Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PADA
JTC MOTOR
PERAWATAN RADIATOR MOBIL AVANZA TYPE G TAHUN 2007

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kenaikan Kelas dan Ujian Nasional

Oleh:
FAHMI ILHAM
1019201752

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH V

SMK NEGERI 1 SURADE


TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
2021
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

MENYETUJUI/MENGESAHKAN
PEMBIMBING PRAKERIN

Telah Diperiksa dan Disahkan Pada Tanggal


……………………………………………………..

Pimpinan
JTC MOTOR Pembimbing Prakerin

EDI TRIADI ARIS

i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Telah Diperiksa dan Disahkan Pada Tanggal


……………………………………………………..

Pembimbing

Saepuloh
NUPTK 1352768669130213

Wakasek Hubungan Kerja Ketua Program Keahlian


Industri

Duden Hidayat, S.Pd Saepuloh, S.Pd


NIP. 19660203 199103 1 011 NUPTK. 1352768669130213

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Surade

Drs. H. Budi Hilmansyah, M.Si


NIP. 196501041991111001

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


Swt, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikanlaporan praktik kerja industri yang berjudul “Mengganti Kanvas
Rem Depan Mobil Avanza Type G Tahun 2007”.
Laporan ini, penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat Kenaikan
Kelas dan Ujian Nasional pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan,
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Surade.
Meskipun dalam penulisan laporan ini mengalami beberapa kesulitan,
tetapi penulis tetap berusaha menyelesaikan tugas prakerin dengan teliti, baik dan
benar. Dalam hal ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan peran
dari berbagai pihak, laporan ini tidak mungkin terselesaikan sesuai harapan. Oleh
karena itu, penulis ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan dan
doanya kepada :
1. Bapak Drs. H. Budi Hilmansyah, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMKN 1
Surade;
2. Bapak Duden Hidayat S.Pd, selaku Wakasek Hubungan Kerja Industri
(HKI);
3. Bapak Saepuloh, S.Pd, .selaku Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan;
4. Bapak/Ibu guru yang telah memberikan segala ilmu dan pengetahuan
selama di sekolah sampai pada penulisan laporan ini;
5. Staf tata usaha yang telah memberikan bantuan kemudahan pengurusan
administrasi;
6. Bapak Edi Triadi selaku Pimpinan Perusahaan JTC MOTOR;
7. Kedua orang tua penulis, yang tidak henti-hentinya memberikan doa,
waktu dan motivasi lahir maupun batin sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan baik;
8. Teman-teman seperjuangan yang banyak membantu penulis dalam
pelaksanaan Prakerin;

iii
Semoga semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini
baik moral maupun materil mendapatkan balasan segala kebaikan yang berlipat
ganda dari Allah Swt.
Dalam menulis laporan ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Sebagai penutup, penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun untuk
para pembaca yang memerlukannya. Amin.

Surade, 2021
Penyusun,

FAHMI ILHAM
NIS. 1019201752

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ......................................................i


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH .............................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Prakerin .............................................................1
1.3 Waktu dan Tempat Prakerin ..............................................................2
1.4 Manfaat Prakerin.................................................................................3
1.5 Batasan Materi Prakerin......................................................................3
BAB II TINJAUAN INSTANSI
2.1 Identitas Perusahaan ...........................................................................4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ...................................................................4
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan .........................................................5
2.4 Fasilitas dan Job Deskripsi Perusahaan .............................................6
2.5 Tata Tertib dan Sangsi........................................................................7
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Sistem Rem ......................................................................8
3.2 Jenis-Jenis Rem ..................................................................................8
3.3 Komponen Utama Rem Cakram (Disc Brake) ..................................9
3.4 Prosedur Perawatan Dan Perbaikan .................................................10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perancangan .....................................................................................17
4.2 Implementasi ....................................................................................17
4.3 Pembahasan Prosedur Kerja ............................................................23
4.4 Temuan Masalah ..............................................................................24
BAB V KESIMPULAN SARAN...........................................................................
5.1 Kesimpulan ......................................................................................26
5.2 Saran ................................................................................................26
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan.......................................................27
5.2.2 Saran Untuk Sekolah ............................................................27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................28
LAMPIRAN ...........................................................................................................

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. JTC Motor ..................................................................................4


Gambar 3.1 Sistem Rem Mobil .......................................................................8
Gambar 3.2 Rem Tromol .................................................................................8
Gambar 3.3 Rem Cakram (Disc Brake) ..........................................................9
Gambar 3.4 Caliper Rem Cakram ...................................................................9
Gambar 3.5 Kampas Rem (Brake Pad) .........................................................10
Gambar 3.10 Piringan/Cakram (Disc Rotor) .................................................10
Gambar 4.1 Kampas Rem Baru .....................................................................18
Gambar 4.2 Melapas Baud Roda ...................................................................19
Gambar 4.2 Mendongkar Mobil ....................................................................19
Gambar 4.3 Melepas Mur Rod ......................................................................20
Gambar 4.4 Posisi Roda Telah Terlepas .......................................................20
Gambar 4.5 Membuka pen kaliper ................................................................21
Gambar 4.6Menarik Pen Caliper ...................................................................21
Gambar 4.7 Menarik Kanvas Rem ................................................................22
Gambar 4.8 Plat Kanvas Rem .......................................................................22
Gambar 4.9 Kanvas Baru Avanza Type G Tahun 2007 ................................23

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


SMKN 1 Surade adalah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas
untuk dapat menghasilkan siswa/siswi yang terampil dalam bidang
penguasaan dunia kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka siswa/siswi
harus menguasai berbagai kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus
memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas dalam bidang dunia kerja.
Agar dapat mencapai kepada tujuan tersebut, maka salah satu cara adalah
dengan menerjunkan siswa/siswi langsung pada dunia kerja yang sebenarnya
Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu bentuk penyelengara an
keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan sinkrinasi
pendidikan di sekolah dan dunia usaha atau dunia industri yang dilakukan
dengan bekerja langsung pada duni usaha atau dunia industri sehingga
diperoleh suatu tingkat keahlian professional tertentu yang dicapai oleh siswa
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan untuk menambah
keterampilan dan pengetahuan siswa/siswi dalam dunia kerja. Kegiatan
praktek ini dilakukan diberbagai perusahaan atau instansi milik Negara
maupun swasta yang berguna untuk mendapatkan suatu gambaran yang nyata
di dalam mengetahui dunia kerja dan menerapkan ilmu pengetahuan uang
didapat dari akademik pada pekerjaan yang akan digelutinya, apabila terjun
langsung ke dunia kerja tidak mendapat kesulitan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerja dan dapat menerapkan keahlian yang dimiliki.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di
bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( Servis ) pada
kendaraan. Oleh karena itu, siswa – siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif ( TKRO ) di SMK sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri.
Salah satunya di bidang otomotif adalah bengkel Auto Megatek sebagai salah
satu tempat dilaksankannya Praktik Kerja Lapangan. Hal ini dilaksanakan
dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia pendidikan dengan

1
tuntutan kebutuhan tenaga kerja, sekaligus sebagai syarat untuk mengikuti UN
(Ujian Nasional).
Saya memilih bengkel JTC Motor karena bengkelnya cukup lengkap,
besar dan modern, juga akses transportasi yang mudah. Kegiatan
penyelenggaraan PKL ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos
kerja siswa yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.

1.2. Tujuan Prakerin


1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan,keterampilan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri
dengan lingkungan Sekolah.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai
kompetensi dasar jurusan.
5. Dapat mengatasi masalah-masalah pada Sistem Rem.

1.3. Waktu dan Tempat Prakerin


Waktu pelaksanaan praktik industri dimulai dari Bulan Januari Tahun
2021 sampai Bulan Maret Tahun 2021 atau selama 1 bulan adapun tempat
pelaksanaan yaitu bertempat di JTC Motor tepatnya di Jl. Printis
Kemerdekaan No 27 – Sukabumi.

