Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KELOMPOK

MATERI PEMBELAJARAN PERANCANGAN BASIS DATA

Dosen Pengampu :
Prof.Surya Afnarius, Ph.D
196404091995121001

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Kelas 01

Fathia Rahma Nazhifa 1911523013


Muhammad Al Hafiz 1911523015
Fauzan Maizardi 1911523019
Dhiya Nabila Denta 1911523021

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I MATERI PEMBELAJARAN (KAJIAN MATERI) 2


1.1. Konsep DBMS 2
1.2. Keuntungan dan Kerugian pemakaian DBMS 3
1.3. Data Abstraction 4
1.4. Instance dan Schema 5
1.5. Data Model 6
1.6. Analisis Keperluan, Diagram Use Case dan Spesifikasi Basis Data 7
1.7. ERD model dan Konsep Normalisasi 10
BAB II CONTOH ERD DAN NORMALISASI 14

BAB III PEMBAGIAN TUGAS 27

DAFTAR PUSTAKA 29
BAB I MATERI PEMBELAJARAN (KAJIAN MATERI)

1. Konsep DBMS
“Database Management System” atau yang biasa disebut dengan DBMS
merupakan sistem atau perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membangun
basis data atau database yang berbasis komputerisasi. DBMS juga dapat membantu
dalam memelihara serta mengelola data dalam jumlah yang besar, dengan
menggunakan DBMS bertujuan agar tidak menimbulkan kekacauan dan dapat dipakai
oleh user sesuai dengan kebutuhan masing-masing user.

Adapun bahasa yang digunakan pada DBMS sebagai berikut :


a) DDL atau Data Definition Language
Kita memahami Data Definition Language ini adalah bahasa bagaimana kita
membuat database, membuat table, membuat view dan sebagainya. Secara
teknik kita dapat menggunakan SQL (Structural Query Language)
menggunakan perintah CREATE.

b) DML atau Data Manipulation Language


Dari definisinya kita bisa memahami bahwa Data Manipulation Language
adalah bahasa untuk memanipulasi data. Pengertian memanipulasi data ini
adalah menambah data, mengubah data, atau menghapus data. Dalam dunia
SQL (Structural Query Language) kita dapat menggunakan perintah INSERT,
UPDATE atau DELETE.

c) DQL atau Data Query Language


Pada DQL atau Data Query Language ini merupakan fasilitas SQL (Structural
Query Language) untuk mencari data, mengurutkan data dan tentu saja
membaca data. Secara teknis kita dapat membaca data dengan perintah
SELECT.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS :

Nama DBMS Nama Perusahaan

Access Microsoft Corporation

DB2 IBM

Informix IBM

Ingres Computer Associate

MySQL The MySQL AB Company


PostgreSQL ww.postgrsql.com

Sybase Sybase Inc

2. Keuntungan dan Kerugian pemakaian DBMS


Keuntungan dalam pemakaian DBMS diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data, pengambilan informasi dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian
informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

b. Pemusatan kontrol data


Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan
terhadap data juga cukup dilakukan di satu tempat saja. Jika ada perubahan
data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita mengupdate semua
data di masing-masing bagian tetapi cukup hanya di satu basis data.

c. Efisiensi ruang penyimpanan (space)


Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan di
berbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang
penyimpanan data yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

d. Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan
antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam
pemasukan/penyimpanan data.

e. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana
yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain.
Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.

f. Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna
diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan
posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang
mengaksesnya.

g. Kebebasan Data (Data Independence)


Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan
isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan
pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
h. User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap
pengguna. Sebagai contoh kita memiliki data-data dari perusahaan yang
bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan
pembelian sehingga ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi
terkait dengan data perusahaan tersebut.

Kekurangan dalam pemakaian DBMS diantaranya adalah sebagai berikut :


a. Lebih Mahal
Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk
melakukan perawatannya yang secara berkala.

b. Proses back up cukup memakan waktu.


Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan
menghabiskan waktu.

c. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.


Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama
oleh sembarang pengguna.

d. Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan orang ahli.


Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa
menanganinya. Terutama dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya
orang ahli yang hanya bisa menanganinya. kerumitannya dan kemudian
diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti orang awam.

3. Data Abstraction
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memahami
dan memandang tentang bagaimana sebenarnya sebuah data diolah dalam sebuah
sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh
pengguna. Sebuah database biasanya menyembunyikan detail atau rincian tentang
bagaimana sebuah data disimpan dan diolah dalam sebuah sistem basis data, dengan
tujuan untuk memudahkan pengguna dalam memahami database. Karena itu
seringkali data yang terlihat oleh pengguna (user) berbeda dengan yang tersimpan
secara fisik.

Level-level dalam abstraksi data :


a) Level Fisik
Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana
(how) data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks
karena struktur data dijelaskan secara rinci.

b) Level Konseptual
Level ini menggambarkan data apa (what) yang disimpan dalam database dan
menjelaskan bagaimana hubungan antar datanya secara keseluruhan. Seorang
pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan
pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini
biasa dipakai oleh seorang Database Administrator (DBA).

c) Level Pandangan
Ini merupakan level yang tertinggi, hanya menggambarkan sebagian saja dari
keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalnya : Bagian
keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya
pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi,
hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database
membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.

4. Instance dan Schema


Pengertian skema dalam database adalah penjelasan dari elemen, relasi-relasi
antar tabel, dan logika model yang digunakan untuk mengelompokkan data dan
menjelaskan data. Pada Sistem Informasi Akuntansi atau SIA ini kita juga
menggunakan skema database baik pada saat mengembangkan aplikasi maupun pada
saat melakukan implementasi aplikasi.
Berkaitan dengan skema yang ada dalam database kita mengenal tiga level
mulai paling dasar adalah Internal Level, di atasnya adalah Conceptual Level, dan
yang paling tinggi hirarkinya adalah External Level.
Penjelasan mengenai tiga level skema database adalah seperti berikut ini:
a. Internal Level
Skema Internal Level ini merupakan skema paling rendah. Pada skema ini kita
akan membicarakan mengenai field dari setiap tabel. Sebagai contoh adalah
penjelasan field invoice_no maupun customer_no pada tabel sales_invoice.

b. Conceptual Level
Pada Conceptual Level ini kita memahami skema database yang lebih luas lagi
yaitu skema hubungan antar suatu tabel dengan tabel lain. Sebagai contoh
adalah hubungan antara tabel_customer, sales_order, sales_delivery,
sales_invoice, sales payment dan seterusnya.

c. External Level
Pada External Level ini kita memahami sebagai subschema. Pada subschema
ini kita akan mengelompokkan suatu skema sesuai kebutuhan pengguna.
Sebagai contoh informasi yang diberikan untuk sales adalah sales yang
dihasilkan , pembayaran yang dihasilkan, tetapi tidak perlu disajikan informasi
saldo rekening perusahaan.
Di sini DBMS (Database Management System) bersama aplikasi yang
dikembangkan oleh software developer akan menghubungkan tampilan yang dilihat
pengguna ke lokasi fisik database.

Instance adalah informasi yang dikumpulkan dalam database pada saat


tertentu, dan itu juga dikenal sebagai status atau ekstensi . Ini adalah snapshot di mana
keadaan saat ini atau kemunculan database dibingkai pada saat itu. Setiap kali ketika
data dimasukkan atau dihapus dari basis data mengubah keadaan basis data itu adalah
alasan mengapa instance dari database sangat sering berubah. Skema database
ditentukan untuk DBMS ketika database baru didefinisikan, pada saat itu database
yang sesuai kosong, karenanya memiliki instance kosong. Keadaan awal basis data
diperoleh ketika basis data pertama kali dimuat dengan data awal. Sejak saat itu dan
seterusnya, setiap kali data diperbarui, kami mendapatkan contoh database baru.
Kapan pun, ada kondisi saat ini yang terkait dengan database. DBMS sebagian
bertanggung jawab untuk mengonfirmasi instance database yang valid di mana
instance memastikan struktur dan kendala yang ditentukan dalam skema.

Perbedaan antara skema dengan instance adalah :

● Skema adalah representasi desain dari database sedangkan instance adalah


snapshot dari database pada saat tertentu.
● Instance sering berubah, setiap kali data dihapus atau ditambahkan dalam
database. Sebaliknya, perubahan skema jarang terjadi.

5. Data Model
Pemodelan Data (Data Modelling) adalah proses yang digunakan untuk
mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang diperlukan untuk mendukung
proses bisnis dalam lingkup sistem informasi yang sesuai dalam organisasi . Model
data ini merupakan representasi konseptual dari data objek, hubungan antara objek
data yang berbeda dan aturan.

Pemodelan data membantu dalam representasi visual dari data dan


menegakkan aturan bisnis, kepatuhan peraturan, dan kebijakan pemerintah tentang
data. Model Data memastikan konsistensi dalam konvensi penamaan, nilai-nilai
default, semantik, keamanan sambil memastikan kualitas data.

Model data menekankan pada data apa yang dibutuhkan dan bagaimana hal itu
harus diatur dan apa operasi yang akan dilakukan pada data tsb. data model
diibaratkan seperti blueprint pembangunan milik arsitek yang membantu membangun
model konseptual dan mengatur hubungan antara item data.

2 macam teknik pembuatan Model data :


● Entity Relationship (E-R) Model
● UML (Unified Modelling Language)

Tujuan utama dari menggunakan model data adalah:


● Memastikan bahwa semua objek data yang dibutuhkan oleh database
diwakili akurat. Kelalaian data akan menghasilkan penciptaan invalid data dan
menghasilkan hasil yang salah. Model data membantu merancang database
pada tingkat konseptual, fisik, dan logis.
● Struktur Data Model membantu untuk menentukan tabel relasional, kunci
primer dan foreidan prosedur yang tersimpan.
● Ini memberikan gambaran yang jelas tentang data dasar dan dapat digunakan
oleh pengembang database untuk menciptakan basis data fisik.
● Juga berguna untuk mengidentifikasi data yang hilang dan berlebihan.
● Meskipun awal penciptaan model data yang membutuhkan waktu dan usaha,
dalam jangka panjang, ini membuat infrastruktur dan perbaikan infrastruktur
TI Anda lebih murah dan lebih cepat.

6. Analisis Keperluan, Diagram Use Case dan Spesifikasi Basis Data

● Analisis Keperluan
Penggunaan basis data / database sangat penting dalam pengolahan
data karena basis data berperan dalam proses pengumpulan dan pengolahan
dari sekumpulan data. Dengan menggunakan database, kita telah mendapatkan
keuntungan beberapa sebagai berikut:
➢ Data yang sudah kita kumpulkan bisa disimpan sehingga data akan
tersusun dengan ringkas dan rapi, serta kita juga dapat memeriksa apakah
terdapat data ganda, invalid, atau data yang tidak penting.
➢ Data yang sudah disimpan bisa diakses kapanpun dan dimanapun oleh
siapapun dengan syarat terhubung dengan basis data melalui internet.
➢ Dengan basis data pencarian akan dilakukan oleh proses komputer yang
memiliki kecepatan luar biasa dalam pencarian data sehingga waktu kita
tidak terbuang sia sia.

● Use Case Diagram


Use Case diagram adalah suatu urutan interaksi yang saling berkaitan
antara sistem dan aktor. Use case dijalankan melalui cara menggambarkan tipe
interaksi antara user suatu program (sistem) dengan sistemnya sendiri. Use
case melalui sebuah cerita yang mana sebuah sistem itu dipakai. Use case juga
dipakai untuk membentuk perilaku (behaviour) sistem yang akan dibuat.
Sebuah use case menggambarkan sebuah interaksi antara pengguna (aktor)
dengan sistem yang sudah ada.
Tujuan Use Case :
❖ Memetakan kebutuhan sistem.
❖ Merepresentasikan interaksi pengguna terhadap sistem.
❖ Untuk mengetahui kebutuhan diluar sistem.

Fungsi Use Case :

❖ Dapat menggambarkan urutan aktivitas proses yang ada pada suatu


sistem.
❖ Dapat menggambarkan proses bisnis dan juga urutan aktivitas yang
ada dalam sebuah proses.

Karakteristik Use Case :

❖ Use case merupakan interaksi atau dialog antara sistem dan pengguna
(actor), termasuk peralihan pesan dan tindakan yang dilakukan oleh
suatu sistem.
❖ Use case diprakarsai oleh pengguna dan mungkin melibatkan peran
actor yang lain. Use case harus menyediakan nilai minimal kepada satu
pengguna.
❖ Use case bisa mempunyai perluasan yang menjelaskan tindakan khusus
dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.
❖ Use case class mempunyai objek yang disebut skenario. Skenario
menyatakan urutan pesan dan reaksi tunggal.
● Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada suatu


sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana
penyimpanan data dilakukan di software basis data. Di dalam dokumentasi
sistem, termasuk dalam laporan KKP dan skripsi, spesifikasi basis data juga
perlu ditampilkan. Bentuk dari spesifikasi basis data sendiri secara umum
berupa tabel yang menyajikan informasi field untuk seluruh tabel yang
digunakan. Informasi field yang ditampilkan antara lain nama field, tipe field,
panjang field dan field yang menjadi field kunci (primary key).

Secara sederhana, untuk membuat spesifikasi basis data, kita dapat


menggunakan Microsoft Word atau Open Office Writer. Informasi tabel dan
field berasal dari hasil analisis sistem berupa class diagram atau ERD (Entity
Relationship Diagram). Nah dari spesifikasi basis data barulah dibuat struktur
tabel di suatu DBMS seperti MySQL atau Oracle. Setelah tabel-tabel di
DBMS siap, barulah program (aplikasi) dibangun.
Itu adalah proses idealnya. Dalam kenyataannya seringkali kebalik.
Struktur tabel dan program dibangun terlebih dahulu, baru dokumentasinya
dibuat belakangan. Kondisi ini juga banyak dilakukan oleh mahasiswa yang
lagi menyusun skripsi atau KKP. Program dan aplikasi dikerjain duluan, baru
laporan belakangan.

7. ERD model dan Konsep Normalisasi


ERD atau Entity Relationship Diagram adalah suatu bentuk diagram yang
menjelaskan hubungan antar objek-objek data yang mempunyai hubungan antar
relasi. ERD digunakan untuk menyusun struktur data dan hubungan antar data, dan
untuk menggambarkannya digunakan notasi, simbol, bagan, dan lain sebagainya.
Ada beberapa komponen berikut :
● Persegi Panjang -> Entitas
● Diamond atau Belah Ketupat ->Relasi
● Line -> penghubung entitas dengan relasi

a. Entitas merupakan sekumpulan atribut atau objek yang memiliki properti,


properti yang digunakan harus bernilai unik. Contohnya Orang, Mobil, Dosen,
Guru Dll

Contoh :

b. Atribut merupakan ciri atau karakteristik yang mendeskripsikan entitas yang


bertujuan untuk membedakan objek-objek di dalam entity. Lambang dari
atribut adalah elips yang nantinya dihubungkan dengan nama entitas.

Jenis-jenis atribut yaiu :

● Simple
● Single-valued
● Multi-valued
● Composite
● Derived

Contoh :

Mahasiswa

Atribut/Karakteristik :

NIM, Nama_Mahasiswa,Tanggal_lahir : Jenis atribut simple/single

Alamat -> Jalan, No_rumah,Kecamatan : Komposit

Nomor_Telepon, hobby : Multivalue (ditandai dengan elips yang memiliki


garis ganda)

Umur : Derivative (ditandai dengan elipse garis putus2)

c. Relasi merupakan hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya,


dilambangkan dengan simbol diamond atau belah ketupat yang didalamnya
terdapat kata kerja.

Contoh : Dosen mengajar Mahasiswa, Pembeli membeli Mobil dll

d. Kardinalitas
● One to one (satu ke satu ) artinya dimana anggota entitas A hanya bisa
berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu juga dengan
sebaliknya.
● One to many (satu ke banyak) artinya dimana anggota entitas A bisa
berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B, namun tidak
dengan sebaliknya.
● Many to many (banyak ke banyak) artinya dimana entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas B, begitu juga dengan sebaliknya.

Contoh :
e. Entitas kuat dan Entitas Lemah
● Entitas kuat : keberadaanya tidak bergantung kepada entitas lainnya.
● Entitas lemah : keberadaanya sangat bergantung pada entitas lainnya,
entitas lemah ditandai dengan persegi panjang yang memiliki double
line.

Contoh :

f. Keys

Kunci DBMS adalah atribut atau kumpulan atribut yang membantu kita dalam
mengidentifikasi baris dalam suatu relasi. Keys adalah atribut yang digunakan
sebagai pembeda antara satu objek pada entity dengan objek lainnya .Keys
yang ada harus unik dan tidak boleh kosong.

Jenis-jenis keys :

● Primary : Primary keys memiliki aturan yaitu tidak boleh sama dan
tidak boleh juga kosong.
● Foreign : Atribut yang menunjukan hubungan, dimana field pada suatu
table merupakan kunci tamu bagi table lainnya. Foreign keys ini akan
sangat di butuhkan untuk menghubungkan satu table dengan table
lainnya.
● Candidate : Candidate keys merupakan keys yang berpotensi menjadi
primary key. Aturannya adalah tidak boleh kosong, harus mengandung
nilai-nilai unik.
● Compound : Compound key merupakan primary key yang berasal dari
lebih dari satu atribut.

g. Tahapan-tahapan dalam pembuatan ERD :


● Tentukan entitas, apa yang akan kita pakai dalam pembuatan ERD
dalam menentukan entitas kita diminta untuk teliti dan cermat.
● Tentukan relasi antar entitas, bagaimana hubungan antara entitas satu
dengan entitas lainnya.
● Gambar ERD, ERD yang kita buat dahulu bersifat sementara , hal ini
diperlukan untuk memberikan gambaran secara umum saja.
● Tentukan kardinalitas
● Tentukan keys, yang utama yaitu primary key
● Mulailah membuat ERD berdasarkan primary key yang telah didapat.
● Buat atribut yang dibutuhkan untuk setiap entitas yang ada.
● Gambarkanlah ERD secara utuh dan lengkap.
● Lakukan pemeriksaan akhir, apabila terdapat kesalahan dapat
mengulang atau memperbaiki kembali.
BAB II CONTOH ERD DAN NORMALISASI

1. Contoh 1 :
Normalisasi
● Bentuk UNF

Tabel diatas adalah bentuk Unormalisasi, data yang ada baru secara garis besar
saja, masih ada data yang belum diuraikan secara jelas, untuk itu kita lanjutkan ke
pada bentuk 1NF

● Bentuk 1NF

Pada 1NF disini kita menguraikan data-data yang terjadi berulang kali, atau
data yang masih belum terurai / jelas, bisa dilihat pada bentuk 1NF disni sudah
terlihat sangat jelas data-data yang akan diolah.

● Bentuk 2NF

Pertama yang akan kita buat yaitu tabel peminjaman, dimana pada tabel ini
kita menambahkan no pinjam serta ID Anggota dimana primary key yaitu No pinjam
untuk tabel peminjaman. Tabel Peminjaman terdiri dari No pinjam, tanggal, id
anggota, kode buku dan NIP dari si peminjam.
Selanjutnya ada Tabel Anggota yang berisikan ID Anggota dan Nama
Anggota, dimana ID Anggota merupakan primary keynya.

Tabel Buku berisi data-data yang berhubungan dengan buku yang dipinjam
oleh anggota, yang berisikan kode buku, judul buku, pengarang, penerbit dan lokasi
penerbit dimana primary keynya yaitu kode buku.

● Bentuk 3NF
Pada tabel penerbit disini ditambahkan kode penerbit sebagai primary key.
Untuk tabel penerbit sendiri berisikan kode penerbit, nama penerbit serta lokasi
penerbit.

● BCNF

Disini terdapat tabel detail peminjaman dimana no pinjam merupakan primary


keynya. Mengapa perlu dibuat tabel detail peminjaman, karena jika satu anggota
pinjam lebih dari 1 buku nanti relasi antara tabel buku dengan tabel transaksi akan
menjadi many to many maka akan menghasilkan 1 tabel baru.
ERD / Tabel Relasi
2. Contoh 2 :

Normalisasi

● Bentuk Unnormalized (UNF)

Tabel Faktur

Pada tabel diatas, dapat kita lihat tabel tersebut masih berbentuk
Unnormalized (UNF) karena peletakan datanya didalam tabel masih ada yang kosong
/ tidak rata dan sejajar. Untuk itu, agar menjadi 1NF, bagian tabel tersebut harus
diisikan datanya sesuai dengan bagiannya masing-masing agar tidak ada kekosongan
data maupun ada data yang berulang. Khusus tabel diatas, kolom yang kosong berada
pada kolom No Faktur, Tanggal Faktur, ID Pemasok, Nama Pemasok, ID Pembeli,
Nama Pembeli dan Alamat Pembeli.

● Bentuk 1NF

Tabel Faktur
Pada langkah ini, telah nampak setiap kolom pada tabel yang sebelumnya
kosong telah diisikan datanya. Pada langkah ini, setiap kolom Tabel Faktur telah
memiliki atribut / kolom bernilai tunggal (atomik).

● Bentuk 2NF
Pada langkah ini, telah nampak setiap kolom pada tabel yang sebelumnya
kosong telah diisikan datanya. Pada langkah ini, setiap kolom Tabel Faktur telah
memiliki atribut / kolom bernilai tunggal (atomik). Pada langkah ini, kolom jumlah
dihilangkan karena merupakan atribut turunan. Kemudian pada Tabel Faktur, setiap
ketergantungan parsial akan dihilangkan dan kita buat relasinya dengan
memperhatikan primary key sebagai berikut:
● Relasi Tabel Faktur : No Faktur (primary key), Tanggal Faktur, ID Pemasok
(foreign key), ID Pembeli (foreign key), Kode Barang, Nama Barang, Qty,
Harga Satuan
● Relasi Tabel Pemasok : ID Pemasok (primary key), Nama Pemasok, Alamat
Pemasok
● Relasi Tabel Pembeli : ID Pembeli (primary key), Nama Pembeli, Alamat
Pembeli

Tabel Faktur
Pada Tabel Faktur terdiri dari No Faktur sebagai primary key, Tanggal Faktur,
ID Pemasok yaitu foreign key dari Tabel Pemasok, ID Pembeli yaitu foreign key dari
tabel Pembeli, Kode Barang, Nama Barang, Qty dan Harga Satuan.

Tabel Pemasok

Pada Tabel Pemasok terdiri dari ID Pemasok sebagai primary key, Nama
Pemasok, ID Pemasok dan Alamat Pemasok.

Tabel Pembeli

Pada Tabel Pembeli terdiri dari ID Pembeli sebagai primary key, Nama
Pemasok, ID Pembeli dan Alamat Pembeli.

● Bentuk 3NF
Pada langkah ini, telah nampak setiap kolom pada tabel yang sebelumnya
memiliki ketergantungan parsial telah dihilangkan dan di buatkan tabelnya
masing-masing. Selanjutnya agar dapat dijadikan 3NF, setiap ketergantungan transitif
memperhatikan primary key sebagai berikut:
○ Relasi Tabel Faktur : No Faktur (primary key), Tanggal Faktur, ID Pemasok
(foreign key), ID Pembeli (foreign key), Kode Barang (foreign key), Qty
○ Relasi Tabel Pemasok : ID Pemasok (primary key), Nama Pemasok, Alamat
Pemasok
○ Relasi Tabel Pembeli : ID Pembeli (primary key), Nama Pembeli, Alamat
Pembeli
○ Relasi Tabel Barang : Kode Barang (primary key), Nama Barang, Harga
Satuan

Tabel Faktur

Pada Tabel Faktur terdiri dari No Faktur sebagai primary key, Tanggal Faktur,
ID Pemasok yaitu foreign key dari Tabel Pemasok, ID Pembeli yaitu foreign key dari
tabel Pembeli, Kode Barang yaitu foreign key dari tabel Barang dan Qty.

Tabel Pemasok

Pada Tabel Pemasok terdiri dari ID Pemasok sebagai primary key, Nama
Pemasok, ID Pemasok dan Alamat Pemasok.

Tabel Pembeli

Pada Tabel Pembeli terdiri dari ID Pembeli sebagai primary key, Nama
Pemasok, ID Pembeli dan Alamat Pembeli.

Tabel Barang
Pada Tabel Pembeli terdiri dari Kode Barang sebagai primary key, Nama
Barang, dan Harga Satuan.

ERD / Tabel Relasi

3. Contoh 3 :

Normalisasi

● Bentuk unnormal
● Bentuk 1NF

● Bentuk 2NF

● Bentuk 3NF
ERD / Tabel Relasi
4. Contoh 4 : Muhammad Al Hafiz

Normalisasi

● Bentuk unnormal

● Bentuk 1NF

● Bentuk 2NF
● Bentuk 3NF

ERD / Tabel Relasi


BAB III PEMBAGIAN TUGAS

1. Fathia Rahma Nazhifa (1911523013)

Dalam laporan ini mengerjakan :


a. Mencari materi terkait Konsep DBMS
b. Mencari materi terkait Keuntungan dan Kerugian Pemakaian DBMS
c. Mencari materi terkait Data Abstraction
d. Mencari materi terkait Instance dan Schema
e. Mencari materi terkait Data Model
f. Mencari materi terkait Analisis Keperluan, Diagram Use Case dan Spesifikasi
Basis Data
g. Mencari materi terkait ERD Model dan Konsep Normalisasi
h. Menambahkan Contoh ERD dan Normalisasi nomor 2

2. Muhammad Al Hafiz (1911523015)

Dalam laporan ini mengerjakan :


a. Mencari materi terkait Konsep DBMS
b. Mencari materi terkait Keuntungan dan Kerugian Pemakaian DBMS
c. Mencari materi terkait Data Abstraction
d. Mencari materi terkait Instance dan Schema
e. Mencari materi terkait Data Model
f. Mencari materi terkait Analisis Keperluan, Diagram Use Case dan Spesifikasi
Basis Data
g. Mencari materi terkait ERD Model dan Konsep Normalisasi
h. Menambahkan Contoh ERD dan Normalisasi nomor 4

3. Fauzan Maizardi (1911523019)

Dalam laporan ini mengerjakan :


a. Mencari materi terkait Konsep DBMS
b. Mencari materi terkait Keuntungan dan Kerugian Pemakaian DBMS
c. Mencari materi terkait Data Abstraction
d. Mencari materi terkait Instance dan Schema
e. Mencari materi terkait Data Model
f. Mencari materi terkait Analisis Keperluan, Diagram Use Case dan Spesifikasi
Basis Data
g. Mencari materi terkait ERD Model dan Konsep Normalisasi
h. Menambahkan Contoh ERD dan Normalisasi nomor 3

4. Dhiya Nabila Denta (1911523021)

Dalam laporan ini mengerjakan :


a. Mencari materi terkait Konsep DBMS
b. Mencari materi terkait Keuntungan dan Kerugian Pemakaian DBMS
c. Mencari materi terkait Data Abstraction
d. Mencari materi terkait Instance dan Schema
e. Mencari materi terkait Data Model
f. Mencari materi terkait Analisis Keperluan, Diagram Use Case dan Spesifikasi
Basis Data
g. Mencari materi terkait ERD Model dan Konsep Normalisasi
h. Menambahkan Contoh ERD dan Normalisasi nomor 1
DAFTAR PUSTAKA

Raza, Muhammad. (2018). DBMS: An Intro to Database Management Systems. Diakses 4


Juni 2021, dari https://www.bmc.com/blogs/dbms-database-management-systems/

Ultima ERP Indonesia.(2021). Bahasa DBMS (Database Management Sistem).Diakses 29


Mei 2021, dari https://www.ultima-erp.id/article/sia/bahasa-dbms/

BINUS UNIVERSITY Faculty of Economics & Communication. (2020). Kelebihan dan


Kekurangan Sistem Data. Diakses 29 Mei 2021, dari
https://accounting.binus.ac.id/2020/07/15/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-database/

ABDHI BLOG. (2020). Mengenal 3 Level Abstraksi Dalam Database- Belajar Basis Data 2.
Diakses 29 Mei 2021, dari
https://www.abdhisas.com/2020/08/mengenal-3-level-abstraksi-dalam.html

Gadget-info.com.(2019). Perbedaan Antara Skema dan Instance. Diakses 29 Mei 2021 dari,
https://id.gadget-info.com/difference-between-schema

Ultima ERP Indonesia.(2019). Tiga Level Skema..Diakses 29 Mei 2021, dari


https://www.ultima-erp.id/article/sia/skema-database/

Achmatim(2010). Program PHP untuk Menampilkan Spesifikasi Basia Data


https://achmatim.net/2010/07/28/program-php-untuk-menampilkan-spesifikasi-basis-data/

Ansoriweb(2020). Pengertian Use Case Diagram : Tujuan, Fungsi, Simbol, dan Contohnya .
https://www.ansoriweb.com/2020/03/pengertian-use-case-diagram.html

Rahmatika Pratama Santi. (2020). PPT MANAJEMEN BASIS DATA (Pertemuan 6 dan 7 :
Normalisasi dan Model Relasi). Diakses 29 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai