Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JENIS DAN BENTUK PENDIDIKAN


Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Filsafat Dasar PAI Luar Sekolah
Dosen Pengampu : Edi Susanto, M.Pd

Oleh :
Firman Ibrohim
Friya Dina Wulan Ndari
Jauhariyah Tuddairoh

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BREBES
JL. Yos Sudarso No.26, Ps. Batang, Brebes, Brebes, Jawa Tengah 52211

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan Rahmat dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya
ilmiah tentang “Bentuk dan Jenis Pendidikan”.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya
ilmiah, baik dari penyusunan maupun tata bahasa dalam makalah ini, oleh karena itu,
kami berharap dengan rendah hati, meminta kritik dan saran dari pembaca agar
kedepannya kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Brebes, 4 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Jenis-jenis Pendidikan.................................................................................................2
B. Bentuk-bentuk Pendidikan .........................................................................................3
BAB III PENUTUP................................................................................................................8
Kesimpulan.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pendidikan pada umumnya berlangsung dalam suatu bentuk


pendidikan. bentuk- bentuk pendidikan merupakan suatu tempat atau lingkungan
dimana anak menerima sesuatu yang berada diluar diri mereka. dalam memberikan
pengaruh terhadap perkembangan anak. yang mana dalam lingkungan pendidikan ini
anak akan diajarkan oleh orang tua, guru dan masyarakat. oleh karena itu kami dalam
makalah ini akan membahas tentang bentuk pendidikan. yaitu bentuk- bentuk
pendidikan itu ada tiga pertama, pendidikan formal, kedua pendidikan informal, dan
yang ketiga pendidikan nonformal. untuk lebih jelas dan lebih detailnya kami akan
membahasnya dalam makalah berikut yang berjudul “ Bentuk dan jenis Pendidikan”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis pendidikan.?
2. Apa saja bentuk-bentuk pendidikan.?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu mengetahui Bentuk Pendidikan
2. Mampu mengetahui Jenis-jenis Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Pendidikan
1. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang atau anggota
masyarakat yang di lakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan, kesegaran jasmani,
kemampuan, dan keterampilan kecerdasan dan perkembangan serta kepribadian yang
harmonis.
Pendidikan jasmani adalah salah satu segi pendidikan yang sungguh penting,
menjadi faktor pendukung pendidikan yang lain. Karena di berikan pendidkan
jasmani, anak didik akan memiliki tubuh yang sehat dan serta akal yang sehat.
Dengan demikian mereka biasa melaksanakan pendidikan yang lain dengan lancar.1
2. Pendidikan Rohani
Pendidikan rohani adalah yang di berikan kepada jiwa seseorang. Pendidikan
rohani merupakan suatu alat untuk mengembalikan diri seseorang supaya dapat
hidup tentram dan bahagia. Jiwa seseorang sudah rusak maka dia tidak akan
merasakan keindahan hidup di dunia. Contoh, jika seseorang itu memiliki sifat
dengki, maka ia selalu merasakan iri hati kepada orang yang merasa lebih dari nya.

3. Pendidikan Intelek
Pendidikan intelek adalah pendidikan yang bermaksud untuk mengembangkan
daya pikir atau kecerdasan anak didik dan menambah pengetahuan. Banyak peserta
didik beranggapan bahwa ilmu dapat di cari dari buku-buku dan menghafal buku
itu,merupakan satu-satu nya jalan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebenarnya
bukan itu saja masih banyak untuk mendapatkan ilmu pengatahuan seperti
pengalaman pribadi, penelitian, dan mempelajari alam sekitar nya. Dalam pendidikan
intelek, anak didik tidak di ajarkan menghafal saja, tapi anak didik di haruskan
memahami dan mengerti terhadap apa yang pelajarinya. Sebab kalau dangan
menghafal saja dangan tujuan untuk menghadapi ujian maka ilmu itu tidak akan
melekat kedalam otak nya,akibat nya tingkatkecerdasan anak menjadi lemah. Dalam
1
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran, 1990, h. 19
pendidikan ini pendidik juga di harapkan mampu menjadikan anak didiknya mamapu
melatih daya ingat dalam proses belajar mengajar, memperkuat kemampuan dan
menghidupkan semangat keingin tahuan serta mendidik anak-anak untuk biasa
mengambil keputusan bijaksana. Apa bila kecerdasan anak sudah di asah dan otaknya
telah tajam, maka nantinya anak-anak akan mampu melakukan pekerjaan yang sulit.

