Anda di halaman 1dari 11

Makalah Elektrokimia

Dosen Pengampu:

Meiylinda Pomeistia

1. Melinda
2. Marya Astuti
3. Martina Aulia
4. Manazil Haj
5. M.Albayani Pratama
6. Lalu Mahesa Azmi

Fakultas Kesehatan
Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu

29/11/21
kata pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul sholat

.Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan makalah iniAkhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca

Bagu. 29/11/21

Kelompok 5
Datfar isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

PENDAHULUAN…………………………………………………………………

PEMBAHASAN…………………………………………………………………..

A. Sel elektrokimia………………………………....................................

-Sel elektrolisi……………………………….......................................

- Sel Galvani……………………………………….............................

-Rangkaian Sel Galvani………………………………………............

B. Konstruksi Sel Galvani atau sel Volta………………………………..

-Susunan Sel Volta………………………………………………….....

C. Notasi Sel Volta…………………………………………………....…


D. Potensial elektroda standard…………………………………………..
E. Persamaan ners......................................................................................
PENUTUP……………………………………………………………………

Daftar pustaka
Pendahuluan
LATAR BELAKANG

Dalam reaksi redoks, dapat pula terjadi perpindahan electron secara tidaklangsung, tetapi melalui
suatu penghantar listrik, misalnya pada sel elektrokimia. Dalam sel elektrokimia, kedua sel
setengah-reaksi berlangsungsecara terpisah pada electrode-elektrode. Elektrode yang mengalami
oksidasidisebutanode, sedangkan electrode yang mengalami reduksi disebutkatode.Ada dua jenis sel
elektrokimia, yaitu sel volta (sel galvani)dan sel eletrolisis.
Dalam sel volta (sel galvani), terjadi perubahan energy kimiamenjadi energy listrik. Dalam sel
elektrolisis, terjadi perubahan energy listrikmenjadi energy kimia.

I.2 TUJUAN

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas remedial mata pelajaran³Kimia´. Oleh sebab itu, dalam
penyajiannya diharapkan penyaji mampumenjelaskan prinsip-prinsip, cara kerja serta kegunaan
dari sel elektrokimia.Selain itu, diharapkan agar penyaji serta pembaca mampu
meningkatkan pemahamannya tentang sel elektrokimia.

I.3 TOPIK BAHASAN

Untuk meningkatkan pemahaman tentang sel elektrokimia, dalam makalahini akan dibahas


tentang:
1. sel elektrokimia
2. konstruksi sel
3. notasi sel
4. potensi elektroda standar
5. persamaan ners
Pembahasan
Elektrokimia ialah merupakan suatu cabang dari ilmu kimia yang berhubungan
dengan energi listrik. Namun sedangkan dalam Prosesnya ialah merupakan reaksi
reduksi oksidasi Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia fisik yang mempelajari aspek
kelistrikan dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia
dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki.

A.Sel elektrokimia
Sel elektrokimia adalah suatu alat yang mampu menghasilkan energi listrik dari reaksi kimia atau
menggunakan energi listrik untuk menjalankan reaksi kimia. Sel elektrokimia yang
menghasilkan arus listrik disebut sel Volta atau sel Galvani dan sel yang menghasilkan reaksi
kimia, melalui elektrolisis misalnya, disebut sel elektrolisis.

Sel elektrokimia tersusun dari dua material penghantar atau konduktor listrik yang disebut
dengan katode dan anode. Kedua material penghantar ini disebut dengan elektrode.

 Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang mendorong reaksi redoks non-spontan
melalui penerapan energi listrik. Mereka sering digunakan untuk menguraikan senyawa
kimia, dalam proses yang disebut elektrolisis – kata Yunani lisis berarti untuk
memutuskan.
Contoh penting dari elektrolisis adalah dekomposisi air menjadi hidrogen dan oksigen,
dan bauksit menjadi aluminium dan bahan kimia lainnya. Elektroplating (mis. tembaga,
perak, nikel atau kromium) dilakukan menggunakan sel elektrolisis. Elektrolisis adalah
teknik yang menggunakan arus listrik searah (DC).

Sel elektrolisis abad ke-19.


 Sel Galvani
Sel Galvani, atau sel Volta, masing-masing dinamai Luigi Galvani, atau Alessandro
Volta, adalah sel elektrokimia yang memperoleh energi listrik dari reaksi redoks spontan
yang terjadi di dalam sel. Pada umumnya terdiri dari dua logam berbeda yang
dihubungkan oleh jembatan garam, atau setengah-sel individu yang dipisahkan oleh
membran berpori.
Volta adalah penemu tumpukan volta, baterai listrik pertama. Dalam penggunaan
umum, kata "baterai" sudah termasuk sel galvanik tunggal, namun baterai yang
sebenarnya terdiri dari banyak sel.

Rangkaian Sel Galvani


sel galvani terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. voltmeter, untuk menentukan besarnya potensial sel.


2. jembatan garam (salt bridge), untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada
larutan.
3. anode, elektrode negatif, tempat terjadinya reaksi oksidasi. pada gambar, yang
bertindak sebagai anode adalah elektrode Zn/seng (zink electrode).
4. katode, elektrode positif, tempat terjadinya reaksi reduksi. pada gambar, yang
bertindak sebagai katode adalah elektrode Cu/tembaga (copper electrode).

B.Konstruksi Sel Galvani atau sel Volta


Pada anode, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn2+ yang larut.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Pada katode, ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logam Cu.
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reaksi, sedangkan massa
logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani adalah:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Susunan Sel Volta


Secara umum, sel volta tersusun dari:

 Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.


 Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.
 Rangkaian luar, yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan katode.
 Jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam. Jembatan garam
memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anode ke setengah sel katode, dan
sebaliknya sehingga terbentuk rangkaian listrik tertutup.
C.Notasi Sel Volta
Susunan sel volta dapat dinyatakan dengan notasi sel volta yang disebut juga diagram sel.
Untuk contoh sel volta di atas, notasi selnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
atau

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)


Penulisan notasi sel volta mengikuti konvensi umum sebagai berikut.

 Komponen-komponen pada kompartemen anoda (setengah sel oksidasi) ditulis pada


bagian kiri, sedangkan komponen-komponen pada kompartemen katoda (setengah sel
reduksi) ditulis pada bagian kanan.
 Tanda dua garis vertikal ( || ) melambangkan jembatan garam yang memisahkan kedua
setengah sel.
 Tanda satu garis vertikal ( | ) melambangkan batas fase antara komponen-komponen
dengan fase berbeda. Sebagai contoh, Ni(s) | Ni2+(aq) mengindikasikan bahwa Ni
padat berbeda fase dengan larutan Ni2+.
 Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam fase yang
sama. Sebagai contoh, suatu sel volta dengan anoda Co dan katoda inert Pt, di mana
terjadi oksidasi Co menjadi Co2+ dan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+, dinotasikan sebagai
berikut.
Co(s) | Co2+(aq) || Fe3+(aq), Fe2+(aq) | Pt(s)
 Jika diperlukan, konsentrasi dari komponen-komponen terlarut ditulis dalam tanda
kurung. Sebagai contoh, jika konsentrasi dari larutan Zn2+ dan Cu2+ adalah 1 M
keduanya, maka dituliskan seperti berikut.
Zn(s) | Zn2+(aq, 1 M) || Cu2+(aq, 1 M) | Cu(s)

D.Potensial elektroda standar


Adanya arus listrik berupa aliran elektron pada sel volta disebabkan oleh adanya beda potensial
antara kedua elektrode yang disebut juga dengan potensial sel (Esel) ataupun gaya gerak listrik
(ggl) atau electromotive force (emf). Potensial sel yang diukur pada keadaan standar (suhu 25°C
dengan konsentrasi setiap produk dan reaktan dalam larutan 1 M dan tekanan gas setiap produk
dan reaktan 1 atm) disebut potensial sel standar (E°sel). Nilai potensial sel sama dengan selisih
potensial kedua elektrode. Menurut kesepakatan, potensial elektrode standar mengacu pada
potensial reaksi reduksi.
E°sel = E°katode – E°anode
Katode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih besar (positif), sedangkan anode adalah
elektrode yang memiliki nilai E° lebih kecil (negatif). Data nilai potensial elektrode standar dapat
dilihat pada tabel berikut.

Potensial Sel Standar (Sumber: Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central
Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.)

E.Persamaan ners
Dalam elektrokimia, persamaan Nernst adalah suatu persamaan yang menghubungkan potensial
reduksi dari suatu reaksi elektrokimia (reaksi setengah-sel atau sel penuh) dengan potensial
elektrode standar, suhu, dan aktivitas (terkadang didekati dengan konsentrasi) dari spesi kimia yang
mengalami reduksi dan oksidasi.[1] Persamaan ini merupakan persamaan yang paling penting di
bidang elektrokimia. Persamaan ini dinamai dari Walther Nernst, seorang kimiawan fisik asal
Jerman yang merumuskan persamaan ini.

Persamaan Nernst diturunkan dari perubahan energi bebas Gibbs standar yang terkait dengan
perubahan elektrokimia. Untuk semua reaksi reduksi elektrokimia memiliki bentuk
Ox + z e− → Red

termodinamika standar menyatakan bahwa perubahan energi bebas yang


sebenarnya ΔG berhubungan dengan perubahan energi bebas dalam keadaan standar ΔGo melalui
persamaan

yang dalam persamaan di atas, Q adalah hasil bagi reaksi. Potensial elektrokimiawi E yang terkait


dengan reaksi elektrokimia didefinisikan sebagai berkurangnya energi bebas Gibbs per coulomb
muatan yang dipindahkan, yang mengarah pada persamaan

Konstanta F (konstanta Faraday) adalah faktor konversi satuan F = NAq,


dengan NA merupakan bilangan Avogadro dan q adalah muatan elektron dasar. Persamaan ini
kemudian mengarah pada persamaan Nernst.
Persamaan Nernst untuk reaksi setengah-sel elektrokimia adalah

Untuk keseluruhan reaksi elektrokimia (sel penuh), persamaan ini dapat ditulis sebagai

 (potensial sel total)

yang dalam persamaan di atas,


Ered adalah potensial reduksi setengah-sel pada suhu yang diinginkan,
Eo
red  adalah potensial reduksi setengah-sel standar,
Ecell adalah potensial listrik (gaya gerak listrik) pada suhu yang diinginkan,
Eo
 adalah potensial sel standar,
cell

R adalah konstanta gas universal: R = 8,314472(15) J K−1 mol−1,


T adalah suhu dalam kelvins,
a adalah aktivitas kimia untuk spesi terkait, dengan aRed adalah aktivitas bentuk tereduksi
dan aOx adalah aktivitas bentuk teroksidasi. Serupa dengan konstanta kesetimbangan, aktvitas
selalu diukur dalam keadaan standar (1 mol/L untuk zat terlarut,[9] 1 atm untuk gas). Aktivitas spesi
x, aX, dapat dikaitkan dengan konsentrasi fisiknya cX melalui persamaan aX = γXcX,
dengan γX adalah koefisien aktivitas spesi X. Karena koefisien aktivitas cenderung menyatu pada
suhu rendah, aktivitas dalam persamaan Nernst terkadang digantikan dengan konsentrasi
sederhana.
F adalah konstanta Faraday, jumlah coulomb per mol elektron: F = 9,64853399(24)×104 C mol−1,
z adalah jumlah elektron yang dipindahkan dari reaksi sel atau reaksi setengah-sel,
Qr adalah hasil bagi reaksi sel.
Pada suhu ruangan (25 °C), RTF dapat dianggap konstan dan digantikan dengan 25.693 mV untuk
sel.
Persamaan Nernst terkadang dinyatakan dalam logaritma basis-10 (yaitu, logaritma umum)
daripada logaritma natural, dalam hal ini sering dituliskan, untuk suatu sel pada suhu 25 °C

Persamaan Nernst digunakan dalam fisiologi untuk menemukan potensial listrik dari suatu membran


sel terhadap satu jenis ion.
PENUTUP
Mungkin hanya ini materi yang dapat kami rangkai dalam pembahasan tentang ELEKTROKIMIA Jika ada
kesalahan kata, kalimat dan tulisan dalam merangkai makalah ini kami mohon maaