Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

Z
DENGAN GANGGUAN OSTEOMYELITIS

Dosen Pembimbing :
Ns. Mike Asmaria,S.Kep,M.Kep

Oleh kelompok 2
Salsabila Firdausia
Vinny Alfionita
Tania Septina Yardika
Nuril Qalbi
Restia Sa’bani
Yasintaa Salsabila

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. Z

DENGAN GANGGUAN OSTEOMYELITIS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Z

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan Terakhir : S1

Alamat : Padang, Komp. Villaku Indah

No. CM : 09274923057

Diagnostik Medis : Osteomyelitis

Tanggal Masuk : 22 September 2020

Tanggal Pengkajian : 23 September 2020

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Ny. Y

Umur : 29 tahun

Pendidikan Terakhir : S1

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan klien : Istri

Alamat : Padang, Komp. Villaku Indah


RIWAYAT KESEHATAN

1. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri di bagian ekstremitas bawah tepat di bekas fraktur yang
dialaminya sejak 2 tahun lalu. Klien juga mengatakan demam sudah 2 hari.

2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Pada tanggal 22 September 2020 pada pukul 13.00 WIB, klien datang ke RS.
Rasidin dengan keluhan nyeri di bagian ekstremitas bawah tepat di bekas fraktur yang
dialaminya sejak 2 tahun yang lalu. Klien juga mengatakan demam sudah 2 hari.

Pada saat pengkajian tanggal 23 September 2020 pada pukul 10.00 WIB, klien
mengatakan nyeri pada ekstremitas bawah tepat di bekas fraktur yang dialaminya sejak 2
tahun yang lalu, nyeri terasa seperti senut-senut disertai rasa panas, klien pergi ke tukang
urut untuk mengurangi rasa nyeri, skala nyeri 7, nyeri dirasakan sudah 1 bulan.Tampak
adanya edema, akral hangat, klien tampak meringis kesakitan, klien tampak gelisah, lesu,
bibir kering, dan klien tampak pucat. Suhu tubuh klien 38° C.

3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien mengatakan 2 tahun yang lalu, ada riwayat kecelakaan dengan fraktur terbuka pada
tungkai bawah lalu dibawa ke tukang urut. Pada plain foto didapatkan penebalan
periosteum, bone resorption, sklerosis sekitar tulang, involucrum.

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit genetic seperti DM, Jantung,
Hipertensi, dan penyakit menular seperti Hepatitis dan lainnya.

PEMERIKSAAN FISIK
1. KESADARAN UMUM
a. Kesadaran : Composmentis.
b. Kondisi klien secara umum : Klien sadar.
c. Tanda-tanda Vital : TD : 130/90 mmHg.
S : 38° C.
N : 100 x/mnt.
RR : 22 x/mnt.

2. HEAD TO TOE
a. Kepala : Rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak ada edema.
b. Mata : Simetris kanan kiri, konjungtiva anemis, tidak ada kelainan.
c. Hidung : Tidak ada polip, penciuman normal dan tidak ada kelainan.
d. Telinga : Simetris kanan kiri, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri dan tidak ada
kelainan.
e. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada kelainan.
f. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada kelainan, tidak ada kelenjar tyroid dan
tidak ada nyeri tekan.
g. Paru-paru
I : Tidak ada lesi, tidak ada edema.
P : Tidak ada nyeri tekan.
P : Tidak ada suara tambahan.
A : Suara nafas Vestikular.
h. Jantung
I : Simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada edema.
P : Tidak ada nyeri tekan.
P : Bunyi Pekak.
A : Terdengar suara jantung 1 dan 2.
i. Abdomen
I : Perut tidak buncit, tidak ada lesi dan tidak ada bekas luka.
A : Bising usus 12x/menit.
P : Tidak ada nyeri tekan.
P : Bunyi Timpani.
j. Ekstremitas
Ekstremitas Atas : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri bila ditekan, dan
tangan dikanan terpasang infus.
Ekstremitas Bawah : Simetris kiri dan kanan. Nyeri ditekan dan ada pembengkakan
pada tungkai bawah. Didapatkan deformitas, scar tissue, sinus dengan discharge,
seropurulent, dan ekskoriasi sekitar sinus.
k. Integument
Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila di
palpasi. Akral teraba hangat. Suhu tubuh 38° C.
PENGKAJIAN BIOLOGIS
No Kebutuhan Biologis Sebelum sakit Saat sakit
.
1. Rasa Aman dan Nyaman Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan nyeri di bagian
keluhan nyeri ekstremitas bawah akibat riwayat
kecelakaan yang dialaminya sejak 2
tahun yang lalu.
2. - Aktifitas - Klien seorang pekerja swasta. - Klien tidak bisa beraktifitas, klien
Klien bekerja dari jam 07.20-18.00 hanya berbaring di tempat tidur.
wib. Klien olahraga 1 x seminggu.
- Istirahat - Klien istirahat selama 15 menit - Klien hanya beristirahat di tempat
dan langsung lanjut melanjutkan tidur.
pekrjaan.
- Tidur - Klien tidur kurang lebih 6 jam. - Klien tidur kurang lebih 7 jam.
Klien tidak pernah mengalami Klien tidak ada mengalami gangguan
gangguan saat tidur. saat tidur.
3. Cairan Klien minum air putih 9 gelas/hari. Klien minum air putih 7 gelas/hari.
Tidak ada keluhan. Tidak ada keluhan.
4. Nutrisi Klien makan nasi putih dengan Klien makan nasi bubur dengan lauk-
lauk-pauk sayur dan buah-buahan. pauk sayur dan buah-buahan.
Klien makan 3 x sehari mampu Klien makan 3 x sehari dan hanya
menghabiskan 1 porsi. menghabiskan ½ porsi.
Tidak ada keluhan. Tidak ada keluhan.
5. BAB Klien BAB 3 x seminggu. Klien BAB 1 x 2 hari.
Tidak ada keluhan. Tidak ada keluhan.
6. BAK Klien BAK 3 x sehari. Klien BAK 3 x sehari
Tidak ada keluhan. Ttidak ada keluhan.
7. Personal Hygiene
- Mandi - Klien mandi 2 x sehari. - Klien mandi 2 x sehari.
- Keramas - Klien keramas 2 x sehari. - Klien keramas 1 x sehari.
- Gosok gigi - Klien gosok gigi 3 x sehari. - Klien gosok gigi 3 x sehari.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. PSIKOLOGI
Klien terlihat cemas dan gelisah dengan penyakit yang di deritanya. Klien menyesal
dengan kesalahan yang di perbuat, karena membawa ke tukang urut bukannya ke RS.

2. SOSIAL
Klien memilliki banyak teman, klien mudah berinteraksi dengan orang baru.

3. SPIRITUAL
Klien menganut agama islam. Klien beribadah dengan baik. Klien hanya berdoa kepada
Allah SWT, agar dapat sembuh dan bisa beraktifitas lagi.

