Anda di halaman 1dari 10

PERSAMAAN NERSNT

Elfitri Ramadani,Eka Darma Ramadhani, Hainunnisa Syafitriza, Melisa Yolanda

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas


Negeri Padang

Jln. Prof.Dr.Hamka Air Tawar Padang, Indonesia Telp. 0751 7057420

Abstrak
Persamaan Nersnt adalah persamaan yang melibatkan potensial sel dengan
konsentrasi suatu reaksi-reaksi oksidasi reduksi yang dapat dilangsungkan pada
kondisi tertentu untuk membangkitkan listrik. Pada dasarnya bahwa reaksi reduksi
oksidasi itu berlangsung spontan di dalam larutan air jika bahan pengoksidasi dan
pereduksi tidak sama. Dalam sel galvani oksidasi diartikan sebagai dilepaskannya
elektron oleh atom, molekul atau ion dan reduksi berarti diperbolehkannya elektron
oleh partikel-partikel itu.
Kata kunci : Persamaan Nersnt

I. PENDAHULUAN konsentrasi ion dalam sebuah larutan


Pada persamaan Nersnt, K (Underwood. 1998).
bukanlah suatu tetapan kesetimbangan Sel volta/sel galvani :
karena larutan-larutan yang diperlukan mengubah energi kimia menjadi energi
adalah pada konsentrasi-konsentrasi listrik, yang dapat digunakan untuk
awal dan bukan konsentrasi melakukan kerja. Sebuah zat dimana
kesetimbangan. Bila suatu sel volta potensial luar yang berlawanan
telah mati atau terdiscas habis,barulah menyebabkan reaksi berlangsung
sistem itu berada dalam dalam arah berlawanan secara spontan
kesetimbangan. Jadi persamaan nernst disebut sel elektrolisis, sel seperti ini
merupakan persamaan yang menggunakan energi listrik yang
menyatakan hubungan antara potensial dihasilkan oleh rangkaian luar untuk
dari sebuah elektron ion-ion metal dan melakukan reaksi kimia yang

1 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
sebenarnya tidak dapat berlangsung. atau deret volta. Berikut urutan deret
Jika sebuah sel diubah menjadi sel volta:
elektrolisis dengan penambahan Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Fe-Ni-
sumber potensial luar yang berlawanan Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
arah dengan aliran elektron, juga Semakin ke kiri kedudukan suatu
terdapat sebuah pembalikan pada logam dalam deret volta menandakan,
posisi anoda dan katoda, dalam sel logam semakin reaktif (semakin
elektrolisis oksidasi berlangsung di mudah melepas elektron) dan logam
elektroda perak karena menjadi anoda merupakan reduktor yang semakin
dan tembaga menjadi katoda kuat (mudah mengalami oksidasi atau
(Oxtoby,dkk. 2001: 379). reduktor). Sebaliknya, semakin ke
Reaksi kimia terjadi pada dua kanan kedudukan logam dalam deret
elektroda. Elektroda tempat terjadinya volta menandakan logam semakin
oksidasi disebut anoda, tempat kurang reaktif (semakin sukar melepas
terjadinya reduksi disebut katoda. elektron) dan kationnya merupakan
Listrik dilewatkan melalui rangkaian oksidator yang semakin kuat (mudah
dibawah pengaruh potensial atau mengalami reduksi atau oksidator)
voltase,yaitu gaya dorong pergerakan (Achmad. 2001:312).
muatan. Elektrolisis adalah peristiwa Reaksi dalam sel galvani selalu
berlangsungnya reaksi kimia oleh arus reaksi redoks yang dapat dipecah
listrik. Alat elektrolisis terdiri atas sel menjadi dua reaksi paro dimana sel
elektrolitik yang berisi elektrolit elektrokimia seperti galvani atau
(larutan atau leburan) dan dua elektrolisis tidak terlepas dari konsep
elektroda,anoda dan katoda. Pada coulomb dan prinsip redoks. Sel
anoda terjadi reaksi oksida sedangkan galvani menghasilkan arus bila reaksi
pada elektroda katoda terjadi reaksi redoks spontan. Sel elektrolit,
reduksi (Golbert. 2007). menggunakan energi untuk
Susunan unsur-unsur logam menghasilkan perubahan kimia. Proses
berdasarkan potensial elektroda elektrolisis menghasilkan perubahan
standarnya disebut deret elektrokimia kimia dalam hal ini potensial sel

2 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
adalah negative. Stoikiometri proses Matematika dan Ilmu Pengetahuan
elektrolitk berupa besarnya perubahan Alam, Universitas Negeri Padang.
kimia yang terjadi dengan aliran arus
B. Alat dan Bahan
diberikan selama waktu tertentu
(Sastrohamidjojo, 2005 : 94). Alat
Pada konsentrasi yang relatif
Pada eksperimen ini peralatan yang
tinggi kenaikan konsentrasi ion logam
digunakan dalam eksperimen ini terdiri
tidak disertai kenaikan adsorpsi.
dari pH meter (potensiometer), gelas
Secara umum kandungan logam baik
piala 100 ml 2 buah, kertas saring,
Pb, Cu dan Zn dalam air memiliki nilai
kabel, penjepit, labu takar 100ml, pipet
yang lebih rendah dibandingkan
10ml, Thermometer.
dengan sedimen. Dalam air, logam Zn
memiliki konsentrasi tinggi Bahan
dibandingkan logam lainnya. Pb dan
Bahan-bahan yang digunakan pada
Cu memiliki daya larut yang rendah
penelitian ini adalah CuSO4.5H2O 1 M,
dibandingkan dengan Zn, sehingga
ZnSO4.7H2O 1M.
diperairan konsentrasinya rendah.
Disedimen, konsentrasi logam Zn C. Prosedur
memiliki nilai konsentrasi yang tinggi
Dalam praktikum kali ini,
dibandingkan Cu dan Pb, hal ini
produser kerja yang dilakukan yaitu :
dikarenakan Zn sangat mudah terserat
menyipkan potongan lembaran
ke dalam sedimen (Setiawan. 2010).
tembaga dan seng dengan ukuran ±
6x2 cm. Membersihkan permukaan
II. EKSPERIMENTAL
lembaran logam tersebut dengan
A. Waktu dan Tempat
menggunakan kertas amplas.
Eksperimen ini dilaksanakan pada Menyiapkan larutan jenuh ammonium
hari kamis tanggal 19 Februari 2020 nitrat atau kalsium nitrat ± 10-20 ml.
pada pukul 13.20-15.50 WIB di Sebagai jembatan garam, mengambil
Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas selembar kertas saring, kemudian

3 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
menggulung dan merekatkan dengan kedua elektroda dengan kertas amplas.
menggunakan selotip pada bagian Mengganti jembatan garam dengan
tengahnya untuk mencegah gulungan yang baru dan kembali ukur dan catat
membuka (bias juga menggunakan nilai GGL dengan menggunakan pH
stapler). Menyiapkan dua gelas piala meter. Mengulangi langkah 6, tetapi
100ml yang satu diisi dengan CuSO4, menggunakan solusi CuSO4 yang Iebih
1,0 M dan yang satu lagi diisi dengan encer, yaitu 0,1 M, 0,01 M, 0,001 M.
ZnSO4 1,0 M. Mencelupkan elektroda- Kebersihan lembaran tembaga harus
elektroda logam dan menghubungkan benar-benar diperhatikan karena
dengan kabel seperti gambar di atas. sedikit kotorin saja dapat
Mencelupkan kertas saring yang telah menimbulkan kesalahan besar, juga
dibentuk menjadi gulungan ke dalam pembacaan pH meter harus dilakukan
larutan anonium nitrat, menghilangkan seteliti mungkin karena perbedaan
kelebihan amonium nitrat dengan GGL yang terjadi kecil (pengukuran
menggunakan kertas saring lain, dapat dilakukan lebih teliti dengan
kemudian tempatkan sedemikian rupa menggunakan potensiometer).
sehingga, kedua ujung gulungan Mencatat hasil pengukuran. Mencatat
tercelup kedalam larutan yang berada suhu percobaan.
pada kedua gelas piala. Mengukur nilai
D. Hasil dan Pembahasan
GGL dengan menggunakan pH meter
yang distel pada posisi mv. Mencatat Tabel Pengamatan
polaritas kedua elektroda pada Larutan Larutan E sel T (oC)
Pada Pada (Volt)
pengukuran tersebut, juga catat suhu
bagian bagian
larutan. Menyiapkan 100 ml larutan Anoda Anoda
CuSO4 0,1 M dengan jalan Zn/Zn2+ Cu/Cu2+

mengencerkan larutan CuSO4 1,0 M. 1,0 M 1,0 M 3,2 34


Mengganti larutan CuSO4 1,0 M 1,0 M 0,1 M 2,6 34
dengan larutan CuSO4 0,1 M dan 1,0 M 0,01 M 2,2 34
larutan ZnSO4 1,0 M tidak diganti.. 1,0 M 0,001M 2,4 34
Mencuci dan membersihkan kembali Pembahasan

4 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
KESIMPULAN

KEPUSTAKAAN

5 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
Ucapan Terima Kasih

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang


memiliki keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman,
kesehatan dan kekuatan didalam penyusunan artikel ini. Salawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad SAW. keluarga dan para sahabatnya dan
penegak sunnah-Nya sampai kelak akhir zaman.

6 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya telah membimbing kami dalam
menyeselaikan artikel ini, kepada :

1. Bapak Umar Kalmar Nizar, S.Si.,M.Si.,Ph.D. selaku Dosen mata kuliah kimia
fisika 1

2. Bapak Zulkifli selaku plp laboratorium kimia fisika

3. Muhammad Hiksanul Ikhsan selaku asisten pratikum kimia fisika 1

4. Naka Yura selaku asisten pratikum kimia fisika 1

5. Dwi Agustin selaku asisten pratikum kimia fisika 1

6. Siti Vivi Rasmulya selaku asisten pratikum kimia fisika 1

Lampiran

Zn/Zn+2 (M) = 1,0

Cu/Cu+2 (M)= 0,1

7 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
E sel Cu/Cu+2 M=2,6 volt

E sel Cu/Cu+2 M=2,2 volt

E sel Cu/Cu+2 M=2,4 volt

E sel Cu/Cu+2 M= 3,2 volt

[ Zn 2 ] [1,0 M ]
ln = ln =0
[Cu 2 ] [1,0 M ]

[ Zn 2 ] [1,0 M ]
ln ln = 2,3
[Cu 2 ] = [0,1M ]

[ Zn 2 ] [1,0 M ]
ln = ln = 4,6
[Cu 2 ] [0,01M ]

[ Zn 2 ] [1,0 M ]
ln ln = 6,9
[Cu 2 ] = [0,001M ]

Lampiran

8 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
9 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
10 | Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai