Anda di halaman 1dari 5

KASUS:

Tn B, umur 42 tahun, dirawat diruang perawatan. Hasil pengkajian; Pasien meringis


kesakitan, mengatakan perut terasa nyeri, sejak 4 hari yang lalu tidak bisa bisa BAB, dan tidak
flatus selama 2 hari. Hasil pemeriksaan fisik: konjungtiva pucat, mata cekung, bibir kering,
distensi abdomen, peristaltic hipoaktif/tidak terdengar, timpani, nyeri tekan dan nyeri lepas,
defens muscular abdomen positif; TD 100/70mmHg, frekuensi nadi 102x/menit, suhu 38 derajat
C, frekuensi napas 24 x/menit, cepat, dangkal. Warna urine pekat Hasil laboratorium: Leukosit
11.000 mg/dl, Hb 8 mg/dl, Hematokrit 40%, hasil USG: ileus paralitik

ASKEP PERITONITIS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas pasien
Nama : Tn. B
Umur : 42 tahun
2) Keluhan Utama dan Riwayat penyakit
a) Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah perut
b) Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengatakan tidak bisa BAB sejak 4 hari yang lalu, perut terasa nyeri, dan
tidak flatus selama 2 hari dan kemudian dirawat di ruang perawatan.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pernafasan
Pola nafas irreguler yaitu cepat dan dangkal, frekuensi nafas (RR : 24x/menit).
b) Sistem kardiovaskuler
Klien mengalami takikardi dengan frekuensi nadi 102x/menit.
c) Sistem Persyarafan
Klien tidak mengalami gangguan pada susunan saraf pusat.
d) Sistem perkemihan
Warna urin pekat
e) Sistem Pencernaan
Terdapat distensi abdomen, peristaltik hipoaktif/tidak terdengar, hasil perkusi
pada abdomen terdengar timpani, muscular defens abdomen positif.
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
- Leukosit : 11.000/mg/dl
- Hb : 8 mg/dl
- Hematokrit : 40%
b) Pemeriksaan USG
Hasil pemeriksaan USG terdapat ileus paralitik.
b. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Agen pencedera fisiologis
 Pasien mengatakan (inflamasi pada peritoneum)
nyeri pada bagian ↓
perut Pelepasan mediator kimiawi
DO: (bradikinan, histamin,
 Pasien tampak prostaglandin)
meringis ↓
 Frekuensi nadi Penekanan ujung-ujung
Nyeri akut
meningkat 102x/menit saraf

Transimisi ke kornus
medula spinalis

Sensasi nyeri

Nyeri akut
2. DS:
 Pasien mengatakan
tidak flatus selama 2
hari.
 Pasien mengatakan
Infeksi peritonitis
nyeri pada bagian

perut
Malnutrisi Disfungsi Motilitas
DO:
↓ Gastrointestinal
 Peristaltik
Disfungsi Motilitas
hipoaktif/tidak
Gastrointestinal
terdengar
 Distensi abdomen
 Pemeriksaan fisik
(perkusi) terdengar
timpani.
3. DS: Bakteri GI Hipovolemia
- ↓
DO: Infeksi peritonitis
 Frekuensi nadi ↓
meningkat →
102x/menit
Poliferasi bakteri di dalam
 Tekanan darah
vaskuler
menurun → 100/70

mmHg
Kehilangan cairan aktif
 Bibir kering

 Urine menjadi pekat
Hipovolemia
 Hematokrit meningkat
 Mata cekung
 Hb 8 mg/dl

4. DS: Bakteri GI
- ↓
DO: Proses penyakit (infeksi
 Peningkatan suhu peritonitis)
tubuh → 38°C ↓
 Frekuensi nadi Peningkatan leukosit
meningkat → ↓
102x/menit Adanya stimulus panas
Hipertermia
 Frekuensi nafas ↓
meningkat (takipnea) Transmisi panas ke korteks
→ 24x/menit. serebri/hipotalamus

 Leukosit meningkat ↓

→ 11.000 mg/dl Persepsi panas



Hipertermia

5. DS: Infeksi bakteri GI Konstipasi


 Pasien mengatakan ↓
tidak bisa BAB sejak Penyebaran bakteri ke
4 hari yang lalu. peritoneum
DO: ↓
 Hasil USG terdapat Inflamasi pada peritoneum
ileus paralitik ↓
 Terdapat distensi Penurunan motilitas GI
abdomen ↓
Ileus paralitik

Usus menegang

Malabsorpsi air pada colon

Konstipasi
6. DS: Bakteri GI
 Pasien mengatakan ↓
nyeri pada abdomen. Penyebaran bakteri ke
DO: peritoneum
 Mata cekung ↓
 Konjungtiva pucat Ileus paralitik
↓ Defisit Nutrisi
Usus menegang

Tidak mampu mengabsorbsi
nutrien

Defisit nutrisi

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan pada pasien dengan peritonitis sesuai dengan pedoman SDKI,
diantaranya:
a. Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis (inflamasi) d.d pasien tampak
meringis, pasien mengatakan nyeri pada bagian perut, serta frekuensi nadi meningkat
yaitu 102x/menit.
b. Disfungsi Motilitas Gastrointestinal (D.0021) b.d malnutrisi d.d pasien mengatakan tidak
flatus selama 2 hari, terdapat distensi abdomen, dan pemeriksaan fisik (perkusi)
terdengar timpani.
c. Hipovolemia (D.0023) b.d kehilangan cairan aktif d.d frekuensi nadi meningkat yaitu
102x/menit, bibir kering, urin menjadi pekat, hematokrit meningkat menjadi 40%
d. Hipertermia (D.0130) b.d proses penyakit (infeksi) d.d peningkatan suhu tubuh yaitu
38°C, frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi nafas meningkat 24x/menit.
e. Konstipasi (D.0049) b.d penurunan motilitas gastrointestinal d.d pasien mengatakan
tidak BAB sejak 4 hari lalu, peristaltik hipoaktif, dan terdapat distensi abdomen.
f. Defisit nutrisi (D.0019) b.d ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien d.d mata cekung
konjuntivapucat.
3. Intervensi keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI) LUARAN KEPERAWATAN (SLKI) INTERVENSI KEPERAWARAN (SIKI)


1
nutrisi (D.0019) b.d ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrien d.d mata cekung
konjuntivapucat.
2
3
4
5
6

Anda mungkin juga menyukai