Informasi mahasiswa
Informasi pasien
Ny.A usia 50 thn masuk RS dengan keluhan demam sejak 3 hr SMRS. Klien
sebelumnya riwayat operasi repair ruptur buli satu bulan yang lalu. Keluar nanah pada luka
operasi abdomen sejak 3 hari SMRS. Dilakukan pengkajian ditemukan bahwa kesadarn CM,
nyeri luka sakal 7, TD: 100/60, S: 37,6, suara paru vesikulr, BJ I& II, edema (-), luka pos op
abdomen kuadran bawah, luka merah dan teraba hangat. Klien dilakukan pengambilan
sampel darah untuk pemeriksaan lab, hasil pemeriksaan lab yaitu Hb 10 g/dl, Hematokrit
30%, Eritrosit 4 juta, Leukosit 20 ribu uL, Trombosit 350 uL, GD 500 mg/dL; SGOT
100 uL SGPT 120 uL; Ureum 75 mg/dL; Creatinin 2,0 gr/dL, PCT > 10 microgram/L.
Selanjutnya klien akan dilakukan repair buli dengananestesi general. Operasi
berlangsung selama 2 jam. Selama operasi klien mengalami perdarahan 1000 cc, tranfusi
PRC 500 cc, RL 4 kolf, urine 50 cc.
Post operasi klien masuk ICU dengan DPO, terpasang ETT, pernapasan di bagging,
TD: 90/50 mmHg, HR 113x/menit, S 360C, terpasang infus RL 20 tts/menit dan vascon 0,1
mikro/jam. Saat 6 jam pertama di ICU pasien terpasang ventilator SCMV 12, TV 250, TD
120/60 , HR 144x/menit, MAP 80 , Morse 50, Fi O2 50%, RR 18x/menit, saturasi 95 %, akral
dingin, urine tak ada/3 jam . klien dilakukan pemeriksaan AGD didapatkan hasil PH 6,99;
PCO2 97,6, PO2 113, BE -14, HCO3 14. Vascon dinaikkan menjadi 0,2 mikro/jam, tranfusi
FFP 500 cc, PRC 500 cc, Na Cl 0,9% 500 cc.
ANALISA DATA
Di IGD
Tangga Data-data Diagnosa keperawatan
l
20-10- Circulation (perdarahan/diare, TD, suhu, Tidak ada masalah
2019 nadi/HR, kapileri refill, akral, warna kulit wajah, keperawatan
edema, pupil, sianosis, suara jantung, EKG, JVP ,
status hidrasi)
DS : klien mengatakan riwayat diabetes 5thn yg
lalu
DO :
-
20-10- Airway (sputum, suara paru, benda asing, kelainan Tidak ada masalah
2019 bentuk, pemeriksaan penunjang) keperawatan
DS : -
DO :
- RR: 20x/mnt
- Suara nafas vesikuler
- Sputum (-)
- Kesadaran CM
20-10- Breathing (sedasi, frekuensi & ritme nafas, Tidak ada masalah
2019 kedalaman, irama, pola pernafasan, pemeriksaan keperawatan
paru-paru, oxymetri, pemeriksaan penunjang)
DS: -
DO:
- RR: 20x/mnt
- SpO2: 99%
Gangguan integritas
DS: luka mengeluarkan nanah sejak 3 hari
kulit/jaringan b.d
yang lalu
20-10-
DO:
2019
- Luka post op pada abdomen kuadran
bawah
- Kondisi dehiscence
- Pus >>
- Kemerahan sekitar luka
OK
Tangga Data-data Diagnosa keperawatan
l
21-10- Circulation (perdarahan/diare, TD, suhu, Risiko syok
2019 nadi/HR, kapileri refill, akral, warna kulit wajah,
edema, pupil, sianosis, suara jantung, EKG, JVP ,
status hidrasi)
DS : -
DO :
- Dilakukan operasi repair buli
- TD: 90/60
- Perdarahan 1000cc
- SpO2 95%
- Akral dingin
21-10- Airway (sputum, suara paru, benda asing, kelainan Tidak ditemukan masalah
2019 bentuk, pemeriksaan penunjang) keperawatan
DS : -
DO :
Sputum (-)
Suara paru vesikuler
21-10- Breathing (sedasi, frekuensi & ritme nafas, Pola napas tidak efektif b.d
2019 kedalaman, irama, pola pernafasan, pemeriksaan depresi pusat pernapasan
paru-paru, oxymetri, pemeriksaan penunjang)
DS: -
DO:
- Dilakukan operasi repair buli
- Anestesi general
- Pemberian Fentanyl
- RR: 20x/mnt
- SaO2: 95%
20-10- Disability (tingkat kesadaran, Glascow Coma Tidak ditemukan masalah
2019 Scale kekuatan otot, pemeriksaan fisik neurologis, keperawatan
pemeriksaan penunjang)
DO :
Kesadaran DPO
ICU
Manajemen hiperglikemia
Ketidakstabilan kadar Observasi
glukosa darah b.d retensi Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
urin
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan
Tujuan:
insulin meningkat
Setelah dilakukan tindakan
Monitor kadar glukosa darah
keperawatan selama 1x24
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
jam kadar gula darah dalam
Monitor intake dan output cairan
rentang normal dengan
Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit,
KH:
TD ortostatik dan frekuensi nasi
- Kadar glukosa
Terapeutik
dalam darah
Berikan asupan cairan oral
membaik
Konsultasikan dengan medis jika tanda dan gejala
- Lelah/lesu menurun
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 259 mg/dL
Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
Anjutkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine,
jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
IMPLEMENTASI
Nama pasien :
IGD
IMPLEMENTASI
Nama pasien :
OK
IMPLEMENTASI
Nama pasien :
ICU
Tanggal& EVALUASI Paraf/
TINDAKAN KEPERAWATAN
Jam Nama
S = DPO
21-10-
O=
2019
Produksi urine tidak
ada
Memonitor TTV (TD 90/50, RR: 23x/mnt, N: Akral dingin
113x/mnt, S: 36) melakukan begging,, mencegah TD 90/60
Jam ETT berlipat, Memonitor status okesigenasi RR 23x/mnt,
11.30 (SpO2 95%) melakuakan kolaborasi N: 113x/mnt
modeventilasi (CMV) S:36
SpO2: 95%
Terpasang venti
CMV
A = Hipovolemia
belum teratasi, pola
Memonitor tekanan darah (TD 120/600 mmhg), nafas tidak efektif
memonitor saturasi oksigen (SpO2 95%), belum teratasi
memonitor status cairan (intake 500cc NaCL, P:Lanjutkan
Jam
500tranfusi PRC, 500 FFP, output: tidak ada intervensi
12.30
cc),memonitor frekuensi nafas (RR 23x/mnt), Manajemen syok
mengatur posisi kepala 45-60o mencegah aspirasi hipovolemik
Manajemen
ventilasi mekanik