Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN TN. M


DENGAN DIAGNOSA MEDIK TRAUMA EKSTREMITAS
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD)

Oleh :
Lifit Nuryanih
160210015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BANTEN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTIK PRAKTIK PROFESI NERS ASUHAN


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN TN. M DENGAN
DIAGNOSA MEDIK TRAUMA EKSTREMITAS DI RUANG INSTALASI GAWAT
DARURAT ( IGD)

Tangerang, 22 Oktober 2020

PEMBIMBING MATERI

(Ns. Desi Rusiana Alfiani, S.Kp., MKM)


Asuhan Keperawatan Gawat Darurat

A. PENGKAJIAN

Sumber data : klien, rekam medis dan keluarga klien

Tanggal masuk : 21 Oktober 2020

Tanggal pengkajian : 21 Oktober 2020

Pukul : 11.00 WIB

1. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : Tn. M
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sragen,
Pekerjaan :
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No. RM : 247234
Diagnosa medik : Trauma ekstremitas
1. Keluhan Utama :
Klien mengeluh nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan luka bakar derajat 2 dikaki sebelah kanan, terdapat luka
robek ± 10 cm ditangan sebelah kanan. TTV: TD 120/80 mmHg, Suhu 37◦C, Nadi
95x/menit, RR 18x/menit, keluarga mengatakan klien jatuh dari motor dan mengenai
kanlpot motor.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
-
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien tidak memiliki penyakit keturunan

2. PENGKAJIAN PRIMER

a. Airway :

Tidak terdapat adanya sumbatan (secret ataupun darah), lidah tidak jatuh ke
belakang, pasien tidak kesulitan bernapas.

b. Breathing :

Terlihat pengembangan dada kanan dan kiri simetris, pasien tidak kesulitan saat
bernapas, RR: 18x/menit, irama napas teratur, tidak terlihat adanya penggunaan otot
bantu pernapasan.

c. Circulation :

TD: 120/80 mmHg, N = 95 x/menit reguler, cappilary refille kembali <3 detik, tidak
terdapat sianosis, akral hangat.

d. Dissability :

Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS (E4,M6,V5), pasien hanya mengeluh
nyeri pada bagian lukanya

e. Exposure

Adanya luka bakar derajat 2 dikaki sebelah kanan, terdapat luka robek ± 10 cm
ditangan sebelah kanan, rambut dan kulit kepala tampak bersih tidak terdapat
hematoma
3. PENGKAJIAN SEKUNDER

SIGN AND SYMPTOM Tanda dan gejala

 Klien mengeluh nyeri


 Terdapat luka bakar derajat 2 dikaki
sebelah kanan
 Terdapat luka robek ± 10 cm ditangan
sebelah kanan
 RR 18 x/menit

Alergi Klien tidak memiliki alergi terhadap obat,


makanan dan debu.
Medication Klien tidak mengkonsumsi obat-obatan
Past Illnes -

Last Meal Pasien makan tadi malam ± 12 jam sebelum


dibawa ke rumah sakit, terakhir pasien
mengkonsumsi nasi dengan sayur dan lauk pauk
Environment Pasien tinggal dengan istri dan satu anaknya,
pasien tinggal dipermukiman yang padat
penduduk, rumah bersih.

4. PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM

1) Tingkat kesadaran

Tanggal Eye Motorik Verbal total


12/10/2020 4 6 5 15

2) Status kesadaran
Tanggal Compos Apatis Somnolen Delirium Sopor koma
mentis
12/10/2020 √          

B. ANALISA DATA

No Dx Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS : Pasien mengatakan Thermal burn Nyeri akut
nyeri pada lukanya
Koagulasi sel
DO :
 Terdapat luka bakar Destruksi jaringan kulit
derajat 2 dibagian
kaki kanan Jaringan kulit terbuka
 Terdapat luka robek ±
10 cm ditangan Kehilangan barrier kulit
sebelah kanan
Kerusakan integritas kulit

Jaringan saraf terbuka

Peningkatan respon nyeri

Nyeri akut
2. Ds : - Thermal burn Resiko infeksi

DO :
 Terdapat luka bakar Koagulasi sel
derajat 2 dibagian
kaki kanan Destruksi jaringan kulit
 Terdapat luka robek ±
10 cm ditangan Jaringan kulit terbuka
sebelah kanan
Pembuluh darah terbuka

Proses inflamasi
(respon tubuh)

Resiko infeksi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
(kerusakan integritas kulit)

D. INTERVENSI KEPERAWATAN Tanggal : 21/10/2020

No. Dx Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
1. Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri (1-10) Tingkat nyeri
tindakan keperawatan memberikan data
selama 3 x 24 jam, dasar untuk
klien mengatakan mengevaluasi
tingkat nyeri mulai efektifitas tindakan
menurun, tidak ada mengurangi nyeri.
petunjuk non verbal
tentang nyeri 2. Kaji tanda nonverbal Data-data hasil
nyeri (gelisah, kening pengkajian nyeri akan
berkerut, mengatupkan memberikan informasi
rahang, peningkatan TD) dasar untuk mengkaji
respon nyeri

3. Berikan instruksi dan Tindakan non


membantu pasien dalam farmakologis untuk
melaksanakan teknik mengatasi nyeri akan
distraksi dan relaksasi memberikan berbagai
cara intervensi yang
dapat mengurangi
sensasi rasa nyeri

4. Berikan preparat
Penyuntikan preparat
analgetik opioit menurut
analgetik intravena
program medic. Amati
diperlukan karena
kemungkinan supresi
terjadinya perubahan
pernafasan pada pasien
perfusi jaringan akibat
yang tidak memakai
luka bakar
ventilasi mekanis.
Lakukan penilaian respon
pasien terhadap
pemberian analgetik

5. Berikan dukungan
Dukungan emosional
emosional dan
sangat penting untuk
menentramkan
mengurangi ketakutan
kekhawatiran pasien
dan ansietas akibat
luka bakar. Ketakutan
dan ansietas akan
meningkatkan persepsi
nyeri.
2. Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda Mengetahui dini
tindakan keperawatan infeksi terjadinya infeksi
selama 3 x 24 jam
tidak adanya infeksi 2. Batasi jumlah Mengurangi
yang local dan sistemik pengunjung kontaminasi silang
dengan kriteria hasil
 Tidak adanya 3. Jaga asepsis selama Meminimalkan
tanda dan pasien beresiko kesempatan untuk
gejala infeksi kontaminasi
dan sepsis
 Nilai leukosit 4. Sediakan perawatan Perawatan kulit pada
dalam batas kulit pada area yang area yang edema dapat
normal cedera membantu mencegah
terjadinya infeksi yang
lebih luas

Apabila kulit kembali


5. Inspeksi kulit dan kemerahan dan
membrane mukosa terdapat drainasi
selama kemerahan, purulent menandakan
panas tinggi atau terjadinya proses
drainase inflamasi bakteri

6. Anjurkan intake nutrisi Mempertahankan


yang cukup keseimbangan nutrisi
untuk mendukung
perfusi jaringan dan
memberikan nutrisi
yang perlu untuk
regenerasi selular dan
penyembuhan jaringan

7. Ajarkan pasien dan


Meningkatkan
keluarga tentang tanda
pengetahuan pasien
dan gejala infeksi dan
dan keluarga
melaporkan kepada
perugas perawatan
ketika terdapat tanda
dan gejala infeksi

8. Berikan antibiotic
Antibiotic dapat
sesuai indikasi
mengahmbat proses
infeksi

Anda mungkin juga menyukai