PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi ibu dan anak, mulai
dari Ibu Hamil, Ibu Besalin, Bayi baru lahir dan Ibu Nifas, dan paling utama
dalam program kesehatan Ibu dapat dinilai melalui Indikator dalam AKI (Profil
AKI tertinggi secara global sekitar 295.000 akibat penyebab yang terkait
oleh kehamilan dan persalinan, dengan resiko kematian ibu sebesar 211 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup, LICS (Low-Income Countries) dan LMICS
kematian ibu secara global, beban tertinggi di Afrika Sub-Sahara dengan 196.000
jiwa diikuti oleh Asia Tenggara dan Asia Selatan menyumbang hampir 1 – 5,
dengan 58.000 jiwa sampai 69.000 jiwa kematian ibu tahun 2017 (WHO,2021).
AKI terendah yaitu di Singapura mencatat AKI terendah hanya 8 per 100.000
1
Menurut Varney (2007) Cephalopelvik Disproportion adalah disproporsi
antara ukuran janin dengan ukuran pelvis, ukuran pelvis tertentu tidak cukup besar
ibu dan anak terutama pada masa nifas. Masa nifas merupakan masa yang relatif
dapat dialami oleh ibu, dan apabila tidak segera ditangani dengan baik akan
memberi kontribusi yang cukup besar terhadap tingginya angka kematian ibu di
Indonesia.
H.Hanafie.
dalam Laporan kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan yang diberikan pada klien
1.3 Tujuan
2
1.3.2 Tujuan Khusus
3
BAB II
TINJAUAN TEOTI
2.1 Definisi
sesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar
2.2 Etiologi
berikut:
karena kapasitas panggul yang kecil atau ukuran panggul yang sempit,
ukuran janin yang terlalu besar atau yang paling sering menyebabkan
CPD ,kedua hal di atas yang terjadi pada saat yang bersamaan.
4
2.3 Patofisiologi
CPD itu sendiri. Yaitu kapasitas panggul atau ukuran panggul yang sempit dan
1. Pada palpasi abdomen, pada primipara kepala anak belum turun setelah
minggu ke-36.
5. Terdapat kelainan bentuk badan ibu (cebol, skoliosis, pincang, dan lain-
lain).
pintu atas panggul dan foto ibu dalam posisi setengah duduk (thoms),
2.6 Penatalaksanaan
5
berlangsung pervaginan dengan selamat dapat dilakukan persalinan
percobaan. Cara ini merupakan tes terhadap kekuatan his, daya akomodasi,
kepala, tidak bisa pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan
letak lainnya. Ketentuan lainnya adalah umur kehamilan tidak boleh lebih
dari 42 mingu karena kepala janin bertambah besar sehingga sukar terjadi
moulage dan ada kemungkinan disfungsi plasenta janin yang akan menjadi
pada janin yang besar kesulitan dalam melahirkan bahu tidak akan
selalu dapat diduga sebelumnya. Apabila dalam proses kelahiran kepala bayi
mulut janin dibersihkan, kepala ditarik curam kebawah dengan hati-hati dan
tentunya dengan kekuatan terukur. Bila hal tersebut tidak berhasil, dapat
lahir dibawah simfisis. Bila cara tersebut masih juga belum berhasil,
6
yaitu trial of labour dan test of labour.trial of labour serupa dengan
fase akhir dari trial of labour karena baru dimulaipada pembukaan lengkap
dan berakhir 2 jam kemudian. Saat ini test of labourjarang digunakan karena
masuk papdalam 2 jam meskipun his baik, serta pada forceps yang gagal.
komplikasiseperti primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat
7
2.6 3. Simfisiotomi
2.6.3 Kraniotomi
2.7 Komplikasi
intrapartum
vaginalis.
8
b. Prolasus funikuli, apabila terjadi, mengandung bahaya yang sangat
hidup.
dialami olehkepala janin tampa akibat yang jelek sampai batas – batas
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
2.1 Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Usia : 36 tahun
Agama : Kristen
Suku : batak
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : IRT
2. Identitas Suami
Nama : Tn. O
Usia : 40 tahun
Agama : kristen
Suku : batak
Pendidikan : sma
Pekerjaan : petani
10
3. Keluhan Utama:
Keluhan utama Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini, dan
Ibu mengeluh cemas dan sakit menjajar ke pinggang pada pukul 09.00
pagi, sebelum masuk rumah sakit, perut merasa kencang dan mulas dan
ibu merasa cemas.dan hasil dari dokter selama hamil, ibu dianjurkan
7. Riwayat menstruasi
d. HPHT : 14 -06-2021
e. HTP : 21 – 3 - 2022
8. Riwayat perkawinan
11
9. Ante Natal Care
Tanda Vital
d. Suhu : 37 oC
a. Kepala : Normocephali
g. Abdomen
12
a) Inspeksi : membesar arah memanjang, linea nigra (+)
c) Perkusi : Bagus
h. Ekstremitas
Palpasi :
bokong janin.
13
c.) TBBJ : (30-13) x 155 = 2635 gram
tangan)
3) Hematokrit : 29 %
5) Hb : 11%
14
SOAP
Tanggal : 16-03-2022
1. Subjektif
2. Objektif
2) Kesadaran : Composmentis
4) HPHT : 14-06-2021
5) HTP : 21-3-2022
6) TB : 142 CM
7) BB : 48 kg
9) HB : 11 gr%
10) TTV :
a. TD : 100/70 mmhg
b. Nadi : 80x/menit
15
c. Pernafasan : 20x/menit
d. Suhu : 37˚C
Diagnosa kebidanan:
tunggal hidup, intra uteri, puka, preskep keadaan umum ibu dan janin
Dasar :
Masalah:
1. Kebutuhan segera:
Diagnosa Potensial
16
Plening/Perencanaan Implementasi Evaluasi
17
SC, ibu boleh minim
setelah 6 jam pasca
operasi dan boleh makan
setelah buang angin.
-Jelaskan kepada ibu -Menjelaskan kepada ibu -Ibu mengikuti anjuran
untuk istirahat yang untuk istirahat yang istirahat tersebut.
cukup. cukup dengan berbaring
kiri-kanan.
-Obserpasi keadaan -Melakukan observasi -Hasil dari observasi
pasien JDD tiap 30menit dan DJJ : 130 x/menit, TD:
tekanan darah 4 jam 110/70 mmhg, N:77,Rr:23,
sekali. S: 36,8’C, Ibu sudah
mengetahui hasil
observasi.
-Kolaborasi dengan -Melakukan kolaborasi -Ibu bersedia diberikan
dokter dalam dengan dokter SPOG terapi dan obat yang
pemberian terapi dan tentang terapi yang dilakukan.
layani injeksi sesuai diberikan.
anjuran dokter. Infuse RL 20tts,
O2 4cm
Anti biotic ceftriaxone
vial 7-8cc. sebanyak 2gr
BAB IV
PERBEDAAN TEORI DAN PRAKTEK
18
4.1 Pengekajian kasus
DJJ : 119 x/m TFU: 30 cm, dengan diagnose sebelumnya CPD +post
macet.
6. Pukul 20.40 bayi lahir segera menangis A/S :7-8, anus: ada, cacat :
tidak ada, segera injek vit K, 1mg, BB: 3000gr, PB:46cm, LD: 30cm,
LK:30cm
10. Pukul 23.00 pasien pindah ruang nipas kebidanan, (kamar melati 2)
19
Pada kasus ini Ny. E usia 36 tahun di diagnos mengalami CPD, dari
CPD ini.
BAB V
PENUTUP
20
5.1 Kesimpulan
sesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar
Ny E umur 36 tahun datang ke rumah sakit menuju ponek pada tanggal 16-
03-2022 pukul 14.00 wib dengan keadaan umum lemah, TD : 100/70 mmhg,
Nadi: 80x/m, Rr: 20 x/m, suhu: 37’C, Observasi DJJ : 119 x/m TFU: 30
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
21
Cunningham, F.G, Leveno, K.J, et al. 2010. Abnormal Labor in
Pustaka.
Komprehensif. Jakarta.
hill.
Chan, Paul & Susan Johnson. 2004. Gynecology and Obstetrics 2004
Strategies.
22