A. BIODATA
Identitas Klien
Nama : An. F
Tempat Tgl. Lahir/ Usia : 12 Desember 2014 / 8 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : Belum tamat SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Dusun Wonosari, Desa Suka Mulya,
Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau.
Tgl. MRS : 19/02/2023 Pukul : 16.08 wib
Dx. Medis : Peritonitis Generalisata
No. RM : 162478
Keterangan:
Laki-laki Meninggal
Perempuan Menikah
Jenis kemampuan 0 1 2 3
Makan/ minum 0
Berpakaian 1
Mandi 1
Toileting 1
Mobilisasi di tempat tidur 0
Berjalan 0
0 : Mandiri
1 : Dengan bantuan orang lain
2 : Menggunakan alat bantu
3 : Tidak mampu
Alat bantu : ( ) walker ( ) Kruk ( ) kursi roda
Lain –lain : Tidak adak masalah mobilisasi dan perawatan diri.
b. Pernafasan
Masalah dengan pernafasan : () Tidak ada
( ) Sesak nafas
( ) Batuk produktif
Lain – lain : Tidak ada
Sirkulasi
Masalah dengan pernafasan :( ) Jantung berdebar
( ) Pucat
( ) Kelelahan
Lain – lain : Tidak ada
4. Pola Istirahat/Tidur
a. Kebiasaan tidur ( ) Siang hari ( ) Malam hari Jumlah:7-8
Jam
b. Yang dirasakan setelah bangun tidur
( ) Segar ( ) Pusing ( ) Mengantuk
c. Masalah dengan tidur
( ) Insomnia intermitten ( ) Insomnia terminal
( ) Insomnia initial ( ) Mimpi buruk
d. Alat bantu tidur : () Tidak ada ( ) Ya,.............
perut.
berat terkontrol)
h. Lain – lain :-
Keluarga dan pasien percaya bahwa sakit yang dialami akan dapat
sembuh atas seizin allah, dan saat ini berikhtiar dalam melakukan
pengobatan.
c. Lain – lain: -
D. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. (B1) Breathing
Hidung : Normal, tidak terdapat sumbatan dan cuping hidung saat
bernafas
Trachea : Simetris, tidak terdapat pergeseran, tidak ada keluhan
nyeri saat menelan
Nyeri Dypsnea Orthopnea
Cyanosis Batuk Darah Nafas Dangkal
Retraksi Dada Sputum Tracheostomi
Respirator
GCS:
E :4 V :5 M :6
Kepala Dan Wajah : Normal, tidak terdapat lesi, tidak terdapat luka
memar akibat trauma.
Mata
Sclera : () Putih ( )Merah
( ) Ikterik ( ) Perdarahan
Conjungtiva : () Pucat ( ) Merah muda
Pupil : () Isokor ( ) Anisokor
( ) Miosis ( ) Midrialis
Leher : Normal, tidak ditemukan pembesaran getah bening,
dan tidak ada distensi vena jugularis
4. (B4) Bladder
Produksi Urin : 1000.ml X/Hr
Warna : Kuning Bau: -
() Tidak Ada Masalah ( ) Menetes ( ) Inkontinensia
( ) Oliguri ( ) Nyeri ( ) Retensi ( ) Poliuri
( ) Panas ( ) Hematuri ( ) Disuria ( )Sering
( ) Nocturia ( ) Dipasang Kateter ( )Cystotomi
Lainnya : …………………………………………........
5. (B5) Bowel
Mulut Dan Tenggorokan : Normal, bibir kering
Abdomen : Nyeri pada abdomen, peristaltik menurun.
Rectum : Normal
BAB X/Hr Pasien belum BAB selama dirawat di rumah sakit
Konsistensi :
( ) Tidak ada masalah ( ) Diare ( ) Konstipasi
( ) Feses Berdarah ( ) Tidak terasa ( ) Kesulitan
( ) Melena ( ) Colostomy
( ) Wasir Obat Pencahar : ( ) Ya () Tidak
Diet : …………………………………………................
Lainnya : …………………………………………………….
6. (B6) Bone
Kemampuan Sendi () Bebas ( ) Terbatas Parese
( ) Ya ( ) Tidak
Paralise ( ) Ya () Tidak
Hemiparase ( ) Ya ()Tidak
Lainnya :-
Ekstremitas : () Tidak ada Kelainan ( ) Peradangan
( ) Patah tulang ( ) Perlukaan
Lokasi :-
Kulit : normal
Warna Kulit : ( ) Ikterik ( ) Sianosis
( ) Pucat ( )Kemerahan
Akral : () Hangat ( ) Panas
( ) Dingin kering ( ) Dingin basah
Pigmentasi :-
Turgor : ( )Baik () Cukup ( ) Jelek/Menurun
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Tgl pemeriksaan: 19/02/2023
Objektif:
Pasien tampak meringis kesakitan saat
nyeri datang.
Skala nyeri Berat terkontrol.
Pasien tampak nyeri saat dilakukan
palpasi pada abdomen.
Nadi 115 x/menit
RR 22 x/ menit
2. 20/02/2023 Subjektif: Krisis Situasional Ansietas
Pasien selalu mengatakan takut disuntik.
Keluarga mengatakan khawatir dengan
kondisi pasien saat ini.
Keluarga mengatakan khawatir apabila
NO Tanggal DATA (Symptom) ETIOLOGI PROBLEM Paraf
pasien akan dioperasi.
Keluarga mengatakan tidak bingung saat
mengambil keputusan operasi untuk
pasien.
Objektif:
Pasien tampak gelisah apabila dikunjungi
oleh perawat atau dokter.
Pasien terkadang menangis dan bicara
bergetar saat dikunjungi oleh perawat
atau dokter.
N 115 x/menit
RR 22 x/menit
3. 20/02/2023 Subjektif: Proses Penyakit Hipertermia
Keluarga mengatakan suhu badan pasien
terasa panas.
Objektif:
Kulit pasien terasa hangat
Temp 38,2 oC
N 115 x/menit
RR 22 x/menit
Post Operasi
4. 21/02/2022 Subjektif: Agen pencedera fisik Nyeri Akut
Pasien mengatakan perutnya terasa sakit. (prosedur operasi)
Pasien mengatakan sakitnya terasa perih.
Pasien mengatakan kadang terasa ingin
muntah.
NO Tanggal DATA (Symptom) ETIOLOGI PROBLEM Paraf
Objektif:
Pasien tampak meringis kesakitan saat
nyeri datang.
Skala nyeri Berat terkontrol.
Terdapat luka post operasi laparatomi di
abdomen pasien (Vertikal)
Pasien melokalisasi nyeri pada area
operasi.
Pasien terpasang drain. (cairan drain ±50
cc warna bening bercampur darah merah)
Nadi 120 x/menit
RR 22 x/ menit
5. 21/02/2023 Subjektif: Efek agen farmakologis Neusea
Pasien mengatakan terasa mual
Pasien mengatakan rasa mau muntah
Pasien mengatakan tenggorokan terasa
panas
Pasien menangismengatakan ingin
minum air dingin
Objektif
Pasien Post OP laparatomi < 24 jam
Riwayat General anastesi selama operasi
Pasien tampak lemah
Pasien muntah
Nadi 120 x/menit
6. 21/02/2023 Subjektif Pembedahan (post OP Disfungsi motilitas
Keluarga mengatakan pasien belum ada laparatomi) gastrointertinal
buang angin (flatus) setelah operasi.
Pasien mengatakan perutnya terasa sakit
NO Tanggal DATA (Symptom) ETIOLOGI PROBLEM Paraf
Objektif
Pasien dalam kondisi puasa post operasi <
24 jam
Peristaltik berubah (hipoaktif)
Pasien terpasang NGT
Terdapat cairan residu lambung
meningkat (warna kuning kehijauan)
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. F No. RM : 162478 Ruang : Bedah / Kelas II
Pre Operasi
N
TANGGAL DIAGNOSIS KEPERAWATAN
O
1. 20/02/2023 Nyeri akut (D.0077) b/d agen pencedera fisiologis (Inflamasi) d/d
Pasien mengatakan perutnya terasa sakit.
Pasien mengatakan sakitnya terasa perih dan seperti ditusuk-tusuk.
Keluarga pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pasien datang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
Keluarga pasien mengatakan nyeri terkadang berkurang kemudian muncul kembali.
Pasien mengatakan kadang terasa ingin muntah.
o Pasien tampak meringis kesakitan saat nyeri datang.
o Skala nyeri Berat terkontrol.
o Pasien tampak nyeri saat dilakukan palpasi pada abdomen.
o Nadi 115 x/menit
o RR 22 x/ menit
2. 20/02/2023 Ansietas (D.0080) b/d krisis situasional d/d
Pasien selalu mengatakan takut disuntik.
Keluarga mengatakan khawatir dengan kondisi pasien saat ini.
Keluarga mengatakan khawatir apabila pasien akan dioperasi.
Keluarga mengatakan tidak bingung saat mengambil keputusan operasi untuk pasien.
o Pasien tampak gelisah apabila dikunjungi oleh perawat atau dokter.
o Pasien terkadang menangis dan bicara bergetar saat dikunjungi oleh perawat atau dokter.
o N 115 x/menit
o RR 22 x/menit
3. 20/02/2023 Hipertermia (D.0130) b/d Proses penyakit d/d
Keluarga mengatakan suhu badan pasien terasa panas.
o Kulit pasien terasa hangat
o Temp 38,2 oC
o N 115 x/menit
o RR 22 x/menit
Post Operasi
4. 21/02/2023 Nyeri akut (D.0077) b/d Agen pencedera fisik (prosedur operasi) d/d
Pasien mengatakan perutnya terasa sakit.
Pasien mengatakan sakitnya terasa perih.
Pasien mengatakan kadang terasa ingin muntah.
o Pasien tampak meringis kesakitan saat nyeri datang.
o Skala nyeri Berat terkontrol.
o Terdapat luka post operasi laparatomi di abdomen pasien (Vertikal)
o Pasien melokalisasi nyeri pada area operasi.
o Pasien terpasang drain. (cairan drain ±50 cc warna bening bercampur darah merah)
o Nadi 120 x/menit
o RR 22 x/ menit
5. 21/02/2023 Nausea (D.0076) b/d Efek agen farmakologis d/d
Pasien mengatakan terasa mual
Pasien mengatakan rasa mau muntah
Pasien mengatakan tenggorokan terasa panas
Pasien menangismengatakan ingin minum air dingin
o Pasien Post OP laparatomi < 24 jam
o Riwayat General anastesi selama operasi
o Pasien tampak lemah
o Pasien muntah
o Nadi 120 x/menit
6. 21/02/2023 Disfungsi motilitas gastrointestinal (D.0021) b/d Pembedahan d/d
Keluarga mengatakan pasien belum ada buang angin (flatus) setelah operasi.
Pasien mengatakan perutnya terasa sakit
o Pasien dalam kondisi puasa post operasi < 24 jam
o Peristaltik berubah (hipoaktif)
o Pasien terpasang NGT
o Terdapat cairan residu lambung meningkat (warna kuning kehijauan)
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. F No. RM : 162478 Ruang : Bedah / Kelas II
TANGGAL NO DX TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
20/02/2023 1 Setelah dilakukan tindakan Pemberian Analgesik (I.08243)
keperawatan 1 x 24 jam diharapkan Observasi:
tingkat nyeri menurun (L.08066) Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Mengetahui karekteristik nyeri
dengan kriteria hasil: Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, dan membantu menentukan
Keluhan nyeri menurun frekuensi, durasi) intervensi.
Meringis menurun Identifikasi riwayat alergi obat Mengurangi resiko alergi.
Frekuensi nadi membaik Identifikasi kesesuaian jenis analgesik Mengetahui jenis analgesik
Pola nafas membaik dengan tingkat keparahan nyeri. yang sesuai tingkat nyeri.
Muntah menurun Monitor TTV sebelum dan sesudah Mengetahui efek samping
Mual menurun pemberian analgesik. analgesik terhadap TTV.
Monitor efektivitas analgesik. Mengetahui efektifitas
analgesik terhadap tingkat
nyeri.
Terapeutik:
Tetapkan target efektifitas analgesik untuk Mengetahui tingkat
mengoptimalkan respons pasien. keberhasilan analgesik.
Dokumentasikan respon terhadap efek Mencegah efeksamping yang
analgesik dan efek yang tidak di inginkan. mungkin timbul.
Edukasi:
Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Meningkatkan pengetahuan
pasien tentang analgesik yang
Kolaborasi: digunakan.
TANGGAL NO DX TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis Mengurangi rasa nyeri.
analgesik, sesuai indikasi.
20/02/2023 2 Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (I.09134)
keperawatan selama 1 x 24 Jam Observasi:
diharapkan tingkat ansietas menurun Identifikasi saat tingkat ansietas berubah Mengetahui tingkat ansietas, dan
(L.09093) dengan kriteria hasil: (mis. Kondisi, waktu, stresssor) membantu menentukan intervensi
Verbalisasi akibat kondisi yang Identifikasi kemampuan mengambil keperawatan.
dihadapi menurun keputusan
Perilaku gelisah menurun Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
Perilaku tegang menurun nonverbal)
Frekuensi nadi membaik
Konsentrasi membaik Terapeutik:
Ciptakan suasana terapeutik untuk Suasana yang nyaman dapat
menumbuhkan kepercayaan. membantu mengurangi
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan.
kecemasan, jika memungkinkan.
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian.
Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan.
Tempatkan barang pribadi yang memberikan
kenyamanan.
Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan.
Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang.
Edukasi:
Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang Informasi yang tepat
mungkin dialami. membantu mengurangi
kecemasan.
TANGGAL NO DX TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Informasikan secara faktual mengenai Kehadiran keluarga dapat
diagnosis, pengobatan, dan prognosis. mengurangi kecemasan.
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, jika perlu.
Terapeutik:
Sediakan lingkungan yang dingin Lingkungan yang nyaman dan
Longgarkan atau lepaskan pakaian sejuk mebantu mengurangi
TANGGAL NO DX TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Basahai dan kipas permukaan tubuh peningkatan suhu tubuh.
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih jika
mengalami hiperhidrosis
Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdome, aksila)
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi:
Anjurkan tirah baring
Aktivitas berlebih memicu
Kolaborasi: peningkatan suhu tubuh.
Kolaborasi pemberian cairan elektrolit
Asupan cairan membantu
intravena, jika perlu. tubuh menyesuaikan suhu
normal.
21/02/2023 4 Setelah dilakukan tindakan Pemberian Analgesik (I.08243) Mengetahui karekteristik nyeri
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi: dan membantu menentukan
tingkat nyeri menurun (L.08066) Identifikasi karakteristik nyeri (mis. intervensi.
dengan kriteria hasil: Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, Mengurangi resiko alergi.
Keluhan nyeri menurun frekuensi, durasi) Mengetahui jenis analgesik
Meringis menurun Identifikasi riwayat alergi obat yang sesuai tingkat nyeri.
Gelisah menurun Identifikasi kesesuaian jenis analgesik Mengetahui efek samping
dengan tingkat keparahan nyeri. analgesik terhadap TTV.
Monitor TTV sebelum dan sesudah Mengetahui efektifitas
pemberian analgesik. analgesik terhadap tingkat
Monitor efektivitas analgesik. nyeri.
Edukasi:
Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi.
21/02/2023 5 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Muntah (I.03118)
keperawatan selama 3 x 24 Jam Observasi:
diharapkan tingkat nausea menurun Identifikasi karakteristik muntah (mis. Mengetahui karakteristik
(L.08065) dengan kriteria hasil: warna, konsistensi, adanya darah, waktu, muntah dan membantu
Keluhan mual menurun frekuensi, dan durasi). menentukan intervensi.
Perasaan ingin muntah menurun Periksa volume muntah
Sensasi panas menurun Identifikasi riwayat diet (mis. makanan yang
disuka, tidak disukai, dan budaya)
Identifikasi faktor penyebab muntah (mis.
pengobatan dan prosedur).
Identifikasi kerusakan esofagus dan faring
posterior jika muntah terlalu lama.
Monitor efek manajemen muntah secara
menyeluruh
TANGGAL NO DX TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit.
Terapeutik:
Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah Lingkungan yang nyaman
(mis. bau tak sedap, suara, dan simulasi dapat mengurangi pemicu
visual yang tidak menyenangkan) muntah.
