuah perusahaan, serta untuk meningkatkan hubungan

26
dengan pelanggan. Tujuan promosi juga untuk mempengaruhi

suatu konsumen dalam mengambil keputusan untuk

meningkatkan volume penjualan. Dalam promosi kita tidak

hanya sekedar berkomunikasi ataupun menyampaikan

informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang mampu

menciptakan suasana atau keadaan dimana para konsumen

bersedia memilih dan memiliki produk.

Menurut Kotler dalam Leksono & Herwin (2017) tujuan

promosi yaitu sebagai berikut :

1) Memodifikasi tingkah laku. Dengan promosi perusahaan

berusaha menciptakan kesan yang baik tentang dirinya dan

dengan demikian bias merubah tingkah laku serta pendapat

konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong

pembelian produk.

2) Memberitahu. Kegiatan promosi dilakukan untuk

memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran

perusahaan perihal suatu produk.

3) Membujuk. Diarahkan terutama untuk mendorong

pembelian, sering perusahaan tidak ingin mendapat

tanggapan instan dari konsumen, tetapi lebih

mengutamakan kesan positif.

27
4) Mengingatkan. Promosi ini dilakukan terutama untuk

mengingatkan kepada masyarakat bahwa produk

perusahaan masih ada dipasaran.

c. Bauran Promosi

Menurut Kotler dalam Febryan Sandy dkk. (2014) bauran

promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan pribadi,

promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang

dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran.

Dan menurut Sistaningrum dalam Febryan Sandy dkk. (2014)

bauran promosi adalah kombinasi yang optimal bagi berbagai

jenis kegiatan promosi atau pemilihan jenis kegiatan promosi

yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.

Menurut Kotler dalam Alan Machdi (2012) bahwa ada 5

bentuk promosi yaitu (1) personal selling, (2) advertising, (3)

sales promotion, (4) public relations dan (5) Publicity. Masing-

masing bentuk memiliki kekhususan sendiri yang disesuaikan

dengan situasi dan kondisi dari toko:

1) Personal Selling

Bentuk promosi produk secara langsung kepada calon

pembeli yang dianggap potensial oleh suatu peritel. Teknis

pelaksanaannya dapat melalui tatap muka pada tempat-

28
tempat yang dianggap representatif atau dapat dilakukan

melalui telepon, atau mendatangi langsung calon pembeli

tersebut. Bentuk promosi ini dapat dikatakan bentuk yang

relatif lebih banyak membutuhkan biaya jika dibandingkan

bentuk promosi lainnya sehingga bagi suatu toko berskala

kecil dan menengah, bentuk promosi ini kurang cocok

untuk diterapkan.

2) Advertising

Suatu media komunikasi yang bersifat massal dimana suatu

sponsor telah menerima sejumlah pembayaran tertentu.

Bentuk paling umum yang dapat ditemukan untuk jenis ini

yaitu pada televisi dan radio atau pada media cetak

(majalah dan surat kabar). Alternatif bentuk lainnya dapat

berupa direct mail, atau melalui billboards dan juga buku

telepon (halaman kuning). Bentuk promosi jenis ini bagi

toko berskala kecil dan menengah dapat diterapkan dalam

bentuk direct mail sederhana misalnya pengiriman brosur

perkenalan mengenai toko ke rumah-rumah yang relatif

dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir,

atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan toko tersebut.

3) Sales Promotion

29
Suatu aktivitas yang dibuat sedemikian rupa untuk menjadi

pelengkap advertising dan sekaligus sebagai media yang

dapat memudahkan personnal selling. Kegiatan ini dibiayai

oleh sponsor dan kadangkala diberikan insentif tertentu

untuk lebih menggairahkan penjualan. Kebanyakan sales

promotions yang dilakukan langsung ditujukan pada calon

pembeli. Hal ini semata-mata untuk lebih mendorong para

distributor untuk lebih meningkatkan volume penjualan.

Beberapa aktivitas yang termasuk sales promotions

diantaranya yaitu pameran dagang, display barang dalam

toko dengan tata letak yang menarik, potongan harga,

pemberian sample secara cuma-cuma, serta pemberian

kupon undian berhadiah. Aktivitas yang relatif dapat

diterapkan pada toko terutama yang berskala kecil dan

menengah antara lain, adalah pengaturan tata letak yang

menarik, potongan harga pada produk-produk tertentu di

toko serta pemberian kupon undian berhadiah. Potongan

harga ini tentunya telah memperhitungkan berbagai aspek

terutama aspek pembiayaan. Begitupula dengan kupon

undian berhadiah, hadiah yang disediakan umumnya dapat

diperoleh melalui kerjasama dengan peritel rekanan tertentu

sehingga unsur biaya dapat ditekan. Aktivitas lainnya dapat

30
diterapkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak yang

terkait.

4) Public Relation

Memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan lebih mengarah

ke pembentukan opini bagi peritel dan produk yang

dihasilkan. Bentuk promosi ini sangat berbeda dengan

advertising dan personal selling yaitu tidak ada pesan

spesifik mengenai penjualan produk. Target konsumen bisa

para pemegang saham, badan usaha milik pemerintah atau

kelompok-kelompok usaha tertentu. Public relations dapat

berupa newsletter (semacam media cetak nonformal yang

beredar terbatas di ruang lingkup usaha atau kegiatan

tertentu), annual reports (laporan tahunan), aktivitas

lobbying, atau menjadi sponsor untuk suatu acara yang

bersifat amal. Bagi toko yang sudah mapan, berada pada

skala yang dapat dikatakan besar atau bahkan sudah

merupakan bisnis eceran yang sesungguhnya seperti

hypermarket, bentuk promosi ini dapat menjadi alternatif

yang cukup potensial untuk memberi image bagi

konsumen.

5) Publicity

31
Bentuk khusus dari public relations dimana intinya adalah

terdapat berita atau perkembangan terbaru dari suatu peritel

atau produk. Berbeda dengan advertising, pada publicity

peritel atau suatu organisasi tidak perlu mengeluarkan

biaya atas pernyataan atau berita yang disampaikan di suatu

media sehingga akibatnya peritel atau organisasi tersebut

tidak mempunyai hak kontrol. Namun karena bentuknya

merupakan berita maka publicity memiliki kredibilitas yang

lebih jika dibanding dengan advertising. Tentunya peritel

atau organisasi menginginkan publicity yang baik atau

bersifat positif. Sama seperti pada public relations,

publicity dapat diterapkan pada tingkat bisnis eceran yang

sudah mapan.

d. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi

Menurut Sunyoto dalam Praditya Permana (2016), faktor-

faktor yang mempengaruhi bauran promosi adalah sifat pasar

meliputi tiga variabel, yaitu luasnya geografi pasar (nasional

atau internasional), tipe pelanggan, dan konsentrasi pasar; sifat

produk terdapat tiga variabel yang mempengaruhi bauran

promosi berdasarkan sifat produk, yaitu nilai unit barang,

tingkat kebutuhan barang bagi konsumen, presale and postsale

servise (barang-barang yang memerlukan pelayanan sebelum

32
dan sesudahnya melakukan penjualan), daur hidup produk

merupakan strategi suatu produk akan dipengaruhi oleh tahap

dasar hidup produk. Konsep daur hidup produk dibagi menjadi

beberapa tahap yaitu waktu pengenalan (introduction), waktu

pertumbuhan (growth), waktu kematangan atau kejenuhan

(maturity), dan waktu penurunan (decline), dana yang tersedia

merupakan faktor yang penting karena periklanan tidak akan

berhasil baik jika dana sangat terbatas.

e. Promosi Penjualan

Menurut Tjiptono dalam Suria Alamsyah (2019) Promosi

penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui pengunaan

berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah

barang yang dibeli oleh pelanggan, Sedangkan menurut

Djasalim saladin dalam Suria Alamsyah (2019) menyatakan

bahwa: promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang

bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang

serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat

mempercepat respon pasar yang berbeda.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

promosi penjualan adalah keinginan menawarkan insentif

dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan konsumen,

para penjual atau perantara. Promosi penjualan terdiri dari

33
serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai saransaran

pemasaran dengan menggunakan biaya yang efisien dengan

memberikan nilai pada produk kepada para perantara maupun

pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi oleh jangka waktu

tertentu.

f. Tujuan Promosi Penjualan

Tujuan promosi penjualan Menurut Buchari Alma

dalamSuria Alamsyah (2019) adalah :

1) Menarik para pembeli baru.

2) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-

konsumen atau pelanggan lama.

3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.

4) Menghindarkan konsumen lari ke produk lain.

5) Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam

rangka memperluas market share jangka panjang.

g. Karakteristik dan Alat Promosi Penjualan

Meskipun alat-alat promosi penjualan bermacam-macam,

tetapi alat-alat promosi penjualan memiliki ciri-ciri tersendiri,

seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller dalam Suria

Alamsyah (2019) yaitu :

1) Komunikasi

34
2) Insentif

3) Undangan

Dalam kegiatan promosi penjualan, perusahaan harus

menentukan alat promosi apa yang dapat diterapkan. Menurut

Harman Malau (2017:104), promosi penjualan adalah alat

penjualan yang digunakan untuk mendukung iklan

perusahaan. Jenis-jenis promosi penjualan merupakan alat

promosi alternatif penjualan yang berorientasi terhadap

konsumen, yaitu :

1) Kupon

Kupon adalah promo penjualan yang biasanya

menawarkan potongan harga untuk konsumen, yang

mendorong godaan. Mereka sering dipandang sebagai

elemen kunci dari program pemasaran terpadu.

2) Penawaran

Penawaran adalah penurunan harga jangka pendek, yang

biasa digunakan untuk meningkatkan godaan di antara

konsumen potensial atau untuk membalas tindakan

pesaing.

3) Premi

Sebuah alat promosi yang sering digunakan terhadap

konsumen adalah premi yang terdiri dari barang dagangan

35
yang ditawarkan gratis atau penghematan yang signifikan

atas harga retailnya.

4) Kontes

Dimana konsumen menerapkan keterampilan mereka atau

berpikir analitis atau kreatif untuk mencoba memenangkan

hadiah.

5) Undian

Promosi penjualan ini mewajibkan peserta untuk

mengirimkan semacam masukan tetapi harus murni

sebuah permainan kesempatan tanpa memerlukan upaya

analitis atau kreatif oleh konsumen.

6) Sampel

Promosi penjualan umun lainnya adalah pemberian

sampel, yang menawarkan produk gratis atau dengan

harga yang sangat murah.

7) Program Loyalitas

Alat promosi penjualan yang digunakan untuk mendorong

dan menghargai pembelian berulang dengan mengakui

setiap pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan

menawarkan premi sebagai akumulasi pembelian.

8) Tampilan Titik Pembelian

Dalam sebuah lorong toko, anda sering menemukan

promosi penjualan yang disebut dengan tampilan titik

36
pembelian. Tampilan produk ini mengambil bentuk iklan,

dan terkadang benar-benar memegang atau menampilkan

produk dan sering berada di daerah padat pengunjung di

dekat kasir atau di akhir sebuah lorong.

9) Potongan Harga

Potongan harga tunai, menawarkan pengembalian uang

berdasarkan bukti pembelian. Ketika potongan harga yang

ditawarkan pada item lebih murah, masalah waktu dan

pengiriman bukti pengembalian untuk mendapatkan cek

potongan harga sering terjadi sehingga banyak pembeli

yang tidak mengambil keuntungan dari itu.

10) Penempatan Produk

Penempatan produk, melibatkan penggunaan merek

produk dan nama dalam sebuah film, acara televisi, video

atau komersial untuk produk lain.

h. Indikator Promosi Penjualan

Berdasarkan pengertian menurut Harman di atas, maka

indikator promosi penjualan yaitu :

1) Kupon

2) Sampel

3) Tampilan Produk

4) Penempatan produk

5) Program Loyalitas

37
6) Potongan Harga

2. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Umar dan Husein dalam Kaawoan (2022),

keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang

berawal dari konsumen mengenal masalahnya, mencari

informasi tentang produk atau merek tertentu dan

mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik

masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan

masalahnya, yang kemudian serangkaian proses tersebut

mengarah kepada keputusan pembelian.

Menurut Alma dalam Polla dkk. (2018), keputusan

pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang

dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik,

budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence,

people dan process, sehingga membentuk suatu sikap pada

konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil

kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang

akan dibeli. Sedangkan menurut Tjiptono dalam Prihatini dkk.

(2016), keputusan pembelian didasari pada informasi tentang

keunggulan suatu produk yang disusun sehingga menimbulkan

38
rasa menyenangkan yang akan merubah seseorang untuk

melakukan keputusan pembelian.

Menurut Kodu dalam Khusaini dkk. (2022), keputusan

pembelian mengacu pada sikap orang untuk membeli atau

menggunakan suatu produk atau jasa berupa suatu produk,

produk atau jasa tersebut dianggap dapat memuaskanya, dan

bersedia menanggung risiko yang mungkin timbul. Sedangkan

menurut Kotler dan Keller dalam Indrasari (2018:16),

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tantangan

bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli,menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide, atau

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

mereka.

Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah

dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian adalah serangkaian proses yang dijalani seseorang,

dipengaruhi beberapa faktor dengan mempertimbangkan

keungguan dari adanya pilihan yang menimbulkan kepuasan

membuat seseorang memutuskan untuk membeli atau

menggunakan jasa tersebut serta mampu menanggung resiko

yang mungkin ditimbulkan.

b. Jenis-jenis Perilaku Keputusan Pembelian

39
Menurut Kotler dalam Irwansyah (2021:10), keputusan

pembelian seseorang terbagi menjadi beberapa jenis perilaku

pembelian, yaitu :

1) Perilaku Tanggapan Rutin

Perilaku ini terdiri dari tiga proses, awalnya konsumen

mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu, kedua

konsumen membangun sikap tentang produk tersebut, ketiga

konsumen membuat pilihan pembelian yang cermat.

2) Perilaku Pembelian Pengurang Tidak nyaman

Terkadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian, namun

mereka hanya melihat sedikit perbedaan antar merek. Dalam

situasi ini, setelah pembelian konsumen mungkin akan

mengalami tidaknyamanan karena merasakan adanya fitur yang

tidak mengenakan atau mendengar kabar yang menyenangkan

mengenai merek lain dan akan siaga terhadap informasi yang

mendukung keputusannya.

3) Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan

Pada kondisi ini, keterlibatan konsumen rendah serta tidak

adanya perbedaan antar merek yang signifikan. Konsumen

memilih merek karena suatu kebiasaan bukan karena kesetiaan

yang kuat terhadap merek.

4) Perilaku Pembelian Yang Mencari Variasi

40
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan

konsumen yang rendah tetapi perbedaan antar merek

signifikan. Dalam situasi ini konsumen sering melakukan

peralihan merek, akan tetapi hal ini terjadi karena konsumen

mencari variasi dan bukannya karena ketidakpuasan.

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller dalam Devi (2019), faktor yang

mempengaruhi tingkah laku konsumen itu sendiri adalah budaya,

sosial, pribadi, dan psikologis.

1) Faktor Budaya

a) Budaya (culture) adalah kumpulan persepsi, keinginan,

nilai dasar dan perilaku yang dipelajari oleh mayoritas

anggota masyarakat dari keluarga dan organisasi

penting lainnya.

b) Subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat

yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman

hidup seseorangatau situasi yang umum terjadi.

c) Kelas sosial (social class) adalah pembagian yang

relatif berjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya

mampu berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.

2) Faktor Sosial

a) Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berintraksi

untuk dapat meraih tujuan pribadi atau tujuan bersama.

41
b) Keluarga adalah organisasi pembelian pelanggan yang

paling penting di dalam masyarakat, seperti suami, istri

dan anak-anak.

c) Peran dan status, mempunyai arti bahwa peran terdiri

dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan

seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peran

membawa status yang menghasilkan penghargaan yang

diberikan oleh masyarakat.

3) Faktor Pribadi

a) Usia dan tahap siklus hidup, perilaku pembelian juga

dibentuk melalui siklus hidup keluarga tengang tahapan

yang mungkin dilalui keluarga sesuai dengan

kedewasaanya. Dari usia belia, usia pertengahan dan

usia dewasa.

b) Pekerjaan, maksudnya pekerjaan seseorang dapat

mempengaruhi barang dan jasa yang akan mereka beli.

c) Situasi ekonomi, maksudnya situasi ekonomi seseorang

pada saat itu, dapat mempengaruhi barang dan jasa

yang akan mereka beli.

d) Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang

yang diwujudkan dalam perilakunya dalam kegiatan

seharihari. Gaya hidup yang dimaksud mengenai

aktivitas, minat dan opini.

42
e) Kepribadian dan konsep diri, kepribadian (personality)

berdampak pada karakteristik psikologi seseorang yang

menyebabkan respon yang relatif konsisten dan

bertahan lama terhadap lingkungan seseorang itu

sendiri.

4) Faktor Psikologi

a) Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk dapat mencari kepuasan

atas kebutuhan seseorang tersebut.

b) Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,

mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk

membentuk sebuah gambaran dunia yang berarti.

c) Pembelajaran, maksudnya adalah perubahan dalam

perilaku seseorang yang disebabkan oleh pengalaman.

d) Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah suatu

pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang

sesuatu. Sedangkan sikap adalah perasaan, evaluasi dan

tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap

sebuah objek atau ide.

d. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Irwansyah (2021:11),

ada beberapa tahapan dalam keputusan pembelian konsumen,

yaitu:

43
1) Pengenalan Masalah (Need Recognition)

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya

masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari perbedaan antara

kondisi yang sebenarnya dan kondisi yang diinginkan.

Kebutuhan ini disebabkan oleh rangsangan internal dan

eksternal.

2) Pencarian Informasi (Information Search)

Konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya akan

terdorong untuk mencari informasi produk. Pencarian

informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Pertama

adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan

pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan

mencari informasi dari segala sumber. Sumber informasi

konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)

b) Sumber komersil (iklan, penjual, pengecer, pajangan di

toko)

c) Sumber publik (media masa, organisasi pemberi

peringkat)

d) Sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, dan

pemakaian produk).

3) Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternative)

44
Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi

sejumlah pilihan mengenai produk yang sejenis. Pemilihan

alternatif ini melalui beberapa tahap suatu proses evaluasi

tertentu. Tahap pertama adalah sifat-sifat produk, bahwa setiap

konsumen memandang suatu produk sebagai himpunan dari

sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

4) Kebutuhan Pembelian (Purchase Decision)

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi

antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga

membentuk maksud untuk membeli merek yang disukai.

Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat

membentuk lima sub keputusan (merek, penyalur, kuantitas,

waktu, dan metode pembayaran).

5) Perilaku Pasca Pembelian (Postpurchase Behaviour)

Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara Garapan dan

kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan,

konsumen kecewa, jika memenuhi harapan maka konsumen

pun akan puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan

membeli produk kembali dan menjadi pelanggan setia.

e. Indikator Keputusan Pembelian

45
Menurut Kotler dan Keller dalam Indrasari (2018:74),

menjelaskan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen

memiliki beberapa indikator dalam membuat keputusan untuk

membeli, yaitu : Pilihan produk

1) Pilihan merek

2) Pilihan penyalur

3) Waktu pembelian

4) Jumlah pembelian

Menurut Soewito dalam dalam Indrasari (2018:74), indikator dari

keputusan pembelian yaitu :

1) Kebutuhan yang dirasakan

2) Kegiatan sebelum membeli

3) Perilaku waktu pemakaian

4) Perilaku pasca pembelian

5)

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan, peneliti akan

mencantumkan beberapa referensi yang telah dibaca. Diantaranya adalah

sebagai berikut :

46
Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

Novia Clara Pengaruh Promosi Penelitian ini menggunakan


Gultom Lucky F. Penjualan Terhadap pendekata kuantitatif, dengan
Tamengkel Aneke Keputusan Pembelian sampel sebanyak 100
Yolly pada Kedai Ingat Kopi responden.Teknikpengambilan
Punuindoong dari Kota Sorong sampel dalam penelitian ini
Universitas Sam menggunakan Teknik accidental
Ratulangi 2022 sampling. Pengumpulan data
dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan
media Google Formulir. Teknik
analisis yang digunakan dalam
penelitian menggunakan analisis
regresi sederhana. Hasil
penelitian diperoleh nilai
signifikasi maka dapat
disimpulkan bahwa variabel
promosi penjualan berpengaruh
signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian pada kedai
Ingat Kopi di kota Sorong.

Layli Durrotun Pengaruh Dompet Jenis penelitian kuantitatif


Nabila dan Raya Digital dan Promosi dengan pendekatan deskriptif.
Sulistyowati dari Penjualan Terhadap Menggunakan teknik sampling
Universitas Negeri Keputusan Pembelian yakni non probability sampling,
Surabaya 2020 Pada Bisnis Franchise teknik pengambilan sampel
Minuman (Studi Pada puposive sampling. Sampel
Konsumen Minuman yang digunakan sebanyak 178
Chatime di Lippo Plaza responden. Pengumpulan data
Sidoarjo) dengan angket online, teknik
analisis dengan analisis linier
berganda, menggunakan SPSS
25. Hasil uji regresi linier
berganda adalah adanya
hubungan antara dompet digital
dan promosi penjualan terhadap
keputusan pembelian.47 Hasil
penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel dompet digital
C. Kerangka Berpikir

48
Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan, harga merupakan

variable independen dan keputusan pembelian merupakan variabel

dependen. Berikut kerangka berfikir dalam penelitian ini :

Promosi Penjualan Keputusan Pembelian

(X) (Y)

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian

Sumber : peneliti 2022

Keterangan :

X : Variabel Bebas, yaitu Promosi Penjualan

Y : Variabel Terikat, yaitu Keputusan Pembelian

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada teori diatas, makan hipotesis yang diambil

penulis dalam penelitian ini adalah :

H O: Tidak ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian di

Chatime cabang Tanjung Duren

Ha : Adanya pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian di

Chatime cabang Tanjung Duren

BAB III

49
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Outlet Cabang Tanjung Duren

yang beralamat di Jalan Tanjung Duren Raya No. 361, RT 07 RW

03, Kel. Tj. Duren Selatan, Kec Grogol Petamburan, Jakarta Barat

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai sejak diterimanya

usulan penelitian, dengan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dan

tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-

Juli 2023 dengan alokasi waktu sebagai berikut :

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

N
Jul
o Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun
Perizinan
1 Penelitian
Pengumpula
2 n Data
Pengolahan
3 Data
Penyelesaian
4 Skripsi

Sumber : Peneliti, 2023

50
B. Metode Penelitian

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” (Sugiyono.,

2019:1). Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif untuk

mengumpulkan dan pengolahan data.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Karena peneliti
memperoleh data dengan menyebarkan angket/kuesioner maka ini
masuk ke dalam pendekatan survey. (Sugiyono., 2019:15).

Menurut (Sugiyono., 2019:36)

Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang


digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau
atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku,
hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang
variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari
populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan
(wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil
penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (dalam Hapsari dan Heryani, 2020:67),

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Menurut Nurhadi

(dalam Hapsari dan Heryani, 2020:67), “populasi yakni sejumlah

orang, barang, kejadian, atau organisasi yang menjadi subyek

penelitian”.

51
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah para konsumen

atau pelanggan di outlet Chatime cabang tanjung duren.

2. Sampel

Menurut Ali (dalam Hapsari dan Heryani, 2020:67), “sampel

merupakan bagian yang mewakili populasi, yang diambil dengan

menggunakan teknik-teknik tertentu”. Tujuan dari penelitian sampel

ini adalah untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel, yakni

memberlakukan kesimpulan hasil riset yang diperoleh dari sampel

kepada populasi.

Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian, teknik pengambilan sampel adalah non probabilitas

sampling dengan menggunakan accidental sampling. Menurut

Sugiyono dalam giyats (2020) Accidental Sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang

secara kebetulan / incidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sehingga dalam penelitian

ini, sampel yang digunakan adalah konsumen Outlet Chatime cabang

Tanjung Duren yang diambil selama 1 minggu yaitu tanggal 24 s/d

30 Juni 2023.

52
Tabel 3.2
Populasi Peneltian

No Periode Konsumen

1 Hari ke - 1 (tanggal 24 Juni 2023) 36

2 Hari ke - 2 (tanggal 25 Juni 2023) 37

3 Hari ke - 3 (tanggal 26 Juni 2023) 15

4 Hari ke - 4 (tanggal 27 Juni 2023) 13

5 Hari ke - 5 (tanggal 28 Juni 2023) 19

6 Hari ke - 6 (tanggal 29 Juni 2023) 25

7 Hari ke -7 (tanggal 30 Juni 2023) 24

Jumlah Populasi 169

Sumber : Data Diolah Peneliti 2023

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah berkenaan dengan ketepatan cara-

cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data. Adapun

teknik yang digunkan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yaitu :

1. Metode Kuesioner (Angket)

Metode dalam penelitian ini menggunakan cara kuesioner.

mendefisinikan kuesioner adalah rangkaian pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden

mengenai hal-hal yang mereka ketahui. Kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang cocok bila jumlah responden cukup banyak dan

tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/

53
pernyataan tertutup atau terbuka. Kuesioner ini hanya diberikan pada

pembeli di Outlet Chatime Tanjung Duren. Penyebaran kuesioner

dilakukan dengan cara peneliti menyebarkan kuesioner kepada

responden secara online menggunakan “google form” dengan link

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSddOzSIB1l9_BIZElLpdzs

DYbWBQlQmkiy2KdxIzLEbalDpIw/viewform?usp=sf_link dengan

tujuan untuk memudahkan responden dalam mengakses kuesioner

online.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup,

yaitu setiap pernyataan telah disertai sejumlah pilihan jawaban yang

kemudian responden hanya memberi tanda ( √ ) pada jawaban yang

menurutnya sesuai. Penggunaan angket ini diharapkan dapat

memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban, karena

alternatif jawaban telah tersedia sehingga menjawabnya cukup

memerlukan waktu singkat.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk meminta pendapat kepada seseorang

apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang terdapat

di dalam angket. Skala ini digunakan untuk mengukur pengaruh harga

terhadap keputusan pembelian konsumen Chatime cabang Tanjung

Duren. Tingkatan skala likert yang digunakan dalam penelitian ini

dengan ukuran sebagai berikut :

54
Tabel 3.2

Skala likert

No Kegiatan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju
5 1
(STS)
Sumber : Sugiyono (2019:153)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menguji instrumen penelitian. Dalam penelitian ini

meliputi dua variabel yaitu variabel Promosi Penjualan (variabel X) dan

variabel Keputusan Pembelian (variabel Y). Berikut merupakan instrumen

penelitian untuk mengukur kedua variable tersebut :

1. Variabel Promosi Penjualan (X)

a. Definisi Konseptual

Promosi penjualan adalah keinginan menawarkan insentif dalam

periode tertentu untuk mendorong keinginan konsumen, para

penjual atau perantara. Promosi penjualan terdiri dari serangkaian

teknik yang digunakan untuk mencapai saransaran pemasaran

dengan menggunakan biaya yang efisien dengan memberikan

nilai pada produk kepada para perantara maupun pemakai

langsung, biasanya tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu.

b. Definisi Operasional

55
Menurut Harman Malau (2017:104), promosi penjualan adalah alat

penjualan yang digunakan untuk mendukung iklan perusahaan.

Jenis-jenis promosi penjualan merupakan alat promosi alternatif

penjualan yang berorientasi terhadap konsumen, yaitu :

1) Kupon

2) Sampel

3) Tampilan Produk

4) Penempatan produk

5) Program Loyalitas

6) Potongan Harga

c. Kisi-Kisi Instrumen

Berdasarkan variabel di atas, selanjutnya disusun kisi-kisi

instrumen kualitas pelayanan. Adapun kisi-kisi instrumen promosi

penjualan, sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Jumlah
Variabel Indikator Nomor Butir
Butir
Kupon 1,2,3,4,5,6 6
Potongan Harga 7,8,9,10,11,12,13,14 8

Loyalty Program 15,16,17,18,19 5


Promosi (X)
Sampel 20 1
Tampilan Titik
21,22,23,24 4
Penjualan
Penempatan Produk 25,26,27,28,29,30 6
Jumlah Butir Soal 30
Sumber : Harman (2017 : 104)

56
1. Variabel Keputusan Pembelian

a. Definisi Konseptual

Keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dijalani

seseorang, dipengaruhi beberapa faktor dengan mempertimbangkan

keungguan dari adanya pilihan yang menimbulkan kepuasan

membuat seseorang memutuskan untuk membeli atau

menggunakan jasa tersebut serta mampu menanggung resiko yang

mungkin ditimbulkan.

b. Definisi Operasional

Menurut Soewito dalam dalam Indrasari (2018:74), indikator dari

keputusan pembelian yaitu :

1) Kebutuhan yang dirasakan

2) Kegiatan sebelum meembeli

3) Perilaku waktu pemakaian

4) Perilaku pasca pembelian

c. Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Nomor Butir Jumlah Butir

Keputusan
Pembelian Pengenalan Masalah (Need
1,2,3,4,5 5
(Y) Recoginition)
Pencarian Informasi 6,7,8,8,9,10 5
(Information Search)

57
Evaluasi Alternatif 11,12,13,14,15,
7
(Evaluation of Alternative) 16,17
Keputusan Pembelian
18,19,20 3
(Purchase Decision)

Perilaku Pasca Pembelian 21,22,23,24,25,


10
(Postpurchase Behavior) 26,27,28,29,30

Jumlah Butir Soal 30

Sumber : Indrasari (2018:44)

F. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, Sugiyono

(2013:147).

Adapun beberapa uji yang dilakukan peneliti setelah mendapatkan

data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Uji Instrumen

Uji ini dilakukan dengan maksud untuk menyempurnakan

instrumen agar diperoleh keabsahan (validitas) dan kehandalan

(reliabilitas) item pertanyaan, maka peneliti melakukan uji instrumen

sebagai berikut :

a. Uji Validitas

58
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur, Sugiyono (2013:121). Metode yang

digunakan yaitu dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh

dari setiap item dengan skor yang diperolah dari setiap item

dengan skor total setiap atribut. Teknik korelasi yang digunakan

yaitu pearson product moment correlation

Adapun indeks validitas sebuah instrumen dapat dilakukan

dengan memakai rumus korelasi r Product Moment :

n ∑ xy − ( ∑ x )( ∑ y )
r xy =
√ n ∑ x − (∑ x ) ( n ∑ y − (∑ y ) )
2 2 2 2 2

Sumber: Sugiyono (2015:183)

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi r

n = Jumlah sampel/item

x = Variabel bebas/variabel pertama

y = Variabel terikat/variabel kedua

Keputusan uji validitas ditentukan dengan kriteria:

1. Jika r hitung > r tabel maka butir soal valid

59
2. Jika r hitung < r tabel maka butir soal tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, untuk variabel

promosi penjualan dari 30 butir soal yang diujikan diperoleh 27

butir soal yang valid yaitu 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17,

18, 19, 20, 21,22,,23,24,25,26,27,28,29,30, sedangkan untuk butir

soal yang tidak valid ada 3 butir soal yaitu nomor 4,5,7, sehingga 3

butir soal tersebut tidak digunakan pada tes selanjutnya. Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5.

Uji Validitas Promosi Penjualan

No Soal rxy rtabel Status

1 0,526 0,361 Valid

2 0,720 0,361 Valid

3 0,533 0,361 Valid

4 0,171 0,361 tidak Valid

5 0,055 0,361 tidak Valid

6 0,601 0,361 Valid

7 0,211 0,361 tidak Valid

8 0,586 0,361 Valid

9 0,693 0,361 Valid

10 0,580 0,361 Valid

11 0,808 0,361 Valid

12 0,756 0,361 Valid

13 0,754 0,361 Valid

14 0,617 0,361 Valid

60
15 0,685 0,361 Valid

16 0,683 0,361 Valid

17 0,687 0,361 Valid

18 0,625 0,361 Valid

19 0,654 0,361 Valid

20 0,492 0,361 Valid

21 0,550 0,361 Valid

22 0,517 0,361 Valid

23 0,672 0,361 Valid

24 0,641 0,361 Valid

25 0,669 0,361 Valid

26 0,722 0,361 Valid

27 0,689 0,361 Valid

28 0,599 0,361 Valid

29 0,697 0,361 Valid

30 0,590 0,361 Valid

Sumber : Data diolah Peneliti, 2023

Sedangkan untuk hasil perhitungan uji validitas variabel

keputusan pembelian, dari 30 butir soal yang diujikan diperoleh

28 butir soal yang valid yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

dan untuk butir soal yang tidak valid ada 2 butir soal yaitu 3 dan

19 sehingga 2 butir soal tersebut tidak digunakan pada tes

selanjutnya. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

61
Tabel 3.6.

Uji Validitas Keputusan Pembelian

No Soal rxy rtabel Status

1 0,827 0,361 Valid

2 0,671 0,361 Valid

3 0,240 0,361 tidak Valid

4 0,662 0,361 Valid

5 0,518 0,361 Valid

6 0,644 0,361 Valid

7 0,709 0,361 Valid

8 0,558 0,361 Valid

9 0,811 0,361 Valid

10 0,824 0,361 Valid

11 0,720 0,361 Valid

12 0,796 0,361 Valid

13 0,837 0,361 Valid

14 0,740 0,361 Valid

15 0,811 0,361 Valid

16 0,735 0,361 Valid

17 0,768 0,361 Valid

18 0,812 0,361 Valid

19 0,326 0,361 tidak Valid

20 0,431 0,361 Valid

21 0,880 0,361 Valid

22 0,897 0,361 Valid

23 0,825 0,361 Valid

24 0,761 0,361 Valid

62
25 0,825 0,361 Valid

26 0,839 0,361 Valid

27 0,750 0,361 Valid

28 0,904 0,361 Valid

29 0,889 0,361 Valid

30 0,864 0,361 Valid

Sumber : Data Diolah Peneliti (2023)

b. Uji Realiabillitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa instrumen

sangat baik sehingga cukup reliabel untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data. Alat yang baik cenderung tidak meminta

responden untuk memilih jawaban tertentu. Jika kedatangannya

benar-benar sesuai dengan kenyataan, itu sudah terjadi beberapa

kali, tetapi keandalannya sama, menunjukkan bahwa pada

tingkat terendah ada sesuatu yang dapat diandalkan. Artinya,

dapat dipercaya.

Dalam pengujian reliabilitas, biasanya dilakukan dengan

menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha.

( )( ∑σ
)
2
k
r 11 = 1− 2 t
k −1 σt

Sumber: Sinambela (2014:16).

Keterangan:

63
𝑟11 = Reliabilitas instrumen secara keseluruhan

𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan

𝜎𝑡 2 = Varians total

∑ 𝜎𝑡 2 = Jumlah variansi butir soal

Setelah mendapatkan hasil dari nilai reliabilitas (rhitung), maka

hasil tersebut dapat dibandingkan dengan rtabel dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan

reliabel.

2) Jika rhitung < rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak

reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, reabilitas kuesioner

untuk variabel promosi penjualan sebesar 0,918 sedangkan r tabel

adalah 0,361 Hal ini menunjukan bahwa reabilitas melebihi

rtabel yaitu (0,918 > 0,361), sehingga kuesioner dapat dikatakan

memiliki “reabilitas sangat tinggi”.

Sedangkan untuk hasil perhitungan reabilitas kuesioner

variabel keputusan pembelian sebesar 0,9709 sedangkan rtabel

adalah 0,361 Hal ini menunjukan bahwa reabilitas melebihi

rtabel yaitu (0,9709 > 0,361), sehingga kuesioner dapat

dikatakan memilki “reabilitas sangat tinggi”.

64
2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubugan fungsional ataupun

kausal satu variabel independen dengan satu variable dependen.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + bX

Sumber: Sugiyono (2019:300)

Dimana :

Y = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Promosi Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah tau koefisien regresi, yang menunjukkan

angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka

terjadi penurunan

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu

Demi kemudahan dalam uji regresi linier sederhana, penulis

menggunakan Microsoft Office Excel 2007.

3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi sederhana adalah metode statistik yang

digunakan untuk menentukan kuat atau tidaknya hubungan antar dua

variabel, yaitu variabel Promosi (X) dan Variabel Keputusan

Pembelian (Y). rumus perhitungan korelasi adalah sebagai berikut :

65
n ∑ xy − ( ∑ x )( ∑ y )
r xy=
√ n ∑ x − (∑ x ) ( n ∑ y − (∑ y ) )
2 2 2 2 2

Sumber: Sugiyono (2015:183)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦= Koefisien korelasi r product moment

n = Jumlah sampel/item

x = Variabel bebas, dalam hal ini adalah promosi penjualan

y = Variabel terikat, dalam hal ini adalah keputusan pembelian

Nilai koefisien ini dinyatakan dengan : -1 < r > 1 Artinya :

a. Bilai nilai r = 0, maka hubungan x dan y adalah tidak ada

hubungan sama sekali.

b. Bila nilai r < 1, maka hubungan x dan y adalah hubungan yang

sangat kuat dan positif.

c. Bila nila r = 1 maka hubungan x dan y adalah hubungan yang

sempurna dan posotof, berarti kenaikan atau penurunan nilai x

terjadi bersamaan degan kenaikan atau penurunan nilai y

d. Bila r = -1 maka hubungan x dan y adalah hubungan yang

sangat kuat dan dan negatif. Untuk dapat memberikan

interprestasi terhadap hasil koefisien korelasi, maka dapat

diguakan pedomaan sebagai berikut :

66
Tabel 3.4

Pedoman Interprestasi

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan


0,00-0,19 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2015:184)

4. Analisis Koefisien Determinasi

Setelah (r) diketahui, selanjutnya dilihat seberapa jauh

promosi dalam meningkatkan keputusan pembelian. Untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi variabel yang satu terhadap

variabel yang lain ditentukan dengan koefisien determinasi dengan

rumus sebagai berikut :

Kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

5. Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk membuktikan koefisien regresi antara

variabel – variabel independen (x) dan variabel dependen (y) dengan

langkah-langkah berikut :

67
a. Menentukan Hipotesis

Menentukan Hipotesis

(H0) = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

promosi terhadap keputusan pembelian konsumen di Chatime

cabang Tanjung Duren

(Ha) ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Promosi

terhadap keputusan pembelian konsumen di Chatime cabang

Tanjung Duren

b. Mencari Thitung

Rumus dalam mencari thitung sebagai berikut :

r √n − 2
t=
√1 −r 2
Sumber: Sugiyono (2015:184)

Keterangan :

thitung = Skor signifikan koefisien korelasi

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah data

r 2 = Nilai koefisien korelasi di kuadratkan

c. Mencari Ttabel

Rumus dalam mencari ttabel sebagai berikut :

dk = (n – k)

dk = derajat kebebasan

n = jumlah responden

k = jumlah variabel

68
taraf sig = α = 5% = 0,05

d. Kriteria Pengujian

thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan antara variabel x dan variabel y.

thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada

pengaruh yang signifikan antara variabel x dan variabel y.

untuk mengetahui apabila hipotesis diterima atau ditolak,

yaitu dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel.

69
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskrispsi Umum Objek Penelitian

1. Profil Perusahaan

Chatime merupakan penyedia minuman brewed tea asal Taiwan

yang menghadirkan lebih 50 varian rasa. Di Indonesia, Chatime

didirikan di Taiwan La Kaffa International Co Ltd pada tahun 2003,

Chatime buka pertama kali di Indoneisa pada tahun 2011 dan

merupakan bagian dari F&B Indonesia, induk perusahaan yang

menaungi seluruh portofolio pilar bisnis Food & Beverages Kawan

Lama Group. Chatime berasal dari kata “Cha” bahasa taiwan yang

berarti teh, Chatime adalah “waktu ngeteh”, Chatime adalah salah satu

perusahaan bubble tea terbesar di Indonesia. Salah satunya perusahaan

minuman yang sahamnya diperjualbelikan di bursa efek Taiwan.

Chatime memiliki sertifikasi HACCP International Quality Assurance

(Kenyamanan Makanan). Setiap tahunnya chatime mengeluarkan 30%

produk baru untuk menjaga cita rasanya.

Chatime Indonesia hadir dengan enam kategori minuman yang

dapat dinikmati oleh segala usia. Terdiri dari : Signature Milk Tea

70
(menu minuman milk tea terfavorit), Tea Presso (menu olahan klasik

dari berbagai macam teh pilihan), Smoothies ( menu special ice

blended), Tearrific (menu minuman teh hijau dan hitam beraneka

rasa), Coffe and Latte (menu minuman brewed coffee dari barista

Chatime), Mood Refresh (Menu minuman yang menyegarkan).

Dalam proses penyajian minuman, Chatime menggunakan teh

berkualitas terbaik yang diolah menggunakan brewing machine

terbaru. Mengadopsi konsep penyajian customized drink, pelanggan

Chatime dapat menentukan sendiri jenis topping dan takaran gula,

serta jumlah es yang diinginkan. Chatime juga selalu berinovasi

dengan menghadirkan menu terbaru. Adapun sajian minuman Chatime

juga bisa dinikmati dengan tambahan pilihan topping, meliputi Pearl

(boba), Puding, Grass Jelly, Rainbow Jelly, Red Bean (Kacang

Merah), Aloe Vera (Lidah Buaya), Coconut Jelly, Coffee Jelly, dan

Mousse.

2. Visi dan Misi Chatime

a. VISI

Untuk menetapkan Chatime sebagai pemimpin pasar (pilihan

pertama) dengan konsep minim teh.

b. MISI

Menyediakan teh berkualitas dan bermutu tinggi dengan

menciptakan minuman teh terbaik.

3. Struktur Organisasi Chatime

71
Struktur organisasi ialah sebuah susunan dan hubungan antara

tiap bagian. Adapun struktur organisasi dari Chatime adalah sebagai

berikut :

Area Manager

Store Manager

Assisten Store Assisten Store


Manger Manger

Crew Crew Crew Crew

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Chatime
Sumber : Data Chatime

4. Tugas dan Tanngung Jawab

Susunan organisasi Chatime Tanjung Duren memiliki tugas dan

wewenang pada masing-masing jabatan, sebagai berikut :

1. Area Manager

Memonitor dam mengevaluasi perfomance store di areanya secara

berkala sehingga target penjualan tercapai secara maksimal.

72
2. Store Manager

Mengelola dan bertanggungjawab penuh atas kondisi seluruh store

dan para staff yang berada di dalamnya.

3. Assisten Store Manger

Membantu manager dalam merencanakan, mangatur serta

menerapkan stategi yang dibuat.

4. Crew

Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen yang memesan

minuman, meracik dan menyajikan minuman sesuai resep dan SOP

perusahaan.

B. Pengolahan Data Hasil Penelitian / Pengujian Persyaratan Analisis

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari kegiatan

penyebaran kuesioner telah menghasilkan data yang berkaitan antara

variabel Kualitas Pelayanan dengan Keputusan Pembelian. Dari

penyebaran kuesioner tersebut, peneliti memperoleh data mengenai

karakteristik responden.

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini memiliki responden dengan beberapa karakteristik

antara lain usia, pekerjaan, dan frekuensi berkunjung. Adapun

karakteristik responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

73
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah


1. Kurang dari 20 tahun 5
2. 20 - 25 tahun 47
3. 26 - 30 tahun 85
4. 31 - 35 tahun 32
Jumlah 169
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Tabel 4.2
Karaktekarakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah


1. Pelajar/Mahasiswa 25
2. PNS 4
3. Karyawan Swasta 117
4. Wiraswasta 5
5. Ibu Rumah Tangga 18
Jumlah 169
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan
Frekuensi Berkunjung

No. Frekuensi Berkunjung Jumlah


1. ≤ 2 kali 63
2. ≥ 2 kali 106
Jumlah 169
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

74
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa karateristik

responden berdasarkan usia dengan kategori usia 26 sampai dengan 30

tahun yang memiliki jumlah terbanyak yaitu 85 orang, karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan dengan kategori karyawan swasta

memiliki jumlah terbanyak yaitu 117 orang, dan karakteristik

responden berdasarkan frekuensi berkunjung dengan kategori lebih

dari 2 (dua) kali memiliki jumlah terbanyak yaitu 106 orang.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui

Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian di

Outlet Chatime Cabang Tanjung Duren. Rumus persamaan regresi

adalah y = a + bx. Adapun perhitungan regresi linier sederhana,

sebagai berikut :

Tabel 4.4.

Tabel Perhitungan Persamaan Regresi Linear


Sederhana dan Korelasi

No.
X Y X2 Y2 XY
Responden

1 105 110 11025 12100 11550

2 104 100 10816 10000 10400

3 107 108 11449 11664 11556

4 95 110 9025 12100 10450

5 102 103 10404 10609 10506

6 98 99 9604 9801 9702

75
7 77 88 5929 7744 6776

8 108 112 11664 12544 12096

9 122 131 14884 17161 15982

10 119 128 14161 16384 15232

11 75 110 5625 12100 8250

12 120 126 14400 15876 15120

13 90 112 8100 12544 10080

14 108 112 11664 12544 12096

15 135 138 18225 19044 18630

16 108 112 11664 12544 12096

17 116 106 13456 11236 12296

18 56 112 3136 12544 6272

19 108 113 11664 12769 12204

20 79 81 6241 6561 6399

21 129 135 16641 18225 17415

22 99 111 9801 12321 10989

23 107 110 11449 12100 11770

24 104 110 10816 12100 11440

25 91 101 8281 10201 9191

26 108 121 11664 14641 13068

27 107 105 11449 11025 11235

28 108 109 11664 11881 11772

29 106 109 11236 11881 11554

30 106 110 11236 12100 11660

31 98 103 9604 10609 10094

32 97 110 9409 12100 10670

33 98 102 9604 10404 9996

34 98 86 9604 7396 8428

76
35 94 96 8836 9216 9024

36 72 73 5184 5329 5256

37 95 96 9025 9216 9120

38 85 97 7225 9409 8245

39 131 140 17161 19600 18340

40 99 105 9801 11025 10395

41 105 105 11025 11025 11025

42 104 110 10816 12100 11440

43 105 108 11025 11664 11340

44 107 109 11449 11881 11663

45 101 94 10201 8836 9494

46 100 107 10000 11449 10700

47 96 101 9216 10201 9696

48 82 92 6724 8464 7544

49 85 85 7225 7225 7225

50 107 108 11449 11664 11556

51 131 136 17161 18496 17816

52 113 114 12769 12996 12882

53 113 101 12769 10201 11413

54 108 107 11664 11449 11556

55 106 110 11236 12100 11660

56 108 106 11664 11236 11448

57 99 106 9801 11236 10494

58 106 112 11236 12544 11872

59 96 77 9216 5929 7392

60 94 96 8836 9216 9024

61 98 101 9604 10201 9898

77
62 91 98 8281 9604 8918

63 97 87 9409 7569 8439

64 124 129 15376 16641 15996

65 112 120 12544 14400 13440

66 118 123 13924 15129 14514

67 119 123 14161 15129 14637

68 110 121 12100 14641 13310

69 113 116 12769 13456 13108

70 76 78 5776 6084 5928

71 79 75 6241 5625 5925

72 78 72 6084 5184 5616

73 104 118 10816 13924 12272

74 120 131 14400 17161 15720

75 134 128 17956 16384 17152

76 100 112 10000 12544 11200

77 118 138 13924 19044 16284

78 126 133 15876 17689 16758

79 127 130 16129 16900 16510

80 116 123 13456 15129 14268

81 104 112 10816 12544 11648

82 101 105 10201 11025 10605

83 114 119 12996 14161 13566

84 99 107 9801 11449 10593

85 107 114 11449 12996 12198

86 91 103 8281 10609 9373

87 103 112 10609 12544 11536

88 114 118 12996 13924 13452

78
89 99 100 9801 10000 9900

90 101 104 10201 10816 10504

91 100 112 10000 12544 11200

92 106 111 11236 12321 11766

93 102 111 10404 12321 11322

94 128 133 16384 17689 17024

95 122 114 14884 12996 13908

96 119 122 14161 14884 14518

97 133 140 17689 19600 18620

98 108 112 11664 12544 12096

99 108 112 11664 12544 12096

100 105 111 11025 12321 11655

101 106 108 11236 11664 11448

102 97 108 9409 11664 10476

103 92 128 8464 16384 11776

104 114 102 12996 10404 11628

105 108 112 11664 12544 12096

106 103 118 10609 13924 12154

107 50 45 2500 2025 2250

108 105 115 11025 13225 12075

109 117 107 13689 11449 12519

110 129 140 16641 19600 18060

111 128 140 16384 19600 17920

112 108 112 11664 12544 12096

113 84 84 7056 7056 7056

114 86 102 7396 10404 8772

115 103 107 10609 11449 11021

79
116 119 114 14161 12996 13566

117 102 107 10404 11449 10914

118 128 140 16384 19600 17920

119 100 109 10000 11881 10900

120 104 110 10816 12100 11440

121 113 114 12769 12996 12882

122 99 103 9801 10609 10197

123 100 100 10000 10000 10000

124 89 94 7921 8836 8366

125 96 93 9216 8649 8928

126 91 94 8281 8836 8554

127 97 92 9409 8464 8924

128 76 89 5776 7921 6764

129 108 112 11664 12544 12096

130 124 138 15376 19044 17112

131 106 110 11236 12100 11660

132 108 112 11664 12544 12096

133 107 108 11449 11664 11556

134 100 112 10000 12544 11200

135 105 107 11025 11449 11235

136 103 102 10609 10404 10506

137 102 109 10404 11881 11118

138 105 106 11025 11236 11130

139 101 105 10201 11025 10605

140 104 111 10816 12321 11544

141 130 138 16900 19044 17940

142 102 101 10404 10201 10302

80
143 103 110 10609 12100 11330

144 86 100 7396 10000 8600

145 95 101 9025 10201 9595

146 108 109 11664 11881 11772

147 132 133 17424 17689 17556

148 109 106 11881 11236 11554

149 104 112 10816 12544 11648

150 53 47 2809 2209 2491

151 118 119 13924 14161 14042

152 86 94 7396 8836 8084

153 114 113 12996 12769 12882

154 123 140 15129 19600 17220

155 105 108 11025 11664 11340

156 27 100 729 10000 2700

157 130 132 16900 17424 17160

158 111 126 12321 15876 13986

159 102 105 10404 11025 10710

160 112 117 12544 13689 13104

161 118 130 13924 16900 15340

162 95 95 9025 9025 9025

163 103 106 10609 11236 10918

164 103 106 10609 11236 10918

165 118 129 13924 16641 15222

166 93 99 8649 9801 9207

167 135 140 18225 19600 18900

168 96 91 9216 8281 8736

169 93 98 8649 9604 9114

81
JUMLAH 17575 18476 1870271 2062332 1956024

Data primer diolah oleh peneliti, 2023

Pada persamaan regresi, perlu dilakukan perhitungan nilai

konstanta (a) dan koefisien (b) dengan rumus sebagai berikut :

( ∑ y ) ( ∑ x 2 ) − ( ∑ x )( ∑ xy )
a = 2
n ( ∑ x ) − (∑ x )
2

n ( ∑ xy ) − ( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n (∑ x 2 ) − (∑ x )

Berdasarkan Tabel Perhitungan Persamaan Regresi Linear

Sederhana dan Korelasi, maka diperoleh beberapa data sebagai

berikut:

∑x = 17575

∑y = 18476

∑ xy = 1956024

∑ x2 = 1870271

∑ y2 = 2062332

n = 169

Dari data tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan untuk

mencari konstanta a sebagai berikut :

( ∑ y ) ( ∑ x 2 ) − ( ∑ x )( ∑ xy )
a = 2
n ( ∑ x 2 ) − (∑ x )

82
( 18476 )( 1870271 ) − ( 17575 ) ( 1956024 )
a= 2
169 ( 1870271 ) − ( 17575 )

34555126996− 34377121800
a= 316075799− 308880625

178005196
a = 7195174

a = 24,739
Sedangkan, untuk mencari koefisien b dapat dilakukan

perhitungan sebagai berikut :

n ( ∑ xy ) − ( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n (∑ x ) − (∑ x )
2

169 ( 1956024 ) − ( 17575 )( 18476 )


b=
169 ( 1870271 ) − ( 17575 )2

330568056− 324715700
b = 316075799− 308880625

5852356
b = 7195174

b = 0,8133
Berdasarkan perhitungan diatas, nilai konstanta (a)

sebesar sedangkan 24,739 nilai koefisien (b) sebesar 0,8133

maka persamaan regresi yang digunakan yaitu :

y = 24,739 + 0,8133x

Jadi persamaan regresi Y = a +bX = 24,739 + 0,8133X.

Persamaan regresi tersebut menunjukkan nilai Y = 24,739 pada

saat nilai X (0) atau konstan, dan menunjukkan bahwa setiap

83
kenaikan satu skor penilaian pengaruh promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian di outlet cahatime tanjung duren dapat

menyebabkan kenaikan keputusan pembelian (Y) sebesar 0,8133

3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa kuat

hubungan antara promosi penjualan dengan keputusan pembelian

di outlet chatime cabang tanjung duren. Adapun untuk mengetahui

kekuatan hubungan tersebut, maka dilakukan langkah-langkah

perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi person product

moment, sebagai berikut :

( n ∑ xy ) − ( ∑ x )( ∑ y )
rxy =
√ {n (∑ x ) − (∑ x ) }{n (∑ y ) − (∑ y ) }
2 2 2 2

Berdasarkan Tabel Perhitungan Persamaan Regresi Linear

Sederhana dan Korelasi, maka diperoleh beberapa data sebagai

berikut:

∑x = 17575

∑y = 18476

∑ xy = 1956024

∑ x2 = 1870271

∑ y2 = 2062332

84
N = 169

Dari data tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan untuk

mencari korelasi dengan rumus korelasi person product moment

sebagai berikut :

( n ∑ xy ) − ( ∑ x )( ∑ y )
Rxy =
√ {n (∑ x ) − (∑ x ) }{n ( ∑ y ) − ((∑ y ) ) }
2 2 2 2

( 169 )( 1956024 ) − ( 17575 ) ( 18476 )


=
Rxy
√ {(169 )( 1870271 ) } {( 17575 ) {169 ( 2062332) − ( 18476 ) }}

Rxy =
( 330568056 ) − ( 32415700 )
√ {( 316075799 ) − ( 308880625 ) {( 348534108 ) − ( 341362576 ) }}
5852356
=
Rxy
√ {(7195174 ) (7171532 ) }

5852356
Rxy =
√51600420586568

5852356
Rxy = 7183343,3

Rxy = 0,8147

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi

diatas, terbukti bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara

promosi penjualan yang mempengerahui keputusan

pembelian pada outlet chatime cabang tanjung duren

85
sebesar 0,8147. Artinya dapat disimpulkan bahwa adanya

hubungan positif antara promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian, sedangkan untuk interpretasi

terhadap promosi penjualan terhadap keputusan pembelian

termasuk dalam kategori sangat kuat karena terdapat pada

interval koefisien 0.80-1.00.

4. Analisis koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kontribusi variabel X yaitu kualitas

pelayanan terhadap variabel Y yaitu keputusan pembelian.

Adapun rumus yang dipakai yaitu :

KD = r2 x 100%

Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat dilakukan

perhitungan untuk mencari besarnya koefisien determinasi

sebagai berikut :

KD = r2 x 100%

KD = 0,814712 x 100%

KD = 66,3%

Dari perhitungan di atas, diperoleh hasil koefisien

determinasi sebesar 66,3%. Hasil ini dapat disimpulkan

86
bahwa promosi penjualan memberikan pengaruh sebesar

66,3 % terhadap keputusan pembelian, dan sisanya sebesar

33,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas

dalam hasil penelitian ini.

5. Uji Hipotesis

Sebagaimana telah dikemukakan pada bab sebelumnya

bahwa rumusan hipotesis yang peneliti ajukan, sebagai

berikut :

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, Maka Ho ditolak, sedangkan Ha

diterima. Artinya tedapat

pengaruh promosi penjualan

terhadap promosi penjualan

di outlet chatime cabang

tanjung duren.

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, Maka Ho diterima, sedangkan

Ha ditolak. Artinya tidak

terdapat pengaruh promosi

penjualan terhadap keputusan

pembelian.

Ho≤ 𝟎 =, Tidak ada pengaruh yang

signitifikan antara variabel

promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian di outlet

87
chatime cabang tanjung

duren.

Ha≥ 𝟎 =, Adanya pengaruh yang

signitifikan antara variabel

promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian di outlet

chatime cabang tanjung

duren.

Untuk memperoleh hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 peniliti menggunakan

rumus:

r √n − 2
t=
√ 1 −r 2

0,81471 √ 169 −2
t=
√ 1− 0,814712

0,81471 √ 167
t=
√1 −0,66376

0,81471 x 12,9228
t=
√0,33624

10,5284
t=
0,57987

t = 18,157

88
Untuk menghitung 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 peneliti menggunakan taraf

signifikan 5% (α= 0,05) dengan derajat kebebasan (df) = n-

2 = 169-2 = 167, maka nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah 1,654. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 18,157

> 1,654, maka 𝐻0 ditolak, sedangkan 𝐻𝑎 diterima. Artinya

terdapat pengaruh antara promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian di outlet cabang chatime tanjung

duren untuk lebih jelasnya daerah penerimaan dan

penolakan dapat dilihat pada kurva uji hipotesis berikut:

-18,157 -1,654 1,654 18,157


Gambar 4.2
Pengujian Hipotesis

6. Pembahasan / Interpretasi Hasil Peneltian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di

Outlet Chatime Cabang Tanjung Duren, maka dapat

disimpulkan bahwa :

89
a) Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi y =

24,739 + 0,8133 dimana nilai konstanta (a) atau nilai

tetap dari persamaan 24,739 artinya pada saat promosi

penjualan sama dengan 0 maka keputusan pembelian

adalah sebesar 24,739 dan bila (b) sebesar 0,8133

artinya setiap kenaikan 1 maka keputusan pembelian

akan naik sebesar 0,8133.

b) Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, didapat

nilai positif pada koefisien korelasi sebesar 0,8147.

Nilai koefisien korelasi tersebut berada pada interval

koefisien 0,800 – 1,000. Dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang sangat kuat antara promosi

penjualan (x) terhadap keputusan pembelian (y).

c) Dari perhitungan koefisien determinasi, diperoleh hasil

sebesar 66,3%. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa

promosi penjualan memberikan pengaruh sebesar

66,3% terhadap keputusan pembelian, dan sisanya

sebesar 33,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dibahas dalam hasil penelitian ini.

d) Berdasarkan pengujian hipotesis, didapat thitung sebesar

18,157 dan ttabel sebesar 1,654. Ketentuan dalam uji t

adalah jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa uji t dalam

90
penelitian ini thitung > ttabel yaitu 18,157 > 1,654 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Hasil ini dapat disimpulkan

bahwa terdapat Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap

Keputusan Pembelian di Outlet Chatime Cabang

Tanjung Duren”.

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penelitian ini berhasil

mengungkapkan bahwa pengujian hipotesis menggunakan taraf ɑ = 5%

atau 0,05 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 18,157 > 1,654 dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa “Terdapat pengaruh promosi penjualan terhadap

keputusan pembelian di outlet chatime cabang tanjung duren”

B. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh maka

penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

91
1. Disarankan agar Chatime Cabang Tanjung Duren memberikan kupon

yang lebih banyak dengan cara konsumen diberikan voucher ketika

membeli produk di Chatime Cabang Tanjung Duren, dan bisa

digunakan untuk pembelian selanjutnya.

2. Disarankan perusahaan memberikan jaminan produknya kepada

pembeli, sehingga konsumen lebih percaya lagi terhadap produk yang

dijual.

3. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel

variabel lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian

sehingga penelitian selanjutnya menjadi lebih lengkap.

4. Diharapkan Chatime Cabang Tanjung Duren dapat mempertahankan

kemantapan konsumen dalam memiilih Chatime Cabang Tanjung

Duren sebagai tempat pilihan utama pelanggan dalam menentukan

keputusan pembelian pada minuman bubble drink, serta meningkatkan

kebiasaan konsumen untuk berbelanja di Chatime Cabang Tanjung

Duren.

92
DAFTAR PUSAKA

Buku :

Indrasari, M. (2019). Pemasaran Dan Kepuasan Pelanggan. Surabaya, Indonesia:


Unitomo Press.

Irwansyah, R., Listya, K., Setiorini, A., Hanika, I. M., Hasan, M., Utomo, K. P., et
al. (2021). Peilaku Konsumen. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung .

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif (2nd Edition ed.). (Setiyawami,


Ed.) CV Alfabeta Bandung

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B (19nd


Edition ed.). CV Alfabeta Bandung.

Malau, Harman. 2017. Manajemen Pemasaran. Teori dan Aplikasi Pemasaran Era
Tradisional Sampai Era Modernisasi Global. Bandung : Alfabeta.

Jurnal :

93
PERMANA, Dony Indra, et al. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Lantai Kayu dan Pintu PT. Piji Di Jawa Timur. Jurnal Performa: Jurnal

Manajemen dan Start-up Bisnis, 2017, 2.1: 116-123.

ERLANGGA, Rezha; TAMPI, Johnny RE; KALANGI, Johny AF. Pengaruh

Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kopi Pada Halu

Kopinspirasi. Productivity, 2020, 1.2: 197-202.

SHOLIHAT, Apriwati; RUMYENI, Rumyeni. Pengaruh Promosi Penjualan Dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Krema Koffie. 2018. PhD

Thesis. Riau University.

94

Anda mungkin juga menyukai