Anda di halaman 1dari 43

KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN
USIA LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS

Kelompok 2
M.Afif Kamil
Restia Sa’bani
Tania Septina Yardika
Definisi

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik


yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya.
Etiologi

Diabetes mellitus atau lebih dikenal dengan istilah penyakit kencing manis
mempunyai beberapa penyebab, antara lain :
• Pola makan
• Obesitas (kegemukan)
• Faktor genetis
• Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
• Penyakit dan infeksi pada pankreas
• Pola hidup
• Kadar kortikosteroid yang tinggi. Kehamilan diabetes gestasional.
• Obat-obatan yang dapat merusak pankreas.
• Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
Klasifikasi

DM dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori klinis (Smeltzer dan Bare,


2015), yaitu :
• DM tipe 1
• DM tipe 2
• DM tipe tertentu
• DM gestasional
Patofisiologi
 Diabetes tipe I. Pada diabetes tipe satu terdapat
ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin
karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan
oleh proses autoimun.
 DM tipe 2 merupakan suatu kelainan metabolik
dengan karakteristik utama adalah terjadinya
hiperglikemik kronik.
Komplikasi
Komplikasi akut :
1. Ketoasidosis diabetik (KAD)
2. Hiperosmolar non ketotik (HNK)
3. Hipoglikemia

Komplikasi kronik :
Komplikasi jangka panjang menjadi lebih umum terjadi pada pasien DM saat ini
sejalan dengan penderita DM yang bertahan hidup lebih lama. Penyakit DM yang
tidak terkontrol dalam waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya komplikasi
kronik.
Askep Teoritis
• Askep Teoritis
• 1. Pengkajian
• Proses pengakajian keluarga dapat berasal dari berbagai sumber
seperti wawancara, observasi rumah keluarga dan fasilitasnya,
pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga.

Data umum
– Yang perlu dikaji pada data umum antara lain nama kepala keluarga dan anggota
keluarga, alamat, jenis kelamin, umur, pekerjaan dan pendidikan. Pada pengkajian
pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam
mengatur pola makan dan kemampuan pasien dalam pengelolaan serta perawatan
diabetes mellitus. Umur juga dikaji karena faktor usia berpengaruh terhadap terjadinya
diabates mellitus dan usia dewasa tua ( >40 tahun ) adalah resiko tinggi diabetes
mellitus (Harmoko, 2012).
– Genogram
• Dengan adanya genogram dapat diketahui adanya faktor genetik atau faktor
keturunan untuk timbulnya diabetes mellitus pada pasien.
•  
– Tipe Keluarga
• Menjelaskan mengenai tipe / jenis keluarga beserta kendala atau masalah-masalah
yang terjadi pada keluarga tersebut. Biasanya dapar terjadi pada bentuk keluarga
apapun.
•  
– Suku
• Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
dan kebiasaan adat penderita tersebut terkait dengan penyakit diabetes melitus.
•  
– Agama
• Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi terjadinya diabetes melitus.
– Status sosial ekonomi keluarga
• Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan

yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Pada
pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi
berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Diabetes Melitus sering terjadi pada
keluarga yang mempunyai status ekonomi menengah keatas. Karena faktor lingkungan
dan gaya hidup yang sehat, seperti makan berlebihan, berlemak, kurang aktivitas fisik,
dan strees berperan penting sebagai pemicu diabetes (Friedmann, 2010).
•  
– Aktifitas Rekreasi Keluarga
• Rekreasi keluarga dapat dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu, kegiatan menonton televisi serta
mendengarkan radio.
• Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
» Tahap perkembangan keluarga saat ini
• Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga
ini. Biasanya diabetes mellitus sering terjadi pada laki- laki atau
perempuan yang berusia > 40 tahun. Tahap perkembangan keluarga yang
beresiko mengalami masalah Diabetes Melitus adalah tahap
perkembangan keluarga dengan usia pertengahan dan lansia. Karena
pada tahap ini terjadi proses degenerative yaitu suatu kemunduran fungsi
system organ tubuh, termasuk penurunan fungsi dari sel beta pankreas.
•  
– Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
• Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi. Biasanya keluarga dengan diabetes mellitus kurang
peduli terhadap pengontrolan kadar gula darah jika belum menimbulkan
komplikasi lain.
– Riwayat keluarga inti
• Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian keluarga terhadap pencegaha penyakit termasuk status
imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang bias digunakan keluarga
dan pengalaman terhadap pelayanan kesehatan. Perlu dikaji riwayat
kesehatan keluarga karena diabetes mellitus juga merupakan salah satu
dari penyakit keturunan, disamping itu juga perlu dikaji tentang
perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap
pelayanan kesehatan.
•  
– Riwayat keluarga sebelumnya
• Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami
dan istri untuk mengetahui kemungkinan jika diabetes nelitus yang
terjadi pada pasien merupakan faktor keturunan.
• Lingkungan
– Karakteristik rumah
• Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga,
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah (Friedman, 2010). Penataan lingkungan yang kurang pas dapat menimbulkan
suatu cidera, karena pada penderita diabetes melitus bila mengalami suatu cidera atau
luka biasanya sulit sembuh.
•  
– Karakteristik tetangga dan komunitas RW
• Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan / kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan penderita diabetes melitus.

Mobilitas geografis keluraga
• Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan keluarga berpindah
tempat tinggal.
– Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh
mana interaksi keluarga dengan masyarakat. Misalnya perkumpulan keluarga inti saat
malam hari, karena saat malam hari orang tua sudah pulang bekerja dan anak-anak sudah
pulang sekolah atau perkumpulan keluarga besar saat ada perayaan seperti hari raya.
Interaksi dengan masyarakat bisa dilakukan dengan dilakukan kegiatan-kegiatan di
lingkungan tempat tinggal seperti gotong royong dan arisan RT/RW.
•  
– Sistem Pendukung Keluarga
• Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasiltas yang dimilki keluarga untuk menunjang kesehatan
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari anggota keluarga dan fasilitas social atau
dukungan dari masyarakat setempat terhadap pasien dengan diabetes melitus. Pengelolaan pasien yang
menderita Diabetes Melitus dikeluarga sangat membutuhkan peran aktif seluruh anggota keluarga, petugas
dari pelayanan kesehatan yang ada dimasyarakat. Semuanya berperan dalam pemberian edukasi, motivasi
dan monitor atau mengontrol perkembangan kesehatan anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus.
•  
• Struktur Keluarga
• Menjelaskan mengenai pola komunikasi antar keluarga, struktur kekuatan keluarga yang berisi kemampuan
keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah prilaku, struktur peran yang
menjelaskan peran formal dan informal dari masing-masing anggota keluarga serta nilai dan norma budaya
yang menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengan penyakit diabetes mellitus.
• 4.Fungsi Keluarga
• 1.Fungsi Afektif
• Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya dan seberapa jauh keluarga saling asuh dan saling mendukung, hubungan baik dengan orang lain,
menunjukkan rasa empati, perhatian terhadap perasaan (Friedman, 2010). Semakin tinggi dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya.
Fungsi ini merupakan basis sentral bagi pembentukan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan
dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini
tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda - tanda
gangguan kesehatan selanjutnya. Bagaimana keluarga, merasakan hal-hal yang dibutuhkan oleh individu
lain dalam keluarga tersebut. Keluarga yang kurang memparhatikan keluarga yang menderita DM akan
menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
•  
• 2.Fungsi Sosialisasi
• Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya, penghargaan, hukuman dan perilaku serta memberi dan menerima cinta (Friedman,
2010). Keluarga yang memberikan kebebasan kepada anggota keluarga yang menderita DM untuk
berinteraksi dengan lingkungan akan mengurangi tingkat stress keluarga. Biasanya penderita DM akan
kehilangan semangat oleh karena merasa jenuh dengan pengobatan yang berlaku seumur hidup. Pada
kasus penderita diabetes mellitus yang sudah komplikasi, dapat amengalami gangguan fungsi sosial baik
didalam keluarga maupun didalam komunitas sekitar keluarga
• Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat
anggota keluarga yg sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan
keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas pokok keluarga, yaitu :

