B. Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan ini adalah agar penguji dapat mengetahui dan menentukan besar
potensial pada sel volta
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat rumusan masalah yaitu apakah 2 sel yang
diuji secara berlawanan kutubnya akan menghasilkan potensial sel yang sama?
D. Hipotesa
1. Ada perbedaan beda potensial sel tiap sel volta yang di dibuat dengan
elektroda-elektroda berbeda
E. Manfaat
1. Bagi Siswa
Siswa mampu melakukan percobaan dan mengetahui dan menentukan besar
potensial pada sel volta
2. Bagi Guru/ Pengajar
Guru mampu menilai kemampuan siswa dalam melakukan penelitian dan
menyelesaikan tugas ilmiah yang diberikan kepada siswa, serta guru dapat menilai sejauh
mana wawasan siswa mengenai pokok bahasan tersebut
BAB II
LANDASAN TEORI
D. Jembatan Garam
Jembatan garam dapat dibuat dengan melarutkan garam-garam yang mudah larut
dalam air, pada larutan agar-agar atau dengan mencelupkan kertas saring pada larutan
garam. Fungsi jembatan garam :
Elektroda dalam sel Galvani terbalik dengan elektroda sel elektrolisis. Dimana
anoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi oksidasi (kehilangan elektron), Anoda
menarik anion. Sedangkan katoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi reduksi
(menerima elektron). Katoda menarik kation.
Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan katoda.
Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh
senyawa teroksidasi (zat pereduksi) dan meninggalkan sel melalui
anoda.
Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh senyawa
tereduksi (zat pengoksidasi) dan masuk sel melalui katoda.
Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn dicelupkan dalam
ZnSO4
Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu dicelupkan dalam
CuSO4.
Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana anoda bermuatan
negatif dan katoda bermuatan positif.
Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu tabung
berbentuk U terbalik berisi pasta elektrolit yang tidak bereaksi dengan
sel redoks gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan
anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak ikut bereaksi
dalam sel volta ini misalnya grafit dan platinum.
F. Deret Volta
Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian katoda.
Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs
solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma.
Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung
kanan.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Proses Percobaan
1. Masukkan 75 ml larutan ZnSO4 ke dalam suatu gelas beaker dan celupkan sepotong
lempeng seng ke dalam gelas tersebut.
2. Masukkan 75 ml larutan CuSO4 ke dalam suatu gelas beaker dan celupkan sepotong
lempeng tembaga ke dalam gelas tersebut.
3. Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak ke
arah kiri / negative, segera putuskan hubungan. Jika jarum bergerak kea rah positif /
kanan, biarkan dan baca beda potensialnya. Catatlah beda potensial tersebut dalam
tabel pengamatan.
5. Lakukan cara kerja 1 – 3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum dalam tabel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Anoda/ Katoda Mg Zn Cu
Mg X +0,68 +1,73
Zn -0,68 x +1,05
Cu -1,73 -1,05 x
B. Pembahasan
Percobaan 1 ( anoda Mg >< katoda Zn)
Red : Zn2+ + 2e- > Zn
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e-
Reaksi : Zn2+ + Mg -> Zn + Mg2+
Notasi : Mg / Mg2+ // Zn2+ / Zn Eo sel : + 0,59 V
Percobaan 2 (anoda Zn >< katoda Mg)
Red : Mg2+ + 2e- > Mg
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e-
Reaksi : Mg2+ + Zn > Mg + Zn2+
Notasi : Zn / Zn2+ // Mg2+ / Mg
Eo sel : - 0,59 V
Percobaan 3 (anoda Mg >< katoda Cu)
Red : Cu2+ + 2e- > Cu
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e-
Reaksi : Cu2+ + Mg > Cu + Mg2+
Notasi : Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu
Eo sel : + 1,63 V
Dari data dan hasil perhitungan di atas, diperoleh harga potensial sel hasil percobaan
sangat berbeda dibandingkan dengan potensial sel hasil perhitungan yang berdasarkan
potensial elektroda standar, hal ini mungkin disebabkan oleh :
1. Saat melakukan percobaan, suhu dan tekanan berbeda dengan keadaan standar
yang dibutuhkan untuk menentukan potensial elektroda, yaitu 25 derajat celcius 1
atm
2. Konsentrasi zat yang digunakan tidak akurat 1 M, karena praktikum tidak
melakukan pengujian mol zat yang digunakan sebelum percobaan
3. Elektrode logam yang digunakan memiliki tingkat pengotor yang tinggi sehingga
mengganggu jalannya reaksi sel volta
4. Larutan elektrolit yang digunakan sebagian tidak murni karena tercampur zat lain
ataupun mengalami koagulasi
C. Pertanyaan
1. Berdasarkan eksperimen, mengapa terjadi aliran listrik saat kedua elektroda
dihubungkan?
Jika kedua elektrodanya dihubungkan dengan rangkaian luar (misalnya kabel,
kawat) maka akan dihasilkan arus listrik, yang dapat dibuktikan dengan
bergeraknya jarum galvanometer yang dipasang pada rangkaian luar dari sel
tersebut. Ketika sel volta digunakan, terjadi arus elektron dari elektroda seng (Zn)
ke elektroda tembaga (Cu) pada rangkaian luar. Bisa kita ketahui bahwa dalam
fisika ada konvensi yang menyatakan bahwa pada sumber arus, arus listrik
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif pada rangkaian luar, atau elektron
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Oleh karena itu, logam seng
bertindak sebagai kutub negatif dan logam tembaga sebagai kitub positif. Sel
volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik, hal itu
disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan dan aliran listrik yang
terjadi adalah karena kontak logam yang tidak sama.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Sel Volta adalah sel elektrokimia
dimana energi kimia diubah menjadi energi listrik. Sel volta melibatkan reaksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Sel Volta selalu terbentuk dari dua elektroda dengan Eo yang
berbeda. Elektroda dengan Eo lebih negatif mengalami Oksidasi dan bertindak sebagai
Anoda (kutub negatif). Sedangkan Elektroda dengan Eo lebih positif mengalami Reduksi dan
bertindak sebagai Katoda (kutub positif). Dan arah aliran elektron dari Anoda ke Katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi
menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.