i
ABSTRACT
ii
BAB I
PENDAHULUAN
yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan laporan keuangan ialah aset. Aset
adalah suatu sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memberikan
manfaat untuk kegiatan operasional perusahaan. Aset yang bersifat tahan lama
yang digunakan untuk operasi sehari-hari perusahaan biasa disebut dengan aset
tetap.
Menurut PSAK 16, aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki dan
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan
selama lebih dari satu periode. Dengan demikian, agar dapat diklasifikasikan
sebagai aset tetap, suatu aset harus memiliki karakteristik: aset tersebut digunakan
dalam operasi, aset tersebut memiliki masa (umur) manfaat yang panjang, dan aset
Aset tetap merupakan suatu komponen yang sangat penting di dalam suatu
perusahaan karena memerlukan dana yang cukup besar serta digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Untuk itu, aset tetap harus mendapat perhatian khusus
serta segala perlakuan akuntansi terhadap aset tetap harus sesuai dengan
1
2
keuangan. Biaya perolehan aset tetap meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan aset tersebut. Aset tetap akan dilaporkan dalam neraca tidak
hanya sebesar harga belinya, tetapi termasuk semua biaya yang dikeluarkan
sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan. Aset tetap dapat diperoleh
melalui pembelian tunai, pembelian kredit, sewa guna usaha, pertukaran aset
sumbangan.
kepemilikan dan pemakaian suatu aset tetap yang memiliki manfaat lebih dari satu
pemakaian aset tetap yang memberikan manfaat dalam satu periode akuntansi atau
kurang.
3
Aset tetap kecuali tanah yang telah digunakan tentunya akan mengalami
manfaat dan potensi aset tetap yang dimiliki semakin berkurang. Penyusutan
dihitung secara sistematis selama masa manfaat aset tersebut. Terdapat beberapa
metode dalam menentukan nilai penyusutan suatu aset tetap, beberapa metode
tersebut antara lain: metode garis lurus, metode unit produksi, metode jumlah
angka tahun dan sebagainya. Metode apapun yang dipilih oleh perusahaan harus
Penghentian aset tetap bisa diartikan dengan tidak ada lagi manfaat lanjutan yang
dapat diberikan oleh aset tersebut. Aset tetap yang tidak lagi berguna oleh
sebesar harga perolehannya, begitu juga dengan penyusutan. Aset tetap dapat
ditampilkan dalam nilai buku (biaya dikurangi akumulasi penyusutan), yang juga
dapat dijelaskan sebagai nilai bersih. Jika ada banyak golongan aset tetap, jumlah
tunggal dapat disajikan di neraca, didukung oleh catatan dengan daftar terpisah.
bergerak dibidang jasa konstruksi jalan dan jembatan. Dalam kegiatan operasinya,
perusahaan menggunakan aset tetap. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan
seperti tanah, bangunan, kendaraan, alat berat, peralatan, serta inventaris kantor.
laba rugi tahun 2018. Dan pada tanggal 16 Januari 2020 perusahaan juga membeli
dump truck seharga Rp 380.000.000,- (Lampiran 4). Dalam pembelian dump truck
dump truck tetapi dibebankan sebagai biaya mobilisasi pada laporan laba rugi
tahun 2020.
3 bulan (Lampiran 3). Dan pada tanggal 16 Januari 2020 perusahaan membeli
untuk satu tahun penuh meskipun penggunaannya belum mencapai satu tahun
(Lampiran 4 dan 5). Pengeluaran tersebut dapat menambah nilai manfaat dari aset
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah penerapan akuntansi
aset tetap pada PT Nagamas Mitra Usaha telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum ?
penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi aset tetap
datang.
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
laporan keuangan.
8
9
Aset (assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis. Sumber daya
tersebut dapat berupa benda yang mempunyai wujud fisik, seperti kas dan bahan
habis pakai, atau benda yang tidak berwujud tapi memiliki nilai, seperti hak paten,
hak cipta, dan merek dagang. Beberapa contoh aset meliputi piutang, beban
dibayar di muka (seperti asuransi), gedung, peralatan, dan tanah (Warren, 2017).
adalah suatu sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memberikan
Definisi aset tetap menurut PSAK 16 adalah aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk administratif; dan diharapkan untuk
Menurut Warren (2017:486): “aset tetap (fixed asset) adalah aset yang
bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti
peralatan, mesin, gedung, dan tanah”.
Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dibangun terlebih dahulu, digunakan dalam operasional perusahaan,
dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap (property, plant and equipment) adalah aset berwujud yang
dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan barang
atau jasa; untuk penyewaan pada pihak lain; atau untuk tujuan-tujuan
administratif; dan diperkirakan akan digunakan selama lebih dari satu
periode (IAS 16.6).
Harta tetap (fixed assets) adalah harta berwujud yang dipergunakan dalam
operasi perusahaan yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun
atau yang bukan merupakan barang dagangan yang akan dijual.
adalah suatu sumber daya yang dimiliki perusahaan, memiliki wujud secara fisik,
11
digunakan dalam menunjang kegiatan suatu perusahaan, dan dapat dipakai lebih
1. Mempunyai masa manfaat, atau umur ekonomis lebih dari satu tahun.
2. Dimiliki dengan tujuan untuk digunakan dalam membantu aktivitas
perusahaan. Dalam pengertian dimiliki bukan untuk dijual atau digunakan
sebagai bahan untuk melengkapi produk.
3. Fisik barangnya dapat dilihat dan diraba, sehingga bisa juga disebut aktiva
tetap berwujud. Aktiva yang tidak memenuhi kriteria ini disebut aktiva
tetap tidak berwujud.
4. Biasanya mempunyai nilai perolehan yang relatif besar.
harus dipenuhi oleh suatu aset yang akan digolongkan sebagai aset tetap adalah
sebagai berikut :
4. Digunakan lebih dari satu periode akuntansi atau memiliki umur manfaat
yang panjang.
a. tanah;
b. tanah dan bangunan;
c. mesin;
d. kapal;
e. pesawat udara;
f. kendaraan bermotor;
g. perabotan; dan
h. peralatan kantor.
2. Intangible Assets atau aset yang tidak berwujud seperti Goodwill, Patent,
Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lain-lain.
b. Sudut disusutkan atau tidak:
1. Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang disusutkan sepeti Building
(Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris, Jalan
dan lain-lain.
2. Undepreciated Plant Assets yaitu aset yang tidak dapat disusutkan, seperti
Land (Tanah).
c. Aset Tetap Berdasarkan Jenisnya
1. Bangunan, gedung yang berdiri pencatatannya dipisah dari lahan yang
menjadi lokasinya.
2. Lahan, sebidang tanah kosong ataupun sudah ada bangunannya,
pencatatannya dipisah dengan bangunan.
3. Mesin, didalamnya termasuk peralatan yang menjadi komponen/bagian
dari mesin.
4. Kendaraan, semua jenis kendaraan seperti kendaraan bermotor, alat
pengangkut dan yang lainnya
5. Perabot, semua yang merupakan isi dari gedung. Misalnya perabotan
kantor, perabotan pabrik
6. Inventaris, peralatan yang digunakan seperti inventaris gudang, inventaris
kantor dan yang lainnya.
7. Prasarana, seperti jalan akses, pagar, jembatan dan lain sebagainya.
PSAK 16 menyatakan bahwa aset tetap harus diakui jika dan hanya jika
(paragraf 7):
a. besar kemungkinan manfaat ekonomis yang berhubungan dengan aset
tersebut akan mengalir ke perusahaan; dan
b. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Suku cadang, peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diakui
sesuai dengan pernyataan ini ketika memenuhi definisi dari aset tetap. Namun jika
14
tidak, maka suku cadang peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan
diklasifikasikan sebagai persediaan.
Sedangkan menurut Lam (2014:48), untuk mengakui aset tetap pada
neraca, kriteria pengakuan umum sesuai standar akuntansi harus dipenuhi. Sebuah
entitas diharuskan untuk mengakui aset tetap sebagai aset jika:
1. Kemungkinan terdapat keuntungan ekonomis masa depan yang terkait
dengan item tersebut yang akan mengalir ke entitas.
2. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal (IAS 16.7).
a. harga perolehannya;
b. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan
sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen;
c. estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap serta
restorasi lokasi aset; liabilitas atas biaya tersebut timbul ketika aset
diperoleh.
Harga perolehan aset tetap meliputi harga beli dan semua biaya yang
menjadi tanggungan perusahaan sampai aset yang bersangkutan siap untuk
digunakan. Cara perolehan aset tetap dapat berupa pembelian tunai, pembelian
15
kredit, pembelian dengan sistem angsuran, pembelian dengan sistem tukar tambah
dan aset tetap juga dapat diperoleh dengan leasing. Harga perolehan meliputi
harga kontrak ditambah pengangkutan, perakitan, instalasi, dan biaya-biaya
pengujian (Samryn, 2015).
1. Pembelian Tunai
Aset tetap diperoleh dengan cara pembelian secara tunai terdiri atas harga
tetap tersebut. Apabila dalam pembelian tunai terdapat potongan, itu akan menjadi
Kas xxx
menandatangani wesel bayar (utang wesel) aset tetap yang diperoleh melalui
pembelian kredit, biaya perolehannya akan diakui sebesar biaya perolehan tunai.
Apabila terdapat selisih antara biaya perolehan tunai dan perolehan secara kredit,
maka selisih tersebut akan diakui sebagai beban bunga selama periode (kecuali
Utang xxx
Ada kalanya aset tetap diperoleh melalui pembelian secara paket atau
gabungan, pembelian beberapa aset tetap secara bersamaan dengan satu transaksi.
masing-masing aset tetap tersebut karena setiap aset tetap memiliki karakteristik
biaya perolehan dialokasikan berdasarkan nilai atau harga wajar dari masing-
Aset 1 xxx
Aset 2 xxx
Aset 3 xxx
Kas xxx
4. Donasi (Hadiah)
Perolehan aset tetap dapat berasal dari sumbangan atau donasi seperti
mengorbankan sumber daya, aset tetap tersebut dinilai berdasarkan harga pasar
kredit) dari pihak ketiga, melainkan dengan cara membangunnya sendiri (misal,
yang lebih baik, memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai, dan sebagainya.
Biaya perolehan aset tetap dengan cara membangun sendiri mencakup seluruh
biaya pembangunan. Contoh biaya tersebut yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, biaya-biaya tidak langsung lainnya. Demikian juga, beban bunga atas dana
Kas xxx
18
Aset tetap mungkin saja diperoleh dalam pertukaran dengan aset moneter
atau aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Pembahasan
berikut mengacu pada pertukaran suatu aset non moneter dengan aset nonmoneter
lainnya. Biaya pertukaran aset tetap tersebut diukur pada nilai wajar (aset yang
b. Nilai wajar aset yang diterima dan aset yang diserahkan tidak dapat diukur
secara andal.
Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur pada nilai wajar, maka biaya
Kas xxx
Kas xxx
faktor yang mempengaruhi menurunnya masa manfaat suatu aset tetap yaitu
sehubungan dengan penurunan nilai, manfaat, atau volume dari suatu aset atau
20
merupakan proses alokasi harga perolehan aktiva tetap selama taksiran umur
untuk satu periode waktu tertentu, misalnya 1 bulan atau 1 tahun diberi nama
periodik dan sistematis dari harga perolehan aset selama periode-periode berbeda
pengurang harga perolehan aktiva tetap dalam neraca. Umur ekonomis (service
life) dari suatu aktiva merupakan ukuran satuan jasa yang diharapkan perusahaan
dari aktiva sebelum ditarik dari pemakaian normal. Umur aktiva dapat dibatasi
oleh faktor keusangan fisik atau penurunan fungsi. Nilai residu merupakan jumlah
bersih yang diharapkan dapat diperoleh perusahaan dari penarikan suatu aktiva
Menurut Warren (2017:492), ada tiga metode yang sering digunakan untuk
menghitung beban penyusutan sebagai berikut:
Beban penyusutan = Penyusutan per Unit × Total Unit Produksi yang Digunakan
Faktor Jumlah
Beban Penyusutan=Dasar Penyusutan ×
Angka Tahun
Aset tetap dalam jangka waktu yang lama tentu akan mengalami
digunakan lagi oleh perusahaan. Aset tetap yang tidak lagi memberikan manfaat
dapat dibuang dan dijual. Aset tetap tidak boleh dihapus dari akun hanya karena
aset tersebut sudah habis disusutkan. Saat aset tetap tersebut dihentikan
ditutup. Apabila aset tersebut masih ada nilai bukunya, nilai tersebut
Salah satu cara dalam penghentian aset tetap yang habis masa manfaatnya
adalah dengan dijual. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset tetap
diakui sebagai laba atau rugi penghentian aset tetap. Nilai buku aset tetap
26
Dapat dilakukan dengan aset yang sejenis ataupun tidak sejenis. Selisih
antara nilai tukar dan nilai buku dapat menimbulkan keuntungan atau
1. Penghapusan
Penghapusan suatu aset dapat terjadi dalam berbagai cara (misalnya,
melalui penjualan, melalui sewa pembiayaan atau dengan memberikan donasi).
2. Penggantian
Jika entitas mengakui biaya penggantian untuk bagian dari aset dalam nilai
tercatat suatu aset tetap, maka entitas diharuskan untuk melakukan salah satu
dari hal berikut:
a. Menghentikan pengakuan nilai tercatat komponen yang diganti
terlepas dari apakah komponen yang diganti telah disusutkan secara
terpisah; atau
b. Menggunakan biaya penggantian, yaitu komponen yang baru, sebagai
indikasi dari beberapa besarnya biaya komponen yang diganti pada
27
salah satu bentuk informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan adalah neraca.
dan modal pada suatu periode tertentu. Setiap golongan utama aset tetap harus
diungkapkan dalam neraca atau catatan atas laporan keuangan di bagian aset tidak
golongan utama atau secara total. Aset tetap dapat ditampilkan dalam nilai buku
(biaya dikurangi akumulasi penyusutan), yang juga dapat dijelaskan sebagai nilai
bersih. Jika ada banyak golongan aset tetap, jumlah tunggal dapat disajikan di
neraca, didukung oleh catatan dengan daftar terpisah. Aset tetap dapat dilaporkan
2.2 Hipotesis
Nagamas Mitra Usaha dalam penerapan akuntansi aset tetap belum sesuai dengan
METODE PENELITIAN
objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pada generalisasi.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
30
31
mengumpulkan data yang sudah ada, seperti buku, jurnal serta literatur
Teknik pengumpulan data yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah
dengan cara :
dokumen milik perusahaan berupa laporan laba rugi, neraca, daftar aset
Jasa Konstruksi Jalan dan Jembatan. Berdasarkan Akta Nomor 31 tanggal 23 Mei
2015 yang dibuat oleh Notaris Megawati, SH., M.Kn. Perseroan Terbatas ini
diberi nama “PT Nagamas Mitra Usaha” yang berkedudukan di Jalan Tuanku
tentunya berbeda pula. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
karena itu, struktur organisasi sangat penting dalam setiap perusahaan. Struktur
32
33
a. Direktur
Tanggung Jawab :
Wewenang :
pemegang saham.
b. General Manager
Tanggung Jawab :
Wewenang :
kegiatan perusahaan.
direktur.
Tanggung Jawab :
dipelihara.
organisasi.
berwenang.
Wewenang :
Rencana Mutu, Sasaran Mutu dan Instruksi Kerja serta Job Desc yang
d. Pengendali Dokumen
Tanggung Jawab :
Wewenang :
diperusahaan.
e. Internal Auditor
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
di bagiannya.
Tanggung Jawab :
saing.
Wewenang :
Tanggung Jawab :
persetujuan direksi.
perusahaan.
Wewenang :
39
Tanggung Jawab :
pelaksanaan.
Perencanaan.
Wewenang :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Tanggung Jawab :
kemampuan karyawan.
Wewenang :
Tanggung Jawab :
kendaraan.
sesuai jenisnya.
Wewenang :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Tanggung Jawab :
yang keluar.
43
Wewenang :
Base Camp.
Tanggung Jawab :
terhadap aktual.
Konstruksi.
Wewenang :
Konstruksi.
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Akuntansi Aset Tetap pada PT Nagamas Mitra Usaha. Pada penelitian ini penulis
Aset Tetap, Pengeluaran Setelah Perolehan Aset Tetap, serta Penyajian Aset Tetap
namun membebankan kedalam biaya gaji pada laporan laba rugi tahun 2018. Dan
pada tanggal 16 Januari 2020 perusahaan juga membeli dump truck seharga Rp
menambah harga perolehan aset tetap, sehingga aset tetap yang disajikan di neraca
5.500.000,- ke dalam harga perolehan dump truck. Adapun jurnal yang dibuat
oleh perusahaan pada saat perolehan aset tetap adalah sebagai berikut :
46
Kas Rp 1.800.000.000
Kas Rp 28.000.000
Kendaraan Rp 380.000.000
Kas Rp 380.000.000
Kas Rp 5.500.000
perolehan aset tetap. Karena biaya tersebut merupakan biaya-biaya yang dapat
demikian, maka akan berdampak pada nilai aset tetap yang disajikan di neraca
lebih rendah dan biaya disajikan lebih tinggi, yang mana apabila biaya tinggi
maka laba yang diperhitungkan menjadi lebih rendah. Adapun jurnal yang
Kas Rp 28.000.000
47
Kendaraan Rp 5.500.000
Kas Rp 5.500.000
dimasukkan kedalam harga perolehan aset tetap, maka harga perolehan AMP
385.500.000,- Jurnal koreksi jika kesalahan ditemukan dalam tahun buku yang
Kendaraan Rp 5.500.000
Jika kesalahan ini diketahui setelah tutup buku, maka jurnal koreksi yang
Kendaraan Rp 5.500.000
penambah harga perolehan aset tetap, maka harga perolehan aset tetap di neraca
48
akan bertambah dan laba menjadi lebih tinggi. Bertambahnya harga perolehan aset
sebagai akun bangunan saja sebesar Rp 265.000.000,- (Lampiran 3). Jurnal yang
dibuat perusahaan pada saat memperoleh tanah dan bangunan tersebut adalah
sebagai berikut :
Bangunan Rp 265.000.000
Kas Rp 265.000.000
perusahaan pada saat memperoleh tanah dan bangunan adalah sebagai berikut :
Tanah Rp 159.000.000
Bangunan Rp 106.000.000
Kas Rp 265.000.000
beban penyusutan yang diperhitungkan menjadi lebih besar sehingga laba menjadi
49
tersebut terdiri dari 25%, 12,5% dan 5%. Tetapi dalam penerapannya, terdapat
beberapa transaksi yang tidak memperhatikan tanggal perolehan aset tetap. Pada
dimana besarnya penyusutan tersebut terhitung 3 bulan (Lampiran 3). Dan pada
berikut :
Seharusnya Rp 38.083.333
Koreksi Rp 18.166.667
Seharusnya Rp 88.343.750
Koreksi Rp 6.656.250
Jika kesalahan ditemukan setelah tutup buku, maka jurnal koreksi yang
pemasangan dan biaya pengiriman kedalam harga perolehan aset tetap, maka nilai
aset tetap yang disajikan dineraca akan lebih kecil dari yang semestinya, sehingga
penyusutan. Dimana dari data yang telah diperoleh, harga perolehan tanah adalah
= Rp 5.300.000). Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa dampak yang terjadi
akun bangunan saja, maka beban penyusutan yang diperhitungkan menjadi lebih
besar, sehingga laba yang disajikan menjadi lebih rendah. Dengan demikian,
Pada tanggal 12 Juni 2020 melakukan pembelian spare part untuk loader
menambah nilai manfaat dari aset tetap tetapi perusahaan menyajikan pengeluaran
tersebut kedalam laporan laba rugi sebagai biaya spare part untuk loader. Adapun
Kas Rp 25.960.000
menambah manfaat dari aset tetap, maka sebaiknya pengeluaran biaya spare part
Loader Rp 25.960.000
Kas Rp 25.960.000
54
Loader Rp 25.960.000
Jika kesalahan ditemukan setelah tutup buku, maka jurnal koreksi yang
Loader Rp 25.960.000
pengeluaran tersebut akan menyebabkan aset dinilai lebih rendah dari yang
periode-periode mendatang.
aset tetapnya dengan benar pada neraca, tetapi penyajian akumulasi penyusutan
aset tetap tidak dilakukan secara terpisah melainkan digabungkan dalam satu nilai,
sehingga tidak dapat dilihat berapa akumulasi penyusutan untuk setiap jenis aset
55
tetap. Hal ini dapat menyulitkan pengguna laporan keuangan dalam membaca
laporan keuangan.
Pada umumnya tanah memiliki umur manfaat yang tidak terbatas sehingga tidak
disusutkan. Dengan demikian, penyajian tanah dan bangunan masih belum sesuai.
Selanjutnya, aset tetap yang masa manfaatnya telah habis tetapi masih
digunakan, oleh perusahaan masih disajikan dengan nilai 0,- (nol), seharusnya aset
tetap yang masa manfaatnya telah habis tetapi masih digunakan harus disajikan
bergerak dibidang jasa konstruksi jalan dan jembatan. Dalam kegiatan operasinya,
sistem penerapan akuntansi aset tetap sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum.
5.1 Simpulan
akuntansi aset tetap pada PT Nagamas Mitra Usaha yang telah diuraikan pada
dari hasil simpulan tersebut akan diuraikan beberapa saran yang kemungkinan
akan berguna bagi pihak perusahaan dalam menerapkan akuntansi aset tetapnya.
56
57
Mitra Usaha masih tidak memperhatikan tanggal perolehan aset tetap dan
Berterima Umum.
perolehan tanah dan bangunan. Untuk aset tetap yang masa manfaatnya
nilai 0,- (nol), sehingga belum sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum.
5.2 Saran
Usaha dalam perbaikan kedepannya. Adapun saran yang diberikan antara lain :
58
AMP kedalam harga perolehan AMP dan biaya pengiriman kedalam harga
dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum. Dan untuk aset tetap yang