1.4. Manfaat Prakerin


1. Adanya integrasi dan pekerjaan sehingga dirasakan adanya saling
membantu dan saling memberikan informasi
2. Menambah rasa sikap kemandirian dalam diri sendiri dan rasa
bertanggung jawab dalam hal pekerjaan maupun sosialisasi
3. Bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentang Teknik Kendaraan
Ringan.

2
1.5. Ruang Lingkup Pembahasan
Materi utama yang akan di bahas dalam Laporan ini adalah tentang
Perbaikan Rem Cakram Mobil Avanza Type G Tahun 2007.

3
BAB II
TINJAUAN INSTANSI

2.1 Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1. JTC Motor


JTC Motor didirikan oleh Bapak Edi Triadi pada tanggal ............. Tahun
................. yang berlokasi di Jl. Printis Kemerdekaan Kab. Sukabumi.
berawal dari bengkel mobil kecil yang hanya dapat menampung pelanggan
beberapa saja dan pekerja nya pun hanya pemilik bengkel saja, dengan
berlalunya waktu bengkel pun berkembang dengan peralatan perbaikan
otomotif karena permintaan pelanggan yang bermacam-macam. Seiring
bertambah nya pelanggan pemilik bengkel pun menambahkan beberapa
pekerja.
Bengkel JTC Motor bergerak di bidang servis mobil, seperti: ganti oli,
service dan part, engine, AT/MT tranmisions, suspension, power steering,
brakes, electrical,dll.
JTC Motor selain bergerak dalam bidang service kendaraan roda empat
juga menjual berbagai macam spare part kendaraan roda empat dari berbagai
macam merek. Dalam perjalanan karirnya JTC Motor melalui berbagai macam
rintangan dan halangan, mulai dari semakin mahalnya alat dan bahan bengkel
juga bertambah canggihnya sistem mobil keluaran terbau, namun hal itu tidak
menjadi halangan, untuk memuaskan pelanggan dan menjawab tantangan
zaman JTC Motor selalu inovatif mengimbangi perkembangan tersebut

4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai salah satu bengkel Mobil yang menekankan segi kualitas dengan
berkomitmen untuk memberikan layanan dan solusi terbaik bagi pelanggan.
Komitmen itu tercermin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi
bengkel yang terpecaya.
2.2.1 Visi
Menjadikan usaha perbengkelan yg unggul dalam layanan dan kinerja
2.2.2 Misi
 Memastikan nilai bahaya dalam setiap kegiatan
 Memberikan layanan prima dan solusi yg bernilai tambah bagi setiap
konsumen
 Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan untuk berkarya dan
berprestasi.
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Pemilik Perusahaan

Edi Triadi

Bendahara

...........................

Mekanik I Mekanik II Mekanik III

Aris Sani Edi

Mekanik IV

Praktikan

5
2.4 Fasilitas dan Job Deskripsi Perusahaan
2.4.1 Fasilitas
 Ruang Bengkel
 Ruang Pekerja
 Gudang Alat
 Tempat Sholat
 Kamar Mandi Pekerja
 Ruang Tamu
 Ruang Manager
 Dll
2.4.2 Job Deskripsi Perusahaan
 Kepala Bengkel sebagai pimpinan yang bertanggung jawab
mengontrol pekerjaan mekanik. Dan menganalisa kejadian bila ada
hal-hal kerusakan yang jarang terjadi.
 Kepala Regu bertugas di bengkel yang berfungsi sebagai “Service
Advisor”. Mempunyai peran untuk menerima keluhan dari pengemudi
dan menentukan langkah perbaikan kendaraan tersebut serta
menyerahkan “work order” kepada mekanik yang tepat.
 Administrasi bengkel bertugas untuk membuat work order serta
laporan bulanan bengkel yang meliputi jumlah unit perbaikan selama 1
bulan, dan jumlah kendaraan “storing”.
 Mekanik Under Body Mempunyai tugas dan Tanggung Jawab
memperbaiki dan merawat kendaraan bagian bawah atau biasa disebut
chasis, seperti : penyetelan dan penggantian kanvas rem, penyetelan
dan penggantian kopling, dll.
 Mekanik TuneUp mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
perawatan Tune-Up Engine seperti stel klep, stel nozzle kendaraan
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
 Mekanik Listrik mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
perbaikan dan perawatan semua kelistrikan kendaraan seperti
mengganti bohlam, ganti dinamo alternator dan Motor Starter.

6
 Mekanik Ban mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
penggantian dan perawatan ban setiap kendaraan.
 Mekanik Per mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
penggantian dan perawatan system suspensi unit kendaraan.
 Mekanik Inspeksi mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
pengecekan seluruh komponen kendaraan sehingga kendaraan benar
laik untuk operasi dan bila ada kerusakan ketika dilakukan
pengecekan, maka kendaraan akan di serahkan kepada mekanik lain
untuk perbaikannya.
 Gudang / inventory bertugas mencatat pemakaian sparepart setiap
kendaraan yang melakukan penggantian sparepart. Juga bertugas
meminta sparepart ke gudang Jakarta bila stock di gudang cemerlang
habis.

2.5 Tata Tertib dan Sangsi Perusahaan


1. Tata Tertib
 Siswa PKL wajib datang dan pulang tepat waktu
 Memakai pakaian khusus saat berada di bengkel
 Selalu melapor kepada pembimbing perusahaan ketika ada keperluan
saat sedang dalam jam praktik bengkel
 Selalu menjaga nama baik sekolah dan perusahaan
 Mengisap rokok, narkoba, berbuat asusila ditempat Prakerin.
 Menerima tamu pribadi pada saat Prakerin .
 Menggunakan telepon/fasilitas milik perusahaan tanpa izin petugas.
 Pindah tempat Prakerin, kecuali atas ijin Penanggung Jawab Prakerin
2. Sangsi
 Pelanggaran tata tertib ini akan dikenakan sanksi - sanksi :
 Peringatan secara lisan.
 Peringatan tertulis.
 Pemberhentian sementara dari tempat Prakerin.
 Dikeluarkan dari tempat Prakerin.

7
8
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem Pendingin

Gambar 3.1 Sistem Radiator


(sumber:laskarsuzuki.com)

Sistem Pendingin adalah salah satu sistem kelengkapan yang terdapat pada
mesin kendaraan bermotor yang bertugas mempertahankan suhu kerja mesin
sehingga proses siklus kerja mesin dapat terus berlangsung.
Fungsi utama sistem pendingin:
 Mempercepat tercapainya suhu kerja mesin saat mesin dingin.
 Mempertahankan suhu kerja mesin antara 82⁰ - 99⁰ C.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi.
Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak
ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu
jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur
yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja
mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada
batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung
dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe
menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

9
3.2 Jenis Sistem Pendingin
Sistem pendingin pada mobil/motor ada dua macam :
1. Air Cooling (Pendingin Udara)

Gambar 3.2 Air Cooling


(sumber:laskarsuzuki.com)

Beberapa produsen mobil menerapkan system air cooling pada produknya,


misalnya produsen VW, tipe VW Beatle atau kodok dan VW Combi.
Keunggulan menggunakan pendingin udara adalah sebagai berikut:
 Tidak memerlukan air pendingin
 Ukuran mesin lebih kecil
 Ruangan mesin relative lebih kecil
Kelemahan menggunakan pendingin udara adalah sebagai berikut :
o Pada saat jalanan macet atau mobil sedang berhenti dengan mesin
hidup, menyebabkan pelepasan kalor berjalan lambat. Maka
temperatur mesin naik karena tidak adanya pasokan udara luar
padalorong udara.
o Untuk mengatasi hal tersebut biasanya mesin ditambah dengan
kipasangina elektrik.
o Suara mesin mobil dengan konsep pendingin udara cenderung
lebih kasar.
o Proses pendinginan pada mesin menggunakan pendingin udara
o Pada pendinginan udara, panas akan berpindah dari dalam ruang
bakar melalui kepala silinder, dinding silinder dan piston secara
konduksi. Selanjutnya yang melalui dinding dan kepala slinder,

10
panas akan berpindah melalui sirip-sririp (fins) dengan cara
konveksi ataupun radiasi di luar silinder.
2. Water Cooling (Pendingin Air)

