Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN DAN PENYEBAB PERILAKU SEKS BEBAS

PENGERTIAN SEKS BEBAS


Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh
hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem
regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara
mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,
seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut
dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah adalah hubungan seks
antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara fisik.
Maslow (dalam Hall & Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia
dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini biasanya akan sukar untuk
dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks.
Lebih lanjut Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks juga diartikan sebagai hubungan
seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan berganti-ganti pasangan.
Sedangkan menurut Sarwono (2003) menyatakan, bahwa seks bebas adalah segala
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis,
mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman
belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara
atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan
sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan
pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang
dilakukan diluar hubungan pernikahan.
Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat disimpulkan pengertian seks bebas
adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun
sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai
intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang
tidak bisa diterima secara umum.

PENYEBAB PERILAKU SEKS BEBAS


Penyebab perilaku seks bebas sangat beragam. Pemicunya bisa karena pengaruh
lingkungan, sosial budaya, penghayatan keagamaan, penerapan nilai-nilai, faktor psikologis
hingga faktor ekonomi. Adapun beberapa penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas menurut Hyde (1990) yaitu:
Usia
Makin dewasa seseorang, makin besar kemungkinan remaja untuk melakukan hubungan
seks bebas. Hal ini dikarenakan pada usia ini adalah potensial aktif bagi mereka untuk
melakukan perilaku seks bebas.
Usia yang muda saat berhubungan seksual pertama
Semakin muda usia pada hubungan seksual yang pertama cenderung untuk lebih permisif
daripada mereka yang lebih dewasa pada hubungan seksualnya yang pertama.
Usia saat menstruasi pertama
Makin muda saat usia menstruasi pertama, makin mungkin terjadinya hubungan seks
pada remaja. Perubahan pada hormon yang terjadi seiring dengan menstruasi berkontribusi pada
meningkatkatnya keterlibatan seksual pada sikap dan hubungan dengan lawan jenis.
Agama
Kereligiusan dan rendahnya sikap serba boleh dalam perilaku seks berjalan sejajar
seiringan. Clayton & Bokemier meneliti bahwa sikap permisif terhadap hubungan seks bebas
dapat dilihat dari aktivitas keagamaan dan religiusitas (Rice, 1990).
Pacar
Remaja yang memiliki pacar lebih mungkin untuk melakukan seks bebas daripada remaja
yang belum memiliki pacar.
Kencan yang lebih awal
Remaja yang memiliki kencan lebih awal atau cepat dari remaja yang seumurannya
memiliki kemungkinan untuk bersikap permisif dalam hubungan seks bebas. Untuk menjadi
lebih aktif secara seksual dan untuk memiliki hubungan dengan lebih banyak pasangan daripada
mereka yang mulai pacaran pada usia yang lebih lanjut.
Pengalaman pacaran/kencan (hubungan afeksi)
Individu yang menjalin hubungan afeksi/pacaran dari umur yang lebih dini, cenderung
lebih permisif terhadap perilaku seks bebas begitu juga halnya dengan individu yang telah lebih
