Materi 8 Pendahuluan Azra mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu jalan yang harus ditempuh seorang muslim agar terhindar dari kemiskinan dan kehancuran. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengubah
potensi manusia agar menjadi manusia yang
bertakwa. Pendidikan adalah salah satu komponen penting
yang harus ditempuh seorang muslim dan
mukmin hal ini senada dengan ayat pertama turun yaitu iqra. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam Kata“pendidikan”yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW Definisi Pendidikan Islam menurut ahli: a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum- hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. b. Menurut Musthafa Al-Ghulayaini: Pendidikan Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air. Ruang Lingkup Ilmu pendidikan Islam 1.Perbuatan Mendidik sendiri Sikap atau tindakan menuntun, membimbing,memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik untuk menuju ke tujuan pendidikan Islam. 2 Anak Didik Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk membawa anak didik ke arah tujuan pendidikan islam yang di cita-citakan. 3.Dasar dan tujuan pendidikan Islam Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam ini dilakukan. Maksudnya pelaksanaan pendidikan Islam yaitu arah ke maana anak didik akan dibawa. 4. Pendidikan Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan Islam. Pendidik ini mempunyai peran penting karena berpengaruh kepada baik atau tidaknya hasil pendidikan islam.
5. Materi pendidikan Islam
Yaitu bahan - bahan atau pengalaman – pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun yang sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik.
6.Metode pendidikan Islam
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam agar materi pendidikan islam tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik 7.Evaluasi pendidikan Yaitu memuat cara – cara bagaimana mengadakan
evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak
didik. 8. Alat – alat pendidikan Islam Yaitu alat – alat yang dapat digunakan selama
melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan
pendidikan Islam tersebut lebih berhasil. 9.Lingkungan sekitar
Yang dimaksud ialah keadaan – keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan Islam. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam Achmadi memaparkan fungsi ilmu pendidikan Islam: 1.Untuk mengembangkan wawasan subjek didik mengenai dirinya dan alam sekitarnya dengan semakin luasnya wawasan akan menimbulkan berbagai kreatifitas. 2.Untuk melestarikan nilai-nilai insani yang akan menjadi filter bagi wawasan hidupnya sehingga wawasannya menjadi tepat. 3.Untuk membuka pintu ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Keutamaan Orang yang Berilmu Dalam kitabnya Ihya Ulumuddin Al Ghazali (juz I : 49) mendeskripsikan keutamaan orang yang berilmu, “Barang siapa berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain, bagaikan matahari selain menerangi dirinya juga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kasturi yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya”.
Dengan begitu menjadi gamblang, bahwa ilmu memimpin
manusia kepada kebahagiaan, menghibur manusia dalam duka, perhiasan dalam pergaulan, dan perisai terhadap musuh. Maka berbahagialah orang yang menuntut ilmu karena Allah. Sebab sungguh para malaikat akan membentangkan sayap-sayapnya, dan ikan-ikan di laut memohonkan ampunan kepada Allah untuk mereka yang selama perjalanan menuntut ilmu. Demikianlah nabi menjelaskan kemuliaan orang berilmu dalam sabdanya, “innallaha wa malaaikatahu wa ahlassamawaati wal
ardli hattan namlata fii hujrihaa wahattal huuta la
yushal luuna ‘alaa mu’alliminnaasil khaira” (Bahwasanya Allah dan malaikat-malaikatNya serta
penghuni langit dan bumi hingga semutpun yang
ada di lubang, dan juga ikan di laut, semuanya memohon rahmat untuk orang yang mengajarkan kebajikan bagi manusia. (HR. Turmudzi)). Tanggung Jawab ilmuwan Muslim dan Mu’min Musthofa Anshori, (2006: 231) mengutip pendapatnya Sardar dalam bukunya Sain, Teknologi, dan Pembangunan di Dunia Islam ada tiga buah tanggung jawab yang dipikulnya yaitu : Pertama, terhadap dirinya sendiri guna menyempurnakan hidupnya (lahir-batin, dunia-akhirat). Kedua, terhadap masyarakat dan lingkungannya. Artinya mengubah, menuntut, dan membentuk suatu masyarakat sesuai dengan pandangan dan pengetahuannya. Ketiga, terhadap perasaan-perasaan batinnya, yakni perasaan yang menentukan hal-hal manakah yang bermanfaat. Firman Allah Surat At Taubah ayat 122 : Artinya : “ Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya “. (QS. At Taubah : 122 ). Tantangan Pendidikan Islam a. Globalisasi tidak dapat dihindari. Tetapi globalisasi harus disikapi dengan dewasa dan wajar. Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam yang utama dan pertama sudah semestinya menjadi rujukan bagi umat islam untuk menelaah lebih lanjut isi kandungan Al-Quran guna kemajuan peradabaa Islam itu sendiri. b. Anggapan tertutupnya pintu ijtihad. Ijtihad sebagai usaha sungguh-sungguh menyelesaikan problematika hokum Islam, digunakan untuk mencari kepastian hukum karena dinamika masyarakat yang semakin pesat. Anggapan tertutupnya pintu ijtihad adalah opini yang keliru, karena Al-Quran menyuruh manusia untuk senantiasa berpikir dengan mengoptimalkan akal pikiran. F. Manajemen IQ, EQ, dan SQ untuk meningkatkan mutu SDM
Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah ukuran kemampuan
intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi maknapada apa yang di hadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dimasyarakat. Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain Keterkaitan IQ,SQ, dan EQ
Dengan nada yang sama, Muhammad Zuhri (1993) memberikan definisi
SQ yang menarik. IQ adalah kecerdasan manusia yang, terutama, digunakan manusia untuk berhubungan dengan Dengan nada yang sama, Muhammad Zuhri (1993) memberikan definisi SQ yang menarik. IQ adalah kecerdasan manusia yang, terutama, digunakan manusia untuk berhubungan dengan dan mengelola alam. IQ setiap orang dipengaruhi oleh materi otaknya, yang ditentukan oleh faktor genetika. Meski demikian potensi IQ sangat besar. Sedangkan EQ adalah kecerdasan manusia yang, terutama, digunakan manusia untuk berhubungan dan dan bekerja sama dengan manusia lainnya. EQ seseorang dipengaruhi oleh kondisi dalam dirinya dan masyarakatnya, seperti adat dan tradisi. Potensi EQ manusia lebih besar dibanding IQ. SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan. Potensi SQ setiap orang sangat besar, dan tak dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan, atau materi lainnya.