Anda di halaman 1dari 3

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2022-06-25

19%
81%

Words 896
Plagiarised Unique

Characters 7540

Content Checked For Plagiarism

1. Latar Belakang

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan buat terlebih dahulu yang
digunakan dalam operasi perusahaan (bukan untuk dijual), serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun (PSAK
Nomor 16). Aset tetap yang digunakan perusahaan akan mempengaruhi para pemakai laporan keuangan dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan kebijakan akuntansi aset tetap dan penyusutannya
yang berpedoman pada prinsip akuntansi keuangan (PSAK) Nomor.16 agar diperoleh laporan keuangan yang wajar,
sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang berlaku dan laporan keuangan yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kepada para pemakainya.

Perolehan dan penilaian aset tetap, penilaian kembali aset tetap, pengeluaran selama penggunaan aset tetap, penyusutan
aset tetap, penghentian, dan pelepasan aset tetap, serta penyajiannya aset tetap dalam laporan keuangan merupakan
kebijakan akuntansi aset tetap yang berdasar pada pernyataan standar akuntansi keuangan Nomor 16.
Aset tetap dapat diperoleh dengan cara membeli secara tunai atau kredit, membangun sendiri, ataupun merupakan
sumbangan dari pihak lain, harus dinilai untuk dicatat dalam laporan keuangan, dan kemudian harus
susutkan disetiap periodenya berdasarkan metode penyusutan yang dipilih oleh perusahaan.

Perusahaan harus memperhatikan kebijakan akuntansi yang akan diterapkan. Nilai yang tercantum dalam laporan
keuangan dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan. Tujuan dari penyajian laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi berupa posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, dan arus kas yang
bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang baik yaitu imformasi yang ada dalam
laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan dapat diperbandingkan. Laporan keuangan setiap
perusahaan berbeda – beda karena sistem dan metode akuntansi yang diterapkan berbeda.

Aset tetap berwujud merupakan sarana pendukung keberhasilan usaha dari suatu perusahaan. Kelancaran usaha dan
aktivitas operasional perusahaan dapat berjalan baik jika aset tetap yang digunakan memadai. Jika aset tetap yang
digunakan kurang memadai maka aktivitas perusahaan dapat terhambat sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja dari
perusahaan.

Aset tetap di kelompok menjadi dua yaitu aset tetap berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Aset tetap antara lain adalah
tanah, gedung, kendaraan, mesin, goodwill, hak cipta dan lain-lain sebagainya. Perlu adanya perencanaan dari perusahaan
untuk memperoleh aset tetap yang dipergunakan untuk operasional perusahaan. Dalam penggunaan, aset tetap
mempunyai batas waktu untuk beroperasi, ada pengeluaran yang berkaitan dengan perbaikan maupun biaya
pemeliharaan agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Aset tetap selain tanah jika digunakan terus menerus akan mengalami penyusutan (pengurangan nilai manfaat).
Aset tetap yang umurnya tidak terbatas tidak dilakukan depresiasi terhadap harga perolehannya, sedangkan aset tetap
berwujud terbatas umurnya dilakukan depresiasi harga perolehannya.
Aset tetap berwujud yang diganti dengan aset yang sejenis depresiasinya. Dalam menentukan metode depresiasi dan
estimasi umur manfaat aset tetap berwujud merupakan hal yang memerlukan pertimbangan. Masa pemakaian dari suatu
aset tetap berwujud lebih dari satu tahun, sehingga aset tetap berwujud diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan dalam jangka waktu yang lama.

Page 1 of 3
Tetapi, manfaat yang diberikan aset tetap umumnya semakin lama akan semakin menurun, dan menyebabkan terjadi
penyusutan (depresiasi).
Seiring dengan berlalunya waktu, aset tetap akan mengalami depresiasi (kecuali tanah). Penurunan kemampuan suatu
aset tetap untuk memberikan jasa/manfaaat dipengaruhi oleh faktor yaitu : Fisik, disebabkan oleh penggunaan yang
berlebihan dan secara fungsional, ketidakcukupan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta.
Sehingga penurunan kemampuan aset tetap tersebut dapat dialokasikan sebagai biaya.
Alokasi biaya depresiasi penting, karena mempengaruhi laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Apabila menggunakan metode depresiasi yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku atau kondisi
perusahaan tersebut, maka akan mempengaruhi pendapatan yang dilaporkan setiap periode akuntansi.
Penyusutan juga mempengaruhi nilai dari aset tetap tersebut. Dalam perhitungan penyusutan aset tetap terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain: metode garis lurus, metode saldo menurun, metode jumlah angka
tahun, metode hasil produksi, dan metode beban menurun.

Dari beberapa metode perhitungan depresiasi yang paling sering digunakan perusahaan adalah metode garis lurus.
Metode garis hanya lurus berfokus pada waktu pemakaiannya bukan pada lama penggunaannya. Metode garis lurus akan
menghasilkan biaya penyusutan yang sama tiap periodenya sehingga perusahaan sudah dapat memperhitungkan nilai sisa
atau masa manfaat dari aset tetap.

Dalam menentukan metode penghitungan penyusutan aktiva tetap terdapat 3 faktor yaitu:

1. Dasar penyusutan :

Dasar penyususutan mengacu pada selisih antara biaya perolehan aktiva tetap dan nilai sisa yang diharapkan.

2. Masa manfaat:

Masa manfaat adalah lamanya waktu yang diharapkan perusahaan agar aktiva tersebut dapat digunakan atau dioperasikan
secara normal.

3. Pola alokasi biaya:

Penggunaan metode depresiasi dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku harus dilakukan secara sistematis dan rasional.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat kecocokan dalam penggunaan berbagai metode depresiasi dalam kegiatan
operasiaonal perusahaan dagang. Penerapan metode penyusutan aset tetap berwujud merupakan hal yang penting dalam
kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menganalisa perbandingan setiap metode yang digunakan.
Perlakuan akuntansi terhadap aset tetap berwujud dapat diungkapkan laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan ringkasan suatu pencatatan yang menggambarkan secara jelas posisi keuangan, hasil
usaha dan perubahan keuangan suatu perusahaan serta dapat dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagi
pihak perusahaan.
Untuk itu, mengingat pentingnya peranan aset tetap berwujud, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul : ANALISIS
PROBABILITAS PENGGUNAAN METODE DEPRESIASI ASET TETAP

Permasalahan

Perlakuan akuntansi atas aset tetap berwujud yang diterapkan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap laporan
keuangan yang dihasilkan. Jika Informasi yang disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan maka dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan para pemakainya. Permasalahan yang terjadi adalah
metode depresiasi aset tetap berwujud belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya sehingga belum mengungkapkan
laporan keuangan yang akurat. Oleh karena itu perlu dievaluasi dari perusahaan dalam menggunakan metode depresiasi
agar sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

Matched Source

Similarity 13%
Title:PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP ...
by ED Tupabiri · 2015 · Cited by 1 — membeli, membangun sendiri, ataupun merupakan sumbangan dari pihak lain, harus
dinilai untuk dicatat dalam laporan keuangan, dan selanjutnya harus.
http://repository.polimdo.ac.id/241/1/Erni%20D%20Tupabiri.pdf

Similarity 10%
Title:BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing untuk dapat berkembang ...

https://docplayer.info/213417685-Bab-i-pendahuluan-mampu-bersaing-untuk-dapat-berkembang-perusahaan-harus-

Page 2 of 3
mampu-menghadapi.html

Similarity 4%
Title:1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusutan ...
by TDP Manalu · 2018 — namun, manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama semakin menurun
manfaatnya secara terus menerus, dan menyebabkan terjadi penyusutan ( ...
http://repository.untag-sby.ac.id/539/9/BAB%201.pdf

Similarity 4%
Title:BAB I PENDAHULUAN - STIEKEN Blitar Repository
by Y Kristina · 2014 · Cited by 1 — Seiring dengan berlalunya waktu, aset tetap akan mengalami depresiasi (kecuali tanah).
Faktor yang mempengaruhi menurun kemampuan suatu aset tetap untuk ...
http://repository.stieken.ac.id/444/2/BAB%201.pdf

Similarity 4%
Title:Akuntansi Keuangan: Depresiasi, Penurunan Nilai, dan Deplesipenurunan nilai Archives - Pelatihan SDM Indonesia

https://sdmindonesia.com/depresiasi-penurunan-nilai-dan-deplesi/

Similarity 4%
Title:BAB 1 - SIAT UNG
pengalokasian yang rasional dan sistematis atas biaya aktiva tetap ... masalah penting karena mempengaruhi laba yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan ...
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2016-1-1-62201-921412132-bab1-18072016081737.pdf

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai