BAB II
TINJAUAN TEORI
1. DEFINISI
Dialisis merupakan suatu proses yang di gunakan untuk mengeluarkan cairan dan
produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.
sampai fungsi ginjal pulih kembali. Metode terapi mencakup hemodialisis, hemofiltrasi
Pada dialisis molekul solut berdifusi lewat membran semipermeabel dengan cara
mengalir dari sisis cairan yang lebih pekat (konsentarsi solut lebih tinggi) ke cairan yang
lebih encer (kondisi solut yang lebih rendah). airan mengalir lewat membran
semipermeabel dengan cara osmosis atau ultrafiltrasi (aplikasi tekanan e!sternal pada
membran) pada hemodialisis membran merupakan bagian dari dialeser atau ginjal
artifisial. Pada perritoneal dialisis, merupakan peritoneum atau lapisan dinding abdomen
dan air dari darah pasien melewati membran semipermeabel (diali&er) ke dalam dialisat.
Diali&er juga dapat dipergunakan untuk memindahkan sebagian besar 'olume cairan.
keseimbangan cairan dan elektrolit yang normal, mengendalikan asam dan basa, dan
selulosa atau bahan sintetik. /kuran poripori membrane memungkinkan difusi &at
dengan berat molekul rendah seperti urea, kreatinin, dan asam urat berdifusi. Molekul air
juga sangat kecil dan bergerak bebas melalui membran, tetapi kebanyakan protein
plasma, bakteri dan sel darah terlalu besar untuk melewati poripori membrane.
2. EPIDEMIOLOGI
dapatdilaksanakan di banyak rumah sakit rujukan. 2ualitas hidup yang diperoleh cukup
4egara dengantingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi.5aat ini jumlah penderita
gagal ginjalmencapai 3611 orang. Dari jumlah itu banyak penderita yang meninggal
dunia akibat tidakmampu berobat atau cuci darah (hemodialisis) karena biaya yang
sangat mahal.
3. ETIOLOGI
emodialisa dilakukan kerena pasien menderita gagal ginjal akut dan kronik
berat, kelebihan cairan yang tidak responsi'e dengan diuretic, asidosis yang tidak bisa
4. PATOFISIOLOGI
7injal adalah organ penting bagi hidup manusia yang mempunyai fungsi utama
untuk menyaring 8 membersihkan darah. 7angguan pada ginjal bisa terjadi karena sebab
primer ataupun sebab sekunder dari penyakit lain. 7angguan pada ginjal dapat
menyebabkan terjadinya gagal ginjal atau kegagalan fungsi ginjal dalam menyaring 8
membersihkan darah. Penyebab gagal ginjal dapat dibedakan menjadi gagal ginjal akut
maupun gagal ginjal kronik. Dialisis merupakan salah satu modalitas pada penanganan
pasien dengan gagal ginjal, namun tidak semua gagal ginjal memerlukan dialisis. Dialisis
sering tidak diperlukan pada pasien dengan gagal ginjal akut yang tidak terkomplikasi,
atau bisa juga dilakukan han ya untuk indikasi tunggal seperti hiperkalemia. 9aktorfaktor
yang harus dipertimbangkan sebelum melalui hemodialisis pada pasien gagal ginjal
kronik terdiri dari keadaan penyakit penyerta dan kebiasaan pasien. "aktu untuk terapi
ketika bersihan kreatin menurun dibawah #1 ml8mnt, yang biasanya sebanding dengan
kadar kreatinin serum #1 mge8d* namun demikian yang lebih penting dari nilai
5. TUJUAN
Menurut a'ens dan Terra (:116) tujuan dari pengobatan hemodialisa antara lain
metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang
lain.
- = 6 jam dan dilakukan - kali seminggu. Pada akhir inter'al : = - hari diantara
hemodialisa, keseimbangan garam, air, dan p sudah tidak n ormal lagi. emodialisa ikut
berperan menyebabkan anemia karena sebagian sel darah merah rusak dalam proses
hemodialisa.
6. PRINSIP PRINSIP YANG MENDASARI HEMODIALIASIS
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengambil &at&at nitrogen toksik dari dalam
darah dan mengeluarkan air yang berlebihan. Pada hemodialisis aliran darah yang penuh
dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke tempat darah tersebut
dibersihkan dan kemudian di kembalikan lagi ke tubuh pasien. ?da tiga prinsip yang
Toksin dan &at limbah di dalam darah di keluarkan melalui proses difusi dengan
cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi lebih tinggi ke cairan dialisis dengan
?ir yang berlebihan di keluarkan dari dalam tubuh di keluarkan melalui proses
dengan kata lain bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien) ke
dikenal sebagai ultrafiltasi pada mesin dialis. Tekanan negatif diterapkan pada alat
fasilitasi pengeluaran air. 2arena pasien tidak dapat mengekresikan air, kekuatan ini di
7. KOMPONEN HEMODIALISA
5uatu alat yang digunakan untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, bila
fungsi kedua ginjal sudah tidak memadai lagi, mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit, mengeluarkan racunracun atau toksin yang merupakan komplikasi dari 7agal
7injal. 5edangkan fungsi hormonal8 endokrin tidak dapat diambil alih oleh ginjal buatan.
Dengan demikian ginjal buatan hanya berfungsi sekitar %11 @ saja dari ginjal alami
yang normal.
a. ParallerPlate Diyali&er
7injal pertama kali ditemukan dan sudah tidak dipakai lagi, karena darah
dalam ginjal ini sangat banyak sekitar #111 cc, disamping cara menyiapkannya sangat
b. oil Dialy&er
7injal buatan yang sudah lama dan sekarang sudah jarang dipakai karena
'olume darah dalam ginjal buatan ini banyak sekitar -11 cc, sehingga bila terjadi
kebocoran pada ginjal buatan darah yang terbuang banyak. 7injal ini juga
memerlukan mesin khusus, cara menyiapkannya juga memerlukan waktu yang lama.
7injal buatan yang sangat banyak saat ini karena 'olume darah dalam ginjal
buatan sangat sedikit sekitar A11 cc, disamping cara menyiapkannya mudah dan
cepat.
2. Diai*a)
?dalah cairan yang terdiri dari air, elektrolit dan &at&at lain supaya mempunyai
a. +atch <ecirculating
airan dialisat pekat dicampur air yang sudah diolah dengan perbandingan #
ampir sama dengan cara batch recirculating hanya sebagian langsung buang.
?ir yang sudah diolah dan dialisat pekat dicampus secara konstan oleh
cairan yang sudah dicampur tersebut dialirkan keginjal buatan secara langsung dan
3. A*#*a*(a$H#-iai*i*
/ntukmelakukanhemodialisisintermitenjangkapanjang,
makaperluadajalanmasukkedalamsistem 'ascular
ml8menit.Teknikakses'askulardiklasifikasikansebagaiberikut
#. ?ksesaskuler;ksternal (sementara)
a. Pirauarterio'enosa (?)
atausistemkanuladiciptakandenganmenempatkanujungkanuladariteflondalamarteri
kanuladihubungkandenganselangkaretsilikondansuatusambunganteflon yang
melengkapipirau.
b. 2ateter 'ena
femoralisseringdipakaipadakasusgagalginjalakutbiladiperlukanakses'askularseme
Terdapatduatipekateterdialisisfemoralis.
untukmengeluarkandarahmenujualatdialisisdansatulagiuntukmengembalikandarah
hematoma, daninfeksi.
c. 2ateter 'ena
subkla'iasemakinbanyakdipakaisebagaialatakses'askularkarenapemasangan yang
subkla'iadapatdigunakansampaiempatminggusedangkankateter 'ena
a. 9istula
pembuluh darah). 5egmenarteri fistula diganakan untuk aliran darah arteri dan
segmen 'ena digunakan untuk memasukan kembali (reinfus) darah yang sudah
kesulitanhemostatispascadialisis, daniskemiapadatangan.
b. Tandur
sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit sepotong pembuluh arteri atau
'ena dari sapi, material 7oreTe! (heterograft) atau tandur 'ena safena dari
pasien sendiri. +iasanya tandur tersebut dibuat bila pembuluh darah pasien sendiri
tidak cocok untuk dijadikan fistula.Tandur biasanya dipasang pada lengan bawah,
lengan atas atau paha bagian atas. Pasien dengan sistem 'askuler yang terganggu,
2005: 975)
. INDIKASI
:. 7agal ginjal kronik, bila laju filtrasi gromelurus kurang dari 6 ml8menit
. 5indrom epatorenal
$. 9luid o'erload
#. Perikarditis
3. /remic +leeding
. KONTRA INDIKASI
Menurut Thiser dan "ilco! (#$$%) kontra indikasi dari hemodialisa adalah
hipotensi yang tidak responsif terhadap presor, penyakit stadium terminal, dan sindrom
otak organik. 5edangkan menurut P;<4;9<0 (:11-) kontra indikasi dari hemodialisa
adalah tidak mungkin didapatkan akses 'askuler pada hemodialisa, akses 'askuler sulit,
sirosis hati lanjut dengan ensefalopati dan keganasan lanjut (P;<4;9<0, :11-).
terlalutinggimenyebabkanhemodialisissel
seldarahmerahsehinggakemungkinanpenderitaakanmeninggal.
1. PENATALAKSANAAN PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS JANGKA8
PANJANG
Di#) -a& a*aa/ 9ai$a&. Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang
menjalani hemodialisis mengingat adanya efek uremia. ?pabila ginjal yang rusak tidak
mampu mengeksresikan produk akhir metabolisme, substansi yang bersifat asam ini ak an
menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun atau toksik. 7ejala yang
terjadi akibat penumpukan tersebut secara kolektif dikenal sebagaigejala uremik dan
akan mempengaruhi setiap sistem tubuh. *ebih banyak toksin yang menumpuk, lebih
berat gejala yang timbul. Diet rend protein akan mengurangi penumpukan limbah
nitrogen dan dengan demikian meminimalkan gejala. Penumpukan cairan juga dapat
terjadi dan dapat mengakibatkan gagal jantung kongestif serta edema paru. Dengan
demikian, pembatasan cairan juga merupakan bagian dengan resep diet untuk pasien ini.
asupan protein, natrium, kalium dan cairan. +erkaitan dengan pembatasan protein, maka
protein dari makanan harus memiliki nilai biologis yang tinggi dan tersusun dari asam
amino esensial untuk mencegah penggunaan protein yang buruk serta mempertahankan
keseimbangan nitrogen yang positif. ontoh protein dengan nilai biologis yang tinggi
Dampak Diet Rendah Prtein!Diet yang bersifat membatasi akan merubah gaya
hidup dan dirasakan pasien sebagai gangguan serta tidak disukai bagi banyak penderita
gagal ginjal kronis. 2arena makanan dan minuman merupakan aspek penting dalam
sosialisasi, pasien sering merasa disingkirkan ketika berada bersama orangorang lain
karena hanya ada beberapa pilihan makanan saja yang tersedia baginya. Gika pembatasan
ini dibiasakan, komplikasi yang dapat membawa kematian seperti hiperkalemia dan
kadar obatobat ini dalam darah dan jaringan dapat dipertahankan tanpa menimbulkan
akumulasi toksik.
+eberapa obat akan dikeluarkan dari darah pada saat dialisis oleh karena itu,
penyesuaian dosis oleh dokter mungkin diperlukan. Hbatobat yang terikat dengan
protein tidak akan dikeluarkan selama dialisis. Pengeluaran metabolit obat yang lain
bergantung pada berat dan ukuran molekulnya. ?pabila seorang pasien menjalani dialisis,
semua jenis obat dan dosisnya harus die'aluasi dengan cermat. Pasien harus mengetahui
kapan minum obat dan kapan menundanya. 5ebagai contoh, jika obat antihipertensi
diminum pada hari yang sama dengan saat menjalani hemodialisis, efek hipotensi dapat
terjadi selama hemodialisis dan menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Menurut Tisher dan "ilco! (#$$%) serta a'ens dan Terra (:116) selama tindakan
a. 2ram otot
2ram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya hemodialisa
sampai mendekati waktu berakhirnya hemodialisa. 2ram otot seringkali terjadi pada
b. ipotensi
c. ?ritmia
magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepat berpengaruh terhadap aritmia
osmolosmol lain dari otak dan bersihan urea yang kurang cepat dibandingkan dari
kompartemen ini. 7radien osmotik ini menyebabkan perpindahan air ke dalam otak
yang menyebabkan oedem serebri. 5indrom ini tidak la&im dan biasanya terjadi pada
e. ipoksemia
ipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitor pada
f. Perdarahan
g. 7anguan pencernaan
7angguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yang disebabkan
i. Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidak
1. PENGKAJIAN
a. K#(/a& ()aa
a. 5indrom uremia
f. ipertensi
Tandatanda dan gejala uremia yang mengenai system tubuh (mual, muntah,
200$: $%9&)
9. Ri;a!a) +a)8+a)a&
Pasien yang menjalani dialisis, semua jenis obat dan dosisnya harus die'aluasi
dengan cermat. Terapi antihipertensi, yang sering merupakan bagian dari susunan
terapi dialysis, merupakan salah satu contoh di mana komunikasi, pendidikan dan
e'aluasi dapat memberikan hasil yang berbeda. Pasien harus mengetahui kapan
minum obat dan kapan menundanya. 5ebagai contoh, obat antihipertensi diminum
pada hari yang sama dengan saat menjalani hemodialisis, efek hipotensi dapat terjadi
-. P*i*,i$i)(a
Penderita hemodialisis jangka panjang sering merasa kuatir akan kondisi penyakitnya
Prosedur kecemasan merupakan hal yang paling sering dialami pasien yang pertama
4utrisi pasien dengan hemodialisis harus diet ketat dan pembatasan cairan
?kti'itas dialisis menyebabkan perubahan gaya hidup pada keluarga. "aktu yang
diperlukan untuk terapi dialisis akan mengurangi waktu yang tersedia untuk
melakukan akti'itas sosial dan dapat menciptakan konflik, frustasi. 2arena waktu
TT 5ebelum dilakukan prosedur hemodialisis biasanya denyut n adi dan tekanan
darah diatas rentang normal. 2ondisi ini harus di uk ur kembali pada saat prosedur
selesai dengan membandingkan hasil pra dan sesudah prosedur.(uttain, 20$$: 2*&)
Manifestasi klinik
a. 2ulit kulit kekuningan, pucat, kering dan bersisik, pruritus atau gatal
gatal
i. ematologi perdarahan
. P##$i*aa& P#&(&'a&
2adar kreatinin serum diatas A mg8dl pada lakilaki, 3mg8dl pada perempuan, dan
B. DIAGNOSA KEPERA:ATAN
a. P$# HD
#. Pola nafas tidak efektif b.d edema paru, asidosis metabolic, b E % gr8dl,
:. 2elebihan 'olume cairan b.d penurunan haluaran urine, diet cairan berlebih, retensi
cairan K natrium b.d Perubahan berat badan dalam waktu sangat singkat, 7elisah,
muntah, pembatasan diet dan perubahan membrane mukosa oral d.d nyeri abdomen
bising usus hiperaktif, kurang makanan, diare, kurang minat pada makanan, dan berat
3. ?nsietas b.d krisis situasional d.d gelisah, wajah tegang, bingung, tampak waspada,
+. I&)$a HD
9. P*) HD
#. 0ntoleransi akti'itas b.d keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur
dialisis d,d menyatakan merasa lemah, menyatakan merasa letih, dispnea setelah
:. <isiko arga diri rendah b.d ketergantungan, perubahan peran dan perubahan citra
tubuh dan fungsi seksual d.d gangguan citra tubuh, Mengungkapkan perasaan yang
a. P$# HD
-. +erikan -. Melapangkan
efektif berat
6. b rendah,
H: pneumonitis,
asidosis,
perikarditis
menyebabkan
suplai H: ke
jaringan
A. 5/ adalah
A. *akukan penarikan
mempercepat
pengurangan
edema paru
%. /ntuk Nb,
%. 2olaborasi sehingga
pemberian suplai H: ke
darah
. /ntuk
. 2olaborasi mengatasi
antibiotic perikard
$. 2olaborasi $. 9ollou up
nafas tidak
kondisi
D keberhasilan
berikutnya tindakan
kondisi up kondisi
D
berikutnya
diet cairan tercapai setelah dilakukan D 36 pre dan e'aluasi dari
distensi terapi.
'ena leher
dan
kelebihan 'olume
cairan sesuai dg
masukan weight
cairan pad
a saat
D diketahui
-. *akukan
D
dengan /9
K TMP 6. Pemahaman
bb pembatasan cairan
interdialisi
s A. 2ebersihan mulut
mengurangi
kekeringan mulut,
sehingga O
keinginan klien
i sumber
masukan
cairan
masa
interdialisi
6. Gelaskan
pada
keluarga K
klien
rasional
pembatasa
n cairan
A. Moti'asi
klien untuk
kebersihan
mulut
ngan nutrisi, keperawatan selama #!:3 jam atus nutrisi dasar untuk
albumi sekarang
n, berguna
protein untuk
menentukan
diet
-. Memberika
n informasi,
faktor mana
yang bisa
yang berperan .
dalam merubah
masukan nutrisi
3. Tindakan
3. 2olaborasi D yang
menentukan adekuat, O
muntah K
anoreksia,
sehingga N
pemberian infus
terakhir D albumin
lewat infus
i' akan N
A. Tingkatkan albumin
masukan protein serum
dengan nilai
biologi tinggi
telur, daging,
lengkap
%. ?njurkan akan N
natrium, tinggi
kalori diantara
waktu makan
rasional N energi,
hubungan kesempatan
$. ?njurkan
timbang ++ tiap . N
hari pemahaman
klien
sehingga
a masukan menerima
protein yang masukan
tidak adekuat,
edema,
penyembuhan
yang lama,
albumin serum
turun $. /ntuk
menentukan
status cairan
K nutrisi
#1. Penurunan
protein
dapat O
albumin,
pembentuka
n udema K
perlambatan
penyembuha
kemungkin
:. +erikan an
penjelas pembedaha
an n.
hubunga
n antara :. Meningkat
proses kan
penyakit pemahama
dan n,
gejalany mengurang
a. i rasa takut
karena
ketidaktahu
an, dan
dapat
-. +erikan membantu
kesempa menurunka
tan n ansietas.
pasien
untuk -. Mengungk
gkapkan takut
isi secara
pikiran terbuka
dan dimana
takutnya dapat
. ditujukan.
3. atat
perilaku
dari 3. Hrang
orang terdekat8ke
terdekat8 luarga
keluarga mungkin
yang secara
atkan memungki
peran nkan
sakit pasien
pasien. untuk
mempertah
ankan
ketergantu
ngan
dengan
melakukan
sesuatu
yang
pasien
sendiri
6. 0dentifik mampu
asi melakukan
sumber nya.
yang
mampu 6. Memberik
menolon an
g. keyakinan
bahwa
pasien
tidak
sendiri
dalam
menghadap
i masalah
menggunaka
menggosok 3. Mencegah
area.
3. ?njurkan
pasien untuk
menghindari 6. Mencegah
apapun, perlukaan.
bedak, salep
apapun A. Memberikan
kulit tidaak
6. indarkan
kering.
pakaian
pada kulit
A. Hleskan
pada saat
'itamin ?
pengobatan
dan D pada
kemoterapi.
area
tersebut.
%. Tinjau ulang
efek
samping
dermatologis
yang
dicurigai
pada
kemoterapi.
+. I&)$a HD
K$i)#$ia /a*i
sekitar ? : jam
shunt
D
setelah D menyebabkan
orthostatik hipotensi
6. 5hunt dapat
mengalami sumbatan
shunt8kateter
mempermudahkerus
akan jaringan
A. egah
terjadinya infeksi
pd area
shunt8penusukan
kateter
dengan
#11!8menit (bedrest)
tanda
perdarahan
seperti
hematemesis,
perdarahan gunakan
pelihara kebersihan
diketahui tingkat
kebocoran pembuluh
pasien.
9. P*) HD
Ha*i
dengan 2riteria
asil :. Tingkatkan
b. +erpartisipasi K memperbaiki
c. 0stirahat K istirahat
akti'itas
seimbang8berga
ntian -. Mendorong
latihan K
dialisis ditoleransi K
istirahat yang
adekuat
3. 0stirahat yang
adekuat
dianjurkan
setelah dialisis,
karena adanya
perubahan
keseimbangan
cairan K
elektrolit yang
cepat pada
proses dialisis
sangat
melelahkan
b. 2lien K terhadap
perasaan K keluarganya
reaksinya
bisa berubah
jika
menghadapi
penyakit K sekarang
penangannya
untuk ekspresikan
hubungan seks
A. Diskusikan peran
memberi dan
menerima cinta,
kehangatan dan
kemesraan 6. +entuk
alternatif
aktifitas
seksual dapat
diterima.
A. 5eksualitas
mempunyai
arti yang
berbeda bagi
tiap indi'idu,
tergantung
dari
maturitasnya.
)
gi&i bengkak
6. 2olaborasi pemberian
6. Pasien D
mengalami sakit
kronis, Oimunitas
D. IMPLEMENTASI KEPERA:ATAN
E. EALUASI
a. P$# HD