Anda di halaman 1dari 150

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN DISIPLIN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Studi Kasus pada Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :
Dina Nurbaiti
NIM : 1111081000136

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1537 H/2015 M
PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus pada Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :
Dina Nurbaiti
NIM : 1111081000136

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Suhendra, S.Ag, MM Sri Hidayati, S.Ag, MM


NIP. 19711206 200312 1 001 NIP. 19770608 201101 2 003

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1537 H/2015 M

ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dina Nurbaiti
NIM : 1111081000136
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Tangerang Selatan, 2 November 2015


Yang menyatakan

(Dina Nurbaiti)

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dina Nurbaiti
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang/ 24 september 1993
3. Alamat : Jl. Raya Serpong KM. 8 Kp. Wates
Pakulonan RT 006/03, Tangerang selatan.
Banten 15325
4. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Email : dinanurbaity@yahoo.com

II. PENDIDIKAN
1. 2011-2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. 2008-2011 : SMA Negeri 7 Tangerang
3. 2005-2008 : SMP Negeri 4 Tangerang
4. 1999-2005 : SDN Pondok Jagung 2
5. 1998-1999 : TK KARTIKA X-10

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Saharudin
Tempat/ Tanggal Lahir : Serang/ 27Maret 1960
2. Ibu : Nuraida
Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang/ 21 Juli 1964
3. Saudara Kandung : Suci Wulandari, Ana Widiyaswari,
Muhammad Nurwafi M, Muhammad
Nurfaizi
4. Anak ke dari : 3 dari 5 bersaudara

IV. PENGALAMAN ORGANISASI


1. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Manajemen 2012-2013

vi
ABSTRACT

This research was conducted at PT Karya Intertek Kencana. This research


consists of the independent variable is the occupational health safety and
discipline, the dependent variable is the performance of employees. This research
aims to determine whether there are significant occupational health safety and
discipline on the performance of employees in the employee section of ducting
workshops PT Karya Intertek Kencana either simultaneously or partially. The
background of this study, researchers found the phenomenon is less the maximum
performance of employees who allegedly caused the occupational health safety
and discipline are still low.

This research is a case study research method is a quantitative method.


The data used in the study was the source of primary data and secondary data
sources. The technique of collecting primary data obtained from interviews and
questionnaires, while secondary data obtained from the study of literature
(reference books, journals and previous research) and documentation are direct
quotes company profile. The sample used in the determination of non-probability
sampling technique is sampling saturated, so that got 52 respondents (employees
of the workshop ducting PT Karya Intertek Kencana). Data analysis method used
is validity, reliability and multiple linear regression analysis with statistical
approach which is operated by SPSS 21.

Results of research conducted showed that partial occupational health


safety has no significant effect on employee performance is shown by the
significant value of 0.661 t greater than α of 0.05 (0.661> 0.05). Partial assay
results affect the performance of labor discipline employees have significant t
value of 0.019 which is smaller than α of 0.05 (0.019 <0.05). While the
occupational health safety and discipline significant effect on employee
performance simultaneously with sig. F of 0.002 is smaller than the prescribed α
is equal to 0.05.

Keywords: Occupational Health Safety, Work Discipline and Employee


Performance.

vii
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di PT Karya Intertek Kencana. Penelitian ini


terdiri dari variabel independen yaitu keselamatan kesehatan kerja dan disiplin
kerja, variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan bagian workshop ducting PT
Karya Intertek Kencana baik secara simultan maupun parsial. Adapun latar
belakang penelitian ini, peneliti menemukan fenomena kurang maksimalnya
kinerja pegawai yang diduga akibat keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja
yang masih rendah.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian


yaitu metode kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data primer
diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh
dari studi kepustakaan (buku referensi, jurnal dan penelitian sebelumnya) dan
dokumentasi yaitu mengutip langsung profil perusahaan. Dalam penentuan
sampel digunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh, sehingga
didapatkan 52 orang responden (karyawan bagian workshop ducting PT Karya
Intertek Kencana). Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji
reliabilitas dan teknik analisis regresi linear berganda dengan pendekatan statistik
yang dioperasikan melalui program SPSS 21.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial


keselamatan kesehatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan ditunjukkan dengan nilai signifikan t sebesar 0,661 yang lebih besar
dari α sebesar 0,05 (0,661>0,05). Hasil uji parsial disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan mempunyai nilai signifikan t sebesar 0,019 yang lebih
kecil dari α sebesar 0,05 (0,019<0,05). Sedangkan keselamatan kesehatan kerja
dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara
simultan dengan nilai sig. F sebesar 0,002 lebih kecil dari α yang ditentukan yaitu
sebesar 0,05.

Kata kunci : Keselamatan Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu


Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan judul “Pengaruh Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bagian Workshop Ducting
PT Karya Intertek Kencana”.
Shalawat beserta salam terus tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Selama proses
penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku tersayang Papah H.Sahrudin dan Mama Nuraida yang
selalu memberikan kasih sayang, perhatian, doa, dukungan serta motivasi
kepada penulis, hanya doa yang dapat aku panjatkan untuk membalas
segala yang mama dan papah berikan, semoga aku bisa membahagiakan
kalian amin. Kakak-kakakku tercinta Cicih, Bang Phenter, Teteh Ana, dan
Bang Sigit serta adik-adikku tercinta Aa Wafi dan Ade Nufa terima kasih
telah memberikan keceriaan dan dukungan untuk terus berusaha
memberikan yang terbaik.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufrainy. Lc., M.Si selaku dekan beserta staf wakil
dekan (Wadek) 1, 2 dan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si Selaku ketua jurusan manajemen
beserta Ibu Ela Patriana, MM selaku sekretaris jurusan manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ix
4. Bapak Dr. Suhendra, S.Ag., MM. Selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan
ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
5. Ibu Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed. Selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
ilmu pengetahuan yang berguna kepada peneliti.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan yang sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga
ilmu yang diberikan memberikan manfaat dan menjadi amal kebaikan bagi
kita semua.
7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam
mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
8. Ibu Galih Endiyana selaku Officer HSE PT Karya Intertek Kencana
beserta Staff yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan
dan mengisi kuisioner penelitian.
9. Sahabat tercinta Aciel combro beserta keluarga (Papa Agus, Mama Wati,
Mas Widi, Mba Indri dan Sachi) yang telah memberikan motivasi dan doa
kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir di perkuliahan ini.
10. Omdoers : Aisha Abdullah, Dede Mahmudah, Deby Nurfadillah dan
Priskania Aiza yang selama 4 tahun berjuang menyelesaikan tugas-tugas
perkuliahan yang selalu ada dan selalu menyemangati penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman karib: Sulis, Zade, Mba Ratri, Julia, Gals, Mby, Om Ayub,
Bunda Zahra, Ila, Arman, Aga, Kepin, Peot, dan Ken yang selama ini
memberikan dukungan dan motivasi serta berbagi ilmu yang bermanfaat
bagi penulis.
12. Teman-teman manajemen angkatan 2011 yang sama-sama berbagi ilmu
dan saling menyemangati setiap belajar, ujian bahkan sampai pengerjaan
skripsi.

x
13. Teman-teman KKN : Omdoers, Ummi, Aini, Bang Bagus, Bang Yogi,
Iskandar, Jali, Bang Iyan, Dinal, dan Akem yang telah berbagi ilmu
selama kami kenal, berusaha menjadi kelompok yang terbaik dalam
menjalankan tugas sebulan KKN hingga penyelesaian skripsi ini.
14. Zulyadain yang selalu menemani, membantu, memberikan saran dan
selalu menyemangati dalam pembuatan skripsi ini.
15. Kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan,
hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikumWr. Wb

Tangerang Selatan, 2 November 2015


Peneliti

Dina Nurbaiti

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................vi

ABSTRACT ........................................................................................................vii

ABSTRAK .........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................7

D. Manfaat Penelitian..............................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................10

A. Manajemen Sumber Daya Manusia ..................................................10

B. Kinerja Karyawan .............................................................................11

xii
1. Pengertian Kinerja.......................................................................11

2. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ............................12

3. Penilaian Kinerja Karyawan .......................................................13

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................................................15

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................15

2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................18

3. Fungsi-fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.......................19

4. Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan

kerja .............................................................................................20

5. Undang-Undang yang Mengatur K3 ...........................................21

D. Disiplin Kerja ....................................................................................22

1. Pengertian Disiplin Kerja ............................................................22

2. Macam-Macam Disiplin Kerja ....................................................24

3. Pendekatan Disiplin Kerja...........................................................27

4. Indikator-Indikator Kedisiplinan.................................................28

E. Penelitian Terdahulu .........................................................................32

F. Kerangka Penelitian ..........................................................................40

G. Hipotesis............................................................................................42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................43

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................43

1. Lokasi Penelitian ........................................................................43

2. Pembatasan Masalah ..................................................................43

B. Metode Penentuan Sampel ...............................................................44

xiii
C. Metode Pengumpulan Data ..............................................................45

1. Data Primer ..................................................................................45

2. Data Sekunder ..............................................................................46

D. Metode Analisis Data .......................................................................46

1. Statistik Deskriptif......................................................................46

2. Uji Kualitas Data ........................................................................47

a. Uji Validitas Data .................................................................47

b. Uji Reliabilitas......................................................................47

3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................48

a. Uji Normalitas ......................................................................48

b. Uji Multikonieritas ...............................................................49

c. Uji Heteroskedastisitas .........................................................50

4. Uji Hipotesis...............................................................................50

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ...........51

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) .............................51

5. Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................52

6. Uji Koefisien Determinasi (R square) .......................................53

7. Operasional Variabel Penelitian .................................................53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................57

A. Gambaran Umum Perusahaan ..........................................................57

1. Sejarah Singkat PT Karya Intertek Kencana ..............................57

2. Visi dan Misi PT Karya Intertek Kencana .................................58

3. Keselamatan Kesehatan Kerja PT Karya Intertek

xiv
Kencana ......................................................................................58

4. Disiplin Kerja PT Karya Intertek Kencana ................................59

5. Struktur organisasi PT Karya Intertek Kencana .........................59

6. Deskripsi Responden ..................................................................61

7. Distribusi Jawaban Responden...................................................63

B. Analisis dan Pembahasan .................................................................68

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................68

2. Hasil Uji Kualitas Data ..............................................................70

a. Uji Validitas .........................................................................70

b. Uji Reliabiitas.......................................................................72

3. Hasil Uji Asumsi Klasik.............................................................75

a. Uji Normalitas ......................................................................75

b. Uji Multikolinieritas .............................................................77

c. Uji Heteroskedastisitas .........................................................78

4. Hasil Uji Hipotesis .....................................................................80

a. Uji t (Parsial) ........................................................................80

b. Uji F (Simultan) ...................................................................80

5. Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................82

6. Koefisien Determinasi (R Square) .............................................83

C. Pembahasan ......................................................................................84

BAB V PENUTUP .............................................................................................86

A. Kesimpulan.......................................................................................86

B. Implikasi ...........................................................................................86

xv
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................89

LAMPIRAN .......................................................................................................93

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia ................................................1

Tabel 1.2 Data Karyawan PT Karya Intertek Kencana Bagian Fabrikasi

Ducting (Workshop) ...........................................................................3

Tabel 1.3 Data Kecelakaan Kerja Karyawan PT Karya Intertek Kencana

Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop) ...............................................4

Tabel 1.4 Data Absensi Karyawan PT Karya Intertek Kencana Bagian

Fabrikasi Ducting (Workshop) ...........................................................5

Tabel 1.5 Job Appraisal Summary Report PT Karya Intertek Kencana

Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop) ...............................................6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................33

Tabel 3.1 Skala Ordinal.......................................................................................45

Tabel 3.2 Operasional Variabel...........................................................................54

Tabel 4.1 Peralatan Perlindungan dan Tanda Peringatan ...................................58

Tabel 4.2 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ...................................................61

Tabel 4.3 Deskripsi Pendidikan Terakhir Responden .........................................62

Tabel 4.4 Deskripsi Lama Bekerja Responden ...................................................62

Tabel 4.5 Deskripsi Usia Responden ..................................................................63

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan Kesehatan

Kerja ...................................................................................................64

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja...................65

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja

xvii
Karyawan ..........................................................................................66

Tabel 4.9 Hasil Statistik Deskriptif .....................................................................68

Tabel 4.10 Hasil Validitas Keselamatan Kesehatan Kerja..................................70

Tabel 4.11 Hasil Validitas Disiplin Kerja ...........................................................71

Tabel 4.12 Hasil Validitas Kinerja ......................................................................72

Tabel 4.13 Hasil Reliabilitas Keselamatan Kesehatan Kerja .............................73

Tabel 4.14 Hasil Reliabilitas Disiplin Kerja .......................................................73

Tabel 4.15 Hasil Reliabilitas Kinerja Karyawan.................................................74

Tabel 4.16 Hasil Kolmogorov Smirnov ..............................................................77

Tabel 4.17 Hasil Multikolinieritas ......................................................................78

Tabel 4.18 Hasil Uji t (Parsial) ...........................................................................80

Tabel 4.19 Hasil Uji F (Simultan) .......................................................................81

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...........................................82

Tabel 4.21 Hasil Koefisien Determinasi (R2) .....................................................83

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Karya Intertek Kencana .............................60

Gambar 4.2 Hasil Normalitas-Histogram ...........................................................75

Gambar 4.3 Hasil Normalitas-Grafik ..................................................................76

Gambar 4.4 Hasil Heteroskedastisitas.................................................................79

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penelitian ...............................................................................93

Lampiran 2. Kuisioner ........................................................................................95

Lampiran 3. Data Hasil Kuisioner ......................................................................101

Lampiran 4. Data Responden ..............................................................................108

Lampiran 5. Data Hasil Deskripsi Karakteristik Responden ..............................110

Lampiran 6. Hasil Distribusi Jawaban Responden .............................................111

Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..........................................................121

Lampiran 8. Hasil Uji Validitas ..........................................................................122

Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................125

Lampiran 10. Hasil Uji Asumsi Klasik ...............................................................126

Lampiran 11. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................129

xx
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di Indonesia angka kecelakaan kerja terbilang cukup tinggi. Menurut

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, angka kecelakaan kerja secara

nasional yaitu 103.000 per tahun. Dari jumlah tersebut 2.400 kasus di

antaranya menyebabkan meninggal dunia, jika di rata-rata per hari nya ada 8

orang meninggal akibat kecelakaan kerja (kompas.com).

Fakta angka kecelakaan kerja ini dapat diperkuat berdasarkan data

yang dimiliki oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Tabel 1.1
Angka Kecelakaan kerja di Indonesia
Kecelakaan Kerja Per-tahun
Tahun Jumlah Kasus
2014 53.319
2015 50.089
Sumber : www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Meskipun pada tahun 2015 kecelakaan kerja menurun sebanyak 3.230 kasus,

hal ini tetap menjadi perhatian serius oleh perusahaan maupun pemerintah

dengan menyadarkan karyawan untuk tetap peduli terhadap keselamatan diri

mereka karena terkait dengan nyawa dan kesehatan kerja mereka untuk

memperoleh kenyamanan dalam bekerja yang dapat mepengaruhi kinerja

karyawan tersebut.

Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengingatkan bahwa

keselamatan dalam bekerja adalah hal yang paling utama. Masyarakat harus

1
memahami arti penting K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam

bekerja. Ini menjadi instrumen penting dalam sektor kerja. Beliau juga

mengimbau kepada perusahaan atau pabrik segera melakukan program

kesehatan kerja (kompas.com).

Beberapa perusahaan yang ada di Indonesia memiliki tingkat resiko

kecelakaan kerja yang tinggi. Perusahaan Tambang Batubara merupakan

salah satu perusahaan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang

terbilang tinggi karena berhubungan langsung dengan alat-alat berat dan

tempat yang penuh dengan resiko keselamatan diri para pekerja. Selain itu,

perusahaan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang tinggi adalah

perusahaan pembuatan kertas. Jika di lihat proses produksi berkaitan dengan

alat-alat yang memungkinkan terjadi nya kecelakaan kerja salah satu nya

yaitu mesin cutter. Perusahaan transportasi juga memiliki resiko kecelakaan

kerja yang tinggi. Perusahaan berikut nya adalah perusahaan di bidang

kontruksi. Perusahaan ini sangat erat berhubungan dengan hal-hal yang

berbau kecelakaan dalam bekerja, seperti pada pemasangan listrik,

pemasangan pipa-pipa saluran air, pemasangan pipa aliran AC, dan

sebagainya.

PT Karya Intertek Kencana merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak pada bidang kontruksi dan sekaligus memproduksi ducting-ducting

secara mandiri yang berkualitas. Dengan resiko kecelakaan kerja nya yang

tinggi, PT Karya Intertek Kencana membutuhkan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga mampu mencetak hasil

2
produksi berkualitas dan mampu mendukung pencapaian tujuan perusahaan

secara optimal. Mengingat semakin meningkatnya jumlah karyawan yang

mengalami kecelakaan akibat kerja maka dalam melakukan pencegahan

kecelakaan kerja PT Karya Intertek Kencana telah menerapkan sistem

keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat

resiko pada masing-masing jenis usaha.

PT Karya Intertek Kencana telah menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hal ini telah sesuai dengan Undang-

Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, Pasal 86 ayat 1 yang berisi

bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas Keselamatan dan kesehatan kerja, Moral dan kesusilaan,

serta Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-

nilai agama.

Tabel 1.2
Data Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)

Jumlah
Jabatan
Karyawan
Koordinator Workshop 1
Engineering 4
Operator 5
Foreman 22
Semi Skill 13
Helper 12
Total Jumlah Karyawan 52
Sumber: HSE Departement, 2013

Berdasarkan pra wawancara dengan HSE Officer Ibu Galih Endiyana,

pada fakta nya tingkat kecelakaan kerja di PT Karya Intertek Kencana khusus

nya bagian workshop ducting masih tinggi, hal ini disebabkan karena masih

3
banyak karyawan yang melalaikan keselamatan kerja mereka dengan tidak

memakai alat pelindung diri pada saat melakukan pekerjaan. Pelanggaran lain

nya adalah penggunaan alat kerja yang tidak sesuai oleh fungsi nya. Selain

itu, masih sering ditemukan pelanggaran individu seperti karyawan tidak

melakukan pekerjaan nya sesuai dengan prosedur perusahaan dan

pelanggaran ijin kerja seperti melakukan pekerjaan lain yang bukan tugas dan

wewenangnya tanpa mengajukan ijin kerja. Hal ini dapat di lihat dari data

kecelakaan yang dikeluarkan oleh PT Karya Intertek Kencana pada bagian

fabrikasi ducting dibawah ini :

Tabel 1.3
Data Kecelakaan Kerja Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)

Jumlah Kecelakaan
Tahun Keterangan
Kerja
85% Tidak memenuhi aturan kerja,
2012 14
15% tidak mengunakan pelindung
77% Tidak memenuhi aturan kerja,
2013 9
23% tidak mengunakan pelindung
69% Tidak memenuhi aturan kerja,
2014 12
31% tidak mengunakan pelindung
Jumlah 35
Sumber: HSE Departement, 2012-2014

Selain itu terkait K3 dan kinerja, disiplin kerja juga menjadi kunci

sukses perusahaan. Fasilitas yang diberikan, sistem manajemen K3 nya yang

baik, maupun perusahaan yang ternama jika setiap karyawan nya memiliki

disiplin kerja yang rendah beresiko pada tingkat kecelakaan kerja yang akan

mempengaruhi kinerja karyawan maupun perusahaan tersebut. Oleh karena

itu, PT Karya Intertek Kencana sangat menjujung tinggi kedisiplinan

4
karyawan untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak bertanggung

jawab yang telah dilakukan karyawan. Namun demikian masih ada saja

karyawan yang menyalahgunakan absen izin dan sakit, seperti menggunakan

absensi sebagai alasan untuk tidak masuk kerja. Selain itu, ada beberapa

karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan yang jelas. Hal ini dapat di lihat

dari data absensi yang dimiliki oleh perusahaan pada tabel 1.4.

Tabel 1.4
Data Absensi Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)
Periode : Januari – Desember 2014

Jumlah Total Hari


Bulan Sakit Izin Alfa Terlambat
Karyawan Kerja
Januari 52 5 2 - 43 25
Februari 52 8 1 1 35 24
Maret 52 3 3 - 72 25
April 52 3 2 - 57 25
Mei 52 1 2 - 44 24
Juni 52 2 1 - 65 25
Juli 52 3 4 2 30 23
Agustus 52 2 4 - 27 25
September 52 9 2 - 41 26
Oktober 52 7 7 1 24 26
November 52 4 3 - 46 25
Desember 52 6 5 - 63 26
Total 53 36 4 547 299
Sumber : HRD&PGA Div, 2014

Penjelasan mengenai data absensi diatas yaitu diketahui bahwa rata-

rata tingkat keterlambatan karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya

Intertek Kencana sangat tinggi di setiap bulannya, sehingga mencapai total

547 kali. Jumlah keterlambatan yang paling tinggi yaitu pada bulan maret

hingga mencapai sebanyak 72 kali. Kemudian pada tabel keterangan sakit

terdapat 53 orang dan izin mencapai total 36 orang selama satu tahun. Dapat

5
dilihat juga masih ada karyawan yang tidak masuk tanpa keterangan atau alfa

pada bulan febuari, juli dan oktober dengan total 4 kali. Melihat hal tersebut

maka kedisiplinan pada karyawan bagian workshop ducting PT Karya

Intertek Kencana harus terus ditingkatkan karena kesadaran akan disiplin

dalam bekerja ini yang dapat mendukung karyawan dalam meningkatkan

kinerjanya.

Tabel 1.5
Job Appraisal Sumarry Report
PT Karya Intertek Kencana Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)
Tahun 2012 Tahun 2013
Penilaian
Skala Jumlah Jumlah
Kinerja Persentase Persentase
Karyawan Karyawan
Baik A 22 42,5% 11 20,625%
Cukup Baik B 24 45,625% 24 47,0%
Kurang Baik C 6 11,875% 5 9,375%
Kurang D 0 - 12 23,0%
Buruk E 0 - 0 -
Total 52 52
Sumber : HRD&PGA Div, 2012-2013

Berdasarkan tabel 1.5 diketahui bahwa terjadi penurunan kinerja

karyawan yaitu antara tahun 2012 hingga tahun 2013. Pada tahun 2012

karyawan yang mendapat skala A berjumlah 22 orang, sedangkan pada tahun

2013 berkurang sebanyak 11 orang menjadi 11. Pada tahun 2012, terdapat 6

orang yang mendapat C, lalu pada tahun 2013 jumlah itu berkurang menjadi 5

orang. Hal ini menunjukan bahwa belum optimalnya kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

tentang “PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus

6
pada Karyawan Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek

Kencana)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap

kinerja karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek

Kencana?

2. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana?

3. Apakah terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin

kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian Workshop

Ducting PT Karya Intertek Kencana?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kesehatan

kerja terhadap kinerja karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya

Intertek Kencana.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek

Kencana.

7
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kesehatan

kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan

bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana.

D. Manfaat Penelitian

1. Kontribusi Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dalam

bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai

keselamatan kesehatan kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan.

b. Salah satu sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan dan

mengembangkan ilmu yang telah didapat dari mengikuti perkuliahan

di jurusan Manajemen sumber daya manusia UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

c. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan terdahap penelitian

selanjutnya, dan berguna sebagai bahan pertimbangan ilmu

pengetahuan manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai

keselamatan kesehatan kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan.

2. Kontribusi Praktis

a. Sebagai tolak ukur bagi manajemen perusahaan dalam mengambil

keputusan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan menurunnya

kedisiplinan karyawan.

8
b. Sebagai acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam pemecahan

masalah khususnya mengenai keselamatan kesehatan kerja dan

disiplin kerja.

c. Memberikan pemahaman yang dianggap tepat bagi karyawan,

perusahaan maupun akademis mengenai keselamatan kesehatan

kerja dan disiplin kerja.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Hasibuan,

2012:10). Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi-fungsi

didalamnya. Fungsi tersebut meliputi Perencanaan (human resource

planning), Pengorganisasian, Pengarahan (directing), Pengendalian

(controlling), Pengadaan (procurement), Pengembangan (development),

Kompensasi (compensation), Pengintegrasian (integration), Pemeliharaan

(maintenance), Kedisiplinan dan Pemberhentian (separation) (Hasibuan,

2012:21).

Berbagai fungsi MSDM dilakukan sebagai kegiatan yang apabila

dilaksanakan secara keseluruhan maka akan menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi perusahaan dan sumber daya manusia itu sendiri. Hasil

tersebut akan menciptakan SDM yang produktif dalam bidang nya,

meningkatkan Potensi SDM untuk lebih berkreasi, dan pelaksanaan fungsi-

fungsi SDM seperti kompensasi, perlindungan kerja dan kedisiplinan yang

baik dapat menimbulkan stimulus yang akan meningkatkan motivasi kerja

serta meningkatnya kinerja sumber daya manusia.

10
B. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual

Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai

oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,

2011:67). Wirawan (2012:5) memberikan definisi tentang kinerja yaitu

Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan dari aktivitas atau pekerjaan

dalam menyelesaikan atau membuat sesuatu yang hanya memerlukan

tenaga dan keterampilan pada profesi atau jabatan dalam waktu tertentu.

Definisi lain mengenai kinerja menurut Mathis dan Jackson

(2009:113) adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan, secara legal tidak melanggar hukum dan

sesuai dengan moral maupun etika.

Selanjutnya Malayu S.P Hasibuan (2012:34) mendefinisikan

kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang di capai oleh karyawan

11
atas pekerjaannya, baik di dalam perusahaan maupun di dalam

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam waktu

tertentu.

2. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Di sebagian besar organisasi, kinerja para karyawan individual

merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu

organisasi. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan individual

(Mathis dan Jackson, 2009:113-114) yaitu :

a. Kemampuan individual, terdiri dari beberapa komponen yaitu

bakat, minat dan faktor kepribadian.

b. Usaha yang dicurahkan yaitu terdiri dari motivasi, etika kerja,

kehadiran dan rancangan tugas. Usaha yang dilakukan seperti

menegakkan kedisiplinan kerja dalam melakukan pekerjaan.

c. Dukungan organisasi yang diterimanya terdiri dari pelatihan dan

pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja,

manajemen dan rekan kerja. Seperti hal nya dengan sistem

manajemen K3 yang terapkan pada perusahaan atau organisasi.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2011:67), faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability)

dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat Keith

Davis (1964:484) dalam Mangkunegara (2011:67) yang merumuskan

bahwa:

12
1) Human Performance = Ability + Motivation

2) Motivation = Attitude + Situation

3) Ability = Knowledge + skill

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +

skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-

120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan

terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan

lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan (Mangkunegara,

2011:67).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan

kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk

mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) (Mangkunegara,

2011:67). Dengan demikian, motivasi sebagai bahan untuk

meningkatkan kinerja yang dicapai oleh karyawan.

3. Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian Kinerja merupakan pengumpulan data kinerja para

karyawan sepanjang masa evaluasi kinerja melalui observasi tentang

apa yang dilakukan para karyawan kemudian membandingkannya

dengan standar kinerja karyawan (Wirawan, 2012:105). Standar kinerja

13
adalah tolok ukur minimal kinerja yang harus dicapai karyawan secara

individual atau kelompok pada semua indikator kinerjanya (Wirawan,

2012:66). Ada enam kategori yang digunakan untuk mengukur tingkat

kinerja karyawan secara individual (Dessler, 2005:316) sebagai berikut:

a. Quality, yaitu tingkat dimana hasil kinerja dari karyawan yang

dilakukan mendekati sempurna dalam arti ketepatan, ketelitian, dan

dapat diterima dari suatu aktivitas.

b. Productivity, yaitu kuantitas atau jumlah yang dihasilkan secara

efisien dan efektif.

c. Job knowledge, yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh

seorang karyawan ataupun informasi yang dimilikinya untuk

menyelesaikan pekerjaannya.

d. Reliability, yaitu tingkat dimana seorang karyawan dapat dipercaya

selama menyelesaikan pekerjaan dalam hal tindak lanjut pekerjaan.

e. Availability, yaitu tingkat ketepatan waktu dari suatu aktivitas yang

diselesaikan oleh karyawan dan ketepatan dalam catatan daftar

kehadian karyawan.

f. Independence, yaitu tingkat dimana seorang karyawan dapat

melakukan pekerjaannya tanpa bantuan bimbingan dari

pengawasnya.

14
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang harus

diberikan perlindungan dalam bekerja yaitu salah satunya adalah

perlindungan keselamatan. Perlindungan ini dimaksudkan agar setiap

karyawan secara aman melakukan tugasnya sehari-hari untuk

meningkatkan produktivitas dan kinerjanya.

Menurut Megginson dalam Mangkunegara (2011:161)

menjelaskan keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau

selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja.

Resiko keselamatan yang terjadi merupakan aspek-aspek dari

lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran

listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat

tubuh, penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan

dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup

tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan.

Suma’mur dalam Sucipto (2014:2) mendefinisikan keselamatan kerja

merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang

aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang

bersangkutan.

Pada perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin maju

tetapi perkembangan itu belum diimbangi dengan kesadaran untuk

memahami dan melaksanakan keselamatan kerja secara benar agar

15
mencegah kecelakaan kerja yang sering terjadi ditempat kerja belum

dilakukan dengan baik. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak

terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang

peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk

perencanaan. Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminal

di luar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak diharapkan,

oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun

penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat

(Suma’mur 1997 dalam Sucipto (2014:76)).

Selain memberikan perlindungan keselamatan kepada

karyawannya, perusahaan harus memperhatikan kondisi kesehatan kerja

para karyawannya. Dengan kondisi kesehatan yang baik maka

karyawan senantiasa meningkatkan produktivitas perusahaan.

Menurut Rowley dan Jackson (2012:177) kesehatan kerja adalah

kondisi yang merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi

secara umum. Sedangkan menurut Megginson dalam Mankunegara

(2011:161) kesehatan kerja menunjukan kondisi yang bebas dari

gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh

lingkungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari fungsi

pemeliharaan Sumber Daya Manusia yang harus diperhatikan oleh

setiap manajemen perusahaan. Dengan adanya pemeliharaan K3,

16
karyawan merasa berada di kondisi yang aman dalam mencegah

terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu upaya

pencegahan kecelakaan dan penyakit kerja yang dapat mengakibatkan

kematian, cacat atau sakit dan gangguan psikologis yang dapat diderita

oleh pekerja yang bersangkutan (Simanjuntak, 2011:163). Sedangkan

definisi menurut Sucipto (2014:2) keselamatan dan kesehatan kerja

adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan

keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya fisik, mental maupun

emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.

Definisi lain mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja

menurut ILO/WHO Joint Safety and Commite, 1998 dalam Sucipto

(2014:9) yaitu promosi dan pemeliharaan derajat tertinggi fisik, mental

dan kesejahteraan sosial setiap pekerja disemua pekerjaan, pencegahan

gangguan kesehatan terhadap pekerja yang disebabkan oleh kondisi

kerja, melindungi pekerja dari risiko dan faktor risiko.

Keselamatan dan kesehatan kerja mengandung nilai

perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Tenaga kerja merupakan aset organisasi yang sangat berharga dan

merupakan unsur penting dalam proses produksi di samping unsur

lainnya seperti material, mesin, dan lingkungan kerja, karena itu tenaga

kerja harus dijaga, dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan

produktivitasnya (Ramli, 2010:14).

17
Jadi dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja

adalah suatu tanggung jawab dan rasa aman yang diberikan perusahaan

kepada setiap karyawan nya agar dapat mencegah terjadi nya

kecelakaan kerja dan kondisi buruk dari fisik karyawan tersebut.

2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:162) tujuan keselamatan dan

kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-

baiknya, seefektif mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

gizi pegawai.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi

kerja.

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

lingkungan atau kondisi kerja.

g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

18
3. Fungsi-fungsi Keselamatan dan Kesehatan kerja

a. Fungsi dari Keselamatan kerja

1) Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek

berbahaya.

2) Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan

program.

3) Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya

dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian

bahaya.

4) Ukur, periksa kembali keefektifitas pengendalian bahaya dan

program pengendalian bahaya. (Sucipto, 2014:2-3)

b. Fungsi dari Kesehatan Kerja

1) Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari

bahaya kesehatan di tempat kerja.

2) Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian

dan praktek kerja termasuk desain tempat kerja.

3) Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang

kesehatan kerja dan APD.

4) Melaksanakan surveilan terhadap kesehatan kerja.

5) Terlibat proses rehabilitasi.

6) Mengelola P3K dan tindakan darurat. (Sucipto, 2014:2)

19
4. Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan

kerja

Menurut Mangkunegara (2011:162) usaha-usaha yang

diperlukan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu

sebagai berikut:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan.

b. Memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang

bekerja pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang

berbahaya.

c. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna

ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan,

dan mencegah kebisingan.

d. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya

penyakit.

e. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan

kerja.

f. Menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja

pegawai.

20
5. Undang-Undang yang Mengatur K3

a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban

pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan

keselamatan kerja.

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

Undang-undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan

berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan

kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan

dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat

pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan

kesehatan secara berkala. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992,

pasal 23 tentang Kesehatan kerja juga menekankan pentingnya

kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa

membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya sehingga

diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan

kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

c. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-undang ini mengatur mengenai segala hal yang

berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam

kerja, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

(Sucipto, 2014:4)

21
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut,

pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan

Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah (Sucipto, 2014:5):

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979

tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan

Minyak dan Gas Bumi.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang

Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpangan dan Penggunaan

Pestisida.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Peraturan

dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.

d. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit

Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja.

D. Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin kerja

Menurut Davis (1985-366) dalam Mangkunegara (2011:129)

dicipline is management action to enforce organization standards

(pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman

organisasi). Sedangkan menurut Darsono dan Siswandoko (2011:129)

disiplin adalah suatu upaya manajemen untuk membina karyawan

mentaati standar dan peraturan dalam organisasi. Karena hakikatnya

disiplin adalah proses latihan untuk mengubah pola pikir, sikap dan

22
perilaku karyawan untuk bekerja efektif, efisien dan produktif yang

bermuara pada pencitraan laba dan nilai tambah ekonomi organisasi

(perusahaan).

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang

mentaati semua peraturan perusahaan, badan atau organisasi dan

norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang

secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan

tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap atau tingkah laku dan

perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi atau

badan yang tertulis maupun tidak (Hasibuan, 2012:193-194).

Sondang P. Siagian (2008:305) juga berpendapat bahwa

Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para

anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.

Dengan kata lain, Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan

yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan

perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela

berusaha bekerja secara kooperatif dengan pegawai yang lainnya.

Definisi lain dikemukakan oleh Veithzal Rivai (2011:824)

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah

suatu perilaku sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-

norma sosial yang berlaku.

23
Menegakkan kedisiplinan sangat penting bagi suatu perusahaan

atau organisasi, sebab dengan kedisiplinan dapat diharapkan sebagian

besar peraturan-peraturan perusahaan ditaati oleh para karyawan.

Dengan begitu, karyawan dapat meningkatkan kinerja nya melalui

kedisiplinan yang mereka terapkan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin

dalam kerja adalah suatu peraturan atau norma-norma yang dibuat oleh

perusahaan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan baik individu

maupun kelompok agar terwujudnya sikap atau perilaku yang baik

untuk terciptanya keteraturan dalam bekerja di suatu perusahaan.

2. Macam-Macam Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:129-130) ada 2 bentuk disiplin

kerja, yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.

a. Disiplin Preventif

Disiplin Preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan

pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan

yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah

untuk menggerakan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara

preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-

peraturan perusahaan (Mangkunegara, 2011:129).

Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam

membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu juga

pegawai harus wajib mematuhi, memahami semua pedoman kerja

24
serta peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi

(Mangkunegara, 2011:129). Selain itu, disiplin preventif dapat

dilihat dari kartu absensi, tepat waktu, dan jam kantor (Siagian,

2008:305).

Keberhasilan penerapan pendisiplinan preventif terletak

pada disiplin pribadi para anggota organisasi. Akan tetapi agar

disiplin pribadi para anggota tersebut semakin kokoh, paling sedikit

tiga hal yang perlu mendapat perhatian manajemen, yaitu (Siagian,

2008:305):

1) Para anggota organisasi perlu didorong agar mempunyai rasa

memiliki organisasi.

2) Para karyawan perlu diberi penjelasan tentang berbagai

ketentuan yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi.

3) Para karyawan didorong untuk menentukan sendiri cara-cara

pendisiplinan diri dalam kerangka ketentuan-ketentuan yang

berlaku umum bagi seluruh anggota organisasi.

b. Disiplin Korektif

Disiplin Korektif adalah suatu upaya untuk menggerakkan

pegawai dalam menyatukan suatu perarturan dan mengarahkan

untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang

berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang

melanggar disiplin perlu diberikan sanksi, tujuannya untuk

memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang

25
berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar

(Mangkunegara, 2011:129-130).

Sedangkan menurut Siagian (2008:306) disiplin korektif

adalah upaya penerapan disiplin kepada karyawan yang nyata-

nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang

berlaku atau gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan dan

kepadanya dikenakan sanksi secara bertahap. Pendisiplinan

korektif dapat dilihat dari taat dan patuh terhadap peraturan, sanksi

atau peringatan, hukuman untuk mengurangi kelalaian.

Disiplin korektif memerlukan perhatian khusus dan

prosedur yang seharusnya, yang berarti bahwa prosedur harus

menunjukan pegawai yang bersangkutan benar-benar terlibat.

Keperluan proses yang seharusnya itu dimaksud adalah (Keith

Davis dalam Mangkunegara, 2011:130) :

1) Suatu prasangka yang tak bersalah sampai pembuktian

pegawai berperan dalam pelanggaran.

2) Hak untuk didengar dalam bbeberapa kasus terwakilkan oleh

pegawai lain.

3) Disiplin itu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan

keterlibatan pelanggaran.

26
3. Pendekatan Disiplin Kerja

Ada tiga pendekatan disiplin kerja menurut Mangkunegara

(2011:130) yaitu pendekatan disiplin modern, disiplin dengan tradisi

dan disiplin bertujuan.

a. Pendekatan disiplin modern

Pendekatan disiplin modern merupakan mempertemukan sejumlah

keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan ini

berasumsi:

1) Disiplin modern merupakan suatu cara menghindari bentuk

hukuman secara fisik.

2) Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses

hukum yang berlaku.

3) Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau

prasangka yang harus diperbaiki dengan mengadakan proses

penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya.

4) Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak

terhadap kasus disiplin.

b. Pendekatan disiplin dengan tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu, pendekatan disiplin

dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

1) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak

pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

27
2) Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaannya

harus dsesuaikan dengan tingkat pelanggarannya.

3) Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada

pelanggar maupun kepada pegawai lainnya.

4) Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang

lebih keras.

5) Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua

kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat.

c. Pendekatan disiplin bertujuan

Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:

1) Disiplin kerja harus diterima dan dipahami oleh semua

pegawai.

2) Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan

pembentukan perilaku.

3) Disiplin ditujukan untuk perbahan perilaku yang lebih baik.

4) Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab

terhadap perbuatannya.

4. Indikator-Indikator Kedisiplinan

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya (Hasibuan,

2012:195-198):

28
a. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat

kedisiplinan kerja pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus

jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi

kemampuan karyawan. Tujuan dalam hal ini berarti, pekerjaan

yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan

kemampuan karyawan tersebut, agar dapat lebih bersungguh-

sungguh dalam mengerjakannya. Namun jika pekerjaan yang

diberikan jauh dibawah kemampuannya, maka kesungguhan dan

kedisiplinan karyawan tersebut rendah.

b. Teladan pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan

kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan

panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh

yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan

perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan

bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan kurang baik

(kurang berdisiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin.

c. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi

kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan

kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan

29
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap

pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.

d. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan

karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa

dirinya penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia

lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam

pemberian hukuman, akan merangsang terciptanya kedisiplinan

karyawan yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin

selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya.

Dengan keadilan yang baik, akan menciptakan kedisiplinan

yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik

pada setiap perusahaan agar kedisiplinan karyawan perusahaan

baik pula.

e. Waskat

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan

paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan

perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan

langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan

prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau

hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan

petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang

30
kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa

mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan

pengawasan dari atasannya.

f. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara

kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin

berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan

perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan

berkurang.

g. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan

harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap

karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman

yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas

menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan

disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.

Dengan demkian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan

karyawan perusahaan.

h. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama

karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu

perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun

31
horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct

Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya

berjalan harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan

suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara

vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya.

Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan

lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan

memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,

kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan

kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik

E. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian yang dilakukan sebelumnya untuk

dijadikan studi litelatur sejenis (lihat tabel 2.1).

32
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul Variabel Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Penelitian

1 M.Harlie Pengaruh Independen : Metode Variabel independen  Hasil penelitian


Disiplin kerja, pengumpulan data Motivasi (X2) dan menunjukan bahwa
(2010) Motivasi, Disiplin kerja dengan kuesioner. Pengembangan karier disiplin kerja, motivasi
Pengembangan (X1), Metode analisis (X3). dan pengembangan
karier berpengaruh
Karier Motivasi (X2), data yang secara parisal terhadap
Terhadap digunakan adalah kinerja karyawan.
Kinerja Pengembangan Analisis Regresi  Secara bersama
Karyawan karier (X3) Linear Berganda. variabel bebas yaitu
Pegawai Negeri disiplin kerja,
Sipil motivasi,
Pemerintahan pengembangan karier
Dependen :
berpengaruh terhadap
Kabupaten
variabel terikat yaitu
Tabalong Di Kinerja
kinerja karyawan.
Karyawan (Y)
Tanjung  Disiplin kerja memiliki
Kalimantan nilai korelasi parsial
Selatan tertinggi hal ini
menandakan bahwa
variabel disiplin kerja
lebih dominan
mempengaruhi
variabel kinerja

33
Lanjutan Tabel 2.1
pegawai.

2 Arief Pengaruh Independen : Metode analisis Variabel independen  Ada pengaruh yang
Chaidir Kepemimpinan, data yang Kepemimpinan (X1), positif dan signifikan
Abdillah, Stres Kerja, Kepemimpinan digunakan adalah Stres Kerja (X2) dan antara kepemimpinan,
Farid Wajdi Disiplin Kerja, (X1), analisis regresi Kompensasi (X4). disiplin kerja, dan
kompensasi terhadap
Stres Kerja linear berganda.
(2011) Dan kinerja pegawai KPP
(X2), Teknik Pratama Boyolali.
Kompensasi pengumpulan data  Ada pengaruh negatif
Dengan Kinerja Dsiplin Kerja primer yang antara stres kerja
Pegawai (X3), digunakan adalah terhadap kinerja
dengan menyusun pegawai KPP Pratama
Kompensasi Boyolali.
kuesioner.
(X4)  Variabel
kepemimpinan
Dependen mempunyai pengaruh
:Kinerja yang paling dominan
Pegawai (Y) terhadap kinerja
pegawai KPP Pratama
Boyolali.

3 Indria Al Pengaruh Independen: Jenis penelitian Variabel keselamatan  Secara simultan antara
Kautsar, Keselamatan dengan kesehatan kerja dipisah variabel Keselamatan
dan Kesehatan Keselamatan Kerja (X1) dan

34
Lanjutan Tabel 2.1
Bambang Kerja Terhadap kerja (X1), pendekatan menjadi keselamatan kerja Kesehatan Kerja (X2)
Swasto S, Kinerja Kesehatan kuantitatif. Metode sebagai X1 dan kesehatan secara bersama-sama
Mochammad Karyawan Kerja (X2) analisis data yang kerja sebagai X2. mempengaruhi Kinerja
(Studi pada Karyawan (Y).
Al Musadieq digunakan adalah
Karyawan Dependen:  Secara parsial
Tetap Bagian Analisis Regresi
(2013) pengaruh variabel
Produksi Kinerja Linear Berganda. Keselamatan Kerja
PR.Sejahtera Karyawan (Y) Teknik (X1) terhadap Kinerja
Abadi Malang) pengumpulan data Karyawan (Y)
dengan signifikan.
memberikan  Kesehatan Kerja (X2)
kuesioner. dengan Kinerja
Karyawan (Y)
menunjukkan
signifikansi.

4 R. Analisis Independen: Metode analisis Teknik pengambilan data  Diketahui bahwa


Nugrahaning pengaruh Keterlibatan data yang dengan simple random secara simultan
Bulannurdin keselamatan management digunakan adalah sampling. Variabel variabel bebas dalam
dan dan kesehatan terhadap Regresi Linear Independen yang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang
Sugiyarto kerja (k3) masalah K3 berganda. digunakan keterlibatan
terdiri dari
(X1), manajemen terhadap Keterlibatan
(2013) Terhadap masalah K3 (X1), Management terhadap
kinerja pekerja Peraturan dan Peraturan dan prosedur masalah K3 (X1) dan
konstruksi Prosedur K3 K3 (X2), Komunikasi Lingkungan Kerja
(X5) mempunyai

35
Lanjutan Tabel 2.1
(studi kasus (X2), Pekerja (X3), Kompetensi pengaruh yang
proyek Pekerja (X4), dan signifikan terhadap
pembangunan Komunikasi Lingkungan Kerja (X5). variabel terikat yaitu
Pekerja (X3), Kinerja Pekerja
the park solo
Konstruksi (Y).
baru) Kompetensi  Secara parsial variabel
Pekerja (X4), X1 dan X5
berpengaruh secara
Lingkungan parsial terhadap
Kerja (X5) variabel terikat yaitu
Kinerja Pekerja
Dependen: Konstruksi (Y).
 Berdasarkan hasil
Kinerja pengujian dapat
Pekerja diketahui bahwa
Konstruksi (Y) Lingkungan Kerja
(X5) merupakan
variabel yang
dominan.

5 Yoga Pengaruh Independen : Metode penelitian Variabel independen pada  Hasil penelitian
Arsyenda Motivasi kerja yang digunakan X1 adalah motivasi kerja. menununjukkan bahwa
dan Disiplin Motivasi Kerja adalah penelitian motivasi kerja dan
(2013) kerja terhadap (X1), kuantitatif. Data disiplin kerja
berpengaruh terhadap
Kinerja PNS Disiplin Kerja yang diperoleh
kinerja pegawai. Hasil

36
Lanjutan Tabel 2.1
(Studi kasus : (X2), dari wawancara tersebut dapat
BAPPEDA dengan diketahui juga bahwa
Kota Malang) Dependen : menggunakan disiplin kerja lebih
besar pengaruhnya
Kinerja koesioner. Metode
terhadap kinerja
karyawan (Y) analisis data pegawai BAPPEDA
adalah Analisis Kota Malang.
Regresi Linear
Berganda.
Variabel
independen pada
X2 adalah disiplin
kerja.

6 Kokok Pengaruh Independen: Jenis penelitian Variabel X2 yang  keselamatan dan


Sunariyanto Keselamatan Keselamatan dengan digunakan adalah stres kesehatan kerja
(2014) dan Kesehatan dan Kesehatan pendekatan kerja. Hasil uji t (parsial) terhadap kinerja
Kertas serta karyawan pada plant
Kerja (X1), kuantitatif. Teknik pada variabel keselamatan
Stres Kerja BSP Waru PT.Varia
Terhadap Stres Kerja sampling dan kesehatan kerja (X1)
Usaha Beton memiliki
Kinerja (X2) menggunakan berpengaruh terhadap pengaruh yang
Karyawan teknik sampel kinerja karyawan. signifikan.
jenuh.Metode  Stres kerja terhadap
Dependen: analisis data yang kinerja karyawan pada
digunakan adalah plant BSP Waru
Kinerja
analisis regresi PT.Varia Usaha Beton

37
Lanjutan Tabel 2.1
Karyawan (Y) linear berganda. tidak berpengaruh.
Teknik  Variabel keselamatan
pengumpulan data dan kesehatan kerja
dengan memiliki pengaruh
yang lebih dominan
memberikan
terhadap kinerja
kuesioner. karyawan.
7 Any Pengaruh Independen: Metode analisis Variabel independen  Hasil analisis
Isvandiari, Kepribadian data yang kepribadian sebagai X1. menunjukkan bahwa
Amin Susilo dan Disiplin Kepribadian digunakan adalah adanya pengaruh
(2014) (X1) variabel independen
kerja terhadap Analisis regresi
secara bersama-sama
Kinerja Disiplin Kerja linear berganda.
(Simultan) dengan
karyawan (X2), Teknik penentuan variabel independen.
Dinas Luar sampel yaitu  Hasil analisis
Asuransi Jiwa sampel jenuh. menunjukkan bahwa
Bersama Bumi Metode variabel kepribadian
Dependen: berpengaruh terhadap
Putera 1912 pengumpulan data
Cabang Dieng melalui observasi, kinerja karyawan, hal
Kinerja
ini dilihat dari hasil uji
Malang Karyawan (Y) wawancara dan
t (parsial).
kuesioner.  Hasil analisis
menunjukkan bahwa
variabel disiplin kerja
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.

38
Lanjutan Tabel 2.1
8 Trisofia Pengaruh Variabel Metode analisis Variabel independen  Hasil penelitian
Junita Pelatihan, Independen: data yang Pelatihan (X1), menunjukkan
Mamangkey, Pengalaman digunakan adalah Pengalaman (X2) dan pelatihan kerja,
Altje dan Pelatihan (X1), analisis regresi Lingkungan kerja (X3). pengalaman kerja, dan
lingkungan kerja
Tumbel, Lingkungan Pengalaman linear berganda.
secara simultan
Yantje Kerja Terhadap (X2) Teknik berpengaruh
Uhing Kinerja pengumpulan data signifikan terhadap
(2015) Karyawan Pada Dan primer yang kinerja karyawan.
PT. Bangun Lingkungan digunakan adalah  Hasil penelitian
Wenang kerja (X3) dengan menyusun menunjukkan bahwa
Beverages kuesioner dan data pengalaman kerja dan
Variabel lingkungan kerja tidak
Company primer. Teknik
Dependen: berpengaruh terhadap
Manado. penentuan sampel kinerja karyawan.
Kinerja yang digunakan  Hasil penelitian
karyawan (Y) adalah sampel menunjukkan bahwa
jenuh. pelatihan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.

Sumber : Data yang diolah, 2015

39
F. Kerangka Penelitian

Dalam suatu penelitian, kerangka penelitian sangat diperlukan

karena untuk menemukan permasalahan, membuatkan landasan teori dan

menguji hipotesa. Kerangka ini menjelaskan tentang variabel-variabel yang

terdapat dalam penelitian. Variabel tersebut terdiri dari dua yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini

adalah Kinerja Karyawan (Y), sedangkan variabel independen nya adalah

Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2).

Adapun kerangka penelitian ini akan ditunjukkan pada gambar 2.1

sebagai berikut:

40
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian

Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini, 2015.

41
G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010: 93). Hipotesis

merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat dari kinerja

variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya, dari uraian di atas dapat

ditarik hipotesis atau dugaan sementara sebagai sebagai berikut :

H01 : βi = 0 Keselamatan kesehatan kerja tidak mempunyai pengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Ha1 : βi ≠ 0 Keselamatan kesehatan kerja mempunyai pengaruh

terhadap kinerja karyawan.

H02 : βi = 0 Disiplin kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan.

Ha2 : βi ≠ 0 Disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan.

H03 : βi = 0 Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja tidak

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja

karyawan.

Ha3 : βi ≠ 0 Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.

42
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah PT Karya Intertek Kencana,

yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri konstruksi

yang beralamat di Jl. Daan Mogot 70 Kalideres Jakarta Barat, DKI

Jakarta, Indonesia 11470. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis

pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan studi kasus bagian workshop ducting di PT Karya

Intertek Kencana dengan metode penelitian yang bersifat kuantitatif.

Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena telah memiliki standar

manajemen keselamatan dari OHSAS 18001:2007.

2. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini dilakukan dengan adanya beberapa

pembatasan masalah agar dapat fokus pada tujuan, sehingga akan

diperoleh hasil yang valid. Fokus permasalahan dalam penelitian ini

terdiri dari :

a. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap kinerja

karyawan

b. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

c. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja secara

simultan terhadap kinerja karyawan.

43
Selanjutnya untuk lebih memperdalam penelitian ini, maka

dipilih tiga variabel yang relevan dengan permasalahan pokok, yaitu

keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja sebagai variabel

independen, dan kinerja sebagai variabel dependen.

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2008:61) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh karyawan bagian workshop ducting pada PT Karya

Intertek Kencana dengan populasi berjumlah 52 karyawan.

Menurut Sugiyono (2008:62) sampel adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena sering terjadi kecelakaan

kerja maka peneliti memakai sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

(Sugiyono, 2008:68). Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,

dimana semua populasi dijadikan sampel. Untuk fokus pada masalah,

peneliti memutuskan untuk memilih responden dari bagian workshop

ducting PT Karya Intertek Kencana sebanyak 52 orang dan seluruhnya

digunakan sebagai sampel.

44
C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah utama dalam

melakukan penelitian. Hal ini karena data merupakan alat pengambil

keputusan pemecah suatu permasalahan. Dalam memperoleh data yang

dibutuhkan guna melengkapi proses penelitian ini, penulis melakukan

serangkaian kegiatan yang bersumber dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari

responden yang di tuju melalui observasi, wawancara, dan kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199).

Kuesioner dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan

skala ordinal. Skala ordinal adalah pengukuran di mana skala yang

dipergunakan disusun secara terurut dari yang rendah sampai yang

tinggi (Uhar, 2014:73).

Tabel 3.1
Skala Odinal
Kode Kriteria Nilai
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
R Ragu-ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5

Selain melalui kuesioner, peneliti juga menggunakan media

wawancara untuk melakukan pengumpulan data. Wawancara digunakan

45
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam (Sugiyono, 2010:137).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder

diperoleh melalui dokumentasi yaitu dengan cara mengutip langsung

data yang diperoleh dari PT Karya Intertek Kencana yang terdiri atas

profil, sejarah, dan lain sebagainya. Selain itu data sekunder diperoleh

dari riset pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan, membaca buku,

artikel, jurnal dan data dari internet.

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi (Sujarweni dan Endaryanto, 2012:23).

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu

data yang menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar

deviasi.

46
2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan di ukur oleh Kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji

signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel, untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam hal ini “n” adalah

jumlah sampel dengan alpha=0,05 (Ghozali, 2013:53).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: disini seseorang

akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda

dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan

jawabannya.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya

hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

47
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberi nilai

Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2013:48).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas,

uji multikolinearitas dan uji heteroskedasititas dengan pendekatan

keilmuan yaitu statistik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal,

mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi

normal, maka analisis nonparametik dapat digunakan. Jika data

berdistribusi normal, maka analisis parametik termasuk model-

model regresi dapat digunakan (Umar, 2008:77). Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:160-

165).

1) Analisis grafik, yaitu salah satu cara untuk melihat

normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang

membandingakan antara data observasi dengan data

distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang

lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

48
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.

2) Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

kolmogorov-smirnov (K-S) (Ghozali, 2013:164). Uji K-S

biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal

dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu.

b. Uji Multikonieritas

Uji multikonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflantion Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam

pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel

dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

49
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance >

0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Setiap peneliti harus

menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir

(Ghozali, 2013:105-106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara

nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan Residualnya

(SRESID). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Selain itu, dapat dilihat

melalui uji park, uji glejser, dan uji white.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis oleh peneliti dilakukan melalui pengujian

dibawah ini :

50
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).

Cara melakukan uji statistik t adalah sebagai berikut:

a. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau

lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang

menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandingkan nilai t dengan titik kritis menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

dibandingkan nilai t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

(Ghozali, 2013:99).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas (Keselamatan kesehatan kerja dan

Disiplin kerja) yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Kinerja

Karyawan) (Ghozali, 2013:98). Untuk menguji statistik F ini, maka

pengambilan keputusan nya sebagai berikut :

51
a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maha H1 dapat

diterima pada derajat kepekaan 5%. Dengan kata lain, semua

variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel

terikat.

b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari pada F

tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima (Ghozali, 2013:98).

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan metode analisis data analisis Regresi

Linear Berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediksi dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono,

2010: 277). Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Variabel dependen (kinerja karyawan)


a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi antara keselamatan kesehatan kerja dengan
kinerja
b2 = Koefisien regresi antara disiplin kerja dengan kinerja
X1 = Variabel independen (Keselamatan kesehatan kerja/K3)
X2 = Variabel independen (Disiplin Kerja)
e = Error

52
6. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi nya adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2013:97).

Hal-hal yang perlu di perhatikan mengenai koefisien determinasi

adalah sebagai berikut:

a. Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1.

b. Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel

independen menjelaskan variabel dependen.

c. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

7. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan

mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam

penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

a. Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

53
variabel bebas (Sugiyono, 2010: 59). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai.

b. Variabel bebas (Independent Variable). Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono, 2010: 59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas ialah Keselamatan kesehatan kerja/K3 dan Disiplin kerja.

Berikut adalah operasional variabel pada penelitian ini.

Tabel 3.2
Operasional variabel
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Keselamatan a. Mencegah dan 1. Alat pemadam api Ordinal
Kesehatan Kerja/K3 mengurangi 2. Petunjuk
(X1) kecelakaan penggunaan alat
kebakaran dan pemadam api
Menurut Megginson peledakan.
dalam Mangkunegara
(2011:161) b. Memberikan 1. Perlindungan Kerja
menjelaskan peralatan 2. Peralatan yang layak
keselamatan kerja perlindungan
menunjukkan kondisi diri
yang aman atau
selamat dari c. Penciptaan 1. Mengatur suhu dan
penderitaan, ruangan kerja kelembaban udara
kerusakan atau yang baik. ruangan kerja
kerugian ditempat 2. Penggunaan warna
kerja. Kesehatan kerja pada ruangan kerja
menunjukan kondisi 3. Penerangan pada
yang bebas dari ruangan
gangguan fisik,
mental, emosi atau d. Mencegah dan 1. Pengobatan P3K
rasa sakit yang memberikan 2. Jaminan Kesehatan
disebabkan oleh perawatan
lingkungan kerja. terhadap
timbulnya
penyakit.

54
Lanjutan Tabel 3.2
e. Penciptaan 1. Lingkungan kerja
lingkungan bersih
kerja yang 2. Penataan peralatan
sehat. berbahaya

f. Menciptakan 1. Lantunan yel-yel


suasana kerja pada saat bekerja
yang
menggairahkan
semangat kerja.

2 Disilpin Kerja a. Tujuan dan 1. Tujuan Pekerjaan Ordinal


(X2) kemampuan yang diberikan
harus sesuai dengan
Hasibuan (2012:193) jenjang pendidikan.
Kedisiplinan 2. Pekerjaan yang
merupakan kesadaran diberikan harus
dan kesediaan sesuai dengan
seseorang mentaati kemampuan.
semua peraturan
perusahaan, badan b. Teladan 1. Pimpinan menjadi
atau organisasi dan pemimpin contoh yang baik
norma-norma sosial
yang berlaku. c. Balas jasa 1. Sejahtera ketika
bekerja di PT Karya
Intertek Kencana.
2. Besar gaji
mempengaruhi
tingkat kedisiplinan.

d. Keadilan 1. Pemberian hukuman


yang adil
2. Pemberian reward
yang adil
e. Waskat 1. Pimpinan
(Pengawasan memberikan
melekat) pengawasan
langsung
2. Pimpinan memberi
petunjuk kerja

f. Sanksi 1. Perusahaan
hukuman memberikan sanksi
hukuman
2. Berat atau
ringannya sanksi

55
Lanjutan Tabel 3.2
hukuman harus
sesuai dengan
pelanggaran

g. Ketegasan 1. Pimpinan tegas


dalam menerapkan
sanksi

h. Hubungan 1. Pimpinan
kemanusiaan menciptakan
hubungan baik
dengan bawahan
2. Bawahan
menciptakan
hubungan baik
dengan atasan
3. Antar karyawan
saling berhubungan
baik

3 Kinerja karyawan a. Kemampuan 1. Minat Ordinal


(Y) Individual 2. Bakat
3. Faktor kepribadian
Mathis dan Jackson
(2009:113) b. Usaha yang 1. Motivasi
Kinerja Karyawan dicurahkan 2. Etika kerja
adalah hasil kerja yang 3. Kehadiran
dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang c. Dukungan 1. Peralatan dan
dalam suatu organisasi teknologi
organisasi, sesuai 2. Standar kinerja
dengan wewenang dan 3. Rekan kerja
tanggung jawab
masing-masing dalam
rangka upaya
mencapai tujuan
organisasi
bersangkutan, secara
legal tidak melanggar
hukum dan sesuai
dengan moral maupun
etika.

Sumber : Data yang diolah, 2015

56
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah singkat PT Karya Intertek kencana

PT Karya Intertek Kencana adalah salah satu perusahaan yang

bergerak pada bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan

pada tahun 1979 dan memulai produksi nya hingga sekarang. PT Karya

Intertek kencana berlokasi di Jl. Daan Mogot 70 Kalideres Jakarta Barat,

DKI Jakarta, Indonesia 11470.

PT Karya Intertek Kencana didirikan dengan kesiapan untuk

berbagi keahlian, pengetahuan dan pengalaman dengan menyediakan

Mechanical Electrical kualitas yang sangat baik. Perusahaan ini telah

bekerja dengan beberapa perusahaan nasional terkemuka dalam industri

konstruksi ppada penyediaan AC, teknik listrik dan mekanial untuk

perbaikan bangunan atau proyek-proyek baru. PT Karya Intertek

Kencana mempunyai motto perusahaan yaitu Trusted By Quality.

PT Karya Intertek Kencana memiliki slogan budaya, yang

pertama Karisma artinya meyakinkan, tangguh, tekun, bertanggung

jawab, memiliki bakat. Integritas artinya menunjukkan potensi yang

memancarkan kewibawaan dan kejujuran, kreativitas serta inovatif.

Kualitas artinya menyerap dan menerapkan ilmu dan keahlian sehingga

57
hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. (www.pt-kik.com, diakses

pada tanggal 27/10/2015)

2. Visi dan Misi PT Karya Intertek Kencana

a. Visi

Menjadi perusahaan kontraktor berskala nasional berdaya saing

melalui karya yang berkualitas dengan selalu meningkatkan kualitas

sumber daya manusia untuk kesejahteraan bersama.

b. Misi

1) Melakukan jasa konstruksi tata udara, mekanikal dan elektrikal

yang berkualitas.

2) Bekerja secara efektif dan efisien.

3) Cepat tanggap dan berdaya kreasi.

3. Keselamatan Kesehatan Kerja PT Karya Intertek Kencana

Dalam kegiatan produksi ducting ada beberapa bagian yang

menggunakan alat berat dan berhubungan langsung dengan kegiatan

yang berbahaya, sehingga tingkat resiko yang dimiliki sangat tinggi.

Adapun peralatan perlindungan dan tanda peringatan pada peralatan kerja

yang diberikan oleh PT Karya Intertek Kencana adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Peralatan Perlindungan dan Tanda Peringatan

a. Peralatan Perlindungan b. Tanda Peringatan


1) Masker 1) Petunjuk Pemakaian
2) Helm Pengaman 2) Slogan K3
3) Kacamata 3) Rambu-rambu
4) Rompi Keselamatan Kerja
5) Sarung Tangan 4) Label
6) Sepatu Boots

58
Lanjutan Tabel 4.1
7) Pelindung Telinga

Sumber : HSE Departement, 2015

4. Disiplin Kerja PT Karya Intertek Kencana

Disiplin kerja sangat mempengaruhi hasil produktivitas

pekerjaan dan kinerja karyawan tersebut. Disiplin dapat diukur dengan

melihat absensi karyawan melalui alat absensi yang digunakan yaitu

fingertec. Jika karyawan karyawan datang terlambat maka sanksi yang

diberikan oleh perusahaan adalah pemotongan gaji dan jika karyawan

tersebut rajin datang tepat waktu dan selalu hadir dalam bekerja maka

karyawan tersebut akan diberikan reward.

5. Struktur organisasi PT Karya Intertek Kencana

Di dalam suatu perusahaan setiap karyawan diberikan tugas

sesuai dengan kriteria dan kemampuan masing-masing, agar tugas-

tugas dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu adanya pengaturan

pembagian tugas yang dijabarkan dalam struktur organisasi yang berisi

wewenang dan tanggung jawab mulai dari pimpinan tertinggi hingga

karyawan melalui beberapa jabatan dan tingkatan.

Struktur organisasi yang dipakai PT Karya Intertek Kencana

dalam menjalankan usahanya adalah dengan menggunakan bentuk

struktur organisasi garis dan staf. Organisasi garis dan staf merupakan

struktur organisasi yang wewenangnya dari puncak pimpinan

dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya, dalam

semua bidang pekerjaan dibawah pimpinan satuan organisasi.

59
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Karya Intertek Kencana

Sumber: Data Struktur Organisasi PT Karya Intertek Kencana, (2014)

60
6. Deskripsi Responden

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode

penyebaran kuesioner yang dibagikan langsung kepada para responden.

Dengan pembagian kuesioner sebanyak 52 yang disebar kepada

responden PT Karya Intertek Kencana bagian workshop ducting.

Karakteristik-karakteristik responden ditujukan dengan tujuan untuk

menampilkan informasi-informasi yang relevan yang terkandung dalam

data tersebut. Deskriptif demografi responden memberikan gambaran

mengenai karakteristik yang menunjukkan besarnya persentase jenis

kelamin, pendidikan terakhir, lama bekerja dan usia karyawan pada PT

Karya Intertek Kencana.

Berikut adalah rangkuman data mengenai deskripsi karakteristik

responden yang meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama bekerja

dan usia responden.

Tabel 4.2
Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin:
1. Laki-laki 52 100%
2. Perempuan - -
Jumlah 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden pada

penelitian ini 100% seluruhnya adalah laki-laki. Hal ini terkait dengan

pekerjaan yang dilakukan termasuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga

fisik lebih banyak. Oleh karena itu, karyawan bagian workshop ducting

PT Karya Intertek Kencana seluruhnya berjenis kelamin laki-laki .

61
Tabel 4.3
Deskripsi Pendidikan Terakhir Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Pendidikan Terakhir:
1. SMP - -
2. SMA/SMK 45 86,5 %
3. D3 4 7,7 %
4. S1 2 3,8 %
5. Lainnya 1 1,9 %
Jumlah 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir

responden di dominasi dengan SMA/SMK sebanyak 45 responden dan

sebesar 86,5%. PT Karya Intertek Kencana bagian workshop ducting

merupakan bagian yang tidak mengutamakan ilmu pengetahuan

dibandingkan memiliki pengetahuan yang tinggi sehingga karyawan yang

diterima pada bagian ini tidak menuntut pekerja memiliki lulusan diatas

SMA/SMK. Disamping itu, pekerjaan ini fokus kepada tenaga fisik dari

karyawannya.

Tabel 4.4
Deskripsi Lama Bekerja Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Lama Bekerja:
17 32,7 %
1. 1-2 Tahun
23 44,2 %
2. 3-4 Tahun
12 23,1 %
3. >5 Tahun
Jumlah 52 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Data diatas menunjukkan bahwa rentang waktu lama bekerja

responden di dominasi berkisar 3-4 tahun dengan angka frekuensi 23

responden dan sebesar 44,2%. Dengan kata lain, karyawan bagian

62
workshop ducting PT Karya Intertek Kencana membutuhkan pengalaman

kerja yang cukup lama.

Tabel 4.5
Deskripsi Usia Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Usia :
1. <30 Tahun 34 65,38 %
2. >30 Tahun 18 34,61 %
Jumlah 52 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Data diatas menunjukkan bahwa usia responden di dominasi

berkisar <30 tahun dengan angka frekuensi sebanyak 34 responden

dengan persentase 65,38 %. Hal ini terkait dengan kemampuan fisik dari

setiap karyawan yang dibutuhkan lebih besar sehingga tenaga-tenaga

pada usia muda lebih diutamakan dibandingkan dengan usia yang lebih

tua.

7. Distribusi Jawaban Responden

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, disamping data

karakteristik responden juga diperoleh data mengenai distribusi jawaban

responden. Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi

di tiap pernyataan adalah 5 dan skor terendah adalah 1.

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan Kesehatan

Kerja.

Indikator-indikator dari variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

terbagi atas dua belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini:

63
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan kesehatan kerja (X1)
Persentase Jawaban (%) Total
No Pernyataan
STS TS R S SS %
Perusahaan menyediakan alat
1 pemadam api seperti tabung - 7,7 19,2 42,3 30,8 100
pemadam api
Perusahaan memberikan petunjuk
2 - 3,8 25 48,1 23,1 100
penggunaan tabung pemadam api
Perusahaan selalu menyediakan
perlindungan kerja seperti sepatu
3 - 1,9 19,2 57,7 21,2 100
boots, helm, masker, sarung tangan,
dll
Peralatan kerja yang disediakan
4 - - 19,2 61,5 19,2 100
masih sangat layak untuk digunakan
Perusahaan mengatur suhu dan
5 kelembaban udara diruangan kerja - 1,9 25 53,8 19,2 100
saya
Perusahaan telah menyesuaikan
6 warna ruangan kerja saya dengan - - 26,9 57,7 15,4 100
warna yang tidak mencolok
Perusahaan memberikan penerangan
7 - 1,9 32,7 50 15,4 100
pada ruangan kerja saya
Perusahaan selalu menyediakan P3K
8 - 1,9 19,2 57,7 21,2 100
apabila terjadi kecelakaan kerja
Perusahaan memberikan jaminan
9 - - 28,8 50 21,2 100
kesehatan pada setiap karyawannya
Lingkungan kerja yang saya tempati
10 - 3,8 32,7 46,2 17,3 100
dalam kondisi bersih
Semua peralatan yang berbahaya
11 - 5,8 34,6 42,3 17,3 100
telah diberikan tanda-tanda
Kepala HSE selalu memberikan
12 semangat kerja dengan melantunkan - 1,9 26,9 55,8 15,4 100
yel-yel pada saat bekerja
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Pada tabel 4.6 menunjukkan Persentase distribusi jawaban

responden pada variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1). Distribusi

jawaban responden pada skala R atau ragu-ragu pada nomor pernyataan

11 memiliki persentase yang cukup besar yaitu 34,6%. Artinya, jawaban

responden cenderung tidak setuju karena mereka memiliki keraguan

64
dalam pernyataan bahwa “semua peralatan yang berbahaya telah

diberikan tanda-tanda” meskipun Persentase pada skala S juga cukup

tinggi yaitu 42,3%. Pada pernyataan lainnya, didapat bahwa rata-rata

responden setuju dengan pernyataan yang diajukan.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja

Indikator-indikator dari variabel Dsiplin Kerja (X2) terbagi atas lima

belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin kerja (X2)
Persentase Jawaban (%) Total
No Pernyataan
STS TS R S SS %
Saya bekerja sesuai dengan latar
1 - - 17,3 71,2 11,5 100
belakang pendidikan yang dimiliki
Saya bekerja sesuai dengan latar
2 - - 15,4 67,3 17,3 100
belakang kemampuan yang dimiliki
Saya mempunyai pimpinan yang
3 datang tepat waktu untuk - - 36,5 44,2 19,2 100
menegakkan peraturan
Saya merasa sejahtera karena
4 - - 25 53 21,2 100
bekerja di perusahaan ini
Besar gaji yang saya terima
5 - 1,9 36,5 38,5 23,1 100
menjadikan saya taat pada peraturan
Perusahaan memberikan hukuman
6
yang adil bagi setiap karyawan yang - - 44,2 34,6 21,2 100
melanggar
Perusahaan memberikan reward
7 yang adil bagi setiao karyawan yang - - 34,6 42,3 23,1 100
berdisiplin tinggi
Saya selalu diberikan pengawasan
8 langsung oleh pimpinan di setiap - - 25 50 25 100
kegiatan yang dilakukan
Pimpinan saya selalu memberikan
petunjuk kerja jika karyawannya
9 - 7,7 26,9 48,1 17,3 100
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya
Perusahaan selalu memberikan
10 sanksi atau peringatan kepada setiap - 3,8 34,6 46,2 15,4 100
karyawan yang menyalahi aturan

65
Lanjutan Tabel 4.7
Perusahaan selalu memberikan
11 sanksi hukuman sesuai dengan - 3,8 36,5 48,1 11,5 100
berat/ringannya pelanggaran
Ketegasan pimpinan membuat saya
12 - 5,8 26,9 53,8 13,5 100
taat dan patuh pada peraturan
Pimpinan saya selalu menciptakan
13 - 1,9 42,3 40,4 15,4 100
hubungan baik dengan bawahannya
Saya selalu menciptakan hubungan
14 - 3,8 42,3 48,1 5,8 100
yang baik dengan pimpinan
Saya selalu menciptakan hubungan
15 - 3,8 38,5 48,1 9,6 100
baik dengan teman sekerja
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Pada tabel 4.7 menunjukkan Persentase distribusi jawaban

responden pada variabel Disiplin Kerja (X2). Distribusi jawaban

responden pada skala R atau ragu-ragu pada nomor pernyataan 6

memiliki Persentase yang besar yaitu 44,2%. Artinya, jawaban responden

cenderung tidak setuju karena mereka memiliki keraguan dalam

pernyataan bahwa “Perusahaan memberikan hukuman yang adil bagi

setiap karyawan yang melanggar”. Pada pernyataan lainnya, didapat

bahwa rata-rata responden setuju dengan pernyataan yang diajukan.

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja

Indikator-indikator dari variabel Dsiplin Kerja (Y) terbagi atas lima

belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja (Y)
Jawaban Total
No Pernyataan
STS TS R S SS %
Saya memiliki keterampilan dalam
1 - - 21,2 38,5 40,4 100
pekerjaan saya
Pekerjaan saya sekarang sesuai
2 - - 17,3 46,2 36,5 100
dengan bakat yang saya miliki

66
Lanjutan Tabel 4.8
Saya sangat tertarik dengan
3 - - 26,9 34,6 38,5 100
pekerjaan yang saya lakukan saat ini
Dengan kesesuaian minat dan bakat,
4 saya dapat memberikan hasil kerja - - 15,4 67,3 17,3 100
yang baik untuk perusahaan
Pribadi saya sesuai dengan
5 - 3,8 19,2 46,2 30,8 100
pekerjaan saat ini
Atasan saya selalu memberi
6 - 3,8 11.5 48,1 36,5 100
motivasi dalam bekerja
Etika kerja saya sudah sesuai
7 dengan etika kerja di perusahaan - 1,9 13,5 57,7 26,9 100
saya saat ini
Dengan memiliki etika yang baik,
8 saya dapat menunjukan bahwa saya - - 21.2 51,9 26,9 100
karyawan yang membanggakan
Saya selalu hadir pada hari-hari
9 - - 23,1 50 26,9 100
kerja saya
Perusahaan menyediakan peralatan
10 dengan teknologi yang canggih - - 13,5 57,7 28,8 100
untuk menunjang pekerjaaan saya.
Saya sangat mengutamakan standar
kerja yang telah ditetapkan oleh
11 - - 21,2 38,5 40,4 100
perusahaan untuk mencapai hasil
kerja yang maksimal
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
12 sesuai dengan standar kerja yang - 3,8 34,6 46,2 17,3 100
ditetapkan oleh perusahaan
Saya memiliki rekan kerja yang
13 senang memotivasi saya dalam - 1,9 36,5 44,2 19,2 100
bekerja
Rekan kerja saya selalu membantu
14 mengenai masalah pekerjaan yang - - 30,8 51,9 13,5 100
saya hadapi
Saya senang bekerja sama dengan
15 - - 30,8 59,6 7,7 100
rekan kerja saya
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

67
Pada tabel 4.8 menunjukkan Persentase distribusi jawaban

responden pada variabel Kinerja Karyawan (Y). Distribusi jawaban

responden pada skala R atau ragu-ragu pada nomor pernyataan 13

memiliki persentase yang besar yaitu 36,5%. Artinya, jawaban responden

cenderung tidak setuju karena mereka memiliki keraguan dalam

pernyataan bahwa “Saya memiliki rekan kerja yang senang memotivasi

saya dalam bekerja”. Pada pernyataan lainnya, didapat bahwa rata-rata

responden setuju dengan pernyataan yang diajukan.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi keselamatan kesehatan kerja, disiplin kerja dan kinerja akan

diuji secara statistik seperti dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9
Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOTAL.K 52 46 73 60,37 6,800
TOTAL.K3 52 31 59 46,65 5,827
TOTAL.DK 52 44 68 57,02 5,883
Valid N (listwise) 52

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel keselamatan kesehatan

kerja (K3) minimum responden sebesar 31 dan maksimum sebesar 59,

dengan rata-rata total jawaban 46,65 dan standar deviasi sebesar 5,8.

Artinya pada jawaban minimum rata-rata responden menjawab pada

68
pilihan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS) dan ragu-ragu

(R) dan pada jawaban maksimum rata-rata responden menjawab pada

pilihan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Dengan rata-rata total jawaban

responden adalah jumlah jawaban dibagi dengan jumlah responden

dengan penyimpangan sebesar 5,8.

Pada vaiabel disiplin kerja (DK) jawaban minimum responden

sebesar 44 dan jawaban maksimum sebesar 68, dengan rata-rata total

jawaban 57,02 dan standar deviasi sebesar 5,88. Artinya pada jawaban

minimum rata-rata responden menjawab pada pilihan sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS) dan ragu-ragu (R) dan pada jawaban maksimum

rata-rata responden menjawab pada pilihan setuju (S) dan sangat setuju

(SS). Dengan rata-rata total jawaban responden adalah jumlah jawaban

dibagi dengan jumlah penyimpangan sebesar 5,88.

Variabel Kinerja jawaban minimum responden sebesar 46 dan

jawaban maksimum sebesar 73, dengan rata-rata total jawaban 60,37 dan

standar deviasi 6,8. Artinya pada jawaban minimum rata-rata responden

menjawab pada pilihan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS) dan

ragu-ragu (R) dan pada jawaban maksimum rata-rata responden

menjawab pada pilihan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Dengan rata-

rata total jawaban responden adalah jumlah jawaban dibagi dengan

jumlah penyimpangan sebesar 6,8.

69
2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada

pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau

diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan uji moment product correlation

atau yang lebih dikenal dengan nama pearson correlation. Penelitian

ini menggunakan semua sampel sejumlah (n) = 52 maka besar df =

52 – 2 = 50. Dengan α = 0,05 maka diperoleh r tabel sebesar 0,2732.

Berikut adalah ukuran validitas tiap butir-butir pernyataan setiap

variabel dalam penelitian ini.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Independen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Item
Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pernyataan
1 0,539 0,2732 Valid
2 0,671 0,2732 Valid
3 0,638 0,2732 Valid
4 0,58 0,2732 Valid
5 0,706 0,2732 Valid
6 0,723 0,2732 Valid
7 0,745 0,2732 Valid
8 0,7 0,2732 Valid
9 0,572 0,2732 Valid
10 0,696 0,2732 Valid
11 0,701 0,2732 Valid
12 0,658 0,2732 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam variabel independen keselamatan

kesehatan kerja adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson

70
correlation (rhitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel

dengan tingkat signifikansi untuk semua item pernyataan pada level

0,05.

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Variabel Independen Disiplin Kerja
Item
rhitung Rtabel Kesimpulan
Pernyataan
1 0,322 0,2732 Valid
2 0,346 0,2732 Valid
3 0,528 0,2732 Valid
4 0,613 0,2732 Valid
5 0,536 0,2732 Valid
6 0,516 0,2732 Valid
7 0,436 0,2732 Valid
8 0,378 0,2732 Valid
9 0,558 0,2732 Valid
10 0,651 0,2732 Valid
11 0,715 0,2732 Valid
12 0,63 0,2732 Valid
13 0,659 0,2732 Valid
14 0,59 0,2732 Valid
15 0,557 0,2732 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam variabel independen disiplin kerja adalah

valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung) setiap

item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat signifikansi

untuk semua item pernyataan pada level 0,05.

71
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas
Variabel Dependen Kinerja Karyawan
Item
Rhitung rtabel Kesimpulan
Pernyataan
1 0,602 0,2732 Valid
2 0,711 0,2732 Valid
3 0,681 0,2732 Valid
4 0,628 0,2732 Valid
5 0,733 0,2732 Valid
6 0,722 0,2732 Valid
7 0,625 0,2732 Valid
8 0,694 0,2732 Valid
9 0,644 0,2732 Valid
10 0,719 0,2732 Valid
11 0,64 0,2732 Valid
12 0,404 0,2732 Valid
13 0,575 0,2732 Valid
14 0,437 0,2732 Valid
15 0,6 0,2732 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Berdasarkan pada Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam variabel dependen kinerja karyawan

adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung)

setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat

signifikansi untuk semua item pernyataan pada level 0,05.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen

yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali,

paling tidak oleh responden yang sama. Untuk ukuran reliabilitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Cronbach

72
Alpha>0,70 menunjukkan suatu konstruk atau variabel tersebut

reliabel.

Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Independen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Reliability Statistics

Cronbach' N of Items

s Alpha

,880 12

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach

Alpha untuk variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) > 0,70

yaitu 0,880 yang menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.

Dengan demikian dapat dikatakan instrumen pada variabel

Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) memiliki kestabilan dan

konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu

variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Independen Disiplin Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,826 15

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015.

73
Dari tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach

Alpha untuk variabel Disiplin Kerja > 0,70 yaitu 0,826 yang

menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas. Dengan

demikian dapat dikatakan instrumen pada variabel Disiplin Kerja

memiliki kestabilan dan konsisten responden dalam menjawab hal

yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pernyataan yang

merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk

kuesioner.

Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Dependen Kinerja

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,889 15
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach

Alpha untuk variabel Kinerja > 0,70 yaitu 0,889 yang menunjukkan

dapat diterimanya derajat reliabilitas. Dengan demikian dapat

dikatakan instrumen pada variabel Kinerja memiliki kestabilan dan

konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu

variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

74
3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel

dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal,

mendekati normal atau tidak. jika data ternyata tidak berdistribusi

normal, maka analisis nonparametik dapat digunakan. Jika data

berdistribusi normal, maka analisis parametik termasuk model-

model regresi dapat digunakan.

1) Analisis grafik

Analisis grafik pada penelitian ini yaitu dengan melihat

grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data

residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan menyebar dan mengikuti garis diagonalnya

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal.

Gambar 4.2
Hasil Normalitas-Histogram

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

75
Pada gambar 4.2 grafik histogram dapat dilihat bahwa

residual berdistribusi normal dan berbentuk simetris tidak

melenceng ke kanan maupun ke kiri.

Gambar 4.3
Hasil Normalitas-Grafik

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data (titik) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang

berarti data tersebut berdistribusi secara normal. Jadi penelitian

ini dapat dilanjutkan pada analisis selanjutnya karena telah

memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Kolmogorov Smirnov

Selain dengan melihat grafik Normal Probability Plot uji

statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah dengan melihat tabel Kolmogorov Smirnov.

Data dapat dikatan berdistribusi normal jika nilai signifikan

lebih dari 0,05%.

76
Tabel 4.16
Hasil Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 52

Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 6,36983782

Absolute ,076

Most Extreme Differences Positive ,048

Negative -,076

Kolmogorov-Smirnov Z ,549

Asymp. Sig. (2-tailed) ,923

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Pada tabel 4.16 di atas menunjukkan uji kolmogorov

smirnov memiliki nilai statistik sebesar 0,923 lebih besar dari

0,05. Maka dapat dikatakan bahwa residual berdistribusi secara

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah

pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat

antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan Varian Invloation Factor (VIF). Nilai cutoff yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah

nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali,

2013:105).

77
Tabel 4.17
Hasil Multikolinieritas
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. 95,0% Collinearity

Coefficients Coefficients Confidence Statistics

Interval for B

B Std. Beta Lower Upper Tolerance VIF

Error Bound Bound

(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002 15,932 67,533

1 K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661 -,391 ,250 ,958 1,044

DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019 ,067 ,702 ,958 1,044

a. Dependent Variable: K

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Pada tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

lebih kecil dari 0.10 yaitu sebesar 0,958 yang berarti bebas dari

masalah multikolinieritas. Dan hasil perhitungan nilai VIF juga

menunjukkan hal yang sama yaitu variabel independen memiliki

nilai VIF lebih besar dari 10 yaitu sebesar 1,044. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas antar

variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut

homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut

78
heteroskedastisitas. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilihat dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait

(dependen) yaitu ZPRED dengan nilai residualnya SRESID.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

di prediksi.

Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Dari gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y. Jadi, dapat dikatakan dalam model regresi ini tidak

terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai

untuk variabel keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja yang

menginterpretasikan variabel kinerja.

79
4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2013:98).

Tabel 4.18
Hasil Uji t (parsial)
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002

1 K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661

DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019

a. Dependent Variable: K

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan hasil uji t (parsial) di atas dapat dilihat bahwa

nilai koefisien untuk variabel disiplin kerja sebesar 0,384 dengan t

hitung 2,432 > t tabel 1, 675 (n-1=52-1=51) dan tingkat

signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (sig. T = 0,019 < 0,05) maka

Ha2 diterima. Dapat disimpulkan secara parsial disiplin kerja

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap karyawan.

b. Uji F (Simultan)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas (Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin

kerja) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

80
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (kinerja)

(Ghozali, 2013:98). Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

apakah H0 diterima yang berarti secara bersama-sama variabel

bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat atau Ha diterima

yang berarti secara bersama-sama variabel berpengaruh terhadap

variabel terikat.

Tabel 4.19
Hasil Uji F(Simultan)
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

b
Regression 288,741 2 144,371 3,419 ,041

2069,317 49 42,231
1 Residual

Total 2358,058 51

a. Dependent Variable: K
b. Predictors: (Constant), DK, K3

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Dari tabel 4.19 Di atas, dapat dilihat bahwa F hitung (F-

statistic) sebesar 3,419 lebih besar dari F tabel yaitu 3,19 dengan

nilai probabilitas 0,041 yang berarti dibawah nilai signifikan 0,05.

Maka, H03 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti variabel

independen (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja)

secara bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

81
5. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda pada dasarnya untuk mengestimasi

dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui

(Ghozali, 2013:91). Analisis ini digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen (bebas) dan variabel dependen

(terikat).

Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002

1 K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661

DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019

a. Dependent Variable: K

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Dari hasil pengujian pada tabel 4.20 Di atas, dapat dilihat

persamaan regresi berpengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan dapat dituliskan kedalam persamaan regresi sebagai berikut:

KINERJA = 41,733 + 0,384 (DK)

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa

nilai konstanta sebesar 41,733 artinya jika disiplin kerja (X2) nilainya

adalah nol, maka kinerja nilainya adalah 41,733. Koefisien regresi

82
disiplin kerja sebesar 0,384 mempunyai arti bahwa apabila disiplin

kerja bertambah atau mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja

karyawan juga akan mengalami kenaikan atau peningkatan sebesar

0,384 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

6. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan yaitu bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh

karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai

Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.

Tabel 4.21
Hasil Koefisien Determinasi (R2)

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 ,350 ,122 ,087 6,499 1,337

a. Predictors: (Constant), DK, K3


b. Dependent Variable: K
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Penelitian ini menggunakan koefisien determinasi R Square, karena

model yang dipakai hanya terdiri dari dua variabel independen. Dari

hasil analisis pada tabel 4.21 di atas dapat diketahui bahwa nilai R

Square pada analisis regresi tersebut sebesar 0,122 yang berarti bahwa

variabel independen yaitu disiplin kerja mampu menjelaskan variabel

dependennya yaitu kinerja sebesar 12,2% sedangkan sisanya sebesar

83
87,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian ini.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan. Peneliti memperoleh hasil penelitian ini setelah melakukan analisis

data yang bersumber dari kuesioner dan menggunakan metode regresi linier

berganda. Dengan demikian diperoleh beberapa temuan sebagai berikut:

1. Keselamatan Kesehatan Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap

kinerja karyawan PT Karya Intertek Kencana bagian workshop ducting.

Hasil yang diperoleh t hitung sebesar -0,441 < t tabel sebesar 1,675 dan

tingkat signifikansi t lebih besar dari 0,05 (sig. T = 0,661 > 0,05). Maka

Ha1 dalam penelitian ini “ Keselamatan kesehatan kerja mempunyai

pengaruh terhadap kinerja karyawan” berarti tidak terbukti kebenarannya

atau artinya Ha1 ditolak H01 diterima. Hal ini dikarenakan komitmen

karyawan terhadap program Keselamatan kesehatan kerja (K3) sangat

lemah sebab dilihat dari usia karyawan yang rata-rata <30 tahun (usia

muda) merasa dirinya masih muda dan sehat sehingga tidak terlalu

mementingkan keselamatan dan kesehatan kerja mereka dan lebih

mengutamakan menjalankan pekerjaan sesuai dengan permintaan

pelanggan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kokok Sunariyanto (2014) yang menyatakan bahwa secara

parsial variabel keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap

84
kinerja karyawan. Namun, pada penelitian Kokok Sunariyanto terdapat

penelitian dari Cudjoe (2011) yang menyatakan bahwa program

keselamatan dan kesehatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2. Disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan

bagian workshop ducting PT Karya Intertek Kencana. Hasil yang

diperoleh disiplin kerja memiliki nilai t hitung sebesar 2,432 > t tabel

1,675 dan tingkat signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (sig.t = 0,019 < 0,05).

Maka Ha2 diterima dan H02 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian Isvandiari Any dan Amin Susilo (2014) yang menyatakan

bahwa secara parsial disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

3. Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian wokrshop

ducting PT Karya Intertek Kencana. Hal ini dapat dilihat dari Keselamatan

kesehatan kerja dan disiplin kerja yang memberikan nilai F hitung sebesar

3,419 lebih besar dari F tabel yaitu 3,19 dengan nilai probabilitas 0,041

yang berarti dibawah nilai signifikansi 0,05. Maka Ha3 dalam penelitian

ini yang berbunyi “keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja secara

bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan“

terbukti kebenarannya Ha3 diterima dan H03 ditolak.

85
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis dalam penelitian ini, maka

dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Tidak terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap kinerja

karyawan bagian workshop ducting PT Karya Intertek Kencana.

2. Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bagian

workshop ducting PT Karya Intertek Kencana.

3. Terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja

secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian workshop ducting PT

Karya Intertek Kencana.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa

disiplin kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan bagian workshop

ducting di PT Karya Intertek Kencana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan dampak atau implikasi kepada pihak-pihak tertentu, adapun

implikasinya adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Pimpinan dan para manajer PT Karya Intertek Kencana

hendaknya memberikan arahan dan perhatian yang lebih dan mampu

86
mendorong kesadaran diri karyawan terhadap tanggung jawabnya

terhadap pekerjaan sehingga mampu meningkatkan disiplin kerja

mereka. Selain pimpinan dan manajer, pihak karyawan pun harus

memiliki kesadaran diri akan kedisiplinan. Apabila karyawan tersebut

menjalankan tanggung jawabnya dan melakukan apa yang harus

dilaksanakan sesuai dengan aturan tata tertib yang berlaku pada

perusahaan, maka sangat berpengaruh terhadap kinerja karywan yang

bersangkutan. Semakin tinggi kesadaran akan kedisiplinan, baik sadar

akan tugas dan tanggung jawab serta kepatuhan terhadap peraturan,

maka diharapkan akan menumbuhkan kegairahan dalam bekerja

sehingga menciptakan kinerja yang lebih baik.

Pihak PT Karya Intertek Kencana tetap memperhatikan faktor

keselamatan kesehatan kerja meskipun faktor ini tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan tidak menutup kemungkinan

bahwa suatu saat nanti dengan adanya perubahan di PT Karya Intertek

Kencana faktor ini dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap

kinerja pegawai.

Dengan adanya penelitian ini perusahaan juga dapat

mempertimbangkan strategi-strategi yang lebih baik untuk

meningkatkan disiplin kerja karyawannya dengan indikator-indikator

yang telah di analisa, maka membentuk faktor-faktor yang dapat

dijadikan referensi untuk merencanakan jalan keluarnya.

87
2. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya dan dapat menjadi referensi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan terutama yang berkaitan dengan kinerja karyawan, yaitu

faktor-faktor apa saja yang mana saja yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Selain itu juga mengenai disiplin kerja yang mempengaruhi

kinerja karyawan sebagai dasar perbandingan untuk dijadikan bahan

evaluasi.

3. Bagi Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut karena terdapat banyak hal yang dapat digali

pada variabel yang diteliti, sehingga akan memberikan masukan bagi

pihak-pihak lain yang berkepentingan dan khususnya dapat

memberikan masukan bagi PT Karya Intertek Kencana. Dan untuk

peneliti kedepannya dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu

pengetahuan sampai seberapa jauh teori-teori yang sudah ditetapkan

pada kasus dilapangan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang

dapat diperbaiki.

88
DAFTAR PUSTAKA

Al Musadieq M, Indria dan Bambang. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Tetap Bagian
Produksi PR. Sejahtera Abadi Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vo. 6,
No. 2, 2013.

Arsyenda, Yoga. “Pengaruh Motivasi kerja dan Disiplin kerja terhadap Kinerja
PNS (Studi kasus : BAPPEDA Kota Malang)”, Jurnal Ilmiah, 2013.

Chaidir Abdillah, Arief, Farid Wajdi. “Pengaruh Kepemimpinan, Stres Kerja,


Disiplin Kerja, Dan Kompensasi Dengan Kinerja Pegawai”, Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 12, No. 1, 2011.

Darsono dan Tjatjuk, Siswandoko, “Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21”,
Nusantara Consulting, Jakarta.2011.

Dessler, Gary. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi Kesembilan, Jilid


Dua, Indeks, Jakarta, 2005.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS”,


Badan Penerbit Undip, Semarang. 2013.

Hasibuan, SP, Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia-Edisi Revisi”,


Cetakan keenam belas, PT. Bumi Aksara, Jakarta. 2012.

Isvandiari, Any, Amin Susilo. “Pengaruh Kepribadian dan Disiplin kerja


terhadap Kinerja karyawan Dinas Luar Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Cabang Dieng Malang”, Jurnal JIBEKA, Vol. 8, No. 2, 2014.

Junita Mamangkey, Trisofia, Altje Tumbel dan Yantje Uhing. “Pengaruh


Pelatihan, Pengalaman dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado”, Jurnal EMBA,
Vol. 3, No.1, 2015.

L. Mathis, Robert dan Jhon H. Jackson. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
10” , Salemba Empat, Jakarta.2009

89
M. Harlie. “Pengaruh Disiplin kerja, Motivasi, Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja Karyawan Pegawai Negeri Sipil Pemerintahan Kabupaten
Tabalong Di Tanjung Kalimantan Selatan”, Jurnal Manajemen dan
Akuntansi, Vol. 11, No.2, 2010.

Mankunegara, Anwar Prabu AA. “Manajemen Sumber Daya Perusahaan”,


Cetakan Kesepuluh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011.

Ramli, Soehatman. “Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS


18001”, Cetakan Kedua, Dian Rakyat, Jakarta, 2010.

Rowley, Chris dan Keith Jackson. “Manajemen Sumber Daya Manusia : The Key
Concepts”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.

Siagian, Sondang P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Cetakan Kelima


Belas, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.

Simanjuntak, Payaman J. “Manajemen Hubungan Industrial”, Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia, Jakarta, 2011.

Sucipto, Cecep Dani. “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”, Pustaka Baru,


Yogyakarta. 2014

Sugiyarto, Bulannurdin R. Nugrahaning. “Analisis Pengaruh Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Pekerja Konstruksi (Studi Kasus
Proyek Pembangunan The Park Solo Baru)”, e-Jurnal Matriks Teknik Sipil,
2013.

Sugiyono. “Statistika Untuk Penelitian”, Cetakan Ketigabelas, CV. ALFABETA,


Bandung, 2008.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Kelimabelas, Alfabeta, Bandung,


2010.

Suharsaputra, Uhar. “Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan


Tindakan”, PT. Refika Aditama, Bandung, 2014.

Sujarweni, V Wirantam dan Poly Endrayanto. “Statistika Untuk Penelitian”,


Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012.

Sunariyanto, Kokok. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kertas serta Stres


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.2, No.3,
2014.

90
Umar, Husein, “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma
Positivik dan Berbasis Pemecahan Masalah”, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008.

Veitzhal Rivai. “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari


Teori Ke Praktek”, PT. RAJAGRAFINDO, Jakarta, 2011.

Wirawan. “ Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia”, Salemba Empat, Jakarta,


2012.

91
SUMBER DARI INTERNET

www.bpjsketenagakerjaan.go.id diambil dari http://www.bpjsketenagakerjaan.go.


Id/berita/2943/Angka-Kasus-Kecelakaan-Kerja-Menurun.html dan diakses
pada tanggal 03/08/2015, jam 15:47 WIB.

www.nasional.kompas.com diambil dari http://nasional.kompas.com/read/2015/03


/02/05285531/Tiap.Hari.Ada.8.Orang.Meninggal.karena.Kecelakaan.Kerja
dan diakses pada tanggal 22/04/2015, jam 15:50 WIB.

www.pt-kik.com diambil dari http://www.pt-kik.com/index.php/profile dan


diakses pada tanggal 27/10/2015, jam 13:10 WIB.

92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
93
94
KUESIONER
PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI
KASUS PADA KARYAWAN BAGIAN WORKSHOP DUCTING
PT KARYA INTERTEK KENCANA)

OLEH

DINA NURBAITI
1111081000136

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M

95
Assalamualaikum Wr.Wb.

PENGANTAR
Dalam rangka menyelesaikan studi strata satu (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan manajemen, saya sedang
melakukan sebuah penelitian berupa skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (SE). Saya mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu untuk
mengisi kuisioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah Pengaruh
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi kasus
pada Karyawan Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana). Informasi pada
kuisioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan dalam penelitian sehingga sepenuhnya
saya akan menjamin kerahasiaan identitas Bapak/Ibu, dan saya akan sangat menghargai
pendapat Bapak/Ibu. Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah jawaban pada pernyataan-pernyataan berikut dengan cara memberikan tanda


ceklist(√) pada satu kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat dan berdasarkan pada apa
yang anda rasakan sebagai karyawan PT Karya Intertek Kencana.
Berikan pendapat anda sesuai kriteria sebagai berikut :
 STS = Sangat Tidak Setuju
 TS = Tidak Setuju
 R = Ragu-ragu
 S = Setuju
 SS = Sangat Setuju

96
DATA RESPONDEN

1. Nama Responden : ............................................................(*boleh tidak diisi)


2. Usia : ................ Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Pendidikan Terakhir : SMP
SMA/SMK
DIPLOMA (D3)
SARJANA (S1)
Lainnya ( ............................. )
5. Lama Bekerja : 1 Tahun-2 Tahun
3-4 Tahun
>5Tahun

97
A. PERNYATAAN UNTUK KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3)
Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
Perusahaan menyediakan alat pemadam api seperti
1
tabung pemadam api
Perusahaan memberikan petunjuk penggunaan tabung
2
pemadam api
Perusahaan selalu menyediakan perlindungan kerja
3
seperti sepatu boots, helm, masker, sarung tangan, dll
Peralatan kerja yang disediakan masih sangat layak
4
untuk digunakan
Perusahaan mengatur suhu dan kelembaban udara
5
diruangan kerja saya
Perusahaan telah menyesuaikan warna ruangan kerja
6
saya dengan warna yang tidak mencolok
Perusahaan memberikan penerangan pada ruangan
7
kerja saya
Perusahaan selalu menyediakan P3K apabila terjadi
8
kecelakaan kerja
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan pada setiap
9
karyawannya
Lingkungan kerja yang saya tempati dalam kondisi
10
bersih
Semua peralatan yang berbahaya telah diberikan tanda-
11
tanda
Kepala HSE selalu memberikan semangat kerja dengan
12
melantunkan yel-yel pada saat bekerja

98
B. PERNYATAAN UNTUK DISIPLIN KERJA
Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
Saya bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan
1
yang dimiliki
Saya bekerja sesuai dengan latar belakang kemampuan
2
yang dimiliki
Saya mempunyai pimpinan yang datang tepat waktu
3
untuk menegakkan peraturan
4 Saya merasa sejahtera karena bekerja di perusahaan ini
Besar gaji yang saya terima menjadikan saya taat pada
5
peraturan
6 Perusahaan memberikan hukuman yang adil bagi setiap
karyawan yang melanggar
Perusahaan memberikan reward yang adil bagi setiao
7
karyawan yang berdisiplin tinggi
Saya selalu diberikan pengawasan langsung oleh
8
pimpinan di setiap kegiatan yang dilakukan
Pimpinan saya selalu memberikan petunjuk kerja jika
9 karyawannya mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya
Perusahaan selalu memberikan sanksi atau peringatan
10
kepada setiap karyawan yang menyalahi aturan
Perusahaan selalu memberikan sanksi hukuman sesuai
11
dengan berat/ringannya pelanggaran
Ketegasan pimpinan membuat saya taat dan patuh pada
12
peraturan
Pimpinan saya selalu menciptakan hubungan baik
13
dengan bawahannya
Saya selalu menciptakan hubungan yang baik dengan
14
pimpinan
Saya selalu menciptakan hubungan baik dengan teman
15
sekerja

99
C. PERNYATAAN UNTUK KINERJA
Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
Saya memiliki keterampilan dalam pekerjaan saya
1

Pekerjaan saya sekarang sesuai dengan bakat yang saya


2
miliki
Saya sangat tertarik dengan pekerjaan yang saya
3
lakukan saat ini
Dengan kesesuaian minat dan bakat, saya dapat
4
memberikan hasil kerja yang baik untuk perusahaan
Pribadi saya sesuai dengan pekerjaan saat ini
5

Atasan saya selalu memberi motivasi dalam bekerja


6

Etika kerja saya sudah sesuai dengan etika kerja di


7
perusahaan saya saat ini
Dengan memiliki etika yang baik, saya dapat
8 menunjukan bahwa saya karyawan yang
membanggakan
Saya selalu hadir pada hari-hari kerja saya
9

Perusahaan menyediakan peralatan dengan teknologi


10
yang canggih untuk menunjang pekerjaaan saya.
Saya sangat mengutamakan standar kerja yang telah
11 ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
12
standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
Saya memiliki rekan kerja yang senang memotivasi
13
saya dalam bekerja
Rekan kerja saya selalu membantu mengenai masalah
14
pekerjaan yang saya hadapi
Saya senang bekerja sama dengan rekan kerja saya
15

100
Lampiran 3 : Data Hasil Kuisioner

Tabulasi jawaban kuisioner Keselamatan Kesehatan Kerja

PERNYATAAN
No.
K3. K3. K3. K3. K3. K3. K3. K3. K3. K3. K3. K3. TOTAL
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 43
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 3 4 48
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47
5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49
6 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 49
7 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 56
8 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 43
9 5 5 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 42
10 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 43
11 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 40
12 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 41
13 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 53
14 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
15 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 55
16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 59
17 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 58
18 3 3 5 3 3 4 4 5 5 4 5 4 48
19 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51
20 5 5 4 3 5 5 3 4 5 4 3 3 49
21 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 5 47
22 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 40
23 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 43
24 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 42
25 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 44
26 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 55
27 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 5 48
28 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 55
29 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 56
30 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 53
31 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 52
32 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 50
33 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 45
34 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 55
35 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 46
36 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 44
37 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 42

101
38 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 43
39 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 41
40 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 35
41 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 42
42 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 44
43 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 46
44 3 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 46
45 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 45
46 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 41
47 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 43
48 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 42
49 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 31
50 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 46
51 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 43
52 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 53

102
Tabulasi jawaban kuisioner Disiplin Kerja

No. PERNYATAAN TOT


Resp D D D D D D D D D DK DK DK DK DK DK AL
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 3 61
2 5 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 3 3 2 3 57
3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 53
4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 54
5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 52
6 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 54
7 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 53
8 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 51
9 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 44
10 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 50
11 4 4 5 5 5 4 5 5 2 3 3 3 3 3 3 57
12 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 54
13 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 47
14 5 4 3 4 3 3 5 4 3 2 3 3 3 3 2 50
15 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 61
16 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 46
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 48
18 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 64
19 3 5 4 5 3 3 5 5 5 4 3 4 3 3 4 59
20 3 4 4 5 3 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 57
21 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 68
22 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 67
23 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 67
24 4 3 3 3 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 60
25 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 55
26 4 5 4 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 4 61
27 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 55
28 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 62
29 4 3 4 4 4 5 3 5 2 3 2 4 3 3 3 52
30 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 52
31 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 68
32 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 67
33 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 5 59
34 4 5 4 5 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 3 56
35 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
36 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 63
37 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 60
38 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59
39 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 62
40 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

103
41 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 58
42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 56
43 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 59
44 5 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 52
45 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 62
46 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 63
47 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 56
48 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 55
49 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 52
50 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 4 55
51 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 65
52 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 49

104
Tabulasi jawaban kuisioner Kinerja Karyawan

No. PERNYATAAN
K. K. K. K. K. K. K K. K. K. K. K. K. K. K. TOTAL
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 57
2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 57
3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 57
4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 58
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 57
6 5 5 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 3 61
7 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 50
8 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 3 3 4 66
9 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 2 3 3 3 62
10 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 61
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 56
12 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 48
13 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 56
14 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 55
15 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 54
16 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 64
17 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 65
18 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 65
19 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 46
20 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 48
21 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 69
22 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 73
23 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 66
24 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 68
25 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 61
26 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 64
27 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 61
28 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 65
29 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 52
30 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 51
31 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 55
32 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 62
33 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 59
34 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 70
35 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 65
36 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 71
37 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 66
38 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 71
39 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 64
40 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 62

105
41 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 51
42 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 57
43 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 61
44 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 54
45 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 56
46 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 71
47 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 3 3 5 4 4 62
48 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 56
49 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 52
50 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 64
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73
52 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 64

106
Tabulasi total semua variabel (X1, X2 dan Y)

VARIABEL 39 64 41 62
No
K K3 DK 40 62 35 59
1 57 43 61 41 51 42 58
2 57 47 57 42 57 44 56
3 57 48 53 43 61 46 59
4 58 47 54 44 54 46 52
5 57 49 52 45 56 45 62
6 61 49 54 46 71 41 63
7 50 56 53 47 62 43 56
8 66 43 51 48 56 42 55
9 62 42 44 49 52 31 52
10 61 43 50 50 64 46 55
11 56 40 57 51 73 43 65
12 48 41 54 52 64 53 49
13 56 53 47
14 55 47 50
15 54 55 61
16 64 59 46
17 65 58 48
18 65 48 64
19 46 51 59
20 48 49 57
21 69 47 68
22 73 40 67
23 66 43 67
24 68 42 60
25 61 44 55
26 64 55 61
27 61 48 55
28 65 55 62
29 52 56 52
30 51 53 52
31 55 52 68
32 62 50 67
33 59 45 59
34 70 55 56
35 65 46 59
36 71 44 63
37 66 42 60
38 71 43 59

107
Lampiran 4 : Data Responden

No Nama Responden Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Lama Bekerja


1 Joko 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
2 Baim 37 Tahun Laki-Laki S1 >5 Tahun
3 Yayan T.R 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
4 Asep Misbah 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
5 Roni 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
6 Nuralamsyah 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
7 Budi 34 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
8 Reyhan 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
9 - 33 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
10 - 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
11 - 31 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
12 Rava 31 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
13 Samsul 34 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
14 Majid 29 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
15 Dedy 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
16 Rico 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
17 M. Lutfi 31 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
18 Sudirman 29 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
19 - 26 Tahun Laki-Laki D3 3-4 Tahun
20 Faridudin 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
21 Gunadi 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
22 Suherman 32 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
23 Bagus 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
24 Fadhilah 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
25 Rudi 26 Tahun Laki-Laki D3 1-2 Tahun
26 - 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
27 - 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
28 Hendro 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
29 - 29 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
30 - 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
31 Bait Mudroil Sadid 25 Tahun Laki-Laki D3 1-2 Tahun
32 - 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
33 Luwarso 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
34 - 30 Tahun Laki-Laki Lainnya (D2) 1-2 Tahun
35 - 26 Tahun Laki-Laki S1 1-2 Tahun
36 NS 32 Tahun Laki-Laki D3 >5 Tahun
37 - 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
38 Priyanto 32 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
39 Mulyadi 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
40 Sutrisno 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun

108
41 - 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
42 Supriyadi H.M 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
43 - 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
44 Bayu Aji Nugroho 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
45 Muhammad Salman F 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
46 Putra Bagus M 24 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
47 Alif Rohman 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
48 Kaisar 32 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
49 Kamalul 35 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
50 - 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
51 - 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
52 Ulul 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun

109
Lampiran 5 : Data Hasil Deskripsi Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 52 100,0 100,0 100,0

2. Pendidikan Terakhir

Pend.terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
D3 4 7,7 7,7 7,7
Lainnya (D2) 1 1,9 1,9 9,6
Valid S1 2 3,8 3,8 13,5
SMA/SMK 45 86,5 86,5 100,0
Total 52 100,0 100,0

3. Lama Bekerja

Lama.bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
>5 Tahun 12 23,1 23,1 23,1
1-2 Tahun 17 32,7 32,7 55,8
Valid 3-4 Tahun 23 44,2 44,2 100,0
Total 52 100,0 100,0

4. Usia
5.
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
24 Tahun 1 1,9 1,9 1,9
25 Tahun 6 11,5 11,5 13,5
26 Tahun 9 17,3 17,3 30,8
27 Tahun 8 15,4 15,4 46,2
28 Tahun 7 13,5 13,5 59,6
29 Tahun 3 5,8 5,8 65,4
30 Tahun 6 11,5 11,5 76,9
Valid
31 Tahun 3 5,8 5,8 82,7
32 Tahun 4 7,7 7,7 90,4
33 Tahun 1 1,9 1,9 92,3
34 Tahun 2 3,8 3,8 96,2
35 Tahun 1 1,9 1,9 98,1
37 Tahun 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0

110
Lampiran 6 : Hasil Distribusi Jawaban Responden

1. Distribusi Jawaban Responden Keselamatan Kesehatan Kerja

K3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 4 7,7 7,7 7,7

3 10 19,2 19,2 26,9

Valid 4 22 42,3 42,3 69,2

5 16 30,8 30,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 13 25,0 25,0 28,8

Valid 4 25 48,1 48,1 76,9

5 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 10 19,2 19,2 21,2

Valid 4 30 57,7 57,7 78,8

5 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

111
K3.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
3 10 19,2 19,2 19,2
4 32 61,5 61,5 80,8
Valid
5 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0

K3.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 13 25,0 25,0 26,9

Valid 4 28 53,8 53,8 80,8

5 10 19,2 19,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 14 26,9 26,9 26,9

4 30 57,7 57,7 84,6


Valid
5 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 17 32,7 32,7 34,6

Valid 4 26 50,0 50,0 84,6

5 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

112
K3.8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 10 19,2 19,2 21,2

Valid 4 30 57,7 57,7 78,8

5 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 15 28,8 28,8 28,8

4 26 50,0 50,0 78,8


Valid
5 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 17 32,7 32,7 36,5

Valid 4 24 46,2 46,2 82,7

5 9 17,3 17,3 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3.11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 3 5,8 5,8 5,8

3 18 34,6 34,6 40,4

Valid 4 22 42,3 42,3 82,7

5 9 17,3 17,3 100,0

Total 52 100,0 100,0

113
K3.12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 14 26,9 26,9 28,8

Valid 4 29 55,8 55,8 84,6

5 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

2. Distribusi Jawaban Responden Disiplin Kerja

DK1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 9 17,3 17,3 17,3

4 37 71,2 71,2 88,5


Valid
5 6 11,5 11,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 8 15,4 15,4 15,4

4 35 67,3 67,3 82,7


Valid
5 9 17,3 17,3 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 19 36,5 36,5 36,5

4 23 44,2 44,2 80,8


Valid
5 10 19,2 19,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK4

114
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

3 13 25,0 25,0 25,0

4 28 53,8 53,8 78,8


Valid
5 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 19 36,5 36,5 38,5

Valid 4 20 38,5 38,5 76,9

5 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 23 44,2 44,2 44,2

4 18 34,6 34,6 78,8


Valid
5 11 21,2 21,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 18 34,6 34,6 34,6

4 22 42,3 42,3 76,9


Valid
5 12 23,1 23,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

115
DK8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 13 25,0 25,0 25,0

4 26 50,0 50,0 75,0


Valid
5 13 25,0 25,0 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 4 7,7 7,7 7,7

3 14 26,9 26,9 34,6

Valid 4 25 48,1 48,1 82,7

5 9 17,3 17,3 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 18 34,6 34,6 38,5

Valid 4 24 46,2 46,2 84,6

5 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 19 36,5 36,5 40,4

Valid 4 25 48,1 48,1 88,5

5 6 11,5 11,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

116
DK12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 3 5,8 5,8 5,8

3 14 26,9 26,9 32,7

Valid 4 28 53,8 53,8 86,5

5 7 13,5 13,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 22 42,3 42,3 44,2

Valid 4 21 40,4 40,4 84,6

5 8 15,4 15,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 22 42,3 42,3 46,2

Valid 4 25 48,1 48,1 94,2

5 3 5,8 5,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

DK15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 20 38,5 38,5 42,3

Valid 4 25 48,1 48,1 90,4

5 5 9,6 9,6 100,0

Total 52 100,0 100,0

117
3. Distribusi Jawaban Responden Kinerja Karyawan

K1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 11 21,2 21,2 21,2

4 20 38,5 38,5 59,6


Valid
5 21 40,4 40,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

K2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 9 17,3 17,3 17,3

4 24 46,2 46,2 63,5


Valid
5 19 36,5 36,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

K3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 14 26,9 26,9 26,9

4 18 34,6 34,6 61,5


Valid
5 20 38,5 38,5 100,0

Total 52 100,0 100,0


K4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 8 15,4 15,4 15,4

4 35 67,3 67,3 82,7


Valid
5 9 17,3 17,3 100,0

Total 52 100,0 100,0

118
K5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 10 19,2 19,2 23,1

Valid 4 24 46,2 46,2 69,2

5 16 30,8 30,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

K6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 6 11,5 11,5 15,4

Valid 4 25 48,1 48,1 63,5

5 19 36,5 36,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

K7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 7 13,5 13,5 15,4

Valid 4 30 57,7 57,7 73,1

5 14 26,9 26,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

K8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 11 21,2 21,2 21,2

4 27 51,9 51,9 73,1


Valid
5 14 26,9 26,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

119
K9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 12 23,1 23,1 23,1

4 26 50,0 50,0 73,1


Valid
5 14 26,9 26,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

K10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 7 13,5 13,5 13,5

4 30 57,7 57,7 71,2


Valid
5 15 28,8 28,8 100,0

Total 52 100,0 100,0

K11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 11 21,2 21,2 21,2

4 20 38,5 38,5 59,6


Valid
5 21 40,4 40,4 100,0

Total 52 100,0 100,0

K12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 18 34,6 34,6 36,5

Valid 4 24 46,2 46,2 82,7

5 9 17,3 17,3 100,0

Total 52 100,0 100,0

120
K13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3 19 36,5 36,5 36,5

4 23 44,2 44,2 80,8


Valid
5 10 19,2 19,2 100,0

Total 52 100,0 100,0

K14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 2 3,8 3,8 3,8

3 16 30,8 30,8 34,6

Valid 4 27 51,9 51,9 86,5

5 7 13,5 13,5 100,0

Total 52 100,0 100,0

K15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 1,9 1,9 1,9

3 16 30,8 30,8 32,7

Valid 4 31 59,6 59,6 92,3

5 4 7,7 7,7 100,0

Total 52 100,0 100,0

Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TOTAL.K 52 46 73 60,37 6,800


TOTAL.K3 52 31 59 46,65 5,827
TOTAL.DK 52 44 68 57,02 5,883
Valid N (listwise) 52

121
Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas

1. Keselamatan Kesehatan Kerja

122
2. Disiplin Kerja

123
3. Kinerja Karyawan

124
Lampiran 9 : Hasil Uji Reliabilitas

1. Keselamatan Kesehatan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items


Alpha Alpha Based on
Standardized
Items

,880 ,883 12

2. Disiplin Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items


Alpha Alpha Based on
Standardized
Items

,826 ,823 15

3. Kinerja Karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items


Alpha Alpha Based on
Standardized
Items

,889 ,890 15

125
Lampiran 10 : Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

126
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 52

a,b
Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 6,36983782
Absolute ,076
Most Extreme Differences Positive ,048
Negative -,076
Kolmogorov-Smirnov Z ,549
Asymp. Sig. (2-tailed) ,923

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

127
2. Uji Multikonieritas

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. 95,0% Confidence Collinearity


Coefficients Coefficients Interval for B Statistics

B Std. Error Beta Lower Upper Tolerance VIF


Bound Bound

(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002 15,932 67,533

1 K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661 -,391 ,250 ,958 1,044

DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019 ,067 ,702 ,958 1,044

a. Dependent Variable: K

3. Uji Heteroskedastisitas

128
Lampiran 11 : Hasil Uji Hipotesis

1. Uji F (Simultan)

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 288,741 2 144,371 3,419 ,041

1 Residual 2069,317 49 42,231

Total 2358,058 51

a. Dependent Variable: K
b. Predictors: (Constant), DK, K3

2. Uji t (Parsial)
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. 95,0% Confidence Collinearity


Coefficients Coefficients Interval for B Statistics

B Std. Error Beta Lower Upper Tolerance VIF


Bound Bound

(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002 15,932 67,533

1 K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661 -,391 ,250 ,958 1,044

DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019 ,067 ,702 ,958 1,044

a. Dependent Variable: K

3. Koefisien Determinasi (R2)

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 ,350 ,122 ,087 6,499 1,337

a. Predictors: (Constant), DK, K3


b. Dependent Variable: K

129

Anda mungkin juga menyukai