4.Fungsi ekonomi
Menjelaskan sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta sejauh
mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga. Pada keluarga dengan tingkat ekonomi yang mencukupi akan memperhatikan
kebutuhan perawatan penderita diabetes, misalnya dengan menggunakan susu diabetasol.
Stress dan koping keluarga
• Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari enam
bulan.
•  Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan.
• Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap stressor.
Strategi koping yang digunakan
• Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila menhadapi permasalahan / stress.
• Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan / stress.
•  Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan diabetes mellitus yaitu
• Resiko ketidakstabilan gula darah
• Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
• Gangguan rasa nyaman
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
• Resiko komplikasi
• Defisit pengetahuan
• Resiko syok hipovolemik
• Resiko kerusakan integritas kulit
• Resiko cidera
KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
USIA LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS PADA Ny.S KELUARGA
Tn.B
 
I. DATA UMUM
• Nama Kepala Keluarga : Tn.B
• Alamat dan telepon : Sijunjung.085389789854
• Pekerjaan kepala keluarga : PNS
• Pendidikan Kepala Keluarga : S1
• Komposisi Keluarga : Tn.B sebagai kepala keluarga berusia 61 tahun tinggal
bersama istrinya Ny.Sberusia 60 tahun.Tn.B mengatakan, ia dan istrinya sudah
melakukan imunisasi lengkap dan An.R sudah melakukan imunisasi lengkap.
No Nama JK Hubunga Umur Pendidik Status imunisasi Ke
n dengan an t
KK

            BCG Polio DPT Hepatitis Campak  


 

              1 2 3 4 1 2 3 1 2 3    

1 Ny.S P Istri 56thn                

1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S merupakan keluarga dengan tipe keluarga usila yaitu keluarga yang terdiri
dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri
• Suku Bangsa : semua anggota keluarga bersuku minang
dan kewarganegaraan Indonesia
• Agama
anggota keluarga beragama islam dan menjalankan ibadah
sesuai dengan ajaran agama islam,dan sering melakukan
sholat berjamaah dirumah.
• Status Sosial Ekonomi
Pekerjaan Tn.B adalah PNS
Ny.S menjadi ibu rumah tangga
Penghasilan Tn.B sekitar Rp.3.000.000 ia menerima
pensiunan tiap bulan tersebut cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari menurut Ny.S.
• Aktivitas rekreasi keluarga : keluarga menonton tv
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
• Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Tn.B saat ini adalah tahap perkembangan keluarga usia
lanjut
• Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi :
Tidak ada yang belum terpenuhi,namun tugas perkembangannya :
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
Mempertahankan hubungan dengan anak walaupun berpisah rumah dan sosial dengan
masyarakat
• Riwayat Keluarga Inti :
Menurut Ny.S riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu Tn S sehat tidak pernah
mengalami sakit serius, sedangkan Ny.S ada riwayat diabetes, An.R dalam keadaan sehat.
• Riwayat keluarga sebelumnya :
Riwayat keluarga dari pihak Tn.B , bapak dari Tn.B sudah meninggal dan ibunya juga
sudah meninggal
Riwayat keluarga dari pihak Ny.S bapak dari Ny.S sudah meninggal dan ibunya juga
meninggal
LINGKUNGAN
• Karakteristik Rumah : Status rumah yaang di tempati adalah
rumah milik sendiri,terletak dipinggir jalan raya, lingkungan
bersih, lantai kramik, fentilasi baik, masuk cahaya dengan
baik,ada selokan,ada tong sampah.
• Karakteristik tetangga dan Komunitas RW :
Keluarga Tn.B tinggal dilingkungan yang jarak rumah dengan
tetangga nya sanggat dekat, hubungan keluarga Tn.B dengan
tetangga berjalan dengan baik. Ny.S mengikuti pengajian
dimesjid dan Tn.B juga sering pergi sholat ke mesjid.
• Mobilitas Geografis Keluarga :
Ny.Stinggaal di daeraah ini yaitu sejaak Ny.S menikah dengan
Tn.B, sedangkan Tn.B tinggal di daerah ini sejak lahir.
• Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Tn.B dan Ny.S berkumpul saat makan,nonton tv,dan
kadang anaknya yang tinggal terpisah datang menemui orang
tuanya,dan interaksi keuarga Tn.B dengan masyarakat baik
• Sistem Pendukung Keluarga :
Saat pengkajian, anggota keluarga Tn.B bersikap dengan baik dan
selalu menjawab pertanyaan yang kami berikan.
STRUKTUR KELUARGA
• Pola Komunikasi Keluarga :
Pola komunikasi dalam keluarga Tn.B cukup baik yaitu setiap
anggota keluarga bila memiliki masalah bercerita dan
menyelesaikan masalah secara bai-baik. Pola interaksi biasanya
yang paling sering di lakukan adalah di pagi hari saat sarapan atau
malam hari saat sedang menonton televisi.
• Struktur Kekuatan Keluarga :
Di dalam pengambilan keputusan di keluarga menggunakan metode
musyawarah, dan yang mengambil keputusan adalah kepala keluarga
atau Tn.B, anggota keluarga lain yang di percaya oleh kepala
keluarga adalah Ny.S, Secara keseluruhan hubungan keluarga Tn.B
saling harmonis karena menghormati dan menghargai satu sama lain.
• Struktur Peran Formal dan Informal :
Saat ini Tn B berperan sebagai kepalaa keluarga yang bertaanggung
jawab pada keluarganya, Tn.B tidak mencari nafkah untuk
pemenuhan kebutuhan primer maupun sekunder keluarga karena ia
menerima uang pensiun PNS.sedangkan Ny S berperan sebagai ibu
rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti
memasak,mencuci, dll. Ny S menghormati dan berbakti kepada
suami dalam memenuhi kebutuhan suami.
• Nilai dan Norma dalam Keluarga :
Ny S menyakini tentang nilai-nilai yang berhubungan dengaan kesehatan yang
ada di masyarakat, Ny S mengatakan tidak pernah percaya pada dukun atau
paranormal, kalau sakit keluarga biasanya menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
V. FUNGSI KELUARGA
• Fungsi Afektif :
Respon anggota keluarga bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka
anggota keluarga yang lain akan merasakan sedih dan bila ada anggota
keluarga yang medapatkan perhargaan maka anggota keluarga yang lain akan
ikut merasakan senang. Dan apabila ada satu anggota keluarga yang
kehilangan maka anggota keluarga yang lain merasakan sedih.
• Fungsi Sosial :
Anggota keluarga Tn.B tidak ada yang mengikuti organisasi masyarakat.
Meskipun begitu keluarga Tn.B tetap menjalani interaksi dan hubungan yang
baik dengan tetangga.
• Fungsi Perawatan Keluarga :
Ny S mengatakan bahwa sakit adalah tanda dan gejala yang tidak biasanya dan
anaknya tidak bisa lagi bermain-main. sedangkan sakit bagi keluarga Tn B bila
anggota keluaraga tidak mampu beraktivitas dan bermain-main.
Masalah kesehatan dalam keluarga Tn B mengalami bukan penyakit yang
berat, biasa nya hanya sakit ringan. Ny.S mengalami penyakit Diabetes
Mellitus..
• Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn B mempunyai satu orang anak laki-laki yang sudah menikah dan
tinggal pada rumah yang berbeda,Tn.B dan Ny.S tidak mempersalahkan jenis
kelami anaknya yang jelas mengsukuri saja yang di berikan tuhan.
• Fungsi Ekonomi :
Ny S mengatakan bahwa kebutuhan primer seperti pangan, sandang, papan
belum terpenuhi dengan baik. Kalau sakit biasanya sebelum pergi ke pusat
pelayanan lesehatan seperti menggunakan pengobatan tradisional dulu, tapi
kalau sudah parah baru di bawa ke pusat pelayanan kesehatan.
• STRES DAN KOPING KELUARGA
Stresor jangka pendek dan Panjang :
• Pendek : Tn.B berharap Ny.S bisa sembuh dari penyakit diabetes.
• Panjang : Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan bahwa kedua telapak
kakinya sering merasa kesemutan, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan
kadang pusing, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan mudah lelah, Keluarga
Tn.B khususnya Ny.S mengatakan sering mengantuk, Keluarga Tn.B khususnya
Ny.S mengatakan sering merasa lapar, Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl, Ny.S
tampak lelah, Ny. S mengatakan terdapat luka di kaki kiri, Ny. S mengatakan ada
rasa nyeri sedikit, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan bahwa kedua
telapak kakinya sering merasa kesemutan dan Telapak kaki terasa kebas, Tampak
kemerahan pada kaki kiri Ny.S, Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka
terdapat push terdapat jaringan nekrotik pada Ny.S, Keluarga Tn.B mengatakan
kurang mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus atau kencing manis
seperti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara mencegah
dan cara merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus, Keluarga TN.AM
tampak kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
cara mencegah dan cara merawat kliendengan diabetes melitus.
• Kemampuan keluarga Berespon terhadap situasi / stresor :
Keluarga Tn.B mengatakan ketika ada masalah keluarganya tidak pernah putus
asa dan menganggap masalah tersebut hanya ujian dari tuhan. Tn.S dan istrinya
selalu berdiskusi untuk menyelesaikan setiap masalahnya.
• Strategi Koping yKemampuan keluarga Berespon terhadap situasi / stresor :
Keluarga Tn.B mengatakan ketika ada masalah keluarganya tidak pernah putus
asa dan menganggap masalah tersebut hanya ujian dari tuhan. Tn.S dan istrinya
selalu berdiskusi untuk menyelesaikan setiap masalahnya.
• Strategi Koping yang Digunakan :
Bila ada masalah Tn.B dengan Ny.S selalu berdiskusi umtuk mencari jalan
keluar/ menyelesaikan masalah walaupun kadang diawali dlu oleh pertengkaran,
karena masalahnya mengenai ekonomi makanya klien berkerja lebih giat lagi
agar mempunyai banyak pemasukan
• Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi yang disfungsional
meskipun dalam kondisi yang sangat sulit.
HARAPAN KELUARGA
• Keluarga Tn.B menyatakan sangat senang dengan
kehadiran perawat dan berharap kehadiran perawat
akan sangat membantu keluarga dalam memberi
informasi tentang cara merawat, cara pencegahan,
serta penanganan diabetes melitus pada Ny.S
keluarganya.
PEMERIKSAAN FISIK ( HEAD TO TOE ) ( Dikaji pada setiap anggota keluarga )
NO VARIABEL NAMA ANGGOTA KELUARGA

 
    Tn. B Ny. S
1 Riwayat penyakit saat ini Tn.B mengatakan saat ini tidak ada masalah Ny.S mengatakan saat ini ia menderita diabetes
kesehatan mellitus
2 Keluhan yang dirasakan Tn.B mengatakan tidak ada yang dirasakan Ny.S mengatakan saat ini merasakan keluhan
mengenai kesehatannya kadang pusing,mudah
lelah,sering mengantuk,sering merasa lapar
3 Riwayat penyakit sebelumnya Tn.B mengatakan tidak mengalami penyakit Ny.S mengatakan tidak mengalami penyakit
menular ataupun keturunan menular ataupun keturunan
4 Tanda-tanda vital TD : TD :

  120/90mmHg 150/90mmHg

  N : 75x/m N: 80x/m

P: 21x/m P: 21x/m

S: 36,7C S: 36,6 C

 
5 Kepala Bentuk kepala oval, rambut hitam merata, tidak ada Betuk oval rambut hitam merata, tidak ada nyeri dan
nyeri dan tidak ada lesi, kebersihan cukup bersih tidak ada lesi, kebersihan cukup bersih
 

6 Leher Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran kelenjar,
kelenjar, tidak ada distensi JVP, dan tidak ada kesulitan tidak ada distensi JVP, dan tidak ada kesulitan dalam
dalam menelan menelan

7 Thoraks Simetris, irama napas teratur, tidak ada penggunaan Simetris, irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot
otot bantu pernafasan, suara napas vesikuler bantu pernafasan, suara napas vesikuler

8 Abdomen Tidak ada jaringan parut, tidak mengalami distensi, Tidak ada jaringan parut, tidak mengalami distensi, tidak
tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada pembengkakan ada nyeri tekan, dan tidak ada pembengkakan hati dan
hati dan limpa limpa

9 Esktremitas Tidak ada lesi, tidak ada nyeri, kulit lembab, akral - Terdapat luka di kaki kiri ± 7 cm, keadaan luka
hangat bersih, terdapat pus dan terdapat jaringan nekrotik
- Telapak kaki terasa kebas dan kesemutan

10 Kulit Kulit cukup bersih, tidak ada lesi, tidak ada infeksi, Kulit cukup bersih, tidak ada lesi, tidak ada infeksi, capilary
capilary reffil <3detik, warna kulit putih reffil <3detik, warna kulit putih

12 Pemeriksaan Glukosa - Kunjungan 1:

386mg/dL
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada
 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan bahwa kedua telapak kakinya sering merasa kesemutan keluarga Tn.B khususnya Ny.S dengan diabetes keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S
 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan kadang pusing mellitus
 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan mudah lelah
 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan sering mengantuk
 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan sering merasa lapar
DO :
 Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl
 Ny.S tampak lelah
 150/90mmHg
 N: 80x/m
 P: 21x/m
 S: 36,6 C

2 DS : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota Gangguan integritas kulit pada keluarga Tn.B
 Ny. S mengatakan terdapat luka di kaki kiri keluarga Tn.B khususnya Ny.S dengan diabetes khususnya untuk Ny.S
 Ny. S mengatakan ada rasa nyeri sedikit mellitus
 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan bahwa kedua telapak kakinya sering merasa kesemutan dan
Telapak kaki terasa kebas
 
DO :
 Tampak kemerahan pada kaki kiri Ny.S
 Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka terdapat push terdapat jaringan nekrotik pada Ny.S
3 DS : Ketidakmampuan mengenali Defisit pengetahuan pada
 Keluarga Tn.B mengatakan kurang mengetahui tentang masalah pada keluarga Tn.B keluarga Tn.B khususnya
penyakit diabetes mellitus atau kencing manis seperti tentang khususnya untuk Ny.S untuk Ny.S
pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara mencegah
dan cara merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus
DO:
 Keluarga TN.AM tampak kebingungan ketika ditanya
pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara mencegah dan
cara merawat kliendengan diabetes melitus
 TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20
x/menit, TD= 150/90 mmhg
No DIAGNOSA

1 Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga Tn.B khususnya Ny.S dengan diabetes mellitus ditandai dengan Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan bahwa kedua
telapak kakinya sering merasa kesemutan, Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan kadang pusing, Keluarga Tn.B khususnya
Ny.Smengatakan mudah lelah, Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan sering mengantuk, Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan
sering merasa lapar, Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl

2 Gangguan integritas kulit pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga Tn.B khususnya Ny.S dengan diabetes mellitus ditandai dengan Ny. S mengatakan terdapat luka di kaki kiri, Ny. S mengatakan ada
rasa nyeri sedikit, Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan bahwa kedua telapak kakinya sering merasa kesemutan dan Telapak kaki
terasa kebas, Tampak kemerahan pada kaki kiri Ny.S, Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka terdapat push terdapat jaringan
nekrotik pada Ny.S
Lanjutan..
3 Defisit pengetahuan pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S berhubungan dengan
Ketidakmampuan mengenali masalah pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S ditandai
dengan Keluarga Tn.B mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus
atau kencing manis seperti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara
mencegah dan cara merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus, Keluarga Tn.B
tampak kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara
mencegah dan cara merawat kliendengan diabetes melitus
1 Sifat masalah   1 3/3x1=1 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan bahwa
  - Tidak/ kurang sehat 3   kedua telapak kakinya sering merasa
  - Ancaman kesehatan 2   kesemutan,Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl

  - Keadaan sejahtera 1  
2 Kemungkinan masalah   2 1/2x2=1 Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan kadang
  dapat diubah     pusing, Keluarga Tn.B khususnya Ny.Smengatakan
  - Mudah 2   mudah lelah, Keluarga Tn.B khususnya
Ny.Smengatakan sering mengantuk, Keluarga Tn.B
  - Sebagian 1  
khususnya Ny.Smengatakan sering merasa lapar
  - Tidak dapat 0  
 

3 Potensi masalah untuk   1 2/3x1=2/3 Potensi masalah Ny.Scukup untuk dicegah


  dicegah    
  - Tinggi 3  
  - Cukup 2  
  - Rendah 1  
4 Menonjolnya masalah   1 1/2x2=1 Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga
  - Masalah berat harus 2   Tn.B khususnya untuk Ny.S perlu ditangani tetapi
  segera ditangani     tidak segera

  - Ada masalah tetapi 1  


  tidak perlu segera    
  ditangani    
  - Masalah tidak 0  
1 Sifat masalah   1 2/3x1=2/3 Ny. S mengatakan terdapat luka di kaki kiri, Ny. S mengatakan ada rasa nyeri sedikit, Keluarga Tn.B khususnya
  - Tidak/ kurang sehat 3   Ny.Smengatakan bahwa kedua telapak kakinya sering merasa kesemutan dan Telapak kaki terasa kebas,

  - Ancaman kesehatan 2  
  - Keadaan sejahtera 1  
2 Kemungkinan masalah   2 1/2x2=1 Tampak kemerahan pada kaki kiri Ny.S, Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka terdapat push terdapat
  dapat diubah     jaringan nekrotik pada Ny.S

  - Mudah 2  
  - Sebagian 1  
  - Tidak dapat 0  
3 Potensi masalah untuk   1 2/3x1=2/3 Potensi masalah Ny.S sedang untuk dicegah
  dicegah    
  - Tinggi 3  
  - Cukup 2  
  - Rendah 1  
4 Menonjolnya masalah   1 1/2x2=1 Gangguan integritas kulit pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S perlu ditangani tetapi tidak segera
  - Masalah berat harus 2  
  segera ditangani    
  - Ada masalah tetapi 1  
  tidak perlu segera    
  ditangani    
  - Masalah tidak 0  
  dirasakan    
Jumlah 3,2  
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah   1 2/3x1=2/3 Keluarga Tn.B mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus atau kencing manis seperti tentang pengertian, tanda
  - Tidak/ kurang sehat 3   dan gejala, penyebab serta cara mencegah dan cara merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus,

  - Ancaman kesehatan 2  
  - Keadaan sejahtera 1  

2 Kemungkinan masalah   2 1/2x2=1 Keluarga Tn.B tampak kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara mencegah dan cara merawat kliendengan
  dapat diubah     diabetes melitus

  - Mudah 2  
  - Sebagian 1  
  - Tidak dapat 0  

3 Potensi masalah untuk   1 1/3x1=1/3 Potensi masalah Ny.S rendah untuk dicegah
  dicegah    
  - Tinggi 3  
  - Cukup 2  
  - Rendah 1  
4 Menonjolnya masalah   1 1/2x2=1 Masalah Defisit pengetahuan pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S harus ditangani tetapi tidak segera
  - Masalah berat harus 2  
  segera ditangani    
  - Ada masalah tetapi 1  
  tidak perlu segera    
  ditangani    
  - Masalah tidak 0  
  dirasakan    

Jumlah 2.9  
Prioritas Diagnosis Keperawatan

1 Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga Tn.B khususnya Ny.S dengan diabetes mellitus ditandai dengan Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan bahwa kedua telapak kakinya
sering merasa kesemutan, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan kadang pusing, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan mudah lelah,
Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan sering mengantuk, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan sering merasa lapar, Hasil pemeriksaan GDS:
386 mg/dl

2
Gangguan integritas kulit pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga Tn.B khususnya Ny.S dengan diabetes mellitus ditandai dengan Ny. S mengatakan terdapat luka di kaki kiri, Ny. S mengatakan
ada rasa nyeri sedikit, Keluarga Tn.B khususnya Ny.S mengatakan bahwa kedua telapak kakinya sering merasa kesemutan dan Telapak
kaki terasa kebas, Tampak kemerahan pada kaki kiri Ny.S, Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka terdapat push terdapat jaringan
nekrotik pada Ny.S

3
Defisit pengetahuan pada keluarga Tn.B khususnya untuk Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenali masalah pada keluarga
Tn.B khususnya untuk Ny.S ditandai dengan Keluarga Tn.B mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus atau
kencing manis seperti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara mencegah dan cara merawat anggota keluarga dengan
diabetes melitus, Keluarga Tn.B tampak kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara mencegah dan cara
merawat kliendengan diabetes melitus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai