Istilah penyimpangan seksual (sexual deviation) sering disebut juga dengan abnormalitas
seksual (sexual abnormality), ketidak wajaran seksual (sexual perversion), dan kejahatan
seksual (sexual harassment).
Yang dimaksud penyimpangan seksual adalah pemenuhan nafsu biologis dengan cara dan
bentuk yang menyimpang dari syariat, fitrah dan akal sehat. (Farhan, 2002)
Faktor-faktor Penyebab:
a.. Masalah seksualitas remaja timbul karena faktor-faktor berikut:
1). Meningkatnya libido seksualitas
Penyaluran itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan,
baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan yang
menetapkan batas usia menikah (sedikitnya 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk
pria), maupun karena norma sosial yang makin lama makin menuntut persyaratan yang
makin tinggi untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental, dan lain-lain).
Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku dimana seseorang
dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah. Bahkan larangannya
berkembang lebih jauh kepada tingkah-tingkah laku yang lain seperti ciuman dan
masturbasi. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri akan terdapat kecenderungan
untuk melanggar saja larangan-larangan tersebut.
3). Tabu-larangan
Dorongan-dorongan naluri seksual ini bertentangan dengan dorongan moral yang ada
dalam super ego, sehingga harus ditekan, tidak boleh dimunculkan pada orang lain
dalam bentuk tingkah laku terbuka.
Karena remaja (dan juga banyak orang dewasa) pada umumnya tidak mau mengakui
aktivitas seksualnya dan sulit diajak berdiskusi tentang seks, terutama sebelum ia
bersenggama untuk yang pertama kalinya.
Pada umumnya mereka ini memasuki usia remaja tanpa pengetahuan yang memadai
tentang seks dan selama hubungan pacaran berlangsung pengetahuan itu bukan saja tidak
bertambah, akan tetapi malah bertambah dengan informasi-informasi yang salah. Hal
yang terakhir ini disebabkan orang tua tabu membicarakan seks dengan anaknya dan
hubungan orang tua-anak sudah terlanjur jauh sehingga anak berpaling ke sumber-sumber
lain yang tidak akurat, khususnya teman.
Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin pada remaja, kiranya dengan mudah bisa
disaksikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kota-kota besar. Di pihak lain,
tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara pria dan
wanita dalam masyarakat sebagai akhibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita
sehingga kedudukan wanita makin sejajar dengan pria (Sarwono, 2002).
b. Hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja dipengarui oleh berbagai faktor yaitu:
1. Waktu /saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah memahami tentang apa
yang akan dialaminya.
2. Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar.
3. Frekuensi pertemuan dengan pacarnya. Mereka mempunyai kesempatan untuk
melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan
akan makin mendalam.
4. Hubungan antar mereka makin romantis.
5. Kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki
masa remaja dengan baik.
6. Kurangnya kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga perhatian terhadap
anak kurang baik.
7. Status ekonomi. Mereka yang hidup dengan fasilitas berkecukupan akan mudah
melakukan pesiar ke tempat-tempat rawan yang memungkinkan adanya kesempatan
melakukan hubungan seksual. Sebaliknya yang ekonomin lemah tetapi banyak
kebutuhan/tuntunan, mereka mencari kesempatan untuk memanfaatkan dorongan seksnya
demi mendapatkan sesuatu.
8. Korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas antara lain sering
menggunakan kesempatan yang rawan misalnya pergi ke tempat-tempat sepi.
9. Tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang-kadang saling ngin menunjukkan
penampilan diri yang salah untuk menunjukkan kemantapannya, misal mereka ingin
menunjkkan bahwa mereka sudah mampu seorang perempuan untuk melayani kepuasan
seksnya.
10. Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol. Peningkatan penggunaan obat terlarang
dan alkohol makin lama makin meningkat.
11. Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu batas-batasnya mana yang boleh dan mana
tidak boleh.
12. Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktifitas seksual sebab sudah merasa
matang secara fisik.
13. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya.
14. Penerimaan aktifitas seksual pacarnya.
15. Sekedar menunjukkan kegagahan dan kemampuan fisiknya.
16. Terjadi peningkatan rangsangan pada seksual akibat peningkatan kadar hormon
reproduksi/seksual (Soetjiningsih, 2007).
Macam-macam penyimpangan seksual
Gangguan-gangguan pada tingkah laku seksual yang berlaku umum (tidak khusus
remaja), menurut Sarwono Sarlito W, 2002, terdiri dari 4 kelompok besar yang masingmasing terdiri dari beberapa subkelompok yaitu sebagai berikut:
Gambaran utama dari gangguan ini adalah ketidaksesuaian antara alat kelamin dengan
identitas jenis yang terdapat pada diri seseorang. Jadi seorang yang beralat kelamin lakilaki merasa dirinya wanita, ataupun sebaliknya. Identitas jenis yang menyimpang ini
dinyatakan dalam perbuatan (cara berpakaian, mainan kegemarannya), ucapan maupun
objek seksualnya:
1. Transeksualisme
Pada orang dewasa, gangguan identitas jenis ini dinamakan transeksualisme. Minat
seksual kaum transeksual ini biasanya adalah yang sejenis kelamin (homoseksual,
walaupun mereka tidak mau disebut sebagai homoseks), tetapi juga yang melaporkan
pernah mengalami hubungan heteroseksual dan beberapa di antara mereka dilaporkan
aseksual (tidak berminat pada seks).
Walaupun transeksualisme biasanya mulai timbul sejak masa kanak-kanak, akan tetapi
ada gangguan jenis yang hanya terjadi pada masa kanak-kanak saja.
b). Parafilia
Sodomi : Mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus
Pedophilia : Seseorang dewasa mendapat kepuasan seks dari hubungan dengan anakanak.
Necriphilia : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat, coitus dengan mayat.
Pornography : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat gambar porno lebih terpenuhi
dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal.
g.Frottage : Mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan
biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya.
Incest : Hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang yang masih satu darah.
Mysophilia, coprophilia dan Urophilia : Senang pada kotoran, faeces dan urine.
Nymphomania : Seorang wanita yang mempunyai keinginan seks yang luar biasa atau
yang harus terpenuhi tanpa melihat akibatnya.
Gambaran utama dari Disfungsi Psikoseksual adalah terdapat hambatan pada perubahan
psikofisiologik yang biasanya terjadi pada orang yang sedang bergairah seksual.
Sukar atau tidak bis timbul minat seksual sama sekali secara menetap dan meresap.
Pada laki-laki: gagal sebagian atau seluruhnya untuk mencapai atau mempertahankan
ereksi sampai akhir aktivitas seksual (impotensia).
Pada wanita: gagal sebagai atau seluruhnya untuk mencapai atau mempertahankan
pelumasan dan pembengkakan vagina (yang merupakan respons gairah seksual wanita)
sehingga akhir dari aktivitas seksual (frigiditas).
Berulang-ulang atau menetap tidak terjadi orgasme pada wanita setelah terjadi gairah
seksual yang lazim selama aktivitas seksual.
Berulang-ulang atau menetap tidak terjadi ejakulasi atau terlambat berejakulasi setelah
terjadi fase gairah seksual yang lazim selama aktivitas seksual.
5. Ejakulasi prematur
Secara berulang-ulang dan menetap terjadi ejakulasi sebelum dikehendaki karena tidak
adanya pengendalian yang wajar terhadap ejakulasi selama aktivitas seksual.
6. Dispareunia fungsional
Rasa nyeri yang berulang dan menetap pada alat kelamin sewaktu senggama, baik pada
pria maupun wanita.
7. Vagina fungsional
Seringkali dijumpai gangguan seksual pada masa remaja seperti ejakulasi dini atau
impotensi, bisa juga dijumpai adanya hambatan selera seksual dan hambatan gairah
seksual. Libido seksual yang rendah dan kecemasan yang berkaitan dengan seks seperti
vaginismus.
Namun sebagian dari gangguan tersebut belum bersifat permanen melainkan bersifat
situasional dan belum bisa dikategorikan sebagai kelainan. Hal ini disebabkan kecemasan
dan perasaan bersalah yang begitu kuat, sehingga bisa menghambat dorongan seksual
karena status yang belum membolehkan untuk melakukan hubungan seksual.
Akibat dari meningkatnya aktivitas seksual pada remaja yang tidak diimbangi dengan alat
kontrasepsi diantaranya adalah kehamilan remaja atau pranikah sehingga banyak remaja
yang melakukan tindakan aborsi (pengguguran kandungan) dengan cara meminum
ramuan atau jamu, memijat peranakannya atau mencoba mengeluarkan janin dengan cara
bantuan dukun atau meminum obat-obatan yang diberikan dokter atau bidan. Cara
tersebut bisa mengakhibatkan perdarahan, infeksi sehingga kematian si calon ibu.
Sedangkan pada janin mengalami kecacatan mental maupun fisikdalam masa
pertumbuhannya (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN,
2001).
Salah satu akibat yang ditimbulkan dari aktivitas seksual yang tidak sehat adalah penyakit
menular seksual (PMS). Penyakit ini disebut juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu
Dewi Cinta dari Romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya
seseorang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga
karena melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sebelumyan telah terjangkit
salah satu penyakit ini. Penyakit seksual ini sangat berbahaya. Pengobatan untuk setiap
jenis penyakit berbeda-beda, beberapa diantaranya tidak dapat disembuhkan (Dianawati,
2006).
Sebagai konsekuensi logis dari perilaku seks menyimpang adalah munculnya berbagai
penyakit kelamin (veneral diseases, VD), atau penyakit akibat hubungan seksual
(sexually transmitted diseases, STD). Berbagai penyakit kelamin yang kini dikenal di
dunia kedokteran adalah: sifilis, gonore, herpes simplex, limprogranuloma akuminata
venerium, granuloma inguinale, trikomonas, kondiloma akuminata, dan AIDS.
Dari berbagai penyakit itu yang paling terkenal, paling berbahaya dan paling banyak
diderita oleh pelaku seks bebas (termasuk pelaku seks menyimpang seperti homoseks,
seks anal, dan sebagainya) adalah: sifilis, gonore, herpes progenitalis dan AIDS (Junaedi,
2010).
1). Gonorea
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah
kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu, akan
menyerang selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa organ tubuh lainnya. Bakteri
yang membawa penyakit ini. dinamakan Gonococcus.
2). Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan Raja Singa. Penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit
ini ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan barang-barang dari seseorang
yang tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini
adalah adanya kuman Treponema pallidum.
3. Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit tua karena sudah ada sejak lama, ditularkan oleh bangsa
yunani, romawi, dan louis XV. Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh
virus harpes simpleks.
4). Klamidia
Klamidia berasal dari kata chlamydia, sejenis organisme mikroskopik yang dapat
menyebabkan infeksi pada leher rahim, rahim, saluran indung telur, dan saluran kencing.
Gejala yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari
vagina yang berwarna kuning , disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing.
5). Candida
Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi. Sebenarnya, dalam vagina terdapat
berjuta-juta ragi. Meskipun tidak akan menimbulkan masalah, karena ragi berkembang
terlalu pesat, dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan infeksi.
6). Chancroid
Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan luka
kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar ke daerah pubik dan kelamin.
Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian yang
terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris, dan anus, akan berubah
membentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap.
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat mempengaruhi seluruh
organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena antibiotik tidak dapat
menanggulanginya.
9). AIDS
AIDS adalah sebuah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Artinya,
suatu gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang.
10). HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu sejenis virus yang
menyebabkan AIDS.
11). ARC
12). Scabies
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis serangga yang disebut mite. Serangga tersebut
dapat masuk melalui daerah kelamin dan dapat berkembangbiak secara cepat.
13). PID
Merupakan singkatan dari Pelvis Inflammatory Disease, yaitu suatu penyakit infeksi
sistem saluran reproduksi perempuan, seperti gonorea atau clamydia.
Penyakit ini merupakan suatu penyakit yang menyerang vagina perempuan dan
menyebabkan terjadinya infeksi dengan mengeluarkan cairan busa disertai dengan rasa
gatal dan panas pada vagina tersebut.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin seseorang. Pada lakilaki, virus ni menyerang bagian kepala penis. Pada perempuan, virus ini biasanya
menyerang bibir vagina dan daerah sekitar anus (perineum) (Dianawati, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah.
2008.
Penyimpangan
Seksual.
http://www.diffy.com/cmm/artikel
definisi.penyimpangan1.html. Diakses tanggal: 11-07-2010. Jam: 13.32 WIB
2. Arief, Kushartati. 2001. Remaja dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Depdiknas.
3. Dianawati, Ajen. 2006. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka.
4. Junaedi, Didi. 2010. 17+ Seks Menyimpang. Jakarta: Semesta Rakyat Merdeka.
5. Mahmud, Farhan. 2002. Penyimpangan Seksual. www.google.com /seksmenyimpang.
Diakses tanggal: 09-07-2010. Jam: 19.13 WIB
6. Pratiwi. 2004. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Yogyakarta: Tugu Publisher.
7. Rahmad, S. 2010. Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja BKKBN. http://bkkbn.go.id.
diaksers tanggal: 24-06-2010. Jam: 08.28 WIB