Assalamua’laikum wr.wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allaah SWT karena dengan berkat
dan rahmat-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K)“ dengan lancar.
Selama proses penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
serta dorongan dan dukungan serta semangat dari berbgai pihak . Oleh karena itu ,
pada kesemptan ini dengan kerendahan hati dan penuh ketulusan penulis
mengucapkan terimakasih kepada ibu “Annizar Sitorus, S.Tr.Keb.MKM” selaku
dosen pengampu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari atas kekurangan dari makalah ini , penulis berharap
kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan kritik untuk kesempurnaan
makalah ini sehingga akan mencapai kesempurnaan dimasa yang mendatang .
Wassalamua’laikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Manfaat dan Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal / Konseling (KIP/K)
2.2 Faktor penghambat KIP/K
1. Faktor Individual
2. Faktor Yang Berkaian Dengan Interaksi
3. Faktor Situasional
4. Kompetensi Dalam Melakukan Percakapan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu ada juga beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian
konseling, beberapa diantaranya sebagai berikut :
a. Saifudin, Abdul Bari (2001 : 39)
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap,
dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasa pengetahuan klinik,
bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau
upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
b. Rochman Natawidjaja (1987:32)
Konseling adalah sebagai hubungan timbal balik antara dua
individu, dimana yang seorang (yaitu konselor) berusaha membantu
yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya
sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi pada
waktu yang akan datang.
c. Saraswati dan Tarigan (2002)
Konseling adalah proses pemberian bantuan seseorang kepada
orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu
melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan
perasaan-perasaan klien.
Dalam kebidanan proses konseling menggambarkan adanya kerjasama
antar bidan selaku konselor dengan klien dalam mencari tahu tentang masalah
yang dihadapi klien. Proses ini memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan
agar mencapai jalan keluar pemecahan masalah klien.
Selain itu ada juga manfaat dari konseling adalah meningkatkan
kemampuan klien dalam mengenal masalah, merumuskan alternatif,
memecahkan masalah dan memilik pengalaman dalam pemecahan masalah
secara mandiri. Proses Konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan, yaitu :
1) Pembinaan hubungan baik (Rapport)
2) Penggalian informasi (identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan,
kekuatan diri) dan pemberian informasi (sesuai kebutuhan).
3) Pengambilan keputusan, pemecahan masalah, perencanaan.
4) Menindaklanjuti pertemuan.
Jalannya proses konseling sangat tergantung pada alur percakapan
konselor-klien/konseling.
3. Faktor Situasional
Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti
lingkungan fisik dan non fisik atau mental dan psikologis. Proses
komunikasi ini akan menjadi lebih efektif jika dilakukan padaa kondisi
yang nyaman dan kondusif. Kebisingan atau gangguan pembatasan hak
pribadi kemungkinan dapat menyebabkan kebingungan, tekananvdan
ketidak nyamanan dalama komunikasi.
3.1 Kesimpulan
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses tatapan muka yang
penyampaian informasi dan saling pengertian antara dua atau lebih individu.
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang
paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun
tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu
kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan
demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang
paling dasar.
Sedangkan konseling adalah sebagai hubungan timbal balik antara dua
individu, dimana yang seorang (yaitu konselor) berusaha membantu yang lain
(yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam
hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi pada waktu yang akan
datang.
Dalam kebidanan proses konseling menggambarkan adanya kerjasama
antar bidan selaku konselor dengan klien dalam mencari tahu tentang masalah
yang dihadapi klien. Proses ini memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan
agar mencapai jalan keluar pemecahan masalah klien.
Faktor penghambat komunikasi interpersonal / konseling dapat dibedakan
menjadi empat (4) yaitu faktor individu, faktor yang berkaitan dengan
interaksi, faktor situasional, serta kompetensi dalam melakukan percakapan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA