Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYELUHAN

PEMBATASAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA PASIEN


CKD

Disusun Oleh:

Gustiara Ayu Pertiwi


Lifit Nuryanih

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TAHUN 2021
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Manajemen Cairan dan Elektrolit Pada Pasien
Chronic Kidney Disease

Di Ruang Seruni Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang

1. Pokok Bahasan: Pengaturan Cairan dan Elektrolit

2. Sub Pokok Bahasan:

1) Manajemen kebutuhan cairan penderita CKD

2) Manajemen kebutuhan elektrolit penderita CKD

3) Petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk pengaturan cairan

3. Sasaran: Tn .M dan keluarga klien dengan chronic kidney disease

4. Waktu: ± 25 menit

5. Tempat: Ruang Seruni Rsud kabupaten Tangerang

6. Hari / Tanggal: Jumat , 22 Januari 2021

7. Tujuan Penyuluhan:

1) Tujuan Umum: Setelah dilakukan penkes selama 25 menit, diharapkan pasien mampu
mengetahui pemabatasan cairan dan juga elektrolit.

2) Tujuan Khusus :

a. Memahami pembatasan cairan pada penderita CKD

b. Memahami pengaturan kebutuhan elektrolit bagi pasien CKD

c. Memahami petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisa


8. Kegiatan

No. Langkah Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


langkah
1. Pendahuluan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Menanggapi


perkenalan
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan c. Mendengarkan
dan
d. Kontrak waktu
memperhatikan
e. Memberi pertanyaan
d. Menanggapi dan
kepada klien/apersepsi
menyepakati
kontrak waktu

e. Menjawab
pertanyaan

2. Pelaksanaan 10 menit a. Menjelaskan materi a. Menyimak dan


kegiatan
penyuluhan secara mendengarkan
berurutan dan teratur. dengan seksama
Materi:
b. Memberikan
1) Pengaturan respon
kebutuhancairan
penderita gagalginjal
kronik

2) Pengaturan
kebutuhanelektrolit
penderita gagalginjal
kronik

3) Petunjuk bagi pasien


yangmejalani
hemodialisisuntuk
menjaga cairan

b. Memperhatikan respon
klien

3. Evaluasi 5 menit a. Memberi kesempatan a. Bertanya


klien untuk bertanya
b. Menjawab
b. Menanyakan kembali
c. Membalas
materi
reinforcement
c. Memberi reinforcement
d. Menjawab
positif

d. RTL: Meminta klien


menyebutkan kebutuhan
cairan per hari bagi
penderita gagal ginjal
kronik

4. Penutup 5 menit a. Meminta/memberi pesan a. Memberikan pesan


dan kesan dan kesan

b. Menyimpulkan materi b. Mendengarkan

c. Mengakhiri materi c. Memperhatikan

d. Mengucapkan d. Menjawab salam


terimakasih dansalam
9. Metode: Ceramah, tanya jawab

10. Media: Leaflet

11. Materi: Terlampir

12. Evaluasi

Pertanyaan:

1) Menjelaskan kebutuhan cairan penderita gagal ginjal kronik

2) Menyebutkan pantangan asupan cairan

3) Menyebutkan pantangan asupan natrium

4) Menyebutkan dua dari petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk
menjaga cairan
Lampiran Materi

Manajemen Cairan dan Elektrolit pada Pasien Chronic Kidney Disease

A. Pengaturan Kebutuhan Cairan


Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada
orangdewasa kurang lebih 60% berat badan adalah air (air dan elektrolit). Pembatasan
cairan perlu dilakukan seiring dengan menurunnya kemampuan ginjal. Karena jika
pasien gagalginjal kronik mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada
akanmenumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema (pembengkakan).
Olehsebab itu agar tidak terjadi penumpukan cairan maka jumlah cairan yang
bolehdikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak:500 cc + jumlah urin dalam satu hari

Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup, ice cream, susu,
syrup,yoghurt, juga dihitung sebagai cairan. Penderita gagal ginjal kronik telah
berkurang fungsi pengolahan cairannya, sehingga jumlah cairan harus dibatasi. Cairan
yang masuk kedalam tubuh harus seimbang dengancairan yang dikeluarkan dari tubuh.
Seringkali penderita gagal ginjal kronik memerlukantambahan diuretic untuk
mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh.

Pantangan besar:

1. Air kelapa

2. Minuman isotonic

Dengan perhatian khusus:

1. Kopi, susu, teh,

2. Lemon tea
B. Pengaturan Kebutuhan Elektrolit

1. Natrium

Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium untuk


mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandungtinggi natrium menyebabkan kita menjadi banyak minum, padahal asupan
cairan pada pasien gagal ginjal kronik perlu dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan
sebelumdialysis antara 2,5 – 5 gram/hari.

Pantangan besar:

1. Makanan dan minuman kaleng (Na benzoate)

2. Manisan dan asinan

3. Keripik d.MSG/Vetsin/Moto (Mono Natrium Glutamat)

4. Ikan asin dan daging asap

Perhatian khusus:

Garam (makanan tidak boleh terlalu asin)

2. Kalium

Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada beberapa
pasien, kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan kalium darimakanan
yang berlebih atau obat-obatan yang diberikan. Pembatasan asupan kaliumdianjurkan
bila kadar kalium dalam darah > 5,5 mEq. Asupan kalium yang dianjurkan adalah 40
mg/kg BB/hari.

Pantangan:

1. Pisang, mangga

2. Tomat, bayam

3. Umbi-umbian
Dengan perhatian khusus:

1. Sayuran rebus, timun, jamu

2. Kacang dan produk olahannya

Relatif aman:

1. Pare, lobak, bawang merah, bawang putih

2. Selada, seledri, tauge

3. Apel, dan pir

3. Fosfat

Pada penderita gagal ginjal kronik akan terjadi penumpukan fosfat dalam darah.
Dokter akan memberikan pengikat fosfat untuk mengurangi penumpukan fosfat. Diet
fosfat sangat berbeda untuk masing-masing individu, dan diet fosfat tidak boleh terlalu
ketat karena dapat menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet fosfat ini anda
harus berkonsultasi dengan dokter anda. Namun secara umum diet fosfot ini adalah:

Dengan perhatian khusus:

1. Susu (maksimal 150 ml/hari)

2. Jeroan, hati

3. Kerang, ikan kering, dan ikan asin

4. Coklat dan kacang

Relatif aman:

A. Ikan segar

B. Daging tanpa lemak (Dada ayam tanpa kulit)

C. Petunjuk bagi Pasien yang Menjalani Hemodialisis untuk Menjaga Cairan.


Ada beberapa petunjuk bagi pasien untuk menjaga cairan tubuh pada pasien
yangmenjalani hemodialisa.

1) Menggunakan sedikit garam (maksimal 1 sendok the garam dalam sehari)


dalammakanan dan hindari menambahkan garam makanan.

2) Menggunakan bumbu dari rempak-rempah.

3) Menghindari dan batasi penggunaan makanan olahan.

4) Menghindari makanan yang mengandung monosodium glutamate/micin/moto


(mieinstan, aneka fast food/junk food/frozen food , bakso, makanan yang
diberimicin/moto)

5) Mengukur tambahan cairan dalam tempat tertentu.

6) Membagi jumlah cairan rata dalam sehari.

7) Menggunakan gelas kecil (ukuran 250 cc) bukan gelas besar.

8) Setiap minum hanya setengah gelas besar (gelas ukuran 500 cc).

9) Es batu kubus bisa membantu untuk mengurangi rasa haus. Satu es batu kubus
samadengan 30 ml air (2 sendok makan).

10) Membilas mulut dengan berkumur, tetapi airnya tidak ditelan.

11) Merangsang produksi saliva, dengan menghisap irisan jeruk lemon/jeruk bali,
permenkaret rendah kalori.

12) Minum obat jika perlu

13) Ketika pergi, menjaga tambahan cairan seperti ekstra minum ketika bersosialisasi

14) Penting untuk menjaga pekerjaan/kesibukan

15) Cek berat badan tiap hari sebelum makan pagi, akan membantu untuk mengetahui
tingkat cairan antar hemodialysa.
Daftar Pustaka

Bote. 2009.Keseimbangan Cairan Tubuh. Diakses tanggal 23 Maret


2019.http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/11/ Mansjoer, Arif., dkk. 2001.

Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.Moore, Lisa, MD. 2005. Keseimbangan Cairan
Tubuh.

Diakses tanggal 23 Maret 2019.www.e-medicine.comPrawirohardjo, Sarwono. 1994. Faal . Jakarta:


Yayasan Bina PustakaWikyasastro,

Hanifa. 1997. Faal Tubuh. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai