Kelolaan Prakonsepsi
Kelolaan Prakonsepsi
Disusun oleh:
Nama NIM
Tanggal…………………….
Disusun oleh:
Nama NIM
Menyetujui,
(……………………………) (………………………………)
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU PRAKONSEPSI
DI PUSKESMAS MUARA DELANG
Disusun oleh :
Nama NIM
Pada tanggal……….20…...........
Mengetahui,
(……………………………) (………………………………)
(.................................................)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri berumur antara
15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau usia
istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri
usia subur yang baru menikah atau ingin mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat
yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan
Ketika seorang wanita hamil, kondisi fisik sewaktu – waktu dapat berubah, salah satunya
kondisi kehamilan yang memiliki resiko atau disebut dengan kehamilan beresiko tinggi
(Kusmiyati, 2008). Selain berdampak pada fisik dan psikologis kehamilan risti berdampak pada
hubungan sosial (Cauto et al., 2009). Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan, baik itu
persiapan fisik maupun mental, oleh karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum
masa kehamilan agar berdampak positif pada adaptasi fisik dan psikologis ibu selama kehamilan
Pasangan usia subur dapat menyiapkan kesiapan secara psikis maupun mental termasuk
perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan anda akan berlangsung. Sehingga ibu dapat
mendapatkan dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti dari suami dan keluarga
besar sehingga kesiapan anda dalam menjadi ibu baru semakin siap. Selain itu, kondisi kejiwaan
bisa sangat mempengaruhi kandungan, oleh karena itu orang tua harus mempersiapkan diri
secara mental untuk menghadapi proses ini. Selama sembilan bulan, emosi ibu dapat terperas
Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting dalam kehamilan.
Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilan yang positif dengan
mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat sebelum mereka hamil
(Williams & Wilkins, 2012). Keadaan yang kurang mendukung kondisi-kondisi prakonsepsi
akan berdampak kurang baik pula terhadap pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono,
2004).
B. Rumusan Masalah
penulis merumuskan masalah – masalah pokok yang akan dibahas sebagai berikut :
5. Bagaimana persiapan psikologis dan mental yang tepat pada masa pra konsepsi ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memahami mengenai psikologi dan mental pada pasangan usia subur prakonsepsi guna
2. Tujuan Khusus
(a) Mengetahui informasi dan memahahami tentang Pasangan Usia Subur (PUS)
D. Manfaat
Bagi mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai infomasi KEK dan
prakonsep
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang terikat dalam
perkawinan yang sah yang umur istrinya antara 15-49 tahun (Pinem, 2009). Pasangan
Usia Subur adalah pasangan suami-istri yang istrinya berumur 15-49 tahun dan masih
haid, atau pasangan suami-istri yang istrinya berusia kurang dari 15 tahun dan sudah
haid, atau istri sudah berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan)
(BKBBN, 2011).
Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin mendapatkan
anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan
saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di
Menteri Kesehatan (PMK No. 97 tahun 2014) dan telah tertulis dalam buku saku
kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin maupun bagi penyuluhnya yang
dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebelum hamil sesuai standar yang telah
ditentukan. Di Surabaya telah diatur dalam Surat Edaran Walikota Surabaya perihal
pendampingan 1000 HPK yang berkaitan dengan pranikah adalah dengan pemeriksaan
persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Pelayanan
kesehatan masa sebelum hami sebagaimana yang dimaksud dilakukan pada remaja,
calon pengantin, dan pasangan usia subur (PMK No. 97 tahun 2014). Menurut
Kemernkes (2015) dan 13 PMK No. 97 tahun 2014, kegiatan pelayanan kesehatan masa
a. Pemeriksaan fisik
(tekanan darah, suhu, nadi, dan laju nafas) dan pemeriksaan status gizi
tentang Pedoman Gizi Seimbang, sebagai berikut: IMT= BB( kg) [TB(m)] 2
b. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan darah rutin, darah yang dianjurkan, dan pemeriksaan urin yang
(Oehadian, 2012). Anemia defisiensi zat besi dan asam folat merupakan
(a) Pemeriksaan gula darah Kadar gula darah yang tinggi atau penyakit
kuning pada bagian putih mata dan pada kulit, mual, muntah,
(c) (c) Pemeriksaan TORCH Suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi
makanan dan sayuran yang tidak terlalu bersih dan tidak dimasak
pada janin seperti kelainan pada syaraf, mata, otak, paru, telinga, dan
anus
ii. Adanya bintil atau kulit luka atau koreng sekitar penis dan
selangkangan paha
dalam darah dan cairan tubuh lainnya (cairan sperma, cairan vagina,
dan air susu ibu). Cara penularan HIV melalui: (1) Hubungan seksual
HIV. Semua orang bisa berisiko tertular HIV, tetapi risiko tinggi
yaitu:
berisiko)
narkotika, zat adiktif, tidak berbagi jarum (suntik, tindik, tato) dengan
siapapun.
mengetahui fungsi ginjal dan mengetahui adanya infeksi pada ginjal atau
saluran kemih
c. Pemberian imunisasi
calon pengantin.
d. Suplementasi gizi
penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi, serta
agar mereka siap secara lahir dan batin sebelum memutuskan untuk
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental, oleh karena itu
yang direncanakan dengan baik akan berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi
fisik menjalani proses pengasuhan dari masa emas bayi dan balita (Riskesdes, 2010)
Pasangan usia subur dapat mulai merencanakan kehamilan dengan memikirkan
tujuan memiliki anak atau tidak memiliki anak, dan bagaimana mencapai tujuan ini. Hal
ini disebut dengan rencana hidup reproduktif. Misalnya bila Ibu berpikir ingin menunda
kehamilan, pilihlah kontrasepsi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Jika Ibu
berpikir untuk hamil, sangatlah penting untuk mengambil langkah-langkah agar Ibu dapat
hamil sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula. Ibu dapat memperkaya pengetahuan
menjelang persalinan, pasca persalinan dan juga perawatan bayi dari berbagai sumber
yang terpercaya. Apabila diperlukan langsung dapat bertanya dengan ahlinya sehingga
dapat mempersiapkan langsung kehamilan anda secara sehat, agar kehamilan yang akan
dijalani tidak menimbulkan ketegangan hindari hal – hal yang akan memberi pengaruh
buruk dalam keseimbangan hormonal. Stres dapat merusak siklus bulanan, dan mencegah
proses ovulasi. Sebuah studi membuktikan, wanita dengan tingkat stres tinggi umumnya
sulit hamil. Jadi sangat baik jika mulai belajar mengatasi stres sehingga tidak
mempengaruhi siklus.
perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan anda akan berlangsung. Sehingga ibu
dapat mendapatkan dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti dari suami
dan keluarga besar sehingga kesiapan anda dalam menjadi ibu baru semakin siap. Selain
itu, kondisi kejiwaan bisa sangat mempengaruhi kandungan, oleh karena itu orang tua
harus mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi proses ini. Selama sembilan
pada ibu tetapi juga pada ayah calon bayi. Selama sembilan bulan, emosi ibu dapat
terperas olehnya.
C. Kehamilan Sehat
Kehamilan adalah karunia besar yang Tuhan berikan kepada setiap calon ibu. Atas
kehendak dan takdir-Nya, selama 9 bulan janin akan menjalani kehidupan baru yang sangat
menarik dalam perut ibunya. Sangat tepat apabila seorang wanita yang merencanakan hamil,
bersemangat melakukan persiapan dengan menjaga kesehatan tubuhnya. Seorang ibu punya
tanggung jawab yang besar untuk bisa membuat anaknya yang terlahir adalah anak-anak
yang sehat dan cerdas. Bagaimana semua itu bisa terbentuk, salah satunya dengan
Informasi sangat penting, terutama bagi ibu yang baru pertama kali akan
mengalami kehamilan atau pun yang ingin mendapatkan keturunan lagi dengan kualitas yang
lebih baik. Oleh karena itu, jangan sepelekan bagaimana cara mempersiapkan sebuah
kehamilan sehat, karena ini sangat menyangkut bagaimana buah hati kelak setelah lahir.