banyak berpacaran dari individu yang berusia sebaya dengannya.
Orang tua
Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih
mentabukkan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka pada anak, malah
cenderung membuat jarak pada anak mengenai masalah seks.
Teman sebaya (peers group)
Remaja cenderung untuk membuat standar seksual sesuai dengan standar teman sebaya
secara umum, remaja cenderung untuk menjadi lebih aktif secara seksual apabila memiliki
kelompok teman sebaya yang demikian, serta apabila mereka mempercayai bahwa teman
sebayanya aktif secara seksual (disamping kenyataan bahwa teman sebayanya sebenarnya
memang aktif atau tidak secara seksual) pengaruh kelompok teman sebaya pada aktivitas seksual
remaja terjadi melalui dua cara yang berbeda, namun saling mendukung, pertama, ketika
kelompok teman sebaya aktif secara seksual, mereka menciptakan suatu standar normatif bahwa
hubungan seks bebas adalah suatu yang dapat diterima, kedua, teman sebaya menyebabkan
perilaku seksual satu sama lainnya secara langsung, baik melalui komunikasi diantara teman
ataupun dengan pasangan seksualnya.
Kebebasan
Kebebasan sosial dan seksual yang tinggi berkorelasi dengan sikap permisif dalam seks
yang tinggi.
Daya tarik seksual
Mereka yang merasa paling menarik secara seksual dan sosial ternyata memiliki tingkat
yang paling tinggi dalam sikap permisif dalam melakukan seks bebas.
Standar orang tua vs standar teman
Remaja yang orangtuanya konservatif dan menjadikan orangtua sebagai acuan yang
utama lebih kurang kemungkinannya untuk melakukan seks bebas daripada mereka yang
menjadikan teman sebaya sebagai acuan utama.
Saudara kandung
Remaja, secara khusus remaja puteri dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku saudara
kandung dengan jenis kelamin yang sama.
Gender
Remaja puteri cenderung bersikap permisif dalam hal seksual daripada remaja pria.
Remaja puteri lebih menekankan pada kualitas hubungan yang sedang dijalin sebelum terjadinya
seks bebas.
Ketidakhadiran ayah
Remaja secara khusus yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga tanpa ayah lebih
mungkin untuk mencari hubungan seks bebas sebagai alat untuk menemukan afeksi dan
persetujuan sosial daripada remaja yang tumbuh dengan adanya ayah.
Ketidakhadiran orang tua
Jika ada remaja yang berperilaku seks bebas, itu hanya bebasnya pergaulan, dan mungkin
penyebabnya dari faktor bimbingan dan pola asuh dari orangtua di rumah yang tidak peduli atau
tidak terbuka untuk membicarakan masalah seks pada anaknya, padahal disaat ini dunia remaja
semakin bebas. Pada keluarga yang berada di kota besar, sudah merupakan suatu pola kehidupan
yang wajar di mana ayah dan ibu bekerja. Hal tersebut seringkali mengakibatkan kehidupan
anak-anak mereka kurang mendapatkan pengawasan orang tua dan memiliki kebebasan yang
terlalu besar.
Kecenderungan pergaulan yang makin bebas
Di pihak lain, tidak dapat dipungkiri adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas
antara pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan
wanita sehingga kedudukan wanita makin sejajar dengan pria.
Penyebaran Informasi Melalui Media Massa
Kecenderungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi
dan rangsangan seksual melalui media massa yang dengan adanya tekhnologi yang semakin
berkembang (video kaset, foto kopi, vcd, hp, internet) menjadi tidak terbendung lagi. Remaja
yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau
didengarnya dari media massa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab perilaku seks bebas adalah
dari dalam keluarga, media massa, dan dari pengaruh peers (teman sebaya).

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi
yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan
wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan
lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa
penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah
yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak
remaja sekarang adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa
ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat
adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin
mencobanya. Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya
melainkan bersama dengan pacar mereka.
Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar para
pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas
dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pergaulan bebas?


2. Bagaimana pandangan islam mengenai pergaulan bebas?
3. Apa penyebab dan dampak dari pergaulan bebas?
4. Bagaimana cara mengatasi pergaulan bebas?

1.3 Tujuan

Dilihat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk memberikan pengetahuan sejak dini kepada para remaja tentang bagaimana
bahaya dari pergaulan bebas, serta dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain. Dan
memberikan pemahaman kepada para remaja akan bahaya dari pergaulan bebas.
Sehingga makalah ini menjadi sarana bagi pembaca dalam menghadapi pergaulan
bebas.

BAB II
PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA
2.1 Pengertian Pergaulan Bebas
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks adalah
bebas karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan
teman
Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan
bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang
positif bagi perkembangannya kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari
bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa
saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak
negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya
pergaulan bebas tanpa batas.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah
pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas
artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang
lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana tata cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah
tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita
menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam
pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan
yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu
tidak dapat menjamin kesucian seseorang.
2.2 Budaya berpacaran
Pacaran merupakan satu konsep yang sama halnya dengan pergaulan bebas. Dari
sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas -
batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur
(ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya
pacaran.
Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah
wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan
pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan
cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun
mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta
berujung pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki
cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan
suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di
sembarang tempat oleh wanita berbusana minim? Hal-hal yang mengenaskan
sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus
disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta
dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai -nilai
syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam
mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar
nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya. Seperti yang
telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa
membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorang yang berada
dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu
merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas
nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha
Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia
masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih.
Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu, menjaga
pandangan mata serta menutup rapat-rapat pintu zina..
2.3 Pandangan Islam Tentang Pergaulan Bebas
Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah
terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan
kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka
perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga
sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS
menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat
dalam free sex.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam
bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa
depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di
dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di
atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam
pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka
lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan
menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi
yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Apabila hal ini
dibiarkan, maka akan sangat berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa
sedihnya jika ummat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh
dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.

2.4 Penyebab dan Dampak dari Pergaulan Bebas


1. Penyebab pergaulan bebas
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja
mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya
pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja.
Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas dan
penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV dan AIDS ataupun
kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia :
a) Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi
mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan
emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian
yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan
mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang
nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka
biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal dampak negatif, contohynya
dengan adanya pergaulan bebas.
b) Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaan terhadap
orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang
memberikan tekana terus menerus (baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering
gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat
yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya,
terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
c) Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi.
2. Dampak dari pergaulan bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap).
Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakain
narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada
HIV/AIDS, dan vastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi
sangat timpang dari segala segi.
Selain dari seks bebas maraknya pergaulan bebas juga menimbulkan para remaja
yang minum-minuman dan mabuk-mabukkan. Ada juga yang sering minum obat-obat
terlarang. Padahal mereka tidak tahu ujung-ujung dari perbuatan mereka akan
menimbulkan kematian.
2.6 Cara Menanggulangi Pergaulan Bebas.
Seharusnya orang tua lebih memperhatikan pergaulan anaknya dengan siapa dia
bergaul. Ini salah satu cara untuk menanggulangi pergaulan bebas. Tetapi jika mereka
sudah terjerumus masih ada cara dengan psikoterapi. Tapi lebih baik menjegah
daripada mengobati. Maka dari itu seharusnya orang tua serta masyarakat sekarnag
lebih waspada dalam bergaul dan menjaga nafsu birahi ketika berpacaran jangan tanpa
batasan.
Kita semua juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat
membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun
kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang
melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain diatas masih banyak cara
menaggulangi pergaulan bebas lainnya, antara lain :
• Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-
an gan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja
mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif dan
juga semangat.

• Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energy serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan
positif.

• Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaul;an bebas tersebut dapat dihindari.
Jadi dengan ini remaja ridak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.

• Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan


baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang
berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang
di sekeliling kita.

• Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan
terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi
individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri pada remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir
panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja
yang terkena HIV/AIDS nantinya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya penulis akan menyimpulkan beberapa hal, yakni


sebagai berikut :
• Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas
diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan
(tarji).
• Budaya pacaran adalah merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan
bebas dan dampak negatif (bahayanya) tidak jauh berbeda.
• Pergaulan bebas dapat dikurangi apabila orang tua dan anggota masyarakat ikut
berperan aktif dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada para remaja dan
memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses
keremajaannya. Sehingga segala sesuatu yang dilakukannya dapat bermanfaat dalam
kehidupan.

3.2 Saran

Pergaulan bebas tidak dapat dipandang remeh, karena pergaulan bebas dapat
menjerumuskan para remaja. Melalui makalah ini, maka penulis menyarankan agar kita
mampu memilih pergaulan yang pas buat kita, Karena jika kita salah pergaulan maka
hal buruk yang akan menimpa kita.

Pergaulan Bebas – Pengertian, Akibat, Dampak, Contoh, Bahaya, Makalah

Walaupun tidak sesuai dengan norma dan ajaran di Indonesia, pergaulan bebas zaman
sekarang sudah mulai seperti gaya hidup remaja pada umumnya.
Seiring bertambahnya usia, berbagai pengalaman baru terus bertambah menjadi bagian
hidup. Setiap orang pasti mengalami masa pubertas dan melewati masa transisi dari anak-
anak menjadi dewasa.

Saat remaja, orang-orang tentu mulai mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis, dan
memiliki keinginan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh mereka.

Pada masa pubertas, para remaja mulai mengalami perkembangan seksual. Kematangan
organ seksualnya mulai berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan keturunan) maupun
reaksi (mendapatkan kesenangan).

Jika Anda pernah menonton film Akibat Pergaulan Bebas, Anda pasti sudah tahu gelapnya
kehidupan para remaja zaman sekarang.

Pergaulan bebas di kalangan pelajar sangat marak terjadi di Indonesia, hal ini
dikarenakan para pelajar belum mempunyai kontrol pikiran dan emosi yang matang.

Selain belum mempunyai kontrol pikiran dan emosi yang matang, mereka juga mudah
terpengaruh. Maraknya pergaulan bebas zaman sekarang semakin meresahkan pemerintah
dan organisasi masyarakat di Indonesia.

Salah satu yang paling disoroti oleh masyarakat adalah fenomena seks bebas pada remaja.

Artikel pergaulan bebas ini dibuat sebagai sebuah makalah yang memberikan pembahasan
seputar pergaulan bebas di Indonesia dari segi pengertian, dampak negatif, akibat, contoh,
bahaya, cara mengatasi, dan penyebabnya.

Mengejutkan! Kulit tampak muda seperti umur 25 tahun dalam 3 hari. Kelapa...

Pemerintah Indonesia Tidak Ingin Anda Tahu Tentang ini ..

Ini adalah blog saya "Cara saya membuat dada 2 kali lebih besar tanpa
operasi!"

Agar lemak pinggang & perut hilang, makan INI saat perut kosong selama 10
hari
Daftar Isi [hide]
 1 Pengertian Pergaulan Bebas
 2 Akibat, Dampak Negatif, dan Bahaya Pergaulan Bebas di Indonesia
 3 Macam-Macam Contoh Pergaulan Bebas Zaman Sekarang di Indonesia
 4 Cara Mengatasi dan Menghindari Pergaulan Bebas di Indonesia
 5 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas di Indonesia
 6 Pidato Singkat Tentang Pergaulan Bebas
 7 Makalah Pergaulan Bebas
 8 Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Pergaulan Bebas

PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS

Pengertian Pergaulan Bebas – abiummi.com


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pergaulan berarti kehidupan berteman atau
bermasyarakat. Sedangkan bebas adalah lepas dan tidak terhalang, sehingga dapat berbicara,
bergerak, dan berbuat sesuatu dengan leluasa, tanpa terikat oleh aturan.

Dari kedua makna ini bisa ditarik kesimpulan bahwa..

Arti pergaulan bebas adalah sebuah perilaku pertemanan yang tidak terikat oleh aturan dan
norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, dalam hal ini adalah adat ketimuran yang
menjunjung tinggi norma kesusilaan.

<="" ins="" data-adsbygoogle-status="done" style="margin: 3em 0px 2em; padding: 0px;


border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; font-stretch: inherit;
font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline; max-
width: 336px; height: 250px; max-height: 280px; display: block; width: 336px;">
Jika dilihat dari segi agama, pergaulan bebas berarti suatu bentuk pergaulan yang tidak
menjadikan ajaran agama sebagai dasar, atau dengan kata lain tidak sesuai dengan ajaran
agama.

Baca Juga: Ideologi Terbuka dan Tertutup - Pengertian dan Perbedaan

Webster mengatakan bahwa terdapat 2 jenis pergaulan, yaitu pergaulan normatif (taat aturan)
dan pergaulan non normatif (bebas aturan).

Pergaulan normatif adalah jenis pergaulan yang patuh dan terikat oleh norma sosial yang
berlaku di masyarakat. Sedangkan arti pergaulan non-normatif atau pergaulan bebas adalah,
interaksi sosial dan perilaku di luar norma yang berlaku di masyarakat, atau ‘bebas dari
aturan’.

AKIBAT, DAMPAK NEGATIF, DAN BAHAYA


PERGAULAN BEBAS DI INDONESIA

Akibat Pergaulan Bebas – www.justthinktwice.gov


Istilah pergaulan bebas di Indonesia banyak digunakan di Indonesia sejak pertengahan tahun
60-an. Pada masa itu, era globalisasi menjadikan budaya barat bisa dengan mudah masuk ke
Indonesia. Terutama informasi dari dunia hiburan, seperti film dan musik, yang disebarkan
melalui media cetak dan elektronik.

Banjirnya informasi tersebut memberikan dampak positif dan negatif.


Dampak negatif terjadi karena remaja Indonesia tidak mampu menyaring banjir informasi
yang mereka terima. Mereka menelannya mentah-mentah, tanpa memedulikan norma sosial
yang berlaku di masyarakat.

Jika hal ini dibiarkan, bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal. Karena remaja sebagai
generasi penerus bangsa terjebak dalam pergaulan negatif yang dapat menghancurkan masa
depannya.

Salah satu dampak negatif pergaulan bebas yang utama adalah karena seks bebas dapat
memberikan risiko lebih besar terkena penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV/AIDS,
yang sampai saat ini belum ditemukan penawarnya.

Sementara itu, kecanduan narkoba akan menimbulkan menurunnya kualitas seseorang.


Tanpa keterampilan, orang tidak akan bisa bekerja. Dengan begitu, dia akan menghalalkan
segala cara untuk mencari nafkah. Meskipun harus mencuri, merampok, bahkan membunuh.

MACAM-MACAM CONTOH PERGAULAN BEBAS


ZAMAN SEKARANG DI INDONESIA

Contoh Pergaulan Bebas – www.satujam.com


Seperti yang telah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, pergaulan bebas di Indonesia
sudah semakin meresahkan. Dalam kehidupan sehari-hari juga sering ditemui fenomena
pergaulan bebas menjangkiti para remaja.

Contoh pergaulan bebas remaja Indonesia, antara lain:


1. Seks bebas, melakukan perbuatan zina di luar nikah, tanpa pengaman, serta bertukar-tukar
pasangan
2. Tawuran sesama pelajar baik itu dengan adu pukul atau menggunakan senjata tajam
3. Merokok dan penyalahgunaan narkoba
4. Keluar rumah, hidup di jalanan dan putus sekolah
5. Dugem (dunia gemerlap), atau clubbing, yaitu berkunjung ke diskotik atau klub malam, di
mana merupakan gerbang menuju bentuk pergaulan bebas lainnya. Dugem adalah hiburan
malam yang umumnya tidak dibatasi dengan norma-norma sosial masyarakat penganut
budaya timur.
CARA MENGATASI DAN MENGHINDARI
PERGAULAN BEBAS DI INDONESIA

Cara Menghindari Pergaulan Bebas – www.dokteribu.com


Dengan berbagai bahaya pergaulan bebas, ada baiknya jika masalah tersebut segera
ditanggulangi. Untuk itu, berikut adalah beberapa kiat agar remaja dan pelajar bisa terhindar
dari pergaulan bebas:

1. Meningkatkan iman dan takwa


2. Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Melatih kedisiplinan
4. Tidak pilih-pilih teman, tetapi memilih pergaulan
5. Memperluas wawasan dan ilmu, serta pengetahuan tentang budi pekerti

Baca Juga: Permainan Sepak Bola - Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, Peraturan,
Makalah
Agar para remaja dapat terhindar dari pergaulan bebas sepenuhnya, tentu diperlukan bantuan
dari pihak lain, seperti:

1. Keluarga
Orang tua wajib menjaga keakraban dengan anak. Keluarga yang harmonis dan penuh kasih
sayang akan membuat anak merasa nyaman dan dikasihi.

Kebanyakan para remaja yang terjerumus ke pergaulan bebas adalah mereka yang berasal
dari keluarga broken home, atau orang tua bercerai. Remaja tersebut mencari kasih sayang
dari pasangannya sebagai pelampiasan emosi.
2. Masyarakat
Kesadaran masyarakat mengenai masalah pergaulan bebas perlu ditingkatkan. Penerapan
norma-norma sosial juga harus terus ditingkatkan.

Masyarakat yang rukun, rasa saling memiliki dan kekeluargaan, merupakan lingkungan yang
baik bagi perkembangan anak.

3. Pemerintah
Pemerintah dan negara wajib membuat peraturan untuk mengatasi dan mencegah pergaulan
bebas yang bisa merusak moral bangsa.

FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS DI


INDONESIA

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas – thoughtcatalog.com


Pergaulan bebas selalu identik dengan perilaku negatif yang dilakukan oleh remaja. Para ahli
berpendapat bahwa, seseorang bisa disebut remaja jika berusia antara 16 sampai 24 tahun.
Di mana pada usia tersebut, seseorang masih menjalani proses pencarian jati diri dan pola
hidup yang paling sesuai untuk dirinya, karena belum memiliki kematangan emosi dan
pikiran.

Pergaulan bebas disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Kondisi Keluarga
Keluarga memegang peranan terpenting dalam pembentukan karakter seseorang, khususnya
remaja.

Penyebab pergaulan bebas paling sering berawal dari kekecewaan seorang remaja pada
kondisi keluarganya. Misalnya, karena orang tua terlalu sibuk atau akibat rumah tangga yang
retak.

Orang tua yang tidak mempunyai waktu untuk keluarganya akan membuat buah hati mereka
merasa kurang kasih sayang dan perhatian.

Tingkat pendidikan dan ekonomi keluarga juga turut memengaruhi pendidikan dan
kepribadian anak. Anak yang tidak diberikan pendidikan layak, lebih rentan terjerumus
dalam pergaulan bebas.

2. Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal


Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik, dan hal ini juga berlaku sebaliknya.

Jika lingkungan tempat tinggal kurang kondusif, seperti pemukiman kumuh atau daerah
rawan konflik, hal ini akan membuat suasana tidak nyaman. Sehingga membuat anak lebih
sering menghabiskan waktunya di luar dan bebas tanpa pengawasan.

3. Kondisi Pergaulan dan Teman

Baca Juga: Pengertian Seni Musik Menurut Para Ahli - Fungsi, Jenis, Makalah

Teman dapat mendorong para remaja untuk mencapai kesuksesan atau menarik para remaja
ke dalam limbah dosa.

Ketika lingkaran pergaulan berisi remaja-remaja yang senang berhura-hura, pastinya para
remaja akan terpengaruh untuk ikut berhura-hura karena berpikir bahwa hal tersebut adalah
hal yang lumrah.

4. Banjir Informasi
Akses internet yang luas pada saat ini membuat informasi dapat dengan mudah diperoleh.
Namun, banjir informasi jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan wawasan budi
pekerti, akan berakibat buruk.
Apalagi jika tidak ada kontrol yang baik terhadap informasi yang sesuai bagi remaja.

5. Kurangnya Kesadaran
Pada umumnya remaja masih labil, dan belum memiliki pendirian tetap. Pengaruh negatif
dari teman, televisi, internet, dan sebagainya, akan semakin mudah menjerumuskan remaja
ke dalam pergaulan bebas

Anda mungkin juga menyukai