B. Definisi Bentuk Pendidikan


Bentuk pendidikan itu merupakan suatu tempat atau lingkungan dimana anak
menerima pendidikan atau pembelajaran yang berada diluar diri mereka, yang mana
bentuk pendidikan disisni ada tiga yaitu pendidikan Formal, pendidikan Informal, dan
pendidikan Nonformal. Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal Pendidikan
Formal, Non Formal dan Informal Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 31 yang berbunyi "Setiap Warna Negara Berhak
Mendapatkan Pendidikan". Pendidikan ini diperoleh dari banyak jalur atau media di
masyarakat.
C. Bentuk-Bentuk Pendidikan
1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah suatu jalur atau lembaga pendidikan yang ditempuh
secara resmi pada suatu lembaga atau organisasi yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,dan pendidikan tinggi. pendidikan
formal ini di selengarakan oleh pemerintah baik itu pendidikan formal yang berstatus
negri, maupun yayasan atau organisasi yang telah memenuhi syarat ( sekolah yang
berstatus swasta).

Dalam kehidupan sehari-hari, apabila menyebut nama pendidikan formal,


persepsi kebanyakan orang adalah sekolah. pada dasarnya adalah pendidikan formal
adalah pendidikan yang memiliki aturan resmi yang sangat ketat dalam segala
aspeknya, jauh lebih ketat dari pendidikan informal dan non formal. pendidikan
formal itu mencakup sekolah dan perguruan tinggi. namun dalam konteks tulisan ini
lebih menekankan pada uraian tentang sebutan sekolah.

Dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan formal


adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
Dasar, pendidikan Menengah, dan pendidikan Tinggi. pendidikan dasar mencakup
SD/MI, pendidikan menengah mencakup SMP/ MTs, pendidikan menengah
mencakup SMA/ SMK/ MA dan perguruan tinggi mencakup SekolahTinggi,
Akademi, dan Universitas.

Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari


masyarakat dan untuk masyarakat. lembaga formal tersebut bisa disebut sebagai satu
organisasi, yaitu terikat kepada tata aturan formal, berprogram dan bertarget atau
bersasaran yang jelas, serta memiliki struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau
pengelolaan yang pasti atau resmi. oleh karena itu fungsi sekolah terikat pada target
atau sasaran- sasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri. namun demikian
perlu disadari sekolah memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak mungkin
memenuhi semua kebutuhan pendidikan masyarakat. oleh sebab itu lembaga-lembaga
pendidikan lainnya yaitu infprmal dan non formal, hendaklah saling berperan dan
saling mengisi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat yang terus
berkembang.

Pendidikan jalur formal merupakan bagian dari pendidikan nasional yang


bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan fitrahnya,
yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak azasi manusia, menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki
keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, memiliki kepribadian yang
mantap, mandiri, dan kreatif, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya
saing di era global.
 Masalah Pendidikan Formal
Pendidikan formal umumnya didirikan oleh pemerintah atau lembaga tertentu
yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Contohnya Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
dan seterusnya. Pendidikan formal ini selain didirikan oleh pihak pemerintah
juga didirikan pula oleh Pihak Swasta. Keberadaan pihak swasta menjadikan
pendidikan formal semakin mudah untuk didapat. Dari keberadaan pendidikan
formal, masalah yang sering muncul adalah kurangnya tenaga pendidik yang
profesional. Banyak para guru dalam mengajar tidak menggunakan metode
pengajaran yang baik dan kurangnya jiwa pendidik, mereka hanya bisa
mengajar tapi tidak bisa mendidik.
 Karakteristik Pendidikan Formal
Karakteristik pendidikan formal adalah sebagai berikut:
a)      Berjenjang atau bertahap
b)      Pesertanya homogen
c)      Pendidikannya memerlukan proses waktu yang cukup Lama atau
ditentukan
d)     Materi pembelajaran lebih akademis dan hal-hal yang umum
e)      Untuk menjadi tenaga pengajar, diperlukan klasifikasi tertentu (skill)
f)       Terdapat ujian formal
g)      Ijazah sangat penting
h)      Adanya kurikulum yang jelas
i)        Terdapat pesyaratan khusus untuk masuk sebagai peserta didik
j)        Diberlakukannya Administrasi yang searagam
 Contoh Pelaksanaan Pendidikan Formal
Contoh pelaksanaan pendidikan formal adalah belajar disekolah dasar
( selama 6 tahun), disekolah menengah Pertama ( selama 3 tahun ), disekolah
menengah atas (selama 3 tahun), dan diperguruan Tinggi (Normalnya selama
4 tahun), baik Negri maupun Swasta yang diakui oleh pemerintah.
2. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal.


pendidikan ini yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan
dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran, Selain itu, ada juga berbagai
kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.

Pendidikan nonformal biasanya dilakukan diantaranya adalah yang terdapat


dimesjid, Pondok pesantern, Sekolah minggu dan lain-lain. pendidikan nonformal
umumnya dilakukan bagi mereka yang merasa membutuhkan pendidikan sebagai
penambah, pengganti atau pelengkap pendidikan formal yang diikuti. yang mana
fungsi dari pendidikan nonformal ini adalah untuk mengembangkan potensi dari
peserta didik dengan cara menekankan penguasaan atas pengetahuan serta
pengembangan dari masing-masing peserta didik. pendidikan nonformal ini
meliputi banyak hal seperti pendidikan kepemudaan, pelatihan kerja, pendidikan
anak usia dini, serta kecakapan hidup, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim.
 Masalah Pendidikan Nonformal
Pendidikan Non Formal berada dalam lingkungan keluarga. Baik
buruknya pendidikan keluarga ditentukan oleh kepala keluarga masing-masing
dalam memanajemen keluarganya. Masalah yang sering muncul dalam
lingkungan pendidikan non formal adalah kurangnya perhatian keluarga
kepada anak, minimnya keadaan keuangan keluarga sehingga banyak anak-
anak mereka yang tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi.

 Karakteristik Pendidikan Nonformal


Karakteristik pendidikan nonformal adalah sebagai berikut:
A) Tempat dilaksanakan pendidikan biasanya diluar gedung
b) Terkadang tidak ada persyaratan khusus untuk masuk sebagai peserta didik
c) Tidak memiliki jenjang pendidikan yang jelas
d)    Terdapat program khusus yang akan di tangani
e)     Terkadang ada ujian, terkadang tanpa ujian
f)      Bisa dilakukan oleh swasta maupun pemerintah
g)    Waktu pendidikan berlangsung singkat
 Sasaran Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat.
 Jenis Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan
kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain
sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
3. Pendidikan Informal

Pendidkan informal adalah pendidikan yang tidak terstruktur yang berkenaan


dengan pengalaman sehari-hari yang tidak terencana . atau Pendidikan informal
adalah jalur pendidikan di keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

Menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional, yang


dimaksud dengan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan. yang mana pandidikan yang dilaksanakan dalam keluarga maupun
dilingkungan masyarakat yang terjadi secara alami, itulah yang disebut dengan
pendidikan informal.

 Masalah Pendidikan Informal


Masalah yang sring terjadi dalam pendidikan informal adalah kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pemahaman pendidikan, sehingga pergaulan
dalam masyarakat menjadi rudak dan individu tersebut tidak bisa mengartikan
betapa pentingnya pendidikan bagi dirinya sendiri kelak maupun bagi
masyarakat sekitar.

 Karakteristik Pendidikan Informal


Karakteristik dalam pendidikan Informal ini adalah sebagai berikut:
a)      Tidak adanya persyaratan Khusus yang harus dilengkapi
b)      Tidak ada ujian
c)      Tidak ada lembaga yang menyelenggarakan
d)      tidaka ada materi yang harus tersaji
e)      dan Tidak memiliki Jenjang
 Contoh Pendidikan Informal
Contoh pendidikan Informal adalah Pendidikan anak usia dini yang
deiberikan oleh keluarga maupun lingkungan atau pendidikan dan pengajaran
yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya. Semua yang diajarkan oleh
orang tua kepada anaknya mulai sejak lahir sampai dewasa itu lah yang
disebut dengan pendidikan informal.

 Persamaan Antara Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal


 Sama-sama menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca
dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi
 Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan
formal,nonformal dan informal.
 Setiap satuan pendidikan formal, nonformal dan informal wajib melakukan 
penjaminan mutu pendidikan.
 Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektuan, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik.
 Perbedaan Antara Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal

FORMAL NONFORMAL INFORMAL

 Tempat pembelajaran di  Tempat pembelajarannya  Pembelajarannya dimana


gedung/sekolah bisa di luar gedung saja
 Ada persyaratan khusus  Umumnya tidak memiliki  Tidak berjenjang
menjadi peserta didik jenjang  Tidak ada program yg di
 Kurikulumnya jelas  Pendidikannya singkat rencanakan secara formal
 Proses pendidikannya  Terkadang ada ujian  Tidak ada ujian
memakan waktu lama
 Ada ujian formal
 Ada administrasi yg
seragam
 Ada klasifikasi tertentu bagi
tenaga pengajar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bentuk pendidikan itu merupakan suatu tempat atau lingkungan dimana anak
menerima sesuatu pendidikan atau pembelajaran yang berada diluar diri mereka, yang
mana bentuk pendidikan disisni ada tiga yaitu pendidikan Formal, pendidikan
Informal, dan pendidikan Nonformal. Ketiganya memiliki perbedaan yang saling
mengisi dan melengkapi. Seperti sudah dijelaskan bahwa jalur pendidikan adalah
wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu
proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Karenanya pemerintah
mengundangkan jalur pendidikan. maka antara pendidkan formal, pendidikan
informal, dan pendidikan nonformal ini hendak lah saling melengkapi.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan-kekurangan. Oleh
sebab itu kami sebagai penulis berharap kritikan dan saran dari rekan-rekan
mahasiswa dan dosen pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Mahmud, Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran, 1990
Amadi, Rulam, Asas dan Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2014
Kompri, Menajemen Pendidikan: Komponen- Komponen Elementer Kemajuan Sekolah,
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2015
http: // www. gurupantura. com/ 2015/ 05/ pendidikan- formal-nonformal- informal. html. 25-
10-2016 jam 15.00

Anda mungkin juga menyukai