Keterangan:
xy
r
: Koefisien korelasi dari masing-masing item (butir pertanyaan)
X : Nilai atau skor dari masing-masing item
Y : Nilai atau skor total dari butir pertanyaan
N : Jumlah sampel (responden)
Dengan taraf signifikansi 5% dan df = n-1, apabila
xy
r
>
tabel
r
maka
kuesioner dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas.
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Arikunto, 2006). Pengujian
reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto,
2006). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
1
]
1
,
_
1
]
1
2
2
1
1 t
a
k
k
r
tt
r
tt :
Reliabilitas instrumen
2
t : varian butir
2
a : varian total
k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal
Kriteria keputusan realibel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila
nilai r
hitung > r tabel
dengan taraf signifikansi 5% sehingga kuesioner dikatakan
realibel.
J. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap dan benar, maka langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyajikan dan menganalisis data
serta menyimpulkannya. Pada pokoknya kegiatan pengumpulan data dan
analisis data bekerja untuk menguji hipotesis. Analisis data merupakan langkah
yang penting dalam kegiatan penelitian terutama bila ingin membuat
generalisasi atau menyimpulkan masalah yang diteliti. Sebelum menganalisis
data yang dilakukan maka data dikoreksi untuk mengetahui apakah data yang
diharapkan telah memenuhi persyaratan dalam penentuan analisis statistik yang
digunakan.
1. Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Regresi Linear Berganda karena variabel bebasnya terdiri dari beberapa
variabel. Adapun bentuk regresi linear berganda yang digunakan dalam
penelitian ini dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ e (1) Arikunto (2006)
Y = Variabel terikat (Keputusan Menggunakan Jasa)
a = Konstanta
b1...b4 = Koefisien regresi X
1
..X
4
x1 = Produk
x2 = Harga
x3 = Promosi
x4 = Tempat
e = Standar eror
Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS For Windows
15.00 akan dilakukan anlisis secara diskriptif dan pembuktian hipotesis.
2. Uji F (Uji Ketepatan Model )
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variable bebas secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable terikat. Rumus
yang digunakan adalah :
F
hitung
=
) 1 /( ) 1 (
1 /
2
2
k n R
k R
. Arikunto (2006)
Dimana :
F : F
hitung
selanjutnya dibandingkan dengan F
tabel
R
2
: Koefisien determinasi
k : Jumlah kolom (variabel independen)
n : Jumlah sampel (banyaknya sampel)
Pengujian ini dilakukan secara bersama-sama. Langkah
pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif
(H
a
)
Ho:b
1=
b
2=
b
3=
b
4=0
, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variable
produk, harga, promosi, tempat terhadap keputusan mahasiswa
Ha: b
1
b
2
b
3
b
4
0, artinya ada pengaruh signifikan antara variable
produk, harga, promosi, tempat terhadap keputusan mahasiswa
b) Menentukan level of significant a = 0,05 atau 5 %
F (; k-1; n-k-1)
c) Kriteria pengujian
Nilai F tabel: : ( n-1-k)
Menentukan criteria penerimaan dan penolakan
Daerah Penolakan
Daerah diterima
F ( ; k-1; n-k-1)
Ha diterima apabila : F hitung F
tabel
; : k-1, (k(n-1)
Ha ditolak apabila : F hitung < F
tabel
; : k-1, (k(n-1)
d) Menentukan nilai F hitung
F
hitung
=
) 1 /( ) 1 (
1 /
2
2
k n R
k R
. Arikunto (2006)
dimana :
R
2
: Koefisien determinasi
k : jumlah kolom ( variabel independen)
n : Jumlah sampel
e) Keputusan
Setelah diperoleh f hitung kemudian dibandingkan dengan nilai f
tabel. Apabila f hitung < f tabel maka Ha ditolak, berarti terdapat
pengaruh antara variable independen terhadap variable dependen
begitu sebaliknya.
c. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial guna
mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap
variable terikat. Rumus yang digunakan adalah:
se
b
t
hitung
Dimana:
b = koefisien regresi
se = standar error koefisien regresi
Adapun pengujian secara parsial antara variabel independen yang
mempengaruhi variabel dependen antara lain:
1) Uji t (X
1
) terhadap variabel dependen (Y)
Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis nihil ( Ho) dan hipotesis alternatif
( H
1
)
Ha:b
1=
0, artinya tidak ada pengaruh antara variable produk terhadap
keputusan mahasiswa
Ha:b
1
0, artinya ada pengaruh antara variable produk, harga,
promosi, tempat terhadap keputusan mahasiswa
b) Menentukan level of significance = 0,05 atau 5 %
t (n-k;/2)
c) Kriteria pengujian
Nilai t tabel = /2; (n-k)
Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan
Daerah Penolakan Daerah Penolakan
Daerah diterima
-t /2;(n-k) t /2;(n-k)
Ha diterima apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
Ha ditolak apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
d) Menentukan t hitung
se
b
t
hitung
Dimana :
b = koefisien regresi X
1
se = standar error koefisien regresi X
1
e) Keputusan
Setelah diperoleh t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai
t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka Ha ditolak, berarti terdapat
pengaruh antara variable independen (X1) terhadap variable dependen
(Y) begitu sebaliknya.
2) Uji t (X
2
) terhadap variabel dependen (Y)
Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis nihil ( Ho) dan hipotesis alternatif
(H
1
)
Ha:b
1=
0, artinya tidak ada pengaruh antara variable harga terhadap
keputusan mahasiswa
Ha:b
1
0, artinya ada pengaruh antara variable harga terhadap
keputusan mahasiswa
b) Menentukan level of significance = 0,05 atau 5 %
t (n-k;/2)
c) Kriteria pengujian
Nilai t tabel = /2; (n-k)
Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan
Daerah Penolakan Daerah Penolakan
Daerah diterima
-t /2;(n-k) t /2;(n-k)
Ha diterima apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
Ha ditolak apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
d) Menentukan t hitung
se
b
t
hitung
Dimana :
b = koefisien regresi X
2
se = standar error koefisien regresi X
2
e) Keputusan
Setelah diperoleh t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai
t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka Ha ditolak, berarti terdapat
pengaruh antara variabel independen (X
2
) terhadap variabel dependen
(Y) begitu sebaliknya.
3) Uji t (X
3
) terhadap variabel dependen (Y)
Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis nihil ( Ho) dan hipotesis alternatif
( H
1
)
Ha:b
1=
0, artinya tidak ada pengaruh antara variable promosi
terhadap keputusan mahasiswa
Ha:b
1
0, artinya ada pengaruh antara variabel promosi terhadap
keputusan mahasiswa
b) Menentukan level of significance = 0,05 atau 5 %
t (n-k;/2)
c) Kriteria pengujian
Nilai t tabel = /2; (n-k)
Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan
Daerah Penolakan Daerah Penolakan
Daerah diterima
-t /2;(n-k) t /2;(n-k)
Ha diterima apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
Ha ditolak apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
d) Menentukan t hitung
se
b
t
hitung
Dimana :
b = koefisien regresi X
3
se = standar error koefisien regresi X
3
e) Keputusan
Setelah diperoleh t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai
t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka Ha ditolak, berarti terdapat
pengaruh antara variabel independen (X
3
) terhadap variable dependen
(Y) begitu sebaliknya.
4) Uji t (X
4
) terhadap variabel dependen (Y)
Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis nihil ( Ho) dan hipotesis alternatif
( H
1
)
Ha:b
1=
0, artinya tidak ada pengaruh antara variable tempat terhadap
keputusan mahasiswa
Ha:b
1
0, artinya ada pengaruh antara variable tempat terhadap
keputusan mahasiswa
b) Menentukan level of significance = 0,05 atau 5 %
t (n-k;/2)
c) Kriteria pengujian
Nilai t tabel = /2; (n-k)
Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan
Daerah Penolakan Daerah Penolakan
Daerah diterima
-t /2;(n-k) t /2;(n-k)
Ha diterima apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
Ha ditolak apabila : -t /2;(n-k) t hitung t /2;(n-k)
d) Menentukan t hitung
se
b
t
hitung
Dimana :
b = koefisien regresi X
4
se = standar error koefisien regresi X
4
e) Keputusan
Setelah diperoleh t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai
t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka Ha ditolak, berarti terdapat
pengaruh antara variable independen (X
4
) terhadap variable dependen
(Y) begitu sebaliknya.
d. Koefisien Determinasi (R
2
)
Merupakan besaran yang dipakai untuk mengukur kebaikan
kesesuaian garis regresi, yaitu memberikan atau persentase variasi total
dalam variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen X.
Semakin besar nilai R
2
semakin besar variasi dependen yang dapat
dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen. Sebaliknya semakin
kecil nilai R
2
berarti semakin kecil variasi dependen yang dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel independen. Informasi yang diperoleh dari koefisien
determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
3. Asumsi Klasik
Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan model pengujian
apakah sudah memenuhi asumsi Best, Linear, Unbiased, dan Estimated
(BLUE) dari suatu model Ordinary Least Square (OLS) yaitu metode
kuadrat terkecil yang digunakan dalam model penelitian ini (regresi linier
berganda). Adapun beberapa asumsi yang harus dipenuhi sehubungan
dengan metode regresi linier berganda (OLS) adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
penelitian berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak.
Pengujian normalitas menggunakan statistik parametrik atau non-
parametrik. Apabila data terdistribusi normal, maka statistik induktif
yang digunakan adalah statistik parametrik, sebaliknya apabila data
tidak berdistribusi normal, maka statistik induktif yang digunakan
adalah statistik non-parametrik.
Pengujian normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov, dengan
bantuan program SPSS 15.0 deteksi kenormalan dapat dilakukan dengan
cara berikut ini.
1) Apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas
0,05 maka hal ini berarti bahwa tidak dapat berdistribusi normal.
2) Apabila nilai signifikan atau nilai
perobabilitas > 0,05 maka hal ini berarti bahwa data berdistribusi
normal.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu kondisi yang variabel gangguannya
pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan pada
periode yang lain.
Gambar 1 dan tabel 1 menjelaskan beberapa kesimpulan yang dapat
ditarik mengenai keberatan autokorelasi antara variabel pengganggu
berdasarkan kesimpulan Gujarati (2003).
Menerima Ho
Tidak terjadi autokorelasi
Menolak
Ho
Ragu-
ragu
Ragu-
ragu
Ragu-
ragu
Menolak
Ho
0 dl du 4-du 4-dl 4
Gambar 1
Statistik d Durbin-watson
Tabel 1
Durbin-Watson
Ho (hipotesis nol) Keputusan Jika
Tak ada autokorelasi + Menolak 0 < d < dl
Tak ada autokorelasi + Ragu-ragu dl < d < du
Tak ada autokorelasi - Menolak (4-dl) < d <4
Tak ada autokorelasi - Ragu-ragu (4-du) < d < (4-dl)
Tak ada autokorelasi +/- Menerima du < d < (4-du)
Sumber : Gujarati, 2003: 422-423
Jika nilai d hitung berada diantara du dan 4 du berarti tidak
terjadi autokorelasi dalam penelitian ini (Gujarati, 2003: 424). Nilai du
dapat diketahui melalui tabel Durbin-Watson pada tingkat signifikan
yang telah ditentukan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastistas dilakukan untuk melihat apakah
antar variabel independen mempunyai varians yang sama atau tidak.
Heteroskedastisitas terjadi jika variabel gangguan dalam fungsi linier
mempunyai varians yang tidak sama. Konsekuensinya adalah formula
kuadrat terkecil atau ordinary least square (OLS) akan menaksir terlalu
rendah varians yang sebenarnya.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan pengujian
Gletser. Yaitu dengan cara meregresikan nilai dari masing-masing
variabel, sehingga diperoleh nilai residualnya. Nilai residual dari hasil
korelasi tersebut kemudian di absolutkan. Dari nilai absolute tersebut
dijadikan sebagai variabel dependen terhadap variabel independen
lainnya.
d. Multikolinearitas
Pada pengujian multikolinearitas ini, menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen) dalam matrik interkorelasi dengan koefisien determinanasi
dan regresi antar semua variabel bebas dengan variabel tergantung
(dependen), jika terjadi korelasi maka terdapat problem
multikolinearitas, digunakan Variance Inflation Factor (VIF), torelance
dan besaran korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau
sama dengan nilai VIF di atas 10. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1 / tolerance) dan menunjukkan
adanya kolonieritas yang tinggi (Gozali, 2002:57).
K. Sistematika Skripsi
BAB I : Pendahuluan
Didalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis, metode penelitian dan sistimatika
penulisan skripsi.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab II ini menerangkan beberapa teori yang mendukung
masalah yang akan diteliti, yaitu Pengertian Pemasaran dan Jasa,
Unsur-unsur Bauran Pemasaran Jasa, Pengertian Keputusan
Pembelian, Proses Pengambilan Keputusan dalam Pembelian,
Implikasi Bauran Pemasaran terhadap Keputusan pembelian,
Penelitian terdahulu.
BAB III : Metodologi Penelitian
Dalam bab III ini dikemukan tentang tempat penelitian, jenis
penelitian, populasi dan sampel, teknik mengumpulkan data, dan
teknik analisis data
BAB IV : Hasil Penelitian dan Analisis Data
Dalam bab IV ini akan dibahas mengenai sejarah dan
perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta serta anlisis data yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah yang diteliti.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Dalam Bab V akan dikemukakan kesimpulan yang diperoleh
selama penelitian dan memberikan saran serta rekomendasi
kepada manajemen Jasa untuk peningkatan kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Alma B. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Jakarta: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Bina Aksara.
Djarwanto, PS dan Subagyo, Pangestu. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE-
UGM
Harahap, 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa dalam
Menempuh Pendidikan Pada Politeknik LP3I Medan. Karya Tulis
Ilmiah.Medan : Politeknik LP3I Medan.
Harjanto, 2004. Pengaruh Lingkungan Individu Mahasiswa dan Kinerja Bauran
pemasaran Terhadap Proses Keputusan Mahasiswa memilih Perguruan
Tinggi Serta Implikasinya Pada Nilai Jasa Pendidikan: Studi kasus
Perguruan Tinggi swasta computer di DKI Jakarta. Skripsi. Jakarta: FE-UI.
Humas UMS ( 2011) , Laporan Tahunan Rektor dalam Rangka Harijadi UMS ke
-53 , 24 Oktober 2011. Unpublished.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary,. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1:
Edisi Delapan. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat . 2006. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek. Edisi
Pertama. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Nitisemito, Alex. 2001. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Payne, A. 2003. The Essence of Marketing. Prentice Hall International ( UK ) Ltd,
USA.
Rezeki. 2004. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pemilihan Jurusan oleh Mahasiswa STIE IBBI Medan. Tugas Akhir.
Medan : STIE IBBI Medan.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan . Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Andi Offset.