ANALISA DATA
DATA/SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS : Agen Pencidera Nyeri Akut
- Klien mengatakan nyeri pada tungkai Fisiologis
bawah bekas kecelakaan 2 tahun yang
lalu.
- Klien mengatakan nyeri dirasakan
sudah 1 bulan.
- Klien mengatakan nyeri yang di
rasakan senut-senut disertai rasa panas
hampir setiap hari.
DO :
- Klien tampak meringis menahan sakit.
- Skala nyeri 7.
- Klien tampak lesu.
- Klien tampak pucat.
- Klien tampak gelisah
- TD : 130/90 mmHg
- S : 38° C
- N : 100 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
DS : Proses Penyakit (Infeksi) Hipertermia
- Klien mengeluh demam.
DO :
- Akral hangat.
- Suhu : 38° C.
- Takikardi.
DS : Kerusakan Integritas Gangguan Mobilitas Fisik
- Klien mengatakan sulit menggerakkan Struktur Tulang
estremitas bawah.
- Klien mengatakan nyeri saat bergerak.
- Klien cemas untuk menggerakkan
ekstremitas bawah.
DO :
- Rentang gerak (ROM) menurun.
- Pergerakan terbatas.
DS : Faktor Mekanis Gangguan Integritas
- Klien mengatakan nyeri pada Jaringan/Kulit
ekstremitas bawah.
DO :
- Terdapat Scar tissue atau bekas fraktur
pada ekstremitas bawah.
- Adanya kemerahan pada ekstremitas
bawah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TANGGAL DX KEPERAWATAN TANDA TANGAN
1. 23 September 2020 Nyeri Akut b/d Agen pencidera fisiologis d/d
Mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, gelisah, frekuensi nadi meningkat, dan
tekanan darah meningkat.
2. 23 September 2020 Hipertermia b/d Proses penyakit d/d Suhu tubuh di
atas nilai normal, takikardi, dan kulit terasa hangat
3. 23 September 2020 Gangguan Mobilitas Fisik b/d Kerusakan
integritas struktur tulang d/d mengeluh sulit
menggerakkan ekstremitas, rentang gerak (ROM)
menurun, nyeri saat bergerak, enggan melakukan
pergerakan, merasa cemas saat bergerak, gerakan
terbatas, dan fisik lemah.
4. 23 September 2020 Gangguan Integritas Jaringan/Kulit b/d Faktor
mekanis d/d Kerusakan jaringan/lapisan kulit, dan
nyeri.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NO TANGGAL SDKI SLKI SIKI
1. 23-09-2020 Nyeri Akut b/d Agen Setelah dilakukan Intervensi Manajemen nyeri
Observasi :
pencidera fisiologis d/d selama 1x24 jam, maka
- Identifikasi lokasi,
Mengeluh nyeri, Tingkat nyeri diharapkan karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan
tampak meringis, menurun, dengan kriteria
intensitas nyeri.
bersikap protektif, hasil : - Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respons
gelisah, frekuensi nadi 1. Keluhan nyeri
nyeri non verbal.
meningkat, dan tekanan menurun (5) - Identifikasi faktor yang
memperberat dan
darah meningkat. 2. Meringis menurun (5)
memperingan nyeri.
3. Sikap protektif - Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
menurun (5)
hidup.
4. Gelisah menurun (5) Terapeutik :
- Berikan teknik non
5. Frekuensi nadi
farmakologis untuk
membaik (5) mengurangi rasa nyeri.
6. Tekanan darah - Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
membaik (5)
nyeri.
- Fasilitasi istirahat dan
tidur.
Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgetik.
2. 23-09-2020 Hipertermia b/d Proses Setelah dilakukan Intervensi Manajemen hipertermia
Observasi :
penyakit d/d Suhu selama 1x24 jam, maka
- Identifikasi penyebab
tubuh di atas nilai Termogulasi diharapkan hipertermia.
- Monitor suhu tubuh.
normal, takikardi, dan membaik, dengan kriteria
- Monitor komplikasi
kulit terasa hangat. hasil : akibat hipertermia.
Terapeutik :
1. Menggigil menurun (5)
- Berikan cairan oral.
2. Pucat menurun (5) - Berikan oksigen, jika
perlu.
3. Takikardi menurun (5)
Edukasi :
4. Suhu tubuh membaik - Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi :
(5)
- Kolaborasi pemberian
5. Suhu tubuh membaik cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu.
(5)
6. Tekanan darah
membaik (5)
3. 23-09-2020 Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan Intervensi Dukungan mobilisasi
Observasi :
Fisik b/d Kerusakan selama 1x24 jam, maka
- Identifikasi adanya nyeri
integritas struktur Mobilitas fisik diharapkan atau keluhan fisik
lainnya.
tulang d/d mengeluh meningkat, dengan kriteria
- Identifikasi toleransi
sulit menggerakkan hasil : fisik melakukan
pergerakan.
ekstremitas, rentang 1. Pergerakan esktremitas
- Monitor kondisi umum
gerak (ROM) menurun, meningkat (5) selama melakukan
mobilisasi.
nyeri saat bergerak, 2. Rentang gerak (ROM)
Terapeutik :
enggan melakukan meningkat (5) - Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
pergerakan, merasa 3. Nyeri menurun (5)
bantu.
cemas saat bergerak, 4. Kecemasan menurun - Fasilitasi melakukan
pergerakan.
gerakan terbatas, dan (5)
- Libatkan keluarga untuk
fisik lemah. 5. Gerakan terbatas membantu pasien dalam
meningkatkan
menurun (5)
pergerakan.
6. Kelemahan fisik Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
menurun (5)
prosedur mobilisasi.
- Anjurkan melakukan
mobilisasi dini.
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan.
4. 23-09-2020 Gangguan Integritas Setelah dilakukan Intervensi Perawatan luka
Observasi :
Jaringan/Kulit b/d selama 1x24 jam, maka
- Monitor karakteristik
Faktor mekanis d/d Integritas kulit dan jaringan luka.
- Monitor tanda-tanda
Kerusakan diharapkan meningkat,
infeksi.
jaringan/lapisan kulit, dengan kriteria hasil : Terapeutik :
- Cukur rambut disekitar
dan nyeri. 1. Kerusakan lapisan
daerah luka.
kulit menurun (5) - Berikan salep yang
sesuai ke kulit/lesi.
2. Nyeri menurun (5)
- Pasang balutan sesuai
3. Suhu kulit membaik jenis luka.
- Pertahankan teknik steril
(5)
saat melakukan
4. Sensasi membaik (5) perawatan luka.
- Ganti balutan sesuai
5. Tekstur membaik (5)
jumlah eksudat dan
drainase.
Edukasi :
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi.
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein.
- Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu.

IMPLEMENTASI
NO TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI
1. 23-09-2020 Nyeri Akut b/d Agen 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan intensitas nyeri.
pencidera fisiologis d/d
2. Mengidentifikasi skala nyeri.
Mengeluh nyeri, 3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
4. Mengdentifikasi faktor yang memperberat dan
tampak meringis,
memperingan nyeri.
bersikap protektif, 5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup.
6. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi
gelisah, frekuensi nadi
rasa nyeri.
meningkat, dan tekanan 7. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
8. Memfasilitasi istirahat dan tidur.
darah meningkat.
9. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
10. Menjelaskan strategi meredakan nyeri.
11. Berkolaborasi dengan pemberian analgetik.
2. 23-09-2020 Hipertermia b/d Proses 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia.
2. Memonitor suhu tubuh.
penyakit d/d Suhu
3. Memonitor komplikasi akibat hipertermia.
tubuh di atas nilai 4. Memerikan cairan oral.
5. Menganjurkan tirah baring.
normal, takikardi, dan
6. Berkolaborasi dengan pemberian cairan dan elektrolit
kulit terasa hangat. intravena.
3. 23-09-2020 Gangguan Mobilitas 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya.
Fisik b/d Kerusakan
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan.
integritas struktur 3. Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi.
4. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu.
tulang d/d mengeluh
5. Memfasilitasi melakukan pergerakan.
sulit menggerakkan 6. Meliibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan.
ekstremitas, rentang
7. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi.
gerak (ROM) menurun, 8. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini.
9. mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan.
nyeri saat bergerak,
enggan melakukan
pergerakan, merasa
cemas saat bergerak,
gerakan terbatas, dan
fisik lemah.
4. 23-09-2020 Gangguan Integritas 1. Memonitor karakteristik luka.
2. Memonitor tanda-tanda infeksi.
Jaringan/Kulit b/d
3. Memasang balutan sesuai jenis luka.
Faktor mekanis d/d 4. Mempertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka.
Kerusakan
5. Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
jaringan/lapisan kulit, drainase.
6. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi.
dan nyeri.
7. Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein.
8. Mengajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri.
9. Berkolaborasi dengan pemberian antibiotik.

EVALUASI
NO TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
1. 23-09-2020 Nyeri Akut b/d Agen S : Klien mengatakan nyeri pada tungkai bawah bekas
pencidera fisiologis d/d kecelakaan 2 tahun yang lalu,klien sudah merasakan
Mengeluh nyeri, nyeri 1 bulan yg lalu,klien mengatakan nyeri yang
tampak meringis, dirasakan senut-senut disertai rasa panas. Skala nyeri 6
bersikap protektif, O :Klien tampak meringis menahan sakit,klien tampak
gelisah, frekuensi nadi lesu,klien tampak gelisah
meningkat, dan tekanan A : Masalah Belum Teratasi
darah meningkat. P : Intervensi dilanjutkan

24-09-2020 S : Klien mengatakan nyeri di tungkai bawah sudah


berkurang, Skala nyeri 5
O : Klien tampak meringis dan gelisah
A : Masalah belum Teratasi
Klien masih merasakan nyeri
P : Intervensi dilanjutkan
23-09-2020 Hipertermia b/d Proses S : Klien mengeluh badan panas
penyakit d/d Suhu O : Akral hangat
tubuh di atas nilai A : Masalah belum teratasi
normal, takikardi, dan P : Intervensi dilanjutkan
kulit terasa hangat.
24-09-2020 S : Klien mengatakan badan sudah tidak merasakan panas
O : Akral dingin
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. 23-09-2020 Gangguan Mobilitas S : Klien mengatakan sulit menggerakkan ekstremitas
Fisik b/d Kerusakan bawah, klien mengatakan nyeri saat bergerak
integritas struktur O : Pergerakan klien terbatas dan rentang gerak
tulang d/d mengeluh A : Masalah belum teratasi
sulit menggerakkan P : Intervensi dilanjutkan
ekstremitas, rentang
24-09-2020 gerak (ROM) menurun, S : Klien mengatakan masih sulit bergerak dan nyeri saat
nyeri saat bergerak, bergerak
enggan melakukan O : Pergerakan klien masih terbatas
pergerakan, merasa A : Masalah belum teratasi
cemas saat bergerak, P : Intervensi dilanjutkan
gerakan terbatas, dan
fisik lemah.
4. 23-09-2020 Gangguan Integritas S : Klien mengatakan nyeri pada tungkai bawah
Jaringan/Kulit b/d O : Terdapat scar tissue atau bekas fraktur pada ekstremitas
Faktor mekanis d/d bawah dan adanya kemerahan
Kerusakan A : Masalah belum teratasi
jaringan/lapisan kulit, P : Intervensi dilanjutkan
dan nyeri.
24-09-2020 S : Klien mengatakan masih berasakan nyeri pada tungkai
bawah
O : Terdapat scar tissue atau bekas fraktur dan masih ada
kemerahan pada ekstremitas bawah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai