Anda di halaman 1dari 20

MATERI INTI 7

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN


PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

I. Deskripsi Singkat
Penyebab kematian ibu terbesar secara berurutan disebabkan terjadinya
perdarahan, eklamsia, infeksi, persalinan lama dan keguguran. Kematian bayi
sebagian besar disebabkan karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kesulitan
bernafas saat lahir dan infeksi. Upaya penurunan kematian ibu dan bayi dapat
dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendekatkan jangkauan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Dalam materi ini akan dibahas tentang pengertian, tujuan, manfaat
komponen, rekapitulasi pencatatan dan pelaporan P4K, perencanaan persalinan,
indikator program, tahapan P4K serta peran bidan, kader dan masyarakat.

II. Tujuan Pembelajaran


A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melaksanakan P4K dengan baik .
B. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat P4K
2. Menjelaskan tentang komponen P4K dengan stiker
3. Menjelaskan tentang rekapitulasi pencatatan dan pelaporan
4. Menjelaskan tentang perencanaan persalinan
5. Menjelaskan indikator program
6. Menjelaskan tahapan P4K dengan stiker
7. Menjelaskan peran bidan, kader dan masyarakat
8. Melaksanakan P4K

III. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian P4K
2. Tujuan P4K
3. Manfaat P4K

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 166


4. Komponen P4K dengan Stiker
5. Rekapitulasi Pencatatan dan Pelaporan
6. Perencanaan Persalinan
7. Indikator Program
8. Tahapan P4K dengan Stiker
9. Peran Bidan, Kader dan Masyarakat

IV. Bahan Belajar


1. Depkes RI, 2009“ Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker, “ Jakarta.

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Langkah 1. Pengkondisian
Langkah Pembelajaran :
1. Menyapa peserta dengan ramah dan hangat, memperkenalkan diri,
menyampaikan materi yang akan disampaikan dan mencairkan suasana
dengan sedikit permainan konsentrasi.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang meliputi tujuan umum dan
pembelajaran khusus, memberi batasan-batasan kepada peserta materi yang
akan dijelaskan dan target yang akan dicapai dalam materi ini.
Langkah 2. Penyampaian materi
Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Fasilitator
menyampaikan materi dengan metode curah pendapat, ceramah tanya jawab dan
diskusi kelompok (diskusi kasus).
Langkah 3. Rangkuman dan Kesimpulan
Selesai Fasilitator menjelaskan semua materi, dilanjutkan dengan evaluasi kepada
peserta. Fasilitator mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas dan merangkum hasil
pembelajaran serta menutup pembelajaran.

VI. Uraian Materi


A. LATAR BELAKANG
Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia saat ini masih sangat
penting untuk ditingkatkan serta mendapat perhatian khusus. Menurut data
terakhir Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 167


Kematian Ibu sebesar 359/100 KH dan Angka kematian bayi mencapai 32/1000
KH. Hal ini secara keseluruhan disebabkan latar belakang dan penyebab
kematian ibu dan anak yang kompleks, menyangkut aspek medis yang harus
ditangani oleh tenaga kesehatan. Sedangkan penyebab non medis merupakan
penyebab mendasar seperti status perempuan, keberadaan anak, sosial
budaya, pendidikan, ekonomi, geografis, transportasi dan sebagainya yang
memerlukan keterlibatan lintas sektor dalam penanganannya.
Penyebab kematian ibu terbesar secara berurutan disebabkan
terjadinya perdarahan, eklamsia, infeksi, persalinan lama dan keguguran.
Kematian bayi sebagian besar disebabkan karena Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), kesulitan bernafas saat lahir dan infeksi. Upaya penurunan kematian
ibu dan bayi dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

B. PENGERTIAN
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan mencanangkan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker
yang merupakan "upaya terobosan" dalam mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan
kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun
potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan
tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil,
termasuk perencanaan penggunaan KB pascapersalinan dengan
menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir.
Program P4K, diterapkan di masyarakat dalam bentuk penempelan
Stiker P4K di rumah ibu yang sedang hamil. Pengisian stiker dilakukan oleh
bidan desa, dengan melakukan diskusi mendalam dengan ibu hamil dan

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 168


keluarga lalu dipasang/ ditempelkan di dinding bagian depan rumah yang
mudah dilihat orang.
Dengan demikian diharapkan semua kemungkinan yang menghambat
kelancaran proses persalinan dapat dikurangi sekecil mungkin.
P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi
oleh bidan di desa khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan
masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB
pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran
dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
dan bayi baru lahir.
Fokus dari P4K adalah pemasangan stiker pada setiap rumah yang ada
ibu hamil. Diharapkan dengan adanya stiker di depan rumah, semua warga
masyarakat di desa tersebut mengetahui dan juga diharapkan dapat memberi
bantuannya. Di lain pihak masyarakat diharapkan dapat mengembangkan
norma-norma sosial termasuk kepeduliannya untuk menyelamatkan ibu hamil
dan ibu bersalin. Dianjurkan kepada ibu hamil untuk melahirkan ke fasilitas
kesehatan termasuk bidan desa.
Bidan diharuskan melaksanakan pelayanan kebidanan antara lain
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, asuhan masa nifas dan
perawatan bayi baru lahir sehingga kelak dapat mencapai dan mewujudkan Visi
Departemen Kesehatan, yaitu ”Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat”. P4K
merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman, selamat dan sehat.Yang terpenting adalah persiapan
menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB
pasca persalinan. dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
bagi ibu dan bayi baru lahir (DepKes RI, 2009).
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
dengan program pemasangan stiker, yang merupakan upaya terobosan
percepatan penurunan angka kematian ibu. Program ini merupakan salah satu
kegiatan Kelurahan Siaga. Melalui P4K dengan stiker yang ditempel dirumah
ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara
tepat. Stiker P4K berisi data tentang : nama ibu hamil, taksiran persalinan,

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 169


penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang
digunakan dan calon donor darah.
Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama
bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan perkembangan
kesehatan ibu hamil, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada
saat antenatal, persalinan dan nifas, sehingga proses persalinan sampai nifas
termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak terjadi
kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat.
Program ini sebenarnya sudah lama ada sejak program Safe
Motherhood dan program Kesehatan Ibu dan Anak ada. Penerapan program
P4K ini merupakan tindak lanjut yang lebih kongkret yang melibtakan
masyarakat.
P4K dengan Stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi
oleh Bidan di desa dalam rangka peran aktiv suami, keluarga dan masyarakat
dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi
komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca
persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam
rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan
bayi baru lahir.

TUJUAN
A. Tujuan umum
Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir melalui
peningkatan peran aktif keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalinan
yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi
ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.

B. Tujuan khusus
1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya, stiker P4K di setiap rumah ibu
hamil yang memuat informasi tentang :
a) Lokasi tempat tinggal ibu hamil
b) Identitas ibu hamil
c) Taksiran persalinan
d) Penolong persalinan, pendamping persalinan dan fasilitas tempat persalinan.
e) Calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 170


2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian KB pasca persalinan yang
sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga, dan bidan.
3) Terlaksanannya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
4) Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,
dukun/ pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker dan KB pasca salin sesuai
dengan perannya masing-masing (DepKes, 2009).

C. MANFAAT P4K
1. Mempercepat berfungsinya desa siaga
2. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standart
3. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
4. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
5. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini
6. Meningkatnya peserta KB pasca salin
7. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
8. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi

D. KOMPONEN P4K DENGAN STIKER :


Fasilitasi aktif oleh Bidan :
1. Pencatatan ibu hamil
2. Dasolin/ tabulin
3. Donor darah
4. Transport/ ambulan desa
5. Suami/ keluarga menemani ibu pada saat bersalin
6. IMD
7. Kunjungan nifas
8. Kunjungan rumah

E. OPERASIONAL P4K DENGAN STIKER DI TINGKAT DESA


a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/ kelurahan
b. Mengaktifkan forum peduli KIA
c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker
d. Pemasangan stiker dirumah ibu hamil

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 171


e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa
f. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ ambulan desa
g. Penggunaan, pengelolaan, dan pengawasan tabulin/ dasolin
h. Pembuatan dan penandatanganan amanat persalinan.

