Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PRAKTIK JURNAL DAN MENDELEY

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Literatur Keperawatan

Disusun oleh:
Ai Nurmalasari
NIM: C1AB21002

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2022
TUGAS PRAKTEK JURNAL

Nama : Ai Nurmalasari
NIM : C1AB21002
Prodi : S1 Keperawatan Alih Jenjang

Tingginya angka hipertensi menyebabkan masih tingginya angka kematian hipertensi. Tingginya
angka hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi, terutama jika tingginya angka
kejadian Hipertensi ini dihubungkan dengan kurangnya pengetahuan tetang penanganan
hipertensi secara baik. Hasil penelitian dikategorikan dalam baik, cukup dan kurang. Hasil
penelitian adalah 52,5% responden memiliki pengetahuan kurang tentang penanganan hipertensi.
Pengetahuan kurang terlihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa penanganan
hipertensi salah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setenagh responden
berada pada kategori pengetahuan kurang sehingga diperlukan upaya lanjutan yang memerlukan
koordinasi dengan fihak Puskesmas setempat untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang
penanganan Hipertensi yang lebih baik.[1]

Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar, hal tersebut
disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih
sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sebagai akibatnya tekanan darah sistolik
meningkat.Beberapa anjuran dalam upayapenurunan tekanan darah melalui modifikasigaya
hidup yaitu dengan penurunan berat badan,penerapan perencanaan makan dengan
dietaryapproaches to stop hypertension (DASH), pembatasan asupan garam NaCl, membatasi
asupan alcohol dan olah raga teratur mencakup berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang
setidaknya 30 menit per hari. Tidak hanya itu, upaya pencegahan hipertensi dapat dilakukan
dengan pemberian ASI oleh ibu kepada anaknya, pemberian antihipertensi untuk mencegah
prehipertensi menjadi hipertensi, dan pemberian imunosupresif kepada para penderita
autoimunitas.Bentuk-bentuk pencegahan tersebut masih ada yang pro dan kontra sehingga
diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pencegahannya.[2]
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Mirza Yusrizal mengenai resiko hipertensi di Indonesia
menemukan hasil bahwa Pria muda memiliki rata-rata tekanan darah yang lebih tinggi
dibandingkan wanita yaitu 5,77 mmHg. Setiap peningkatan 1 kg/m2 setara BMI akan
meningkatkan tekanan darah 4,85 mmHg. Remaja dengan status gizi yang lebih dapat
meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi, serta mengatur pola makan kebiasaan yang sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan fisik. [3]

Hipertensi tidak hanya menyerang terhadap generasi tua, usia muda pun tidak lepas dari resiko
penyakit ini, hal ini berhubungan dengan kebiasaan konsumsi setiap harinya, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Yuniar menemukan hasil bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengonsumsi potassium (p-value = 0,004) dan obesitas (p-value = 0,018) berhubungan secara
signifikan dengan kejadian hipertensi (p-value < 0,05) sedangkan faktor risiko lainnya tidak
berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi (p-value > 0,05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada penduduk
usia produktif (15-64 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Jagir adalah konsumsi potassium dan
obesitas. [4]
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Tika Herawati, H. Manaf, and E. P. Kusumawati, “Pengetahuan Tentang Penanganan

Penyakit Hipertensi Pada Penderita Hipertensi,” JIKP J. Ilm. Kesehat. PENCERAH, vol.

10, no. 2, pp. 159–165, 2021, [Online]. Available:

https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/JIKP/article/view/265

[2] R. Lisiswanti, D. Nur, and A. Dananda, “Upaya Pencegahan Hipertensi,” J. Major., vol. 5,

no. 3, pp. 50–54, 2018, [Online]. Available:

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1036

[3] M. Yusrizal, D. Indarto, and M. Akhyar, “Risk of Hypertension in Adolescents with Over

Nutritional Status in Pangkalpinang, Indonesia,” Multilevel Anal. Bio-psychosocial

Environ. Factors Affect. Risk Pneumonia Infants, vol. 01, no. 01, pp. 27–36, 2016, doi:

10.26911/jepublichealth.2016.01.01.04.

[4] Y. T. G. Arum, “Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun),” Higeia J.

Public Heal. Res. Dev., vol. 1, no. 3, pp. 84–94, 2019.

Anda mungkin juga menyukai