Gambar 3.3 Pendingin Air


(sumber: (sumber:laskarsuzuki.com)

Adapun sirkulasi air dapat berupa 2 (dua) macam, yaitu:


a. Sirkulasi alamiah/Thermo-syphon
Pada sistem pendinginan air dengan sirkulasi alamiah, air pendingin
akan mengalir dengan sendirinya yang diakibatkan oleh perbedaan
massa jenis air yang telah panas dan air yang masih dingin, Agar air
yang panas dapat dingin, maka sebagai pembuang panas dipasangkan
radiator. Air yang berada dalam mantel air dipanaskan oleh hasil
pembakaran sehingga suhunya naik, sehingga massa jenisnya akan
turun dan air ini didesak ke atas oleh air yang masih dingin dari
radiator. Agar pembuangan panas dari radiator terjadi sebesar mungkin
maka pada sistem pendingin dilengkapi juga dengan kipas yang
berfungsi untuk mengalirkan udara pada radiator agar panas pada
radiator dapat dibuang atau diserap udara
b. Sirkulasi dengan tekanan
Pada sirkulasi dengan tekanan pada prinsipnya sama dengan sirkulasi
alam, tetapi untuk mempercepat terjadinya sirkulasi maka pada sistem
dipasang pompa air
Proses pendinginan pada mesin menggunakan pendingin air :

11
Pada pendinginan air secara alamiah, proses perpindahan
panas/pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang menurun
karena panas selanjutnya air akan berpindah secara alamiah
berdasarkan rapat massa sehingga terjadi sirkulasi alamiah untuk
pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan panas pada sistem
pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas akan
dibuang ke udara melalui sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air
dengan tekanan, sirkulasi akan dipercepat oleh putaran kipas pompa
sehingga sirkulasi air pada sistem ini akan lebih baik.

3.3 Komponen Sistem Pendingn Radiator


Sistem pendingin air terdiri dari Radiator, kipas pendingin, Thermostat,
saluran air, dan bagian bagian lain. Cairan pendingin mendinginkan mesin dan
pada saat yang sama bersirkulasi melalui Oil Cooler, dan Heater, menjaga agar
suhunya selalu sesuai.
 Radiator

Gambar 3.4 Radiator Avan


(sumber:laskarsuzuki.com)

berfungsi utk mendinginkan cairan pendingin yg telah menjadi panas


setelah melewati komponen mesin. Radiator terdiri dari tabung atas dan
bawah yang dihubungkan dengan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan
sekaligus mendinginkan air pendingin.
 Tutup Radiator

12
Gambar 3.5 Tutup Radiator Mega Carry
(sumber:laskarsuzuki.com)

radiator dilengkapi dengan tutup radiator yang bertekanan dan menutup


radiator dengan rapat. tutup radiator dilengkapi dengan 2 buah katup yaitu
katup vakum dan katup tekan. tutp radiator ini berfungsi untuk menaikkan
titik didih cairan pendingin dan menjaga agar volume air pendingin selalu
tetap.
 Thermostat

Gambar 3.6 Thermostat Mega Carry


(sumber:laskarsuzuki.com)

pada umumnya efesiensi kerja mesin akan maksimal jika suhu kerja mesin
pada 80-93 derajat celcius. Thermostat berfungsi untuk mempercepat
tercapainya suhu kerja mesin saat mesin masih dingin dan
mempertahankan mesin selalu pada suhu kerjanya. Thermostat dipasang
antara radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan silinder heat).
Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan panas,
dimana pada waktu dingin katup akan menutup dan pada waktu panas
katup akan membuka.

