Oleh :
Lifit Nuryanih
160210015
PEMBIMBING MATERI
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : Tn. M
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sragen,
Pekerjaan :
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No. RM : 247234
Diagnosa medik : Trauma ekstremitas
1. Keluhan Utama :
Klien mengeluh nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan luka bakar derajat 2 dikaki sebelah kanan, terdapat luka
robek ± 10 cm ditangan sebelah kanan. TTV: TD 120/80 mmHg, Suhu 37◦C, Nadi
95x/menit, RR 18x/menit, keluarga mengatakan klien jatuh dari motor dan mengenai
kanlpot motor.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
-
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien tidak memiliki penyakit keturunan
2. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway :
Tidak terdapat adanya sumbatan (secret ataupun darah), lidah tidak jatuh ke
belakang, pasien tidak kesulitan bernapas.
b. Breathing :
Terlihat pengembangan dada kanan dan kiri simetris, pasien tidak kesulitan saat
bernapas, RR: 18x/menit, irama napas teratur, tidak terlihat adanya penggunaan otot
bantu pernapasan.
c. Circulation :
TD: 120/80 mmHg, N = 95 x/menit reguler, cappilary refille kembali <3 detik, tidak
terdapat sianosis, akral hangat.
d. Dissability :
Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS (E4,M6,V5), pasien hanya mengeluh
nyeri pada bagian lukanya
e. Exposure
Adanya luka bakar derajat 2 dikaki sebelah kanan, terdapat luka robek ± 10 cm
ditangan sebelah kanan, rambut dan kulit kepala tampak bersih tidak terdapat
hematoma
3. PENGKAJIAN SEKUNDER
1) Tingkat kesadaran
2) Status kesadaran
Tanggal Compos Apatis Somnolen Delirium Sopor koma
mentis
12/10/2020 √
B. ANALISA DATA
Nyeri akut
2. Ds : - Thermal burn Resiko infeksi
DO :
Terdapat luka bakar Koagulasi sel
derajat 2 dibagian
kaki kanan Destruksi jaringan kulit
Terdapat luka robek ±
10 cm ditangan Jaringan kulit terbuka
sebelah kanan
Pembuluh darah terbuka
Proses inflamasi
(respon tubuh)
Resiko infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
(kerusakan integritas kulit)
4. Berikan preparat
Penyuntikan preparat
analgetik opioit menurut
analgetik intravena
program medic. Amati
diperlukan karena
kemungkinan supresi
terjadinya perubahan
pernafasan pada pasien
perfusi jaringan akibat
yang tidak memakai
luka bakar
ventilasi mekanis.
Lakukan penilaian respon
pasien terhadap
pemberian analgetik
5. Berikan dukungan
Dukungan emosional
emosional dan
sangat penting untuk
menentramkan
mengurangi ketakutan
kekhawatiran pasien
dan ansietas akibat
luka bakar. Ketakutan
dan ansietas akan
meningkatkan persepsi
nyeri.
2. Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda Mengetahui dini
tindakan keperawatan infeksi terjadinya infeksi
selama 3 x 24 jam
tidak adanya infeksi 2. Batasi jumlah Mengurangi
yang local dan sistemik pengunjung kontaminasi silang
dengan kriteria hasil
Tidak adanya 3. Jaga asepsis selama Meminimalkan
tanda dan pasien beresiko kesempatan untuk
gejala infeksi kontaminasi
dan sepsis
Nilai leukosit 4. Sediakan perawatan Perawatan kulit pada
dalam batas kulit pada area yang area yang edema dapat
normal cedera membantu mencegah
terjadinya infeksi yang
lebih luas
8. Berikan antibiotic
Antibiotic dapat
sesuai indikasi
mengahmbat proses
infeksi