Anda di halaman 1dari 4

Bab II

PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM

Berdasarkan pemikiran-pemikiran, banyak ahli filsafat pendidikan memberikan arti


pendidikan sebagai suatu proses bukan sebagai suatu seni atau teknik.

Beberapa ahli pendidikan di barat yang memberikan arti pendidikan sebagai proses, antara lain
sebagai berikut :

1. Mortimer J. Adler mengartikan : pendidikan adalah proses dengan mana semua


kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi
oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana
yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau
dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik.

2. Herman H. Horne berpendapat : pendidikan harus dipandang sebagai suatu proses


penyesuaian diri manusia secara timbal balik dengan alam sekitar, dengan sesama
manusia, dengan tabiat tertinggi dari kosmos.

3. William Mc Gucken, S.J. seorang tokoh pendidikan Katolik berpendapat, bahwa


pendidikan diartikan oleh ahli skolastik, sebagai suatu perkembangan dan kelengkapan
dari kemampuan-kemampuan manusia, baik moral, intelektual, maupun jasmaniah yang
diorganisasikan, dengan atau untuk kepentingan individual atau sosial dan diarahkan
kepada kegiatan-kegiatan yang besatu dengan penciptanya sebagai tujuan akhirnya

Dalam definisi ini terlihat jelas bahwa pendidikan harus mampu mengarahkan kemampuan
dari dalam diri manusia menjadi kegiatan hidup yang berhubungan dengan Tuhan (penciptanya),
baik kegiatan itu berifat pribadi maupun kegiatan social.

Jadi, arti pokok yang terkandung dalam definisi tersebut adalah bahwa proses kependidikan
itu mengandung “pengarahan” kearah tujuan tertentu.
Dalam hubungan ini dapat dipastikan bahwa pendidikan itu tidak hanya menumbuhkan.
Melainkan mengembangkan kearah tujuan akhir. Juga tidak hanya suatu proses yang sedang
berlangsung, melainkan suatu proses yang berlangsung kearah sasarannya. Dalam pengertian
analisis, pendidikan pada hakikatnya adalah “membentuk” kemanusiaan dalam citra Tuhan.

Bilamana definisi-definisi yang telah disebutkan di atas dikaitkan dengan pengertian


pendidikan Islam, akan kita ketahui bahwa, pendidikan Islam lebih menekankan pada
keseimbangan dan keserasian perkembangan hidup manusia sebgai berikut.

a. Pendidikan Islam, menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny al-Syaebani, diartikan
sebagai : Usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau
kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses
kependidikan …”.
Perubahan itu dilandasi dengan nilai-nilai Islami.

b. Hasil rumusan seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan


pengertian Pendidikan Islam: “Sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani merut ajaran Islam dengan hikamah mengarhkan, mengajarkan, melatih,
mengasih, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

c. Hasil Rumusan Kongres se-Dunia II tentang Pendidikan Islam, melalui seminar tentang
konsepsi dan kurikulum pendidikan Islam, tahun 1980, dinyatakan bahwa : Pendidikan
Islam ditunjukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan pribadi manusia secara
menyeluruh melaui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan, dan
pancaindra. Oleh karena itu, Pendidikan Islam harus mengembangkan seluruh aspek
kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi (fantasi), jamaniah,
keilmiahannya, bahasanya, beik secara individual maupun kelompok, serta mendorong
aspek-aspek itu kearah kebaikan dan kearah pencapaian kesempurnaan hidup ….”
Jadi, melatih dan mengembangkan mengandung pengertian tentang meningkatkan taraf
kehidupan melalui seluruh aspek-aspeknya yang tidak mungkin dapat sampai ke tujuan yang
telah ditetapkan, tanpa melalui proses tahap demi tahap. Mengingat manusia dengan
kelengkapan-kelengkapan dasar dalam dirinya baru mencapai kematangan hidup, setelah
berkembang melalui tingkat hidup kejiwaan dan kejasmaniahan dengan pengarahan atau
bimbingan dari generasi yang diperoleh.

Dalam kaitannya dengan esensi pendidikan Islam yang dilandasi oleh filsafat pendidikan
yang benar dan mengarahkan proses kependidikan Islam, Dr. Muhammad Fadil Al-Djamaly.
Guru besar pendidikan di Universitas Tunisia., mengungkapkan cita-citanya bahwa pendidikan
yang harus dilaksanakan oleh umat islam adalah pendidikan keberagaman yang berlandaskan
keimanan pula.

Menurut Dr. Muhammmad Fadil Al-Djamaly, pendidikan Islam adalah proses yang
mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat drajat
kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitnah) dan kemmapuan ajarnya (pengaruh
dari luar).

Pendapat diatas antara lain didasarkan atas firman Allah dalam Surah An – Nahl (16) : 78 :

‫ص َار َواَألفِْئ َد َة‬ ِ ِ


َ ْ‫َأخَر َج ُكم ِّمن بُطُون َُّأم َهات ُك ْم الَ َت ْعلَ ُمو َن َشْيًئا َو َج َع َل لَ ُك ُم الْ َّس ْم َع َواَألب‬
ْ ُ‫َواللّه‬

٧٨﴿ ‫﴾لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكُرو َن‬


78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Pendidikan yang benar adalah yang memberikan kesempatan kepada keterbukaan


terhadap pengaruh dari luar dan perkembangan dari dalam diri anak didik. Dengan demikian,
barulah fitrah itu diberi hak untuk membentuk pribadi anak dan dalam waktu bersamaan fator
dari luar akan mendiddik dan mengarahkan kemamp[uan dasar (fitrah ) anak.
BOOK REPORT
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Karangan : Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed.

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu.

Oleh :
Siti Hanna Qodriani
NIM. 016.011.0090
PAI/Non.Reg/Smstr III

Fakultas Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Siliwangi

Jl. Terusan Jendral Sudirman, Kebon Rumput, Cimahi

Anda mungkin juga menyukai