13
 Kipas pendingin

Gamba 3.7 Kipas Pendingin


(sumber:laskarsuzuki.com)

Radiator didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-
siripnya. Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukkup
untuk mendinginkan radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang
radiator dipasang kipas pendingin untuk membantu agar aliran udara
selalu cukup untuk mendinginkan radiator. Ada 2 jenis kipas yang sering
digunakan pada kendaraan yaitu kipas yang digerakan oleh motor listrik
dan kipas manual yang digerakan oleh poros engkel mesin itu sendiri
melalui talli kipas/V-belt.
 Tangki Cadangan(Reservoir Tank):Reservoir Tank dihubungkan ke
radiator melaui selang overflow. Reservoir Tank ini berfungsi untuk
menjaga agar volume air pendingin selalu stabil.
 Pompa Air(Water Pump): Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin
dengan tekanan. Pompa yang digunakan umumnya adalah type sentrifugal.
Pompa ini digerakan oleh poros engkel melalui tali kipas(v-belt).

14
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perancangan
Perancangan merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem,
mengetahui kekurangan dan kerusakan, dan menentukan kebutuhan dari
sistem yang akan dibangun di perbaiki. Dengan menganalisis prosedur sistem
maka setiap sistem yang akan dibangun dapat dievaluasi sehingga dapat dibuat
satu usulan untuk pengembangan sistem atau pembangunan sistem yang baru
Perancangan sistem dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses
implementasi yang diinginkan, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-
proses yang akan dilakukan teknisi. Sesuai dengan metode pendekatan yang
digunakan sebagai berikut:
1. Analisa
2. Persiapan Alat dan Bahan
3. Langkah Pembongkaran
4. Pemeriksaan dan Perbaikan
5. Langkah Pemasangan Kembali

4.2 Implementasi
1. Analisa
Saat pengemudi menginjak pedal rem master silinder menekan fluida
kemudian fluida meneruskan tekanan ke silinder roda kemudian menekan
sepatu rem yang akhirnya sepatu rem membawa kanvas rem dan menekan
tromol dan menimbulkan gesekan antara kanvas dan tromol gesekan
tersebut yang menyebabkan terjadi pengereman
Gangguan-gangguan:
Kanvas rem sudah tipis
2. Persiapan Alat dan Bahan
a. Keselamatan Kerja
 Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja

15
 Gunakan pakaian kerja
 Gunakan alat sesuai fungsinya
 Konsentrasi pada pekerjan
 Bersihkan apabila sudah beres
 Simpan baud-baud pada tempat yang memungkinkan seperti pada
wadah supaya tidak ada yang kurang waktu memasangkannya
kembali
b. Alat dan Bahan
Alat
 Kunci Pas/Ring
 Obeng (-) (+)
 Lap
 Sikat baja
 Solder
 Radiator Cup Tester
 Kompor
 Termometer
Bahan
3. Langkah Pemeriksaan
a. Siapkan SST (Special Service Tools)
b. Periksa Kapasitas air pendingin pada tangki cadangan (reservoir tank).

Gambar 4.1 Memeriksa Kapasitas Air Pendingin


(sumber:otomotifmobil.com)
c. Lepas tutup radiator.

Gambar 4.2 Melepas Tutup Radiator


(sumber:otomotifmobil.com)

d. Periksa tutup radiator dengan cara pasang tutup radiator pada radiator
cap tester(alat uji tutup radiator). Kemudian lakukan pemompaan dan
ukurlah tekanan pembukaan katup vakum. Tekanan pembukaan

16
standar :0,75 – 1,05 kg/cm2. Dan Tekanan pembukaan minimum : 0,6
kg/cm2 .
Gambar 4.2 Melepas Tutup Radiator
(sumber:otomotifmobil.com)
e. Periksa kebocoran pada radiator dengan cara Isilah radiator dengan
media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang
pengisian radiator. Kemudian pompalah radiator cap tester sampai
tekanan 1,2 kg/cm2, dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila
tekanan turun berarti ada kebocoran pada radiator atau pada komponen
radiator. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada, radiator, dan
pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran maka radiator dalam
keadaan normal.
f. Periksa pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan bawah
dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti.
g. Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat
saluran air dengan menggunakan obeng pipih.

Gambar 4.3 Sirip Radiator


(sumber:otomotifmobil.com)

h. Perhatikan saluran aliran air pendingin, terutama pada sambungan-


sambungan antara radiator dengan radiator hose, antara pompa dengan
radiator hose dan beberapa bagian saluran air pendingin.
i. Jika ditemukan kebocoran pada radiator hose maka perlu dilakukan
penggantian, dan atau jika kebocoran terjadi pada sekitar sambungan
maka perlu di kencangkan klem-klem penguncinya.

17
j. Periksa termostat, lepas saluran air keluar (selang karet atas).
Kemudian lepas tutup rumah termostat, menggunakan kunci ring
kemudian keluarkan termostat dari tempatnya.

Gambar 4.4 Thermostat


(sumber:otomotifmobil.com)

k. Ikat termostat dengan benang, kemudian celupkan termostat ke dalam


air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur
pembukaan katup menggunakan termometer. Temperatur pembukaan
katup : 80° - 90° C. Jika tempera-tur pembukaan katup tidak sesuai
dengan spesifikasi, termostat perlu diganti.

4. Perbaikan ( Penggantian Air Radiator)


Bahan
a. Coolant ( air radiator )
b. Peralatan
c. Tang
d. Lap
Langkah pembongkaran
a. Buka cap mesin
b. Buka tutup air radiator bagian atas dengan menggunakan lap
c. Buka tutup pembuangan air radiator dengan menggunakan tang
d. Tunggu sampai airnya habis
Langkah pemasangan dan penggantian air radiator
a. Pasang kembali tutup pembuangan air radiator

18
b. Masukan air coolant ke radiator sampai penuh
c. Isi juga tangki cadangan air radiator sampai tanda full
d. Lalu tutup kembali tutup radiator
e. Jangan lupa tutup kembali cap mesin.

4.3 Pembahasan Prosedur Kerja


Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi.
Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak
ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu
jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur
yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja
mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada
batas temperatur kerja yang ideal.
Panas dilewatkan atau ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan silinder.
Panas yang diserap oleh air pendingin akan menyebabkan naiknya temperatur
air pendingin tersebut. Panas dari air ditransfer ke sirip radiator kemudian
panas tersebut disemburkan ke udara, air kemudian kembali ke mesin. Dasar
penggunaan/faktor yang menentukan tingkat pendinginan air adalah sebagai
berikut yaitu perbedaan temperatur antara air dan udara, perbandingan aliran
air, luas permukaan kisi-kisi radiator, perbandingan aliran udara Sistem
pendinginan air mempunyai keuntungan antara lain lebih aman, karena ruang
bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan adiktive dananti beku).
Cara kerja dari sistem pendinginan air adalah sebagai berikut :
Air pendingin dalam mantel pendingin yang menyelubungi silinder-silinder
dalam blok silinder dan kepala silinder akan menyerap panas yang dihasilkan
mesin saat beroperasi.
Mantel pendingin silinder berhubungan dengan tangki radiator bagian atas dan
mantel pendingin blok silinder berhubungan dengan tangki radiator bagian
bawah.
Air yang telah panas di dalam mantel dialirkan ke radiator untuk didinginkan.
Pendinginan dilakukan oleh udara yang mengalir melalui kisi-kisi radiator.

19
4.4 Temuan Masalah
Radiator menjadi perangkat penting dalam kendaraan. Fungsinya menjaga
temperatur mesin untuk tetap berada dalam suhu optimal untuk bekerja. Bagi
pemilik kendaraan yang kerap memeriksa air radiator, jika menemui air
radiator berubah warna menjadi coklat atau kekuningan, ini menandakan
terjadi masalah di sistem pendingin. Ini sering dialami oleh mobil yang
berumur di atas lima tahun. “Jika mendapati air radiator berubah warna, ini
menjadi tanda bahwa terdapat korosi pada sistem radiator. Perbaikan harus
segera di lakukan,” (mekanik Bengkel Sony auto service). Hal ini dapat terjadi
karena sistem pedingin tidak hanya berputar di tangki radiator saja namun
mengalir ke dalam mesin untuk mendinginkan. Korosi dapat terjadi pada
radiator, pipa water pump atau dari blok mesin sendiri. Supaya korosi tidak
menyebar terlalu parah, pemilik mobil dapat menguras air radiator secara
teratur. Penggunaan radiator flush yang banyak terdapat di pasaran juga dapat
dilakukan. “Selain itu hindari menggunakan air biasa dalam sistem radiator.
Ini bisa jadi penyebab saluran radiator mengalami korosi. Gunakan selalu
cairan pendingin yang direkomendasikan oleh pabrikan,”

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan berakhirnya kegiatan praktek kerja Industri (Prakerin), maka penulis
dapat menyimpulkan antara lain :
Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan
mesin, mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar
mesin pada temperatur kerja.
Umumnya sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air,
yang mana air merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin
kemudian air tersebut akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air,
pendinginan mesin juga dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke
arah mesin dan hembusan angin ketika mobil berjalan.

5.2 Saran
Setelah melakukan program prakerin, perkenankan saya menyampaikan saran-
saran saya, antara lain:
1. Untuk pihak sekolah
a. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca
melaksanakan program prakerin.
b. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan
kegiatan prakerin lebih semangat.
c. Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan dunia
usaha.
d. Mengajarkan etika di dunia usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat
usaha.
e. Selalu mengawasi siswa yang prakerin agar siswa yang
menyelewengkan bisa ditegur.

21
2. Untuk pihak industri
a. Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah
prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang
sebenarnya.
b. Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-
desakan dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan
bertambah banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
c. Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring
dengan perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah
banyak.
d. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa
membuktikan kemampuan yang dimilikinya.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://otomotifmobil.com/2014/10/cara-memperbaiki-radiator-mobil-bocor.html
(diakses Tgl 20 Okotober 2021 Pukul 19.00 WIB)

http://www.doktermobil.com/cara-memperbaiki-radiator-mobil-bocor/ (diakses
Tgl 20 Okotober 2021 Pukul 19.00 WIB)

https://www.kompasiana.com/aripndut/tips-darurat-mengatasi-radiator-
bocor_54f398e7745513a32b6c7ab0 (diakses Tgl 20 Okotober 2021 Pukul 19.00
WIB)

http://www.panduanmontir.com/tips-trik/penyebab-radiator-bocor (diakses Tgl 20


Okotober 2021 Pukul 19.00 WIB)
4.5

23
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat
gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-
siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan
kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas. Tujuan
lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas bagi
siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang
disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat
mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan
tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Pembimbing di JTC Motor yang telah bersedia menerima penulis
apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia
mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.

4.2 Saran
Setelah melakukan program prakerin, perkenankan saya menyampaikan saran-
saran saya, antara lain:
3. Untuk pihak sekolah
f. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca
melaksanakan program prakerin.
g. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan
kegiatan prakerin lebih semangat.

24
h. Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan dunia
usaha.
i. Mengajarkan etika di dunia usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat
usaha.
j. Selalu mengawasi siswa yang prakerin agar siswa yang
menyelewengkan bisa ditegur.

4. Untuk pihak industri


e. Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah
prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang
sebenarnya.
f. Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-
desakan dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan
bertambah banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
g. Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring
dengan perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah
banyak.
h. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa
membuktikan kemampuan yang dimilikinya..

25
DAFTAR PUSTAKA

http://www.Google.Co.Id/PT.Toyota-Astra-Motor.199/New-Step1./Engine-Tune -
up.info

http://www.Google.Co.Id//PT.Toyota-Astra-Motor.1986/New-step1./Pedoman-
Reparasi-Motor.info

http://fardanmugiar.blogspot.co.id/2015/02/tune-up-toyota-Avanza Type G Tahun


2007_12.html

26
LAMPIRAN

27
PROFIL PENULIS

Nama Siswa : Fahmi Ilham


Nomor Induk Siswa : 1019201752
Paket Keahlian : TKRO.
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 15 November 2003
Kelas/Tingkat : XII. B
Jenis Kelamin : Laki – laki
Golongan Darah :O
Alamat : Kp. Ciherang RT 009 RW 007
Desa Buniwangi Kec. Surade Kab. Sukabumi

Surade, 2021

FAHMI ILHAM

28
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKERIN

Anda mungkin juga menyukai