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab Posisi yang tepat mencegah
muntah (mis. kecemasan, ketahutan) terjadinya aspirasi.
Atur posisi untuk mencegah aspirasi. Menghilangkan sisa muntah
Pertahankan kepatenan jalan nafas pada mulut dan hidung.
Bersihkan mulut dan hidung
Berikan dukungan fisik saat muntah (mis.
membantu membungkuk atau menundukan
kepala).
Berikan kenyamanan saat muntah (mis.
kompres dingin di dahi, atau sediakan
pakaian kering dan bersih).
Berikan cairan yang tidak mengandung
karbonasi minimal 30 menit setelah muntah.
Edukasi:
Anjurkan membawa kantong plastik untuk Membantu mengurangi
menampung muntah. frekuensi muntah
Anjurkan memperbanyak istirahat
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
untuk mengelola muntah (mis. biofeedback,
hipnotis, relaksasi, terapi musik, akupresur).
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu. Mengobati muntah pada
tingkat yang parah.
TANGGAL NO DX TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
21/02/2023 6 Setelah diberikan tindakan Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan
keperawatan selama 3 x 24 jam (I.12361) .
diharapkan motilitas gastrointestinal Observasi:
meningkat (L.03023) dengan kriteria Identifikasi kepatuhan menjalani program Membantu menentukan
hasil: pengobatan. intervensi.
Suara peristaltik membaik
Flatus membaik Terapeutik:
Buat komitmen menjalanai program Mencegah adanya intervensi
pengobatan dengan baik lain yang mungkin timbul
Buat jadwal pendampingan keluarga untuk diluar pengobatan yang
bergantian menemani pasien selama dijalani.
menjalani program pengobatan, jika perlu
Dokumentasikan aktivitas selama menjalani
pengobatan
Diskusikan hal-hal yang mendukung atau
menghambat berjakannya program
pengobatan.
Libatkan keluarga untuk mendukung
program pengobatan yang dijalani.
Edukasi:
Informasikan program pengobatan yang Meningkatkan peran pasien
harus dijalani dan keluarga dalam proses
Informasikan manfaat yang akan diperoleh penyembuhan.
jika teratur menjalani program pengobatan
Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan
merawat pasien selama menjalani program
pengobatan
Anjurkan pasien dan keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan kesehtan terdekat,
jika perlu.
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. F No. RM : 162478 Ruang : Bedah / Kelas II
1 07.30 Mengidentifikasi karakteristik nyeri (Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
1 08.15 Menjelaskan efek terapi dan efek samping yang mungkin timbul
1 08.40 Mendokumentasikan respon terhadap efek analgesik dan efek yang tidak di inginkan.
3 09.30 Mengidentifikasi penyebab hipertermia
3 09.35 Memonitor suhu tubuh
3 09.40 Melakukan kolaborasi pemberian drip Antrain (metamizole 500 mg) dalam RL 15 tpm.
Menganjurkan tirah baring.
2 10.00 Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah.
Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan.
Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan.
Memahami situasi yang membuat ansietas
Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
Menempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan.
Memberikan Informasi secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis.
Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien.
2 10.45 Memonitor suhu tubuh.
2 11.30 Menjelaskan tentang prosedur, waktu dan lamanya operasi.
Menjelaskan waktu puasa dan pemberian obat premedikasi (jika ada).
Memastikan pasien dalam kondisi puasa 6 jam sebelum pembedahan.
Memastikan kelengkapan dokumen preoperasi (mis. Surat persetujuan operasi, hasil radiologi,
hasil laboratorium).
2 12.00 Mempersiapkan pasien Pre Operasi (Laparatomi)
2 13.00 Melakukan kolaborasi pemberian antibiotik sebelum operasi (Inf. Metronidazole 200 mg)
2 13.15 Mentransfer pasien ke kamar operasi dengan alat transfer yang sesuai (tempat tidur)
Melakukan koordinasi dengan perawat kamar bedah (Aplusan Pasien)
4 21/02/2023
08.00 Mengidentifikasi karakteristik nyeri (Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
.
4 08.15 Memonitor TTV sebelum pemberian analgesik (ketorolac)
Kolaborasi memberikan obat injeksi via bolus
Injeksi ceftriaxone 1 gr
Injeksi ranitidin 50 mg
Injeksi ketorolac 10 mg
Injeksi ondansentron 4 mg
4 08.25 Menjelaskan efek terapi dan efek samping yang mungkin timbul
4 09.00 Mendokumentasikan respon terhadap efek analgesik dan efek yang tidak di inginkan.
5 10.00 Mengidentifikasi karakteristik muntah (mis. Warna, konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi,
dan durasi).
Memeriksa volume muntah
Identifikasi faktor penyebab muntah (mis. Pengobatan dan prosedur)
6 11.30 Menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani pasien kepada keluarga
Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan
Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program
pengobatan.
4 14.00 Melakukan kolaborasi pemberian antibiotik sebelum operasi (Inf. Metronidazole 200 mg)
Mengobservasi TTV
22/02/2023
4 07.30 Mengidentifikasi karakteristik nyeri (Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
.
4 08.00 Memonitor TTV sebelum pemberian analgesik (ketorolac)
Kolaborasi memberikan obat injeksi via bolus
Injeksi ceftriaxone 1 gr
Injeksi ranitidin 50 mg
Injeksi ketorolac 10 mg
Injeksi ondansentron 4 mg
5 08.50 Mengidentifikasi karakteristik muntah (mis. Warna, konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi,
dan durasi).
Memeriksa volume muntah
Identifikasi faktor penyebab muntah (mis. Pengobatan dan prosedur)
5 11.30 Mengidentifikasi karakteristik muntah (mis. Warna, konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi,
dan durasi).
Memeriksa volume muntah
Mengecek haluaran cairan NGT
Mengecek haluaran urin
4 14.00 Melakukan kolaborasi pemberian antibiotik sebelum operasi (Inf. Metronidazole 200 mg)
Mengobservasi TTV
J. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. F No. RM : 162478 Ruang : Bedah / Kelas II
No
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan TTD
DX
1 20/02/2023 S : Pasien mengatakan perutnya masih sakit
13.00 Keluarga mengatakan setelah diberi obat nyeri sedikit berkurang
Keluarga mengatakan pasien tidak mengeluh ingin mutah
A : Nyeri Akut
P : Intervensi dilanjutkan
2. 20/02/2023 S : Keluarga mengatakan kekhawatiran menjalani operasi berkurang
13.00 Pasien mengatakan tidak takut lagi saat di datangi oleh perawat atau dokter
A : Ansietas teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. 20/02/2023 S : Keluarga mengatakan panas badan pasien menurun
13.00
No
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan TTD
DX
O : Suhu kulit membaik
Temp 36,9 oC
A : Hipertermia teratasi
P : Intervensi dihentikan
4. 21/02/2023 S : Pasien mengatakan perutnya masih terasa sakit.
14.00 Keluarga mengatakan pasien masih sering menangis menahan sakit post operasi.
A : Nyeri akut
P: Intervensi dilanjutkan
5 21/02/2023 S : Pasien mengatakan masih terasa mau muntah
14.00 Pasien mengatakan tenggorokan masih terasa panas
A : Nausea
No
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan TTD
DX
P : Intervensi dilanjutkan
6 21/02/2023 S : Pasien mengatakan masih belum ada buang angin (flatus)
14.00
O : Peristaltik masih hipoaktif
Residu pada NGT ± 350 cc / 24 jam
P : Intervensi dilanjutkan
4 22/02/2023 S : Pasien mengatakan perutnya masih terasa sakit.
14.00 Keluarga mengatakan pasien hanya kadang kadang menangis.
A : Nyeri akut
P: Intervensi dilanjutkan
5 22/02/2023 S : Keluarga mengatakan muntah berkurang
14.00
O : Pasien masih tampak lemah
Frekuensi muntah berkurang
A : Nausea
No
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan TTD
DX
P : Intervensi dilanjutkan
6 22/02/2023 S : Keluarga mengatakan pasien sudah ada buang angin (flatus)
14.00
O : Peristaltik membaik
Residu pada NGT ± 300 cc / 24 jam
P : Intervensi dilanjutkan