Anda di halaman 1dari 12

PERAN ETIKA PENDIDIKAN TERHADAP

PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA

Disusun Oleh:

Annisa Rahmi Yulita Safitri 17102244026

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARATA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
makalah yang berjudul “Peran Etika Pendidikan terhadap Pembentukan Karakter” ini dapat
terselesaikan sesuai dengan harapan. Makalah ini membahas tentang Etika Pendidikan.

Makalah ini ditulis dalam rangka mengetahui latar belakang, tujuan, manfaat,
pengertian etika pendidikan, pengertian karakter, dan peran etika pendidikan terhadap
pembentukan karakter. Selain itu makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Etika
Pendidikan mahasiswa semester empat dalam program studi Pendidikan Luar Sekolah.

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Puji Yanti
Fauziah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Etika Pendidikan yang sudah memberikan tugas
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, penulis mohon untuk saran dan
kritik yang membangun.

Terima kasih.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................................2
D. Manfaat .........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika ...........................................................................................................2
B. Pengertian Pendidikan .................................................................................................2
C. Pengertian Etika Pendidikan .........................................................................................4
D. Pengertian Pendidikan Karakter ..................................................................................4
E. Peran Etika Pendidikan terhadap Pembentukan Karakter Remaja ...............................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan sistem yang mempunyai tujuan yang cukup luas yaitu
segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan,
pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau
keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan
formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi
pendidikan tersebut. Disinilah dibutuhkan pendidikan yang berkualitas, yang dapat
mendukung tercapainya cita-cita bangsa dalam memiliki sumber daya yang
berkualitas. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, pendidikan di setiap
jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal
tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu
bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri
dan orang lain (soft skill). Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil
dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal
ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting
untuk ditingkatkan. Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan
yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi,
kreativitas, dan spiritual).

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Etika?
2. Apa pengertian Etika Pendidikan?
3. Apa pengertian Pendidikan Karakter?
4. Apa peranan Etika Pendidikan terhadap Pembentukan Karakter Remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Etika.
2. Untuk engetahui pengertian Etika Pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Karakter.
4. Untuk mengetahui peran Etika Pendidikan terhadap Pembentukan Karakter
Remaja.
D. Manfaat
1. Diharapkan dapat bermanfaat untuk memperbaiki nilai-nilai karakter remaja
yang berkualitas.
2. Dapat sumber informasi dan referensi dalam mengembangkan strategi
pembentukan karakter anak, terutama remaja.
3. Dapat sebagai pengetahuan dan meningkatkan nilai–nilai karakter agar menjadi
generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur, cinta tanah air serta berkualitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan pilihan-pilihan yang diambil
dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang dan dampaknya bagi masyarakat
luas. Kata “etika” itu sendiri dalam konteks filsafat dapat dirunut ke belakang ketika
Socrates (filsuf Yunani Kuno) sedang mengajar. Secara etimologis, istilah “etika”
berasal dari istilah bahasa Yunani Kuno “ethikos” yang berarti kewajiban moral (Mc
Menemy, dkk, 2006: 1) Kata yang sama artinya, tetapi diambil dari bahasa Latin adalah
moral. Istilah “moral” berasal dari kata “mos” dan jamaknya “mores”, artinya sama
dengan kata “etika”, yaitu adat kebiasaan (Bertens, 2007: 2).
Selanjutnya, Bertens (2007: 3) mengatakan pengertian etika mengalami
perkembangan sehingga sampai saat ini setidaknya ada tiga arti, yaitu:
1. Etika diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur tingkah laku,
misalnya: Etika Agama Budha, Etika Protestan, Etika Suku Indian, Etika Islam,
dan sebagainya. Dalam pengertian ini, etika disamakan artinya dengan sistem nilai.
Sistem nilai menjadi pegangan dalam menjalani kehidupan sehingga seseorang
atau suatu kelompok masyarakat dapat hidup dengan tenang, bahagia, dan
bermartabat.
2. Etika diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai moral, yaitu biasanya disebut
Kode Etik. Kode etik biasanya telah tertulis dan disahkan oleh asosiasi profesi,
misalnya: kode etik guru, kode etik wartawan, kode etik hakim, kode etik polisi,
kode etik kedokteran, kode etik pengacara, kode etik perawat, kode etik apoteker,
dan lain-lain.
3. Etika diartikan sebagai ilmu tentang suatu yang baik atau buruk, atau ilmu yang
menyelidiki tingkah laku moral. Disebur juga dengan istilah “filsafat moral”.
Dalam pengertian ini, etika lebih bersifat kajian filsafati sebab etika termasuk salah
satu cabang filsafat.

B. Pengertian Pendidikan
Secara sederhana pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
3
kebudayaaan. Karena itu sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban
umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha manusia
melestarikan hidupnya. Istilah pendidikan ini menurut Carter V. Good dalam
“Dictionary of Education “ dijelaskan sebagai berikut:
a. Seni praktek atau profesi sebagai pengajar (pengajaran).
b. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip
dan metode-metode pengajaran pengawasan dan bimbingan murid; dalam istilah
luas digantikan dengan istilah pendidikan.
Menurut Prof. Lodge dalam buku “Philosophy of Education” menyatakan bahwa
perkataan “pendidikan” dipakai kadang-kadang dalam arti yang lebih sempit. Dalam
pengartian yang lebih luas, semua pengalaman dapat di artikan sebagai pendidikan.
Segala sesuatu yang kita katakan, pikirkan atau kerjakan mendidik kita tidak berbeda
dengan apa yang dikatakan atau dilakukan sesuatu kepada kita, baik dari benda-benda
hidup maupun dari benda benda mati. Dalam pengertian yang lebih luas ini hidup
adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup. Sedangkan pengertian yang lebih
sempit pendidikan dibatasi dengan fungsi tertentu didalam masyarakat yang terdiri dari
penyerahan adat istiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup
masyarakat itu kepada warga masyarakat generasi berikutnya dan demikian
seterusnya. Dalam pengertian yang lebih sempit ini, pendidikan berarti, bahwa
prakteknya identik dengan “sekolah” yaitu pengajaran formal dalam kondisi kondisi
yang diatur.

