SOAL
UJIAN AKHIR SEMESTER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Jalan Tuparev No. 70 A Cirebon Telp. 0231-209608
www.umcirebon.ac.id
\
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
HARI/ TANGGAL FEBRUARI 2021
DOSEN PENGAMPU FAKHRI FAJRIN KURNIAWAN, M.Pd.
SEMESTER I (SATU) (EKSTENSI)
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
WAKTU 90 MENIT
SIFAT CLOSE BOOK
Jawaban:
Menyusun sebuah instrumen penelitian merupakan salah satu step terpenting dalam
penelitian ilmiah, biasanya penyusunan instrumen penelitian ini dilakukan ketika
peneliti telah selesai menentukan desain dan metode penelitian yang digunakan untuk
mencari jawaban dari fenomena yang terjadi.
Di sisi lain, sebuah instrumen penelitian juga terkait dengan kualitas data yang akan
digunakan, maksudnya bahwa jika peneliti dapat merumuskan sebuah instrumen yang
bagus, maka bisa dipastikan data yang terkumpul juga akan berkualitas.
Sebaliknya, tanpa sebuah instrumen yang tepat maka sebuah penelitian dapat terancam
gagal atau jikapun berhasil, maka data yang terkumpul merupakan data yang bias yang
dihasilkan dari instrumen yang tidak mampu mengukur sebuah fenomena dengan
akurat
2. Dalam klasifikasi penelitian, salah satunya adalah metode penelitian. Sebutkan macam-
macam metode penelitian! (15 point)
Jawaban:
a. Metode Penelitian Kualitataif
• Metode Etnografi
• Metode Studi Kasus
• Metode Fenomenologi
• Metode Grounded Theory
b. Metode Kuantitatif
• Metode Deskriptif-Kuantitatif
• Metode Korelasional
• Metode Kuasi Eksperimental
• Metode Ekperimental
c. Metode Campuran
3. Langkah awal dalam membuat skripsi adalah menyusun proposal penelitian. Jelaskan
apa saja kerangka penyusunan dalam membuat proposal penelitian! (15 point)
Jawaban:
Berikut Kerangka pada Proposal:
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
• Review Literatur
• Batasan Konseptual
• Kerangka Teori/Hipotesis
BAB III METODOLOGI
• Metode Penelitian
• Teknik Pengumpulan Data
• Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. Dalam membuat proposal penelitian, harus memahami etika penelitian. Sebutkan dan
jelasakan 3 (tiga) prinsip utama etika riset atau penelitian yang perlu dipahami dan
diterapkan oleh peneliti! (18 point)
Jawaban:
1. Menghormati Orang (respect for person)
2. Manfaat (Beneficence)
3. Tidak membahayakan Subyek penelitian (non maleficence)
4. Keadilan (Justice)
5. Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia.
Masalah etika apa yang harus diperhatikan dalam penelitian keperawatan tersebut? (18
point)
Jawaban
Permasalahan yang sering dihadapi
1. Masalah Fisik
Keselamatan dan keamanan subyek penelitian , karena efektivitas yang belum
diketahui / diuji, ESO yang belum diketahui, efek akibat riset obat
2. Masalah psiokologis
Rasa cemas dan malu (misalnya ditanyakan hubungan intim pada pasien
HIV/AIDS)
3. Masalah Sosial
Apabilsa subyek tiidak mendapat pengamanan dari segi kerahasiaan... (diisolasi
oleh masyarakat ,bahkan kehilangan pekerjaan)
6. Buatlah latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian teori, dan
metode penelitian pada bidang keperawatan yang anda kuasai! (20 point)
Jawaban:
Dari hasil penelitian sebelumnya yaitu dari Suhardi (2020) dengan judul
”HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TB PARU
DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI WILAYAH
PUSKESMAS PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG 2020” Terdapat
hubungan yang bermakna secara statistik antara pengetahuan pasien TB paru
dengan perilaku pencegahan penularan TB paru di wilayah Puskesmas Pringsurat
Kabupaten Temanggung dengan nilai p = 0,042 < 0,05 dengan kekuatan hubungan
lemah ( C = 0,376 ) namun secara statistik bermakna ( p = 0,40 ) Ada hubungan
yang bermakna secara statistik antara sikap pasien TB paru dengan perilaku
pencegahan penularan TB paru di wilayah Puskesmas Pringsurat Kabupaten
Temanggung dengan nilai p = 0,032 < 0,05 dengan kekuatan hubungan lemah ( C =
0,368 ) namun secara statistik bermakna ( p = 0,40 )
Penyakit Tuberkulosis paru (TB paru) telah menginfeksi sepertiga dari
jumlah penduduk dunia. Sembilan juta orang jatuh sakit setiap tahunnya bahkan dua
juta di antaranya meninggal dunia karena penyakit TB paru. Indonesia tercatat
sebagai negara yang memberikan kontribusi penderita TB Paru nomor tiga terbesar
di dunia setelah India dan Cina, yaitu terdapat 234.000 orang kasus baru BTA
positif, dan setiap hari sekitar 300 orang meninggal karena penyakit ini. (WHO,
2020)
Di negara berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit
yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB
berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di
dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih
banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). WHO
mencanangkan keadaan darurat global untuk penyakit TB pada tahun 1993 karena
diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman
TB. (www.infeksi.com, 2021)
Di Jawa Barat, tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah
penyakit jantung dan sirkulasi darah. Pada Tahun 2006 penderita TB Paru yang
telah ditemukan dan diobati sebanyak 53.695 kasus, sekitar 30.515 kasus atau 57%
kasus TB Paru yang ditemukan dan diobati adalah kasus baru TB paru dengan BTA
positif (Dinkes Jawa Barat, 2007).
Tabel 1. Data keadaan morbiditas pasien TB paru BTA (+) dan BTA (-) Rawat Inap
RSP Provinsi Jawa Barat, tahun 2020
Menurut
Menurut golongan umur
Sex
Diagnosi
28hr 15- 25- 45- Jml
s 1-4 5-14 65+
- <1 24 44 64 Lk Pr
thn thn thn
thn thn thn thn
Tb Paru
4 68 185 194 67 331 187 518
BTA +
TB Paru
7 70 176 186 91 342 188 530
BTA -
(Rekam Medik RSP Provinsi Jawa Barat Cirebon, 2021).
TINJAUAN TEORI
2.1.2 Penyebab
Kuman penyebab penyakit Tuberkulosis ditemukan pertama kali
oleh Robert Koch pada tahun 1882. Kuman yang menyebabkan tuberkulosis
pada manusia adalah Mycobacterium Tuberculose, Mycobacterium
africanum, dan Mycobacterium Bovis kuman tersebut menyerang paru-paru.
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang mengenai jaringan
paru disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculose, penyakit ini
tergolong penyakit air borne infection (Aditama, 1999). Berdasarkan
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, dijelaskan bahwa sumber
penularan adalah penderita Tuberkulosis paru yang di dalam dahaknya
berdasarkan pemeriksaan mikroskopis ditemukan kuman Tuberkulosis atau
Basil Tahan Asam (BTA). Basil Tuberkulosis memiliki sifat khas, diantaranya
adalah : berukur sangat kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop
dengan panjang 1 – 4 mikron serta lebar antara 0,3 – 0,6 mikron. Berbentuk
batang, mempunyai sifat tahan asam (BTA), artinya bila basil ini diwarnai,
warna tersebut tidak akan luntur oleh bahan kimia yang bersifat asam. Proses
berkembang biak basil ini dengan cara melakukan pembelahan diri
membutuhkan waktu 14 – 20 jam. Lingkungan hidup optimal pada suhu 37° C
dan kelembaban 70%. Kuman ini mati oleh sinar matahari (ultra violet)
langsung 5 – 10 menit. (Depkes, 2002)
2.1.3 Klasifikasi
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang paru, tidak
termasuk pleura. Tuberkulosis paru merupakan bentuk yang paling sering
dijumpai yaitu sekitar 80% dari semua pasien TB paru. Jenis ini merupakan
satu-satunya bentuk Tuberkulosis yang mudah menular. Berdasarkan
pemeriksaan dahak, Tuberkulosis paru dikelompokan menjadi dua jenis
(Depkes, 2002), yaitu :
2.1.3.1 Tuberkulosis paru BTA positif
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak sewaktu, pagi, sewaktu
(SPS) hasilnya BTA positif. Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA
(+) dan foto rontgen dada menunjukan tuberkulosis aktif.
2.1.3.2 Tuberkulosis paru BTA negatif
Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasil BTA (-) dan foto rontgen
dada menunjukan gambaran tuberkulosis aktif. Tuberkulosis paru
BTA (-) rontgen positif dikelompokan berdasarkan tingkat keparahan
penyakitnya, yaitu berat dan ringan. Adapun katagori TB eksternal
2.1.4 Gejala
2.1.4.1 Gejala utama
Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih.
2.1.4.2 Gejala tambahan, yang sering di jumpai :
2.1.4.2.1 Dahak bercampur darah
2.1.4.2.2 Batuk darah
2.1.4.2.3 Sesak nafas dan rasa nyeri dada
2.1.4.2.4 Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun,
rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam
walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari
sebulan. (Depkes, 2002)
2.1.5 Penularan
Sumber penularan tuberkulosis adalah penderita TB paru BTA (Basil
Tahan Asam) positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang
mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa
jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
pernafasan. Setelah kuman TBC tersebut masuk ke dalam tubuh menusia
melalui pernafasan, kuman TBC tersebut dapat menyebar dari paru kebagian
tubuh lainnya, melalui system peredaran darah, sistem saluran limpe, saluran
nafas, atau penyebaran langsung kebagian tubuh-tubuh lainnya.
METODE PENELITIAN
UMC/LPPLT/F/04.01
Dibuat : Diperiksa : Disetujui :
Dosen Pengampu Kaprodi Dekan
Fakhri Fajrin Kurniawan, M.Pd. Ns. Asep Novi TF., M.Kep Uus Husni M., S.Kp., M.Si.