Pengantar
OPEC
OPEC berdiri pada tanggal 14 September 1961 di Bagdad, Irak. Negara Pendiri dari
OPEC adalah 5 negara yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Sesudah
penyelenggaraan Konferensi Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara
produsen minyak tersebut. Markas OPEC pada awalnya bertempat di Jenewa (21 Janurasi
1961-Agustus 1966) lalu pindah ke Wina, Austria. Pada awal dibentuknya, sudah
menjadi kesepakatan bahwa OPEC memiliki tujuan untuk menjaga kestabilan harga
minyak internasional untuk kepentingan negara-negara anggotanya.
Venezuela adalah negara yang perta menjadi pemrakarsa pembentukan organisasi OPEC
dengan mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait dan Saudi Arabia di tahun 1949.
Tujuan OPEC
Adapun tujuan OPEC yaitu mempertahankan harga minyak dan menolak aksi penurunan
harga minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak terbesar yang disebut The Seven
Mayor milik Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, Shell. Perusahaan raksasa
minyak itu berasal dari negara-negara maju yaitu Amerika Serika, Inggris, Jerman Barat,
dan Jepang. OPEC berupaya secara bersama-sama menentukan kebijakan harga dan
jumlah produksi dari minyak bumi yang di pasarkan dunia.
Secara garis besar, tujuan OPEC antara lain yaitu:
Anggota OPEC
Hingga saat ini anggota OPEC sudah mengalami perkembangan yang sangat tinggi
dengan adanya anggota dari beberapa negara penghasil dan pengekspor minyak mentah
dari berbagai belahan bumi.
Indonesia menjadi anggota OPEC pada tahun 1962 dan berperan aktif dalam penentuan
arah dan kebijakan OPEC, khususnya dalam rangka menstabilitasi jumlah minyak serta
harga minyak di pasar internasional.
Peran Indonesia dalam OPEC diantaranya adalah:
1. Semenjak berdirinya Sekretariat OPEC di Wina, Austria pada tahun 1965. KBRI
(Kedutaan Besar Republik Indonesia) atau PTRI (Perutusan Tetap Republik
Indonesia) terlibat secara aktif dalam penanganan masalah substansi dan diplomasi
di berbagai persidangan yang diadakan oleh OPEC. Selain itu, Indonesia juga
melakukan kegiatan pemantau harga minyak.
2. Peran yang benar-benar terjadi adalah saat orang Indonesia menjadi Sekjen OPEC.
Saat itu, Sekjen OPEC dijabat oleh Prof. Subroto (1988 – 1994). Indonesia dikenal
sebagai sang mediator yang aktif berperan untuk menghubungkan konsumen dan
produsen.
3. Indonesia juga dipercaya kembali sebagai Sekjen OPEC terakhir pada tahun 2004.