F. REKAPITULASI PENCATATAN DAN PELAPORAN P4K


a. Data yg didapat Bidan dari isian stiker dan data pendukung lainnya, dicatat di buku
KIA utk disimpan dan dipelajari oleh ibu hamil sbg alat pantau kesehatan ibu
selama hamil, bersalin dan nifas.
b. Puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari seluruh bidan desa,
laporan dari RB swasta serta pemantauan wilayah setempat tentang KIA (PWS-
KIA) dan dilaporkan ke dinas kesehatan kab/ kota perbulan.
c. Dinkes kab/ kota melakukan rekapitulasi dan analisis laporan puskesmas dan
yankes ibu dari RS pemerintah/ swasta di wilayahnya kemudian dilaporkan ke
propinsi setiap bulan.
d. Dinkes propinsi melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari kab/ kota
kemudian di laporkan ke tingkat pusat setiap 3 bulan.
e. Tingkat nasional melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari dinkes propinsi
dan melakukan pemantauan berkala, fasilitasi, evaluasi P4K dengan stiker dalam
rangka PP-AKI.

G. PERENCANAAN PERSALINAN
Seorang ibu hamil dan keluarganya, seyogyanya mempunyai perencanaan persalinan
sebagai berikut:
 Akan melakukan persalinan dimana?
 Siapa yang akan mengantar untuk mendapatkan pertolongan persalinan?
 Menggunaan kendaraan apa dan milik siapa untuk mengantar ?
 Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila terjadi kekurangan cairan darah
Untuk itu, seorang ibu hamil harus tahu apa golongan darahnya.
Pedoman P4K dengan stiker merupakan panduan teknis bagi tenaga kesehatan yang
bertugas di desa/ puskesmas dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang
terkait dengan angka kematian ibu dan bayi.
Bila dilihat secara mendasar kematian ibu dan bayi dipengaruhi oleh berbagai factor
diantaranya sosio ekonomi, demografi dan geografi serta jangkauan pelayanan
kepada masyarakat. Melalui kerjasama antara tenaga kesehatan dengan keluarga,

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 172


tokoh masyarakat, termasuk dengan forum peduli KIA/ POKJA posyandu dan dengan
mendekatkan fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan permasalahan pelayanan
kebidanan secara bertahap dapat di tanggulangi. Dengan demikian permasalahan
kesehatan ibu hamil dan bayi bukan hanya di titikberatkan kepada tenaga kesehatan
saja, melainkan juga untuk partisipasi aktif keluarga dan masyarakat melalui
kemitraan dan fasilitasi bidan dan forum peduli KIA/ Pokja posyandu yang berbasis
masyarakat.

H. INDIKATOR PROGRAM
1. Persentase desa melaksanakan P4K dengan stiker.
2. Persentase ibu hamil mendapat stiker.
3. Persentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai standar.
4. Persentase ibu hamil bersetiker bersalin di tenaga kesehatan
5. Persentase ibu hamil bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi
tertangani.
6. Persentase penggunaan metode KB pasca persalinan
7. Persentase ibu bersalin di nakes mendapat pelayanan nifas

I. OUTPUT PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI


DENGAN STIKER
Output yang di harapkan sebagai berikut:
1. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K.
2. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar.
3. Ibu hamil dan keluarganya yang mempunyai rencana persalinan termasuk KB
yang dibuat bersama dengan penolong persalinan.
4. Bidan menolong persalinan sesuai standar.
5. Bidan memberikan pelayan nifas sesuai standar.
6. Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan dan kesehatan lingkungan
(sosial).
7. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal dan forum
peduli KIA/Pokja posyandu dalam rencana persalinan, termasuk KB
pascapersalinan sesuai dengan perannya masing-masing.
8. Ibu mendapatkan pelayanan kontrasepsi pascapersalinan.
9. Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas pustu, forum peduli
KIA/Pokja posyandu dan (bila ada) dukun bayi pendamping persalinan.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 173


Tujuan pemasangan Stiker P4K, antara lain:
a. Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil
terdata, tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan melibatkan
peran aktif unsur-unsur masyarakat seperti kader, dukun dan tokoh
masyarakat.
b. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan apabila
sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk
membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak
terlambat untuk mendapat penanganan yang tepat dan cepat.

J. TAHAP KEGIATAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN


PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DENGAN PEMASANGAN STIKER
1. Tahap Kegiatan dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) adalah sebagai berikut:
a. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
b. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
2. Operasionalisasi P4K dengan Stiker di Tingkat Desa
a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/kelurahan.
b. Mengaktifkan Forum Peduli KIA.
c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker.
d. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil.
e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa.
f. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ambulan desa.
g. Penggunaan, pengelolaan dan pengawasan Tabulin/Dasolin.
h. Pembuatan dan Penandatanganan Amanat Persalinan.
i. Rekapitulasi Pelaporan
j. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
k. Forum Komunikasi
l. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K di masing-masing tingkat
wilayah dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi mempunyai wadah
Forum Komunikasi yang meliputi Lintas Program dan Lintas Sektor.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 174


K. Komponen- komponen P4K
Fasilitas aktif oleh Bidan :
1. Pendataan ibu hamil dengan stiker
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu pendataan, pencatatan dan
pelaporan keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah kerja bidan melalui
penempelan stiker di setiap rumah ibu hamil dengan melibatkan peran aktif unsur-
unsur masyarakat di wilayahnya (kader, forum peduli KIA/Pokja posyandu dan
dukun.
2. Forum Peduli KIA
Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang melakukan pertemuan rutin
bulanan, bertujuan mengorganisir kegiatan P4K dan menjalin kerjasama dengan
bidan dan difasilitasi oleh bidan di desa dan puskesmas.
3. Kunjungan Rumah
Adalah kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu hamil dalam rangka untuk
membantu ibu, suami dan keluarganyamembuat perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi. Disamping itu, untuk memfasilitasi ibu nifas dan suaminya
dalam memutuskan penggunaan alat/obat kontrasepsi setelah persalinan sesuai
rencana yang telah disepakati bersama oleh pasangan tersebut.
4. Persalinan oleh Nakes dan Kesiagaan
Persalinan oleh Nakes adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terampil sesuai standar. Sedangkan kesiagaan adalah kesiapan dan
kewaspadaan dari suami, keluarga, masyarakat/organisasi masyarakat, kader,
dukun dan bidan dalam menghadapi persalinan dan kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal.
5. Tabulin dan Dasolin
Tabulin dalah dana/barang yang disimpan oleh keluarga atau pengelola Tabulin
secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang pengelolaannya sesuai
kesepakatan serta penggunaannya untuk segala bentuk pembiayaan saat ANC,
persalinan dan kegawatdaruratan. Dasolin adalah dana yang dihimpun dari
masyarakat secara sukarela dengan prinsip gotong royong sesuai dengan
kesepakatan bersama dengan tujuan membantu pembiayaan mulai ANC,
persalinan dan kegawatdaruratan.
6. Ambulan Desa dan Donor Darah
Ambulan desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan
bersama yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 175


persalinan termasuk ke tempat rujukan, bisa berupa mobil, ojek, becak, sepeda,
tandu, perahu, dll. Calon Donor Darah adalah orang-orang yang dipersiapkan oleh
ibu, suami, keluarga dan masyarakat yang sewaktu-waktu bersedia
menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu melahirkan.
7. Kunjungan Nifas
Kontak ibu dengan Nakes minimal 3 (tiga) kali untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas (termasuk bidan di desa/Polindes dan kunjungan rumah.
8. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya aktif bidan untuk melibatkan unsur-
unsur masyarakat secara parsitipatif dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi kegiatan kesehatan ibu dan anak termasuk kegiatan perencanaan
persalinan dan pascapersalinan.
Melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat,
terdata dan terpantau secara tepat. Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader,
dukun, bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan
perkembangan kesehatan ibu hamil. Selain itu agar ibu hamil mendapatkan pelayanan
yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas sehingga proses
persalinan sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman
dan selamat.

L. PERAN BIDAN, KADER SERTA MASYARAKAT


1. PERAN DAN FUNGSI BIDAN DALAM P4K, menurut Depkes {2009) yaitu :
A. MASA KEHAMILAN
1) Melakukan pemeriksaan ibu hamil (ANC) sesuai standar (minimal 4 kali
selama hamil) :
a) Keadaan umum
b) Menentukan taksiran partus (sudah dituliskan pada stiker)
c) Keadaan janin dalam kandungan
d) Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan
e) Pemberian imunisasi TT (dengan melihat status imunisasinya)
f) Pemberian tablet Fe
g) Pemberian pengobatan/ tindakan apabila ada komplikasi.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 176


2) Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga
mengenai :
a) Tanda-tanda persalinan
b) Tanda bahaya persalinan dan kehamilan.
c) Kebersihan pribadi dan lingkungan
d) Kesehatan & gizi
e) Perencanaan persalinan (bersalin di bidan, menyiapkan trasportasi,
menyiapkan biaya, menyiapkan talon donor darah).
f) Perlunya inisiasi menyusu dini dan ASI Eksklusif
g) KB pasca persalinan
3) Melakukan kunjungan rumah untuk
a) Penyuluhan/konseling pada keluarga tentang perencanaan persalinan.
b) Memberikan pelayanan ANC bagi ibu hamil yang tidak datang ke
bidan.
c) Motivasi persalinan di bidan pada waktu menjelang taksiran partus.
d) Membangun komunikasi persuasif dan setara, dengan forum peduli
KIA dan dukun untuk peningkatan partisipasi aktif unsur-unsur
masyarakat dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak.
4) Melakukan rujukan apabila diperlukan
a) Memberikan penyuluhan tanda, bahaya pada kehamilan, persalinan
dan nifas.
b) Melibatkan peran serta kader dan tokoh masyarakat.
5) Melakukan pencatatan pada : kartu ibu, Kohort ibu, Buku KIA.
6) Membuat laporan : PWS-KIA
7) Memberdayakan unsur-unsur masyarakat termasuk suami, keluarga, dan
kader untuk terlibat aktif dalam program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi dalam kegiatan:
a) Pemantauan intensif setiap ibu hamil, mengingatkan ibu hamil untuk
mendapatkan pelayanan sesuai standar, menemukan secara dini
tanda, bahaya saat hamil dan melapor segera ke tenaga kesehatan.
b) Pengelolaan donor darah, transportasi/ ambulan desa, tabulin/ dasolin,
amanat persalinan, suami siaga, warga siaga
c) Membantu mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa.
d) Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu
(tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas).

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 177


e) Membantu bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi
stiker, termasuk KB pasca persalinan.
f) Bersama dengan kepala desa, toma membahas tentang masalah calon
donor darah, transportasi dan pembiayaan untuk membatu dalam
menghadapi kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan nifas.
g) Membantu memotivasi suami untuk mendampingi pada saat
pemeriksaan kehamilan, bersalin dan nifas.
h) Membantu memotivasi untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
dan pembenan ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan.
i) Mendukung upaya partisipan aktif forum peduli KIA dan dukun untuk
melaksanakan komponen-komponen P4K dengan stiker di wilayahnya
melalui pertemuaan rapat koordinasi tingkat desa

B. MASA PERSALINAN
1) Memberikan pertolongan persalinan sesuai :
a. Memberikan pertolongan persalinan sesuai standar :
b. Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman termasuk
pencegahan infeksi.
c. Memantau kemajuan persalinan sesuai dengan partograf.
d. Melakukan asuhan persalinan normal sesuai standar.
e. Melakukan Manajemen Aktif Kala III (MAK III).
f. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
g. Melakukan perawatan bayi baru lahir, termasuk pemberian salep mata,
vitamin K1 dan imunisasi HB0.
h. Melakukan tindakan PPGDON apabila mengalami komplikasi.
i. Melakukan rujukan bila diperlukan.
j. Melakukan pencatatan dan pelaporan
2) Melakukan pencatatan persalinan pada : kartu ibu, kohort ibu dan bayi,
register persalinan, buku KIA.
3) Membuat pelaporan : PWS KIA, AMP.

C. MASA NIFAS
Memberikan pelayanan nifas sesuai dengan standar.
1) Melakukan Kunjungan Nifas : Perawatan bayi nifas, pelayanan KB pasca
persalinan, melakukan perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian obat

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 178


tetes/ salep mata antibiotika, suntikan vitamin KI I mg dosis tunggal pada
pada kiri antero lateral, pemberian imunisasi HBV-0 di pada kanan,
pemberian vitamin A 200.000 IU ibu nifas 2 kali (warna merah), perawatan
payudara.
2) Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu, keluarga, & masyarakat
mengenai :
Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas, tanda-tanda bayi sakit,
kebersihan pribadi dan lingkungan, kesehatan dan gizi, ASI eksklusif,
perawatan tali pusat, KB pasca persalinan.
3) Melakukan rujukan apabila diperlukan.
4) Melakukan pencatatan pada : kohort bayi, buku KIA.
5) Membuat laporan : PWS KIA, AMP

2. PERAN MASYARAKAT, KADER DAN DUKUN SANGAT DIPERLUKAN, ANTARA


LAIN
1. Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa binaan.
2. Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi Stiker,
termasuk KB pascamelahirkan.
3. Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah calon donor darah,
transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi
kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
4. Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat pemeriksaan kehamilan,
persalinan, dan sesudah melahirkan.
5. Menganjurkan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 179


LAMPIRAN
A. FORMAT AMANAT PERSALINAN

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 180


B. Stiker P4K

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 181


C. Penuntun Belajar Kunjungan Rumah
PENUNTUN BELAJAR
KUNJUNGAN RUMAH

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan
benar dan baik, atau tidak sesuai dengan urutannya atau sebagian langkah tidak dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum baik
atau waktu yang dibutuhkan untuk melakukan langkah tersebut lebih lama dari yang
diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil
pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan sangat efisien

No KEGIATAN KASUS
I Persiapan
1. Mempelajari data ibu atau keluarga yang akan dikunjungi
2. Menyiapkan alat bantu, materi KIE dan lain-lain
II Pelaksanaan
3. Mengucapkan salam dan beramah tamah
4. Menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan rumah
kepada keluarga (ibu dan suami)
5. Melakukan KIP/K sesuai topic
Pada ibu hamil : menjelaskan kepada ibu hamil/suami
pentingnya perencanaan persalinan yang aman dan
persalinan dibantu oleh bidan
6. Mengecek pemahaman sasaran pada ibu hamil dan
suaminya untuk mengetahui apakah sasaran telah
mengerti akan pesan-pesan MPS/KB/KR
7. Terampil memotivasi sasaran dalam menerapkan pesan-
pesan MPS/KB/KR
8. Membuat catatan hasil diskusi
9. Keramahan/keakraban Bidan/PLKB selama mengadakan
kunjungan rumah
10. Kemampuan menjelaskan topic dalam KIP/K sesuai
sasaran, situasi dan kondisi. Yang dinilai sbb:
a. Mampu dalam menjelaskan topic pembicaraan
dalam materi KIP/K
b. Terampil dalam menjelaskan/mendiskusikan setiap
gambar/menggali topic yang ada pada materi KIP/K
c. Mampu menjelaskan materi MPS/KB/KR dengan
menggunakan materi KIE
III Penutup

11. Menutup/mengakhiri pembicaraan dengan merangkum


dan menegaskan pesan-pesan, mengucapkan terima
kasih dan salam.

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 182


D. Penuntun Belajar Persiapan Persalinan

PENUNTUN BELAJAR PERSIAPAN PERSALINAN

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Perlu perbaikan: Langkah klinik sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan dengan
benar dan baik, atau tidak sesuai dengan urutannya atau sebagian langkah tidak
dilakukan
2. Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum
baik atau waktu yang dibutuhkan untuk melakukan langkah tersebut lebih lama dari
yang diharapkan
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil
pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan sangat efisien

No KEGIATAN KASUS

I Membuat Perencanaan Persalinan

1. Bantu ibu agar mendapatkan pertolongan petugas


kesehatan terlatih untuk proses persalinannya
2. Pastikan ibu mengetahui cara menghubungi petugas
kesehatan terlatih atau pasilitas kesehatan pada saat
yang tepat
3. Membantu ibu hamil membuat rencana menjangkau
tempat persalinan
4. Melakukan kunjungan rumah untuk mendiskusikan
rencana persalinan bersama ibu hamil dan suami /
II Tempatkeluarganya
Persalinan (lihat formulir perencanaan persalinan,
form putih/biru)
5. Tanyakan kepada ibu rencana tempat persalinannya
(dirumah, RB, Rumah Sakit, BPS atau lainnya)

III Transportasi/Transportasi Gawat Darurat (lihat formulir


perencanaan persalinan, form putih/biru)

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 183


6. Tanyakan kepada ibu bagaimana ia akan pergi ketempat
persalinan misalnya:
a. Perjalanan ketempat persalinan
b. Transportasi gawat darurat ke fasilitas kesehatan
yang tepat-apabila muncul tanda-tanda bahaya

7. persalinan / Biaya Gawat Darurat (lihat formulir


IV Biaya
perencanaan persalinan, form putih/biru)
8. Bantu ibu/keluarganya apakah ia :
a. Memiliki uang untuk biaya persalinan dan perawatan
gawat darurat
b.Apabila memungkinkan untuk mendapatkan bantuan
dana melalui masyarakat atau fasilitas lain untuk
keadaan gawat darurat
V Pembuatan Keputusan dengan suami / keluarga (lihat
formulir perencanaan persalinan, form putih/biru)
9. Apakah bidan mampu memotivasi siapa pengambil
keputusan dalam kondisi di bawah ini :
1. Segera membuat keputusan dirujuk bila muncul tanda
bahaya kehamilan dan tanda persalinan
2. Bila pembuat keputusan tidak ada, siapa pengganti PK
3. Membantu ibu dan suami membuat keputusan untuk
metode kontrasepsi pasca salin
VI Donor Darah (lihat formulir perencanaan persalinan, form
putih/biru)
10. Apakah bidan mampu menanyakan / memotivasi :
1) Bumil mencari calon donor darah dan cara
menghubunginya
2) Untuk hal-hal yang diperlukan selama persalinan
seperti :
a. Siapakah yang dia pilih untuk menemaninya selama
persalinan, dan selama perjalanan apabila diperlukan
b. Siapakah yang akan menjaga rumah dan anak-anak
selama ibu tidak ada

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 184


VII Tanda-tanda Bahaya dan Tanda-tanda Persalinan
11. Pastikan ibu mengetahui tanda-tanda bahaya komplikasi
misalnya :
a. Perdarahan pervaginam
b. Demam
c. Nyeri abdomen yang luar biasa
d. Nyeri kepala yang amat sangat dan perubahan
penglihatan
e. Bengkak pada muka atau tangan
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Apakah bidan mampu menjelaskan tanda-tanda
persalinan normal seperti :
a. Kontraksi yang teratur dan progresif
b. Sakit punggung bagian bawah dari fundus
c. Tanda perdarahan
d. Pecah selaput ketuban

Panduan Peserta Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu 185

Anda mungkin juga menyukai