KEPERAWATAN KELUARGA
Tentang:
OLEH :
Kelompok 4
1. M. Afif
2. Tania Septina Yardika
3. Vivi Claudia Effendi
Tingkat : 3C
SUMATERA BARAT
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Model Teori Betty Neuman” dengan baik dan tepat
waktu.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Ibu
Ns. Mike Asmaria, S.Kep, M.Kep yang telah membantu dalam menyampaikan
materi sehingga dapat membantu dalam menyampaikan materi sehingga dapat
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………….
BAB 1…………………………………………………………………
BAB 2………………………………………………………………..
BAB 3……………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………………………………
3.2 Saran.…………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORITIS
2.1.1 Definisi
Menurut Bailon dan Maglaya (2010) yang dikutip oleh Herawati (2000:2)
keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Menurut Duvall dan Logan (2011) yang dikutip oleh Herawati (2000:2)
keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
a) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
b) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
c) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
d) Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
e) The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
Non-Tradisional
a) The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anakdari
hubungan tanpa nikah
b) The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d) The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
e) Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama Group-
marriage family sebagaimana ”marital pathners”
f) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena
beberapa alasan tertentu.Beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling
menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual
dan membesarkan anak.
g) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan
satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan,dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
h) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di
dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
i) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
j) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan
dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel:
fisiologis, psikologis,sosiokultural,perkembangan dan spritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat.
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.
4. Keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
e) Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Atau Keluarga
A. Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan.
Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya.
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada keluarga adalah :
Care atau inti
Delapan sub sistem yang mempengaruhi keluarga
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana
penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi
penduduk.
2) Pendidikan keluarga. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan
di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara
keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah
atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk
mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.
8) Rekreasi Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.
2. Diagnosis keperawatan keluarga
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi keluarga terhadap stressor
yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
P ( problem atau masalah )
E ( etilogi atau penyebab)
S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik
relaksasi
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit melalui pemeriksaan
tekanan darah
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko
5) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan apabila menjadi penyebab stressor
6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
3) Mendidik keluarga tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
4) Sebagai advokat yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
keluarga.
C. Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon
bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya
harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan
intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga
lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal).
Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri
seseorang, kita juga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilanhan tersebut
pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi
kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing
garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan
struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek
fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji.
Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?.
Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan
trsebut?. Setiap orang gtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung
pada struktur dasar yang dimilikinya.Perbedaan dalam proses duka cita tentu
akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-
taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara
khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan
perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis
intervensi yang bisa diterima oleh keluarga.
Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat
pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari pengalaman
pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan
intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis
yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug
kondisi klien , misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya.
selanjutnya,perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan
seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda
primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki
anak sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen
sentral dalam paradigma keperawatan menurut teori Betty Neuman yaitu
Manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan.
3.2 Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang
menekankan pada penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan
yang akan diberikan jika menghadapi pasien yang memberikan respon karena
adanya stressor terhadap pasien dan akibat yang kemungkinan apa saja yang
bisa terjadi terhadap pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, wahid iqbal,SKM.2010. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto
http://mataharibersinar.com
http://abiperawat.blogspot.com/2011/05/model-adaptasi-Betty-nouman.html
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/model-keperawatan-betty
neuman.html