Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PRAKTIK JURNAL DAN MENDELEY

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Literatur Keperawatan

Disusun oleh:
Ai Riska Khaulania
NIM: C1AB21003

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2022
TUGAS PRAKTEK JURNAL

Nama : Ai Riska Khaulania


NIM : C1AB21003
Prodi : S1 Keperawatan Alih Jenjang

Persentase kejadian yang didiagnosa gagal jantung lebih sedikit terjadi pada wanita disebabkan
perempuan sebelum menopause memiliki hormon estrogen yang berperan memproteksi
perempuan dari berbagai penyakit kardiovaskuler. Hal ini mengakibatkan peluang perempuan
terkena gagal jantung lebih rendah daripada laki-laki. Persentase rasionalitas dalam penggunaan
antihipertensi pada pasien gagal jantung rawat inap penelitian ini belum mencapai maksimal
hanya sebesar 36%. Dari segi kuantitas penggunaan obat, furosemid merupakan obat dengan
nilai DDD tertinggi yang menunjukkan obat ini paling banyak digunakan sebagai terapi pasien
gagal jantung yang menjalani rawat inap. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat digunakan
sebagai dasar pertimbangan pemilihan obat bagi tenaga kesehatan dimana pemilihan obat yang
rasional harus memperhatikan kondisi pasien terutama efikasi, dosis, interaksi, kontraindikasi
dan keamanan..[1]

Seperti dalam penelitian Novita Nirmalasari menunjukkan nalisis dengan Mann Withney
menunjukkan hasil intervensi deep breathing exercise dan active range of motion lebih efektif
daripada intervensi standar rumah sakit atau semi fowler dalam menurunkan dyspnea (p=0,004,
alfa=0,05). Peneliti merekomendasikan penerapan deep breathing exercise dan active range of
motion sebagai bentuk pilihan intervensi dalam fase inpatient untuk mengurangi dyspnea pada
pasien CHF.[2]

Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di
seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak
secara finansial terutama bagi lanjut usia. Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang
berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi
kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga
diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. [3]

Perawatan diri yang dapat dilakukan pada pasien gagal jantung antara lain teratur minum obat,
olahraga secara rutin, dan menurunkan konsumsi garam dalam diet. Terdapat peningkatan
kualitas hidup pada pasien gagal jantung yang melakukan perawatan diri secara mandiri. Pasien
gagal jantung perlu diberikan metode perawatan diri yang beragam, agar kualitas hidup pasien
gagal jantung dapat meningkat sehingga pasien memiliki harapan hidup yang lebih baik. [4]
DAFTAR PUSTAKA

[1] L. Lolita and A. Istiani, “Evaluasi kerasionalan dan kuantitas penggunaan antihipertensi

pada pasien gagal jantung di instalasi rawat inap rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gamping Yogyakarta,” J. Ilm. Farm., vol. 15, no. 1, pp. 37–50, 2019, doi:

10.20885/jif.vol15.iss1.art5.

[2] N. Nirmalasari, “Deep Breathing Exercise and Active Range of Motion Effectively

Reduce Dyspnea in Congestive Heart Failure Patients,” NurseLine J., vol. 2, no. 2, p. 159,

2017, doi: 10.19184/nlj.v2i2.5940.

[3] D. Prihatiningsih and T. Sudyasih, “Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung,” J.

Pendidik. Keperawatan Indones., vol. 4, no. 2, 2018, doi: 10.17509/jpki.v4i2.13443.

[4] H. Nursita and A. Pratiwi, “Peningkatan Kualitas Hidup Pada Pasien Gagal Jantung: a

Narrative Review Article (Improved Quality of Life in Heart Failure Patients: a Narrative

Review Article),” J. Ber. Ilmu Keperawatan, vol. 13, no. 1, pp. 10–21, 2020, [Online].

Available: https://doi.org/10.23917/bik.v13i1.11916

Anda mungkin juga menyukai