Kesehatan sudah diawali dari sebelum bayi dilahirkan dari kandungan. Masa-masa
kehamilan merupakan masa yang cukup rentan dan akan menentukan bagaimana kesehatan
Tak hanya hal tersebut, persiapan kehamilan sehat juga terkait bagaimana proses
persalinan yang baik dan sehat. Masa kehamilan yang tidak dijaga dan persiapkan akan
memberikan pengaruh pada proses persalinan atau melahirkan. Hal yang perlu dipersiapkan
sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau diperbolehkan hamil oleh dokter dan
dalam pengawasan
2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur. Berusaha untuk
menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan) dan menambah berat badan bila
terlalu kurus. Anda bisa berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan
dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya hidup dengan perilaku seks bebas.
mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam persiapan kehamilan , misalnya
5. Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan dijalani tidak
menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan memberi pengaruh buruk
kehamilan yang menjadi beban misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis
kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan dalam
rumah tangga dan sebagainya. Bagi yang pernah mengalami keguguran sebelumnya
dan berniat ingin hamil lagi, berusahalah untuk mengurangi kecemasan akibat
pengalaman traumatis kehamilan yang lalu. Tetap berpikir positif dalam segala hal
dan persiapan menghadapi kehamilan dan persalinan. Masalah ini menjadi salah satu
faktor penting karena timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan
gizi yang baik pada saat kehamilan tak jarang timbul akibat ketidaksiapan pasangan
7. Jangan malu bertanya dan berkonsultasi dengan dokter atau bidan dan tenaga
kesehatan lainnya bila menemukan masalah atau kesulitan dalam upaya persiapan
kehamilan, misalnya kesulitan untuk melepaskan kecanduan obat, atau perilaku buruk
yang berkaitan dengan gangguan psikologis. Manfaat konseling ini agar dokter atau
bidan akan melakukan rujukan pada ahli psikologi atau psikiatri bila diperlukan
(BKKBN, 2014)
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental, oleh karena itu
perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang
direncanakan dengan baik akan berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik
menjalani proses pengasuhan dari masa emas bayi dan balita (Risdesdes, 2010)
perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan anda akan berlangsung. Sehingga ibu
dapat mendapatkan dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti dari suami
dan keluarga besar sehingga kesiapan anda dalam menjadi ibu baru semakin siap. Selain
itu, kondisi kejiwaan bisa sangat mempengaruhi kandungan, oleh karena itu orang tua
harus mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi proses ini. Selama sembilan
bulan masa kehamilan, biasanya terjadi perubahan-perubahan psikologis tidak hanya pada
ibu tetapi juga pada ayah calon bayi. Selama sembilan bulan, emosi ibu dapat terperas
olehnya.
Usahakan untuk mengkondisikan pikiran dan bathin kedua orang tua agar jauh
dari pikiran-pikiran negatif. Selalu ingatlah bahwa segalanya dikendalikan oleh pikiran
anda. Terimalah kenyataan yang ada, yang terbaik adalah selalu bersyukur dan
memasrahkan segalanya pada Tuhan. Selain itu, selalu komunikasin segala sesuatunya,
berusahalah untuk selalu terbuka dan membicarakan perasaan masing- masing sehingga
Mwlwngkapi diri dengan berbagai informasi dan sumber mengenai kehamilan, termasuk
mencari tahu dari pengalaman-pengalaman teman atau orang dekat yang sudah
mengalami kehamilan. Dan yang tak kalah penting adalah dukungan suami kepada isteri
sangat dibutuhkan. Usahakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada isteri, sehingga
mentalnya cukup kuat dalam menghadapi proses kehamilan. Membantu isteri dalam
menyiapkan kebutuhan bayi, dan memperhaitkan secara detil kebutuhan sang isteri ketika
hamil akan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman pada diri sang isteri (BKKBN,
2014
1. Kehamilan
perkembangannya secara baik. Namun ada kalanya berbagai faktor yang dapat
membuat kehamilan menjadi tertunda atau bahkan tidak diinginkan. Kehamilan tidak
3) Pada unmet need (wanita usia subur yang tidak ingin punya anak tetapi tidak
membahagiakan pasangan suami istri selain dari kehadiran buah hati dalam
kombinasi estrogen dan progesteron, prinsip kerjanya mencegah pengeluaran sel telur
dari kandung telur , sehingga sel telur berjalan lambat sehingga mengganggu waktu
pertemuan sperma dan sel telur. Jenis kontrasepsi hormonal terdiri dari pil
yang paling utama adalah gangguan menstruasi berupa amenore, spotting, perubahan
siklus, frekuensi, lama menstruasi dan jumlah darah yang hilang (Hartanto, 2013).
Efek samping suatu metode kontrasepsi merupakan suatu 27 faktor yang perlu
F. Defenisi Prakonsepsi
terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang
diinginkan oleh keluarga (Nurul, 2013). Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan
Konsepsi atau pembuahan adalah bertemunya sel telur (ovum) dengan sperma
antara sel telur dengan sperma yang dapat menyebabkan kehamilan. Perawatan
mengandung.
pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/ mental, fisik dan finansial adalah hal yang
kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh
keluarga (Nurul, 2013).Masa prakonsepsi disebut juga masa sebelum hamil. Pelayanan
kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil
berkeluarga yang optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan
diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya 48 menurunkan angka
kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi
dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga. Jadi
prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan
atau sebelum hamil. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga
satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
perilaku, dan kesehatan sosial pada perempuan dan pasangannya sebelm terjadi konsepsi.
Pengertian lainnya yakni sejumlah intervensi yang bertujuan untuk menemukan dan
perempuan atau hasil kehamilan melalui pencegahan dan pengelolaan yang menyangkit
faktor-faktor tersebut yang harus dilaksanakan sebelum terjadinya konsepsi atau pada
masa kehamilan dini untuk mendapatkan hasil yang maksimal (Winardi, 2016).
profesi bidan dalam kompetensi ke-2 Pra konsepsi, KB dan ginekologi yakni bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap
kehidupan keluarga sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
Persiapan Medis merupakan salah satu dari rangkaian persiapan yang perlu
dilakukan, hal ini sangat disarankan oleh kalangan medis serta para penganjur dan
mengetahui status kesehatannya secara detail, apalagi bagi yang tidak melaksanakan
general check up rutin tahunan. Seseorang yang terlihat sehat bisa saja sebenarnya adalah
silent carrier/pembawa dari beberapa penyakit infeksi dan hereditas dan saat hamil dapat
kita dan pasangan dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap masalah kesehatan
terkait kesuburan dan penyakit yang diturunkan secara genetik (Prodia, 2014).
anak yang akan dilahirkan termasuk soal genetik, penyakit kronis, penyakit infeksi yang
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan bukan karena kecurigaan dan juga
antara lain:
pernikahan terjadi.
antara mereka.
Kehamilan adalah masa dimana seorang perempuan memiliki janin yang sedang
tumbuh didalam tubuhnya. Setiap kehamilan harus direncanakan, diinginkan dan dijaga
mempunyai pemahaman dan kepedulian bila hamil kelak, mempersiapkan diri untuk
(2017:105) dampak usia kehamilan terlalu muda dan tua yaitu sebagai berikut:
c) Keguguran
d) Perdarahan
h) Cacat bawaan
b) Diabetes
c) Pre eklamsi
e) Cacat Bawaan
g) keguguran
BAB III
B. ANALISIS
Nn. P usia 21 tahun dengan pranikah usia dini
C. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 18 Desember 2022 Pukul :08.45 WIB
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada kedua calon pengantin bahwa keadaan mereka baik,
tanda- tanda vital dalam batas normal dan hasil pemeriksaan laboratorium normal.
Catin Wanita Catin Laki-laki
BB : 58 kg BB : 68 Kg
TB : 165 cm TB : 169 cm
IMT : 20,7 kg/m2 IMT : 25 Kg/m2
LILA : 30 cm
Hb : 12 g/dl Hb : 15 g/dl
HIV :- HIV :-
2) Menjelaskan kepada calon pengantin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah TT1
yang masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah masih awal perlindungan
dan belum seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu diberikan suntik imunisasi TT
satu kali lagi .
3) Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri calon pengantin wanita
dan menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT lengkap) yang masa
perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur hidup, sehingga apabila nanti
sudah hamil atau hamil lagi, maka ibu tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT kembali.
4) Menjelaskan Persiapan pernikahan kepada kedua calon pengantin bahwa harus memiliki
kesiapan fisik meliputi pemeriksaan status kesehatan, status gizi, dan laboratorium,
kesiapan Mental/Psikologis yaitu harus siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan
mendidik anak, Kesiapan Sosial Ekonomi yaitu seperti status sosial ekonomi yang kurang
dapat meningkatkan risiko terjadi KEK dan anemia pada calon ibu.
5) Menjelaskan kepada calon pengantin laki-laki memiliki risiko terkena DM karena memiliki
keturunan diabetes mellitus dan calon pengantin perempuan memiliki risiko mengalami
hipertensi dikarenakan calon pengantin perempuan memiliki keturunan penyakit hipertensi
6) a. Menganjurkan kepada calon pengantin wanita untuk menjaga pola makan seimbang,
mengurangi makanan yang mengandung kolesterol, kadar garam dikarenakan berisiko
mengalami hipertensi dan mengurangi kafein (batas mengkonsumsi kafein sebanyak
200 miligram/hari) karena dapat memperburuk kesehatan menjelang persiapan
kehamilan, serta mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga dan kontrol kesehatan
secara rutin
b. Menganjurkan kepada calon pengantin laki-laki untuk menjaga pola makan seimbang,
mengurangi makanan yang mengandung kolesterol, kadar gula tinggi dikarenakan
berisiko mengalami DM (diabetes mellitus) dan mengurangi kafein (batas
mengkonsumsi kafein sebanyak 200 miligram/hari) karena dapat memperburuk
kesehatan serta mencegah stress berlebihan, melakukan olahraga dan kontrol kesehatan
secara rutin.
7) Menganjurkan kepada calon pengantin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan
yang kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
ikan, dan daging ayam, serta mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna hijau
tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat.Selain itu, catin perempuan juga
penting mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD bagi catin
perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD diminum setelah
makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi, dan susu.
8) Menjelaskan kepada calon pengantin wanita bahwa keputihan yang dialami merupakan
keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering mengganti celana dalam,
menggunakan celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat seperti berbahan
cutton, tidak perlu menggunakan cairan pembersih genetalia untuk menjaga tingkat
keasaman normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk mencegah agar
vagina tidak lembab.
9)Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi/ KB yang berguna untuk merencanakan kehamilan
dengan mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil dan menunda, menjarangkan yaitu
Metode modern jangka pendek seperti (pil, kondom), metode modern jangka panjang
seperti (implan/AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit), IUD/AKDR (Alat Kontraepsi
alam Rahim), Metode alamiah seperti pantang berkala seperti (pengukuran suhu basal,
penilaian lendir vagina).
10)Memberikan konseling kelas catin tentang kesehatan reproduksi pranikah, yaitu :
a) Konsep pernikahan
b) Hak reproduksi dan seksual
c) Persiapan pranikah
d) Tindak kekerasan yang mengganggu pernikahan
e) Solusi mengatasi tindakan kekerasan
f) Bentuk ketidaksetaraan gender dalam rumah tangga
g) Kehamilan ideal, Metode kontrasepsi, Proses kehamilan
h) Informasi tentang kehamilan, termasuk tanda-tanda kehamilan, memeriksakan
kehamilan, menjaga kehamilan, menu makanan selama kehamilan, tanda bahaya
kehamilan, kondisi emosional ibu hamil, tips relaksasi ibu hamil.
i) Masa subur seorang perempuan, yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid (14 hari
sebelum haid berikutnya atau antara kedua waktu dari siklus terpanjang dikurang 11
dan siklus terpendek dikurangi 18, jadi perkiraan masa subur Nn. R pada siklus hari
ke- 10 s.d. 19) atau terdapat tandatanda kesuburan, diantaranya:
1. Peningkatan suhu tubuh }0,5 0C.
2. Pembesaran pada payudara, dapat disertai rasa nyeri/tidak nyaman.
3. Perubahan cairan serviks menjadi lebih banyak, bening dan teksturnya licin.
j) Tanda-tanda persalinan, persalinan di tolong tenaga kesehatan, perawatan pasca
persalinan, IMD dan ASI eksklusif, manfaat ASI
k) IMS (Infeksi Menular Seksual), Penularan HIV/AIDS, Kanker pada perempuan,
kehidupan seksual suami istri
11) Menganjurkan kedua calon pengantin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada
keluhan.
BAB IV
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini Nn. P dan Tn. D sedang melakukan persiapan pernikahan. Berdasarkan
pengkajian data subyektif diperoleh bahwa Nn. P berusia 21 tahun dan Tn. D berusia 26 tahun.
Menurut BKKBN (2018), umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20 – 25
tahun bagi wanita dan umur 25 – 30 tahun bagi pria. Sementara, umur Nn. P sudah memasuki
umur ideal yang matang secara biologis dan umur Tn. D termasuk usia yang sudah sangat
Fluor albus yang kadang dialami Nn. G sebelum dan setelah menstruasi, memiliki sifat
bening, tidak gatal, tidak berbau merupakan fisiologis atau normal. Sebagaimana diungkapkan
oleh Saifuddin (2012) bahwa keputihan normal adalah tidak berbau, berwarna putih, dan tidak
gatal apabila berbau, berwarna, dan gatal dicurigai adanya kemungkinan infeksi alat genital.
Riwayat kesehatan keluarga ditemukan bahwa ayah Nn.P memiliki riwayat penyakit
hipertensi, begitupun ibu Tn. D memiliki penyakit diabetes melitus. Beberapa penyakit yang
dapat diturunkan ialah hipertensi dan diabetes mellitus (Kemenkes, 2018). Dengan mengetahui
gejala dan faktor risiko hipertensi dan diabetes mellitus diharapkan kedua calon pengantin dapat
melakukan pencegahan dengan modifikasi diet/gaya hidup, seperti pola makan seimbang dengan
mengurangi makanan yang mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi,
mengurangi makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, menghentikan kebiasan merokok,
olahraga rutin, menghindari stress, olahraga rutin, dan cek kesehatan secara rutin sehingga dapat
Pemeriksaan HIV dilakukan kepada kedua calon pengantin Nn.G dan Tn.D untuk
deteksi dini ada /tidaknya penyakit menular seksual yang nantinya dapat ditularkan kepada janin
jika ibu berencana untuk hamil. Penyakit HIV dan hepatitis B dapat ditularkan saat didalam
kandungan melalui aliran darah plasenta yang dapat menyebabkan abortus spontan, IUGR,
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka dilakukan analisis
terhadap Nn. P dan Tn. D yaitu pasangan usia subur dengan persiapan pernikahan dan
tinggi asam folat seperti sayur hijau, susu mengandung asam folat, sera mengkonsumsi makanan
kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran hijau tua,kacang-kacangan,ikan.Berperan dalam
perkembangan sistem saraf pusat dan darah janin, cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir
dengan cacat sistem saraf sebanyak 70%. Jika seorang perempuan memiliki kadar asam folat
yang cukup setidaknya 1 bulan sebelum dan selama kehamilan, maka dapat membantu mencegah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan pra konsepsi penting untuk dilakukan oleh pasangan usia subur,
asuhan tidak hanya berkaitan dengan persiapan secara fisik, melainkan persiapan
secara psikologis dan mental. Intervensi yang diberikan memiliki tujuan utama untuk
B. Saran
dalam makalah ini perlu adanya peningkatan, oleh karena itu sangat diperlukan kritik
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2017. Modul pengajaran mempersiapkan kehamilan yang sehat. BKKBN dan UMM
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kemenkes. 2012. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Eliminasi Tetanus Maternal dan
Neonatal. Jakarta:
Kemenkes RI. Kemenkes. 2014. Infodatin Diabetes Melitus. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI. Kemenkes. 2014. Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kemenkes RI.
Kemenkes. 2015. Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta:
Kemenkes RI. Kemenkes. 2015. Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi
Calon Pengantin. Jakarta:Kemenkes RI.
Kemenkes. 2016. Buku Panduan Germas (Gerakan Masyarakan Hidup Sehat). Jakarta:
Kemenkes RI.
Kemenkes. 2017. Buku Saku Bagi Penyuluh Pernikahan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin:
Menuju Keluarga Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan dan Kementerian
Agama.