KELOMPOK 3 TK.3C
2. TUTI DEVITA
3. INDRY OKTAVIANI
4. RIFKA DELVIA
5. YASINTA SALSABILA
6. . VINNY ALFIONITA
8. M.AFIF KAMIL
PENGERTIAN INFEKSI SALURAN KERMIH
(ISK)
• ISK adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang
dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus, mikroorganisme lain.
KLASIFIKASI ISK
• Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicatedc. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-
lain-lain.
• Adanya hambatan pada aliran urinf. Hilangnya efek bakterisida dari sekresi prostat
MANIFESTASI KLINIS
• Infeksi saluran kemih bagian bawah paling banyak disebabkan oleh mikroorganisme terutama bakteri gram
negatif yaitu Escherichia Coli yang mencapai kurang lebih 90 persen kejadian, disertai dengan pseudomonas,
enterobakteri, Bakteri gram positif : streptococcus, S. Saprofit. Secara normal mikroorganisme tersebut
terdapat pada saluran intestinal, tetapi bila terjadi infeksi pada saluran intestinal maka terjadi respon tubuh
terhadap infeksi sehingga timbul demam, anoreksia, mual, muntah, menggigil, diare. Apalagi jarak anatomi
intestinal dan vesika urinaria yang dekat sehingga memudahkan mikroorganisme masuk melalui uretra secara
asenden. Masuknya mikroorganisme ini dapat disebabkan karena hubungan sex yang terlalu berlebihan, yang
biasanya banyak terjadi pada wanita muda, dimana jarak antara vagina dan vesika urinaria dekat sehingga
dapat membawa kuman ke vesika urinaria melalui sperma, sperma dapat membuat pH vagina menjadi
meningkat hingga tidak dapat membunuh kuman yang masuk pada vesika urinaria. Apalagi bila setelah itu
tidak mengosongkan kandung kemih maka mikroorganisme akan berkolonisasi di dalam vesika urinaria.
KOMPLIKASI ISK
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih ini adalah karena adanya proses reflux atau
mikroorganisme yang di dapat secara asendens, yaitu menyebabkan :
• PyelonefritisInfeksi yang naik dari ureter ke ginjal, tubulus reflux urethrovesikal dan jaringan
intestinal yang terjadi pada satu atau kedua ginjal
• Gagal GinjalTerjadi dalam waktu yang lama dan bila infeksi sering berulang atau tidak diobati
dengan tuntas sehingga menyebabkan kerusakan ginjal baik secara akut dan kronik.
PENATALAKSANAAN ISK
• Menurut M. Clevo Rendy dan Margareth TH, pengobatan infeksi saluran kemih bertujuan untuk
menghilangkan gejala dengan cepat, membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan
mencegah infeksi berulang, sehingga dapat menurunkan angka kecacatan serta angka kematian.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan :
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan baik untuk penegakkan diagnosa atau pengobatan antara
lain adalah :
• Laboratoriuma. Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri dan pH meningkat.b.
Urine kultur :• Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran kemih misalnya :
streptococcus, E. Coli, dll• Untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikanc. Darah : terdapat
peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin.
• Blass Nier Ophage – Intra Venous Pyelogram ( BNO – IVP )a. Menunjukkan konfirmasi yang cepat
tentang penyebab nyeri abdominal, panggul.b. Menunjukkan abnormalitas anatomi saluran perkemihan
• Cystoscopy : Mengetahui kerusakan dari serabut-serabut otot pada kandung kemih.
PENCEGAHAN ISK
• 3.1 Pengkajian3.1.1 Identitasa. Identitas Pasien : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku,
Bangsa, Pekerjaan, Pendidikan, Status Perkawinan, Alamat, Tanggal Masuk Rumah Sakit.b.
Penanggung Jawab : Nama, umur, alamat, pendidikan, hubungan dengan klien
• Riwayat Kesehatana. Keluhan UtamaMerupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi
keluhan pasien, biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien biasanya berupa
rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa
sakit tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan klien
biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak atau nyeri
pinggang.
• Riwayat Kesehatan SekarangMerupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien,
biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di
uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit tidak enak di suprapubik. Dan
biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah,
demam, menggigil, rasa tidak enak atau nyeri pinggang
• Riwayat Kesehatan DahuluPada pengkajian biasanya ditemukan kemungkinan penyebab infeksi saluran kemih
dan memberi petunjuk berapa lama infeksi sudah di alami klien. Biasanya klien dengan ISK pada waktu dulu
pernah mengalami penyakit infeksi saluran kemih sebelumnya atau penyakit ginjal polikistik atau batu saluran
kemih, atau memiliki riwayat penyakit DM dan pemakaian obat analgetik atau estrogen, atau pernah di rawat
di rumah sakit dengan dipasangkan kateter
• Riwayat Kesehatan KeluargaMerupakan riwayat kesehatan keluarga yang biasanya dapat memperburuk
keadaan klien akibat adanya gen yang membawa penyakit turunan seperti DM, hipertensi dll. ISK bukanlah
penyakit turunan karena penyakit ini lebih disebabkan dari anatomi reproduksi, higiene seseorang dan gaya
hidup seseorang, namun jika ada penyakit turunan di curigai dapat memperburuk atau memperparah keadaan
klien.
• Pemeriksaan Biologis (Sebelum sakit dan Saat sakit)a. Pola rasa aman dan nyaman
• . Pola nutrisi : Jenis, porsi, frekuensi, cara, keluhanc. Pola cairan : Jenis, porsi, frekuensi, cara, keluhand.
Pola eliminasi :• BAB : Frekuensi, konsistensi, warna, bau, cara, keluhan• BAK : Frekuensi, warna, bau,
cara, keluhane. Pola istirahat dan tidur :• Tidur siang : Waktu, kesulitan• Tidur malam : Waktu,
kesulitanf. Personal hygiene : Mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian, carag. Rokok/alkohol dan obat-
obatan, Rekreasii. Sex
• Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : kesadaran menurun
• Tanda – tanda vital :• Tekanan darah : meningkat
• • Nadi : meningkat
• • Pernapasan : meningkat
• Suhu : meningkat
• d. RambutKeadaan kepala klien ISK biasanya baik (tergantung klien): distribusi rambut merata,
warna rambut normal (hitam), rambut tidak bercabang, rambut bersih. Pada saat di palpasi keadaan
rambut klien ISK biasanya lembut, tidak berminyak, rambut halus
• E. MataKeadaan mata penderita ISK biasanya normal. Mata simetris, tidak udema di sekitar mata,
sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, pandangan tidak kabur.
• F.HidungNormal. Simetris tidak ada pembengkakan ,tidak ada sekret, hidung bersih
• G. TelingaNormal. Telinga simetris kiri dan kanan, bentuk daun telinga normal, tidak terdapat
serungmen, kebersihan telinga baik
• H. MulutMukosa bibir kering, keadaan dalam mulut bersih(lidah, gigi, gusi)
• I. LeherBiasanya pada klien ISK Normal
• I: leher simetris, tidak ada penonjolan JVP,terlihat pulsasi, p: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran nodus limfa
• j. Thoraks• Paru
• I: dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada sama, pernapasan cepat dan dangkal, tidak ada
penonjolan rusuk.P : Normal tulang rusuk lengkap, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas serta edema
atau massa, tractilus positif kiri dan kanan.P : suara dullness pada daerah payudara, dan suara resonan
pada intercosta.A : Normal, tidak terdengar suara tambah pada pernapasan (ronchi,whezing)
• JantungBiasanya klien dengan ISK Normal. Yaitu Tidak ada terjadi gangguan pada jantung klien
(kecuali klien memiliki riwayat sakit jantung).teraba pulsasi pada daerah jantung klien pada intercosta
2 dan pada intercosta 3-5 tidak teraba, pada garis mid klavikula teraba vibrasi lembut ketukan
jantung. Suara jantung S1 dan s2 terdengar dan seimbang pada intercosta ke 3 dan pada intercosta ke
5 bunyi s1 lebih dominan dari pada s2.k. AbdomenI : perut rata, tidak ada pembesaran hepar yang di
tandai dengan perut buncit, tidak ada pembuluh darah yang menonjol pada abdomen, tidak ada
selulit.P : ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah akibat penekanan oleh infeksiP : bunyi yang
di hasilkan timpaniA : bising usus terdengar
• Genitalia, anus dan rektum
• Ekstremitas
• Kekuatan eks. Atas dan eks. Bawah baik, dapat melakukan pergerakan sesuai perintah, tidak ada
nyeri tekan atau lepas pada ekstremitas, tidak ada bunyi krepitus pasa ekstremitas
• Pengkajian Psikososial dan Spirituala. Psikologi (observasi dan wawancara) , meliputi penampilan,
status emosi, konsep diri, harga diri, kecemasan, interaksi sosial
• Data Sosialc. Data Spiritual (wawancara), meliputi : keyakinan akan kesembuhan, keyakinan
kepada Tuhan, penerimaan diri terhadap penyakit yang di derita, pelaksaan ibadah sebelum/setelah
di rawat
• Pemeriksaan Penunjang/DiagnostikPemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan baik untuk
penegakkan diagnosa atau pengobatan antara lain adalah :
• a. Laboratoriumo Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri dan pH
meningkat.o Urine kultur :1) Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran kemih
misalnya : streptococcus, E. Coli, dll2) Untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikano
Darah : terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin
• .b. Blass Nier Ophage – Intra Venous Pyelogram ( BNO – IVP )o Menunjukkan konfirmasi yang
cepat tentang penyebab nyeri abdominal, panggul.o Menunjukkan abnormalitas anatomi saluran
perkemihan.
• c. Cystoscopy : Mengetahui kerusakan dari serabut-serabut otot pada kandung kemih.
ANALISA DATA
• 1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dibuktikan dengan klien tampak meringis dan
menahan nyeri
• 2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih dibuktikan
dengan Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
• 3. Defisit pengetahuan tentang ISK berhubungan dengan kurang terpapar informasi menanyakan
penyakit yang sedang di alami
INTERVENSI
• DX .1
• SLKI : - Keluhan nyeri menurun (5)- Meringis menururn (5)- Gelisah menurun (5)- Pola napas
membaik (5)- Tekanan darah membaik (5)
• SIKI : Observasi• Identifikasi skala nyeri, karakteristik , durasi , frekwensi , kualitas nyeri•
Identifikasi skala nyeri• Identifikasi respon nyeri non verbal• Identifikasi respon yang
memperberat dan memperingan nyeri• Identifikasi pengetahuan tentang nyeri• Identifikasikualitas
nyeri dengan kualitas hidupTerpeutik• Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri• Control lingkungan yang memperberat nyeri• Fasilitasi istirahat dan tidurEdukasi• Jelaskan
penyebab dan periode nyeri• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• DX .2
• SLKI : - Output urine meningkat (5)-Tekanan nadi membaik (5)
• SIKI : Observasi• Identifikasi tanda dan gejala retensi dan inkontinensia urine• Identifikasi faktor
yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine• Monitor eliminasi urineTerapeutik• Catat
waktu-waktu dan haluaran berkemih• Batasi asupan cairan, jika perlu• Ambil sampel urine tengah
atau kulturEdukasi• Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih• Ajarkan mengukur asupan
cairan dan haluaran urine• Ajarkan mengambil spesimen urine midstream• Ajarkan mengenali
tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih• Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-
otot panggul• Anjurkan minum yang cukup• Anjurkan mengurangi minum menjelang
tidurKolaborasi• Kolaborasi pemberian obat supositoria, jika perlu
• DX .3
• SLKI: -Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi menurun (5)- Presepsi yang keliru terhadap
masalah menurun (5)
• SIKI : Observasi• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi• Identifikasi faktor-
faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan
sehatTerapeutik• Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan• Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan• Berikan kesempatan untuk bertanyaEdukasi• Jelaskan faktor resiko
yang dapat mempengaruhi kesehatan• Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat• Ajarkan startegi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
IMPLEMENTASI
• Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat untuk mencapai tujuan
keperawatan
EVALUASI
• S : Perkembangan keadaan didasarkan pada apa yang dirasakan, dikeluhkan, dan dikemukakan
pasien/keluarga pasien
• O: Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat dan tim kesehatan lainnya
• A : Menilai apakah perkembangan pasien kearah baik atau ada kemunduran
• P: Melanjutkan dan menyelesaikan intervensi yang sudah dilakukan sesuai dengan kondisi pasien