1. Pengertian
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh adanya perpindahan energi
panas ke dalam tubuh, baik melalui penghantaran panas langsung atau terkena radiasi
elektromagnetik misalnya tersengat panas terik matahari di pantai, tersengat listrik
dan lain-lain.
Klien dengan luka bakar sangatlah kompleks,membutuhkan pengkajian multi
sistem yang seksama dan penatalaksanaan melibatkan multidisiplin. Masalah yang
ditimbulkan oleh luka bakar bukan hanya masalah fisiologi tetapi dampak psikologis
akibat penutupan yang tidak sempurna merupakan masalah yang menyebabkan klien
mengalami gangguan konsep diri, gangguan body image depresi bahkan sampai ada
yang bunuh diri.
Tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh luka bakar sangat bergantung kepada
hal-hal sebagai berikut:
1) Keluasan luka bakar
2) Kedalaman luka bakar
3) Umur pasien (<4th, > 65 thàkematian)
4) Agen penyebab
5) Fraktur atau luka lain yang menyertai
6) Penyakit penyerta: DM,jantung,ginjal, TB
7) Obesitas
8) Adanya trauma inhalasi
Tidak semua klien luka bakar harus dirawat, indikasi untuk rawat adalah:
1) Luka Bakar Derajat II > 15% Dewasa
2) Luka Bakar Derajat II > 10% Anak / Geriatri
3) Luka Bakar Derajat III > 10% Dewasa
4) Luka Bakar Listrik / Kimia
5) Luka Bakar di daerah muka, tangan, genital, perineal
6) Luka Bakar dengan kelainan lain / trauma lain yang berat
2. Etiologi
Penyebab terjadinya luka bakar adalah :
1) Suhu panas ( api, uap, air )
2) Sehu dingin ( frost bite )
3) Sengatan listrik
4) Radiasi
5) Bahan kimia korosif asam kuat/ basa kuat
6) Sinar laser
1
3. Patofisiologi (Hudak & Gallo; 1997)
MK:
Biologis LUKA BAKAR Psikologis Gangguan
Konsep diri
Kurang
pengetahuan
Pada Wajah Di ruang tertutup Kerusakan kulit Anxietas
Gangguan sirkulasi
makro
2
4. Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar
Kadar Na+ direabsorbsi oleh Defisit sodium. Kehilangan Na+ Defisit sodium.
sodium/natriu ginjal, tapi melalui diuresis
m. kehilangan Na+ (normal kembali
melalui eksudat dan setelah 1
tertahan dalam cairan minggu).
oedem.
3
Keseimbanga Katabolisme jaringan, Keseimbangan Katabolisme Keseimbangan
n nitrogen. kehilangan protein nitrogen jaringan, nitrogen negatif.
dalam jaringan, lebih negatif. kehilangan
banyak kehilangan protein,
dari masukan. immobilitas.
Respon stres. Terjadi karena Aliran darah Terjadi karena Stres karena
trauma, peningkatan renal sifat cidera luka.
produksi cortison. berkurang. berlangsung lama
dan terancam
psikologi pribadi.
4
cortison.
5
akan sembuh 1-2 minggu dengan pembentukan jaringan parut minimal .Bila
luka bakar lebih dalam maka penyembuhan akan lebih lama 2 mg sampai 4
minggu. Sembuh 3 sampai 35 hari. Tetapi akan meninggalkan jaringan parut.
6
6. Penatalaksanaan Luka Bakar
Cara pemberian cairannya adalah dalam 8 jam pertama diberikan ½ dari hasil
perhitungan di atas dengan formula Baxter.Sisanya 16 jam berikutnya adalah
½ dari sisa perhitungan diatas.
Pasang kateter uretra untuk monitoring out put
Pemberian obat Anti Tetanus
Pemberian antibiotikgrade II,III resiko tinggi infeksisepsis
3) Luka bakar derajat III
Cuci NaCl 500 cc + Savlon 5 cc
Debridement tiap hari
Dermazin® / Burnazin®
(Silver Sulfadiazin) tiap hari
K/P Escharectomy + Skin Graft
Penananganan Dasar Luka Bakar dengan metoda TIME untuk luka bakar
TIME
Tissue non-viable Bila ada jaringan nekrotik maka dilakukan debridemen, atau
or deficient (T) pemberian enzyme untuk proteolitik sehingga secara autolisis
luka akan mengangkat sendiri jaringan nekrotik tanpa perlu
pembedahan. Kecuali beberapa memerlukan tindakan operasi.
Dari produk Smith & Nephiew mengeluarkan obat GLADASE
untuk enzimatik debridemen.
Infeksi atau Selama kulit terbuka, maka kuman mudah sekali masuk melalui
inflamasi (I) kulit terbuka. Oleh karena itu diperlukan obat topical yang
berbahan antiseptic seperti cream sulfadiazide, burnazine, dari
Smith&Nefhiew mengeluarkan produk ACTICOAT Burn
dressing
Moisture (M) Akibat adanya jaringan yang mengalami edema menyebabkan
diproduksinya eksudat dalam jumlah banyak. Oleh karena itu
dari Smith & Nefhiew mengeluarkan produk wound dressing
yang disebut EXUDRY untuk menjaga kelembaban dan
7
penyerapan eksudat yang lebih baik.
Edge of wound, Untuk merangsang pertumbuhan epitelisasi dan froliferasi
non advancing or fibroblast dipercepat dengan penggunaan TRANSCYTE, berupa
underminded (E) polimer membrane yang sifatnya mirip dengan komposisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan granulasi.
1) Bio Data
Dilihat usia klien <4th, > 65 th mempunyai resiko lebih
beratkematian
Pekerjaan kaitan dengan resiko terjadinya pemaparan udara
panasdehidrasi,heat stroke, bekerja di pom bensin,mudah kebakaran
2) Riwayat Penyakit
Keluhan utama PQRST,pendekatan konsep Gadar (ABC)
Untuk menentukan agen penyebab luka bakar, derajat grading luka
bakar (tingkat II terasa sangat nyeri,tingkat III tidak terasa nyeri
karena saraf rusak)
Untuk mengetahui lokasi yang berbahaya akibat luka bakar terutama
daerah leher, hidung (bila ada bulu hidung terbakar harus dipikirkan
resiko terjadi udema larynx).
Adanya haus merupakan tanda dehidrasi.
Kadang bila kasus berat klien bisa tidak sadar.
3) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda vital
Adanya hipotensi,tachicarditanda-tanda hipovolemik
Shock bisa terjadiawalnya hipertensi disusul kemudian terjadi
hipotensi.Penyebabnya bisa karena hipovolemik (penguapan cairan
akibat panas),neurogenik (kesakitan luar biasa)peningkatan dan
penurunan dipengaruhi oleh sistem renin angiotensin di ginjal.
Pemeriksaan Head to Toe
Dilakukan setelah tahapan ABC tehnik diatasi.
Untuk mengetahui luas dan kedalaman (derajat) luka bakar.
Mengidentifikasi adakah trauma inhalasi mengisap panas (bisa
udema larynx)
Mengidentifikasi luka circumferential di daerah dadapembentukan
scar tissue yang mengeras mengakibatkan kesulitan bernafas,
kompartemen sindromkeadaan akut darurat pernafasan
Dampak luka bakar terhadap sistem tubuh yang lain.
4) Aspek psiko sosial spiritual
Kecemasan klien dan keluarga, ketakutan akan kehilangan,
kematiankonsep loss and grieving
Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan tindakan medik dan
perawatanpasien di isolasi,dirawat di unit khusus luka bakar(ICU)
Perubahan body image,konsep diri kecacatan
8
Masalah Keperawatan Klien dengan Luka Bakar
1. Masalah oksigenisasi
Gangguan ventilasi luka bakar inhalasi,luka bakar melingkar
di daerah dada
Gangguan difusiudema paru akibat
hipoalbumin,peningkatan permeabilitas membran kapiler di
paru
Ganguan transportasi oksigen akibat kehilangan
cairan,dehidrasi berat, anemia
3. Masalah nutrisi
Terjadi katabolisma proteinkehilangan albumin dan globulin
plasma udema dan penurunan daya tahan tubuh
4. Masalah Eliminasi
Untuk monitoring cairan biasanya dilakukan
kateterisasikateter merupakan benda asingtempat
berkembangbiaknya kumanresiko infeksi saluran kemih
5. Kenyamanan
Nyeriterutama luka bakar grade II, ujung-ujung saraf
terbuka,banyaknya jaringan rusak keluar mediator
kimiamerangsang nosi septor nyeriterkena angin saja
sakit
Febrisproses infeksi sistemik
6. Infeksi
Resiko tinggi terjadi infeksikerusakan jaringan luas,luka
terbuka,kekurangan globulin,penurunan daya tahan tubuh
Resiko penyebaran infeksi bisa sepsis, bisa tetanus bila
kumkan anaerob
9
7. Kehilangan rasa aman/masalah psikologis
Kecemasan klien dan keluarga
Ancaman kematian,kehilangan fungsi,kecacatan
Gangguan konsep diri,gangguan body image
Perubahan peran dalam keluarga
Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan
Marilynn E. Doenges dalam Nursing care plans, Guidelines for planning and
documenting patient care mengemukakan beberapa Diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1 Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
obtruksi trakeabronkial;edema mukosa dan hilangnya kerja silia. Luka
bakar daerah leher; kompresi jalan nafas thorak dan dada atau keterdatasan
pengembangan dada.
2 Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
Kehilangan cairan melalui rute abnormal. Peningkatan kebutuhan : status
hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Kehilangan perdarahan.
3 Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi
asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar
sirkumfisial dari dada atau leher.
4 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pertahanan primer tidak
adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Pertahanan
sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan respons inflamasi.
5 Nyeri berhubungan dengan Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan
edema. Manifulasi jaringan cidera contoh debridemen luka.
6 Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan, perubahan/disfungsi
neurovaskuler perifer berhubungan dengan Penurunan/interupsi aliran
darah arterial/vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas dengan edema.
7 Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
status hipermetabolik (sebanyak 50 % - 60% lebih besar dari proporsi
normal pada cedera berat) atau katabolisme protein.
8 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
10
neuromuskuler, nyeri/tak nyaman, penurunan kekuatan dan tahanan.
9 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Trauma : kerusakan
permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit (parsial/luka bakar dalam).
10 Gangguan citra tubuh (penampilan peran) berhubungan dengan krisis
situasi; kejadian traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan nyeri.
11 Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan Salah interpretasi informasi Tidak
mengenal sumber informasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition.
J.B. Lippincott Campany. Philadelpia. Hal. 1293 – 1328.
Doenges M.E. (1989). Nursing Care Plan. Guidlines for Planning Patient Care (2 nd
ed ). F.A. Davis Company. Philadelpia.
12