DIABETES MELITUS
PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN
Disusun oleh:
ARIEF RAMADHAN
1814401110005
c. RiwayatKeluarga
d. Kelompoketnik
b. Gejala
Penurunan BeratBadan
Lemah
Kesemutan, rasabaal
Bisul / luka yang lama tidaksembuh
Keputihan
Infeksi salurankemih
2.1.5 Patofisiologi
Resiko infeksi
Poliuri
Sklerosis mikrovaskuler
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan Kekurangan volumecairan Neuron
Perubahan persepsi
sensori perabaan
Gangguan fungsipenglihatan
d. Glukosa
Nilai darah diagnostik : kurang dari 140 mg/dl dan hasil 2 jam serta
satu nilai lain lebih dari 200 mg/ dlsetelah beban glukosa 75 gr
e. HbA1C
2.1.8 Penatalaksanaan
g. Pelaksanaan diet
Memenuhi kebutuhanenergi
h. Latihan fisik
Latihan penting dalam penatalaksanaan DM karena dapat
menurunkan kadar glikosa darah dan mengurangi factor resiko
kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan kadar glukosa darah
dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot
danmemperbaikipemakaianinsulin.Sirkulasidarahdantonusotot j
uga diperbaiki dengan olahraga.
i. Pemantauan
Pemantauan glukosa dan keton secara mandiri untuk deteksi
dan pencegahan hipoglikemi serta hiperglikemia.
j. Terapi
a. Insulin
Dosis yang diperlukan ditentukan oleh kadar glukosa darah
b. Obat oral antidiabetik
Sulfonaria
- Asetoheksamid ( 250 mg, 500 mg)
- Glyburid(1,25mg;2,5mg;5mg)
- Totazamid(100mg;250mg;500mg)
5. Pendidikan Kesehatan
2.1.9 Komplikasi
1. Akut
a. Ketoasidosis diabetik
b. Hipoglikemi
c. Koma non ketotik hiperglikemihiperosmolar
d. Efek Somogyi ( penurunan kadar glukosa darah pada malam
hari diikuti peningkatan rebound pada pagi hari)
e. Fenomena fajar / down phenomenon (hiperglikemipadapagi hari
antara jam 5-9 pagi yang tampaknya disebabkanpeningkatan
sikardian kadar glukosa pada pagi hari)
2. Komplikasi jangkapanjang
a. Makroangiopati
- Penyakit arteri koroner (aterosklerosis)
- Penyakit vaskulerperifer
- Stroke
b. Mikroangiopati
- Retinopati
- Nefropati
- Neuropati diabetik
2.1.10 Prognosis
Pada penderita diabetes potensial, faktor lingkungan terutama overweight
tampaknya lebih signifikan untuk prognosis dari pada faktor genetik. Frekuensi
diabetes nyatanya lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria. Jumlah
harapan hidup rata-rata sekitar 70% dari jumlah seluruh kasus. Rata-rata
kesembuhan setelah manifestasi adalah lebih dari 18 tahun. Coma diabetik telah
hampir menghilang sebagai penyebab kematian. Sekarang, sekitar 75% penderita
diabetes meninggal karena komplikasi vascular, terutama dari penyakit jantung
koroner. Pria dan wanita yang menderita diabetes memiliki frekuensi yang sama
untuk menderita Penyakit Jantung Koroner. Komplikasi renovascular adalah
penyebab utama kematian pada penderita diabetes yang masih muda.
Makrodiabetes dan mikro angiopati berkolerasi dengan durasi, tidak denan tingkat
keparahan diabets. Sangat penting bagi dokter untuk mengontrol diabetes dengan
ketat, terutama pada tahun-tahun pertama setelah manifestai, dengan tujuan untuk
mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan dari komplikasi vascular.
Penurunan BeratBadan
Lemah
Kesemutan, rasabaal
Bisul / luka yang lama tidaksembuh
Keputihan
Infeksi salurankemih
2. Riwayat penyakit : hipertensi, diabetes mellitus
3. Riwayat diet : intake gula, lemak, alkohol, kafein
4. Riwayat pengobatan : toleransi obat, terapi obat insulin, alergi terhadap
obat tertentu, obat oral anti diabetik
5. Pola eliminasi urine : oliguria
6. Postur, kegelisahan, kecemasan
7. Faktor predisposisi dan presipitasi : obesitas,
b. Pemeriksaan Fisik
Aktivitas / istirahat
Keamanan
Seksualitas
Glukosa
HbA1C
1. Diagnosis Keperawatan
Observasi tanda-tanda
hipoglikemi
Berikan perawatan
kulit secara teratur
Auskultasi bunyi
nafas dan atur posisi
tidur semi fowler
Pemberian antibiotik
yangsesuai
4. Resikotinggiperuba Tujuan :
Orientasikan klien terhadap
hanpersepsisensorib Persepsi sensori klien
orang, tempat danwaktu
erhubungandenganp adekuat
erubahan zat kimia Pantau TTV dan statusmental
Jadwalkan intervensi
keperawatan yang
tidak mengganggu
istirahatklien
Kaji keluhan
parestesia, nyeri /
kehilangan sensori
pada kaki, kaji danya
ulkus, kehilangan
denyut nadiperifer
Pemeriksaan
laboratorium : gula
darah, osmolalitas
darah, Hb,Ht,
ureumkreatinin
Pemberian obat-obatan
yangsesuai
5. Kurangnya Tujua :
Diskusikan
pengetahuan tentang Klien mengungkapkan
topikutama seperti
proses penyakit, pemahaman tentang
tanda dan penyebab,
prognosis penyakitnya
proses penyakit serta
dankebutuhan
komplikasi yang
pengobatan Kriteria Hasil :
sesuai dengan tipe
berhubungan Mengidentifikasi tanda dan
DM klien
dengan kurang gejala serta prosespenyakit
informasi Diskusikan rencana
Melakukan perubahan gaya
dite, penggunaan
hidup dan berpartisipasidalam
makanan tinggi serat,
program pengobatan
dan manajemen diet
Berikan informasi
tentang perawatan
sehari-hari misalnya
perawatan kaki
Batasan Karakteristik
Kurang informasi
DAFTAR PUSTAKA