C. Pengertian Etika Pendidikan


Etika pendidikan oleh Halstead (via Haryatmoko, 2013: 2) dikaitkan dengan
masalah nilai, yaitu “prinsip, keyakinan dasar, ideal, atau standar yang berfungsi
sebagai pengarah perilaku dan terkait erat dengan integritas dan identitas pribadi”
dalam penyelenggaraan pendidikan. Etika pendidikan lebih diarahkan pada norma yang
mengatur pendidik karena dua alasan: pertama, semua pendidik memiliki identitas
professional dan tunduk kepada ciri khas integritas pribadi; kedua, ada standar perilaku
dan penilaian yang sesuai dengan kekhasan setiap sekolah.
Haryatmoko (2013: 2) lebih melihat etika pendidikan sebagai refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan pendidikan dalam rangka menjalankan

4
tanggungjawab pelayanan public untuk menciptakan jembatan antara tujuan-tujuan
pendidikan dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik.

D. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut KBBI, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai
watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281). Selanjutnya dalam Dorland’s
Pocket Medical Dictionary (1968:126), dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata
dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Di dalam kamus psikologi dinyatakan
bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya
kejujuran seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relatif tetap (Dali
Gulo,1982:29).

Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara


sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,
dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat.

Pendidikan karakter diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school


life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh
dimensi kehidupan sekolah untuk membangun pengembangan karakter dengan
optimal). Hal ini berarti bahwa untuk mendukung perkembangan karakter peserta didik
harus melibatkan seluruh komponen di sekolah, baik dari aspek isi kurikulum, proses
pembelajaran, kualitas hubungan, penanganan mata pelajaran, pelaksanaan aktifitas ko-
kurikuler, serta etos seluruh lingkungan sekolah.

Bahkan dari sumber yang lain disebutkan bahwa:

”Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan,


yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk
individu perorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan.”

Terminology yang mendeskripsikan berbagai aspek dalam pembelajaran guna


mengembangkan kepribadian. Proses pembelajaran tersebut mengaitkan antara

5
moralitas pendidikan dengan berbagai aspek pribadi dan sosial peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter berkaitan dengan pedoman hidup sehari-
hari yang amat diperlukan guna mengambil keputusan dan memecahkan berbagai
problem kehidupan yang dihadapi.

E. Peran Etika Pendidikan terhadap Pembentukan Karakter Remaja

Pendidikan telah diajarkan oleh orang tua sejak kecil sampai dewasa baik di
dalam sekolah ataupun di luar sekolah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang dimiliki guna untuk menjalani kehidupan yang akan datang dan
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Dalam mengembangkan kemampuan
berfikir yang akhirnya akan membentuk karakter yang dilandasi dengan etika moral
yang tinggi sehingga mampu menjalani pembelajaran dalam menjaga norma, etika, dan
moral pendidikan. Dalam lingkungan masyarakat, sekolah, maupun keluarga, anak
sering menirukan budaya dan etika yang diterimanya.

Perilaku kurang baik remaja yang tidak sesuai dengan etika dan norma baik
dipandangan agama maupun masyarakat sudah banyak terjadi di sekitar kita. Nilai etika
yang diterima dari lingkungan sekolah maupun masyarakat akan membentuk
karakternya. Etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Etika
berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh
manusia.

Etika pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter remaja karena


etika pendidikan digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku seorang siswa atau
peserta didik. Selain itu karakter bisa terbentuk karena faktor menerima dari lingkungan
sekitarnya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat dan menirukannya.
Etika pendidikan memberikan sumbangan dalam pembentukan karakter berupa norma-
norma perilaku yang sudah mempunyai penilaian tersebut di dalam norma masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Etika pendidikan sebagai refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan pendidikan dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan public
untuk menciptakan jembatan antara tujuan-tujuan pendidikan dan kebutuhan-
kebutuhan peserta didik.
Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,
dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat.

Etika pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter remaja karena


etika pendidikan digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku seorang siswa atau
peserta didik. Selain itu karakter bisa terbentuk karena faktor menerima dari lingkungan
sekitarnya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat dan menirukannya.

2. Saran
Berdasarkan uraian makalah di atas, harapan penulis terhadap para pembaca,
baik seorang pendidik, orang tua, maupun orang-orang yang berada di sekitar
lingkungan remaja. Melalui pembelajaran baik formal, nonformal, maupun informal
dapat memberikan contoh yang baik, sehingga para remaja menirukannya. Bagi para
pendidik, dapat memberikan pembelajaran yang mengandung pendidikan karakter
dibantu dengan guru Bimbingan Konseling, dan selalu memantau para peserta
didiknya.
Bagi orang tua, dapat mengajarkan pendidikan karakter sedari kecil, dengan
memberikan pembiasaan berperilaku jujur dan sopan kepada siapapun, termasuk
kepada orang yang belum dikenal sekalipun. Selain itu orang tua juga dapat
memberikan contoh berperilaku yang baik.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd.2019.Implementasi Pendidikan Karakter
Kepedulian Dan Kerjasama Pada Matakuliah Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis
Dengan Metode Bermain Peran. Jurnal Pendidikan Karakter.
Dr. Rukiyati, M.Hum dan L. Andriani Purwastuti, M.Hum. 2016. Etika
Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif
Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press
Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi Dan
Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai