Nama : Nur Farikhah

NIM : 202001010

Mata Kuliah : Asuhan Pascapersalinan & Menyusui

Dosen Pengampu : Tri Ari.P S.S.T.,M.Kes

TUGAS

Jelaskan peran bidan dalam mendukung terjadinya bounding attachment pada masa pandemi
covid-19!

 Gunakan sumber referensi jurnal dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang.

Jawab :

Judul Jurnal : GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN

BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG
KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN
MATTAHER TAHUN 2014

Tahun Jurnal : 2014

Definisi :

Bounding Attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan

keterikatan
batin antara orang tua dan bayi. Dengan adanya Bounding Attachment bayi akan merasa
dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social, bayi merasa aman. Kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak, menyebabkan berkembangnya perasaan
tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab.

Pelayanan Bidan di Era new normal dalam memberikan pelayanan harus tetap
mengacu pada pedoman dan prinsip – prinsip manajemen Covid -19 yang sudah di tetapkan oleh
pemerintah baik fasilitas, penggunaan APD, maupun prosedur (SPO) pencegahan peutusan mata
rantai penularan infeksi.

Peran Bidan :

1. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca
kelahiran
2. Memberi motivasi pada ibu dan memberi kepercayaan diri pada ibu bahwa ibu mampu
untuk merawat bayinya sendiri
3. Memberikan penyuluhan kepada ibu nifas untuk mengajak bayi berbicara dan bermain,
tidak perlu dengan membiarkan bayi bermain di luar, karena masa pandemi bayi bisa
diajak bermain dan berbicara oleh ibu sendiri dan tidak perlu untuk keluar rumah. Keluar
rumah boleh saja dilakukan asal tidak setiap hari atau sering-sering, untuk membantu
mengembangkan motorik anak.
4. Tetap melakukan asuhan pasca persalinan, dilakukan sesuai jadwal dengan oleh tenaga
kesehatan dengan melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 baik dari petugas
ataupun ibu dan keluarga.
5. Bayi baru lahir tetap mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir (0-6
jam) seperti pemotongan dan perawatan tali pusat, inisiasi menyusui dini, injeksi vitamin
K1, pemberian salep/tetes mata antibiotic dan pemberian
imunisasi hepatitis B.
6. Bayi lahir dari ibu ODP dapat dilakukan perawatan Rawat Gabung di Ruang Isolasi
Khusus Covid-19.
7. Bayi lahir dari ibu PDP/terkonfirmasi Covid-19 dilakukan perawatan di Ruang
Isolasi Khusus Covid-19, terpisah dari ibunya (tidak dirawat gabung)
8. Untuk pemberian nutrisi pada bayi baru lahir harus diperhatikan mengenai resiko
utama untuk bayi menyusui adalah kontak dekan dengan ibu, yang cenderung
terjadi penularan melalui droplet infeksius di udara.
9. Apabila ibu menggunakan pompa ASI, maka anjurkan agar digunakan oleh ibu tersebut
dan dilakukan pembersihan pompa setelah digunakan, karena kuman, virus maupun
 bakteri akan menempel pada pompa ASI tersebut bila tidak segera dibersihkan, bahkan
bisa juga menyebabkan bayi tertular covid.
10. Ibu dapat menyusui langsung apabila hasil pemeriksaan swab negative, sementara ibu
terkonfirmasi Covid-19 dapat menyusui langsung setelah 14 hari dari pemeriksaan swab
kedua negatif.
11. Penggunaan face shield neonates menjadi alternative untuk pencegahan Covid-19
di ruang perawatan neonates apabila dalam ruangan tersebut ada bayi lain yang
sedang diberikan terapi oksigen.
12. Penyuluhan terkait aspek yang terlibat penting dalam kesehatan bayi, fisik dan
psikologis serta penyuluhan terkait pencegahan penularan covid-19 yang terlibat
penting dalam kesehatan bayi di era pandemi saat ini. Aplikasi yang digunakan
dapat berupa Zoom Metting, Aplikasi serupa lainnya
13. Pemberian Media KIE kepada ibu dan keluarga terkait kesehatan Bayi dengan
penyebaran poster/leaflet/video secara online melalui aplikasi WA, Media sosial,dll
14. Khusus untuk ibu nifas, selalu cuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang
bayi dan sebelum menyusui.

REFERENSI :

https://media.neliti.com/media/publications/286536-gambaran-pengetahuan-motivasi-ibu-
nifas-ba3aab27.pdf