Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGELOLA DATABASE
Pengelola database disebut (database administrator), atau DBA. Selain mengelola data
di sistem yang sudah ada, DBA  juga biasanya membuat sebuah sistem database baru.
Tugas DBA terbagi dalam 4 area utama yaitu :
1. Perencanaan database meliputi kerjasama dengan para manajer untuk
mendefinisikan stuktur perusahaan dan dengan para pemakai untuk
mendefinisikan bagian-bagian mereka. Selain itu juga, DBA berperan
penting dalam memilih perangkat keras dan perangkat lunak sistem
manajemen database.
2. Penerapan database mencakup penciptaan database yang sesuai dengan
spesifikasi dari DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan
kebijakan dan prosedur penggunaan database.
3. Operasi database, mencakup menawarkan program-program pendidikan
bagi pemakai database, dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
Perusahaan-perusahaan besar memiliki beberapa spesialis database, yang
dipimpin oleh seorang manajer DBA.
4. Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan
menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA
memastikan bahwa database tetap aman.

2. PENEMUAN PENGETAHUAN DALAM DATABASE


Suatu gerakan menarik yang sedang berlangsung dalam area database adalah
knowledge discovery in database (KDD). Jadi definisi dari KDD ini adalah istilah
besar yang menjelaskan suatu kegiatan yang memberikan arti pada data yang
tersimpan dalam database yang besar dan rumit. Artinya KDD itu keseluruhan proses
untuk mencari dan mengidentifikasi pola dalam data. dimana pola yang ditemukan bersifat
sah, baru, dapat bermanfaat dan dapat dimengerti.

1. Data warehousing adalah perkembangan dari konsep database yang menyediakan


suatu sumber daya data yang lebih baik bagi para pemakai dan memungkinkan
pemakai untuk manipulasi dan menggunakan data tersebut secara intuitif atau
secara benar. Konsep kunci data warehousing adalah ia mencakup beragam data
berbasis komputer yang sangat luas. Jadi  data warehouse ini bertugas
mengarsipkan sekaligus melakukan analisis data historis untuk menunjang
keperluan informasi pada sebuah bisnis ataupun organisasi.
2. Data mart atau pasar data adalah bagian data yang disimpan dalam data
warehouse, Data ini merupakan suatu database yang berisi data yang hanya
menjelaskan suatu segmen dari operasi perusahaan. Data ini digunakan
untuk analisis yang bermanfaat bagi bisnis, misalnya dalam bidang penjualan,
keuangan, maupun marketing.
3. Data Mining, yaitu proses penentuan hubungan dalam data yang tidak diketahui
oleh pemakai. Jadi Data mining ini membantu pemakai dengan mengungkapkan
berbagai hubungan dan menyajikannya dalam suatu cara yang dapat dimengerti
sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining
memungkinkan pemakai "menemukan pengetahuan" dalam database yang
mungkin tidak diketahui keberadaannya oleh pemakai.

3. PROSES KDD ( knowledge discovery in database)


Jadi dalam proses KDD ini terdapat langkah-langkah dalam penemuan
pengetahuan pada databse yaitu :
1. Mendefinisikan data dan tugas. Pemakaian dapat bekerja sama dengan
seorang pengelola database dan mungkin seorang analisis sistem untuk
mengidentifikasi data apa yang diperlukan untuk memberikan dukungan
pemakaian yang diperlukan dalam suatu area masalah tertentu.
2. Mendapatkan data. Jadi setelah mengidentifikasi data apa yang
diperlukan, selanjutnya adalah mengumpulkan data baru untuk
dimasukkan ke dalam database.
3. Membersihkan data. Semua data yang akan digunakan dalam pencairan
diedit untuk memastikan bahwa data tersebut ada dalam format yang tepat.
Misalnya, inkonsistensi (munculnya data yang tidak konsisten pada kolom
yang sama dalam satu atau beberapa file) sehingga perlu disesuaikan.
4. Mengembangkan hipotesis dan model pencarian. Pemakai dan spesialis
informasi mendefinisikan karakteristik data yang akan dipanggil, dan
spesialis menyediakan suatu model matematika untuk membantu
pemanggilan kembali dan analisis.
5. Menggali data. berdasar data-data yang didapat, data tsb akan menjadi
alat pembuktian hipotesis. Model menguji hipotesis dan mencari pola-pola
baru dan pengetahuan baru.
6. Menguji dan memastikan. Dalam menguji dan memastikan digunakan
Model prediktif/prediksi masa depan, untuk memastikan seberapa jauh
data yang dipilih dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemakai.
7. Menafsirkan dan menggunakan. Pemakai menggunakan pertimbangan
dalam menafsirkan data dan membuat keputusan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.

4. Saat perusahaan atau individu memutuskan apakah akan menggunakan suatu


DBMS. Keuntungan dan kerugiannya harus dipertimbangkan.
Jadi keuntungan dari menggunakan DBMS ini adalah :
1. Mengurangi pengulangan data. Jumlah total file dikurangi,
dibandingkan bila file-file komputer disimpan terpisah di tiap
aplikasi komputer dengan menghapus data duplikat di berbagai
file. Data duplikat dalam file-file selebihnya dapat ditempatkan
dalam satu file (yang kecuali data itu diperlukan untuk membentuk
hubungan implisit).
2. Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam
skema pada tiap program aplikasi. perubahan dapat dibuat pada
struktur data tanpa mengurangi program yang mengakses data.
3. Mengintegrasikan data dari beberapa file. Saat file dibentuk
sehingga menyediakan kaitan logis organisasi fisik tidak lagi
menjadi kendala. organisasi logis, pandangan pemakai dan
program aplikasi, tidak harus tercermin pada medium
penyimpanan fisik.
4. Mengambil data dan informasi secara cepat. Hubungan-
hubungan logis, data manipulation language, serta quary language
memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik
atau menit, yang tanpa itu mungkin perlu beberapa jam atau hari
untuk mengambil data dengan bahasa pemrograman tradisional
seperti COBOL atau C. Hal ini karena suatu program komputer
dalaM COBOL dan C tidak ditulis untuk mengakses data.
5. Meningkatkan keamanan. Baik DBMS mainframe maupun
komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan
seperti kata sandi (password). directory pemakai, dan bahasa sandi
(encryption) data yang dikelola oleh DBMS juga lebih aman
daripada data lain dalam perusahaan.
Adapun kerugian dari DBMS ini yaitu :
1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal. DBMS mainframe
masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walaupun
biayanya hanya beberapa ratus dolar, dapat merupakan
pengeluaran yang besar bagi suatu organisasi kecil.
2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS
sering memerlukan kapasitas penyimpanan dan memori yang lebih
besar daripada yang diperlukan oleh program aplikasi lain. Juga,
kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi
mendorong lebih banyak pemakai yang disertakan daripada jika
sebaliknya.
3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA. DBMS
memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan
kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan
paling baik oleh para pengelola database (DBA).

Anda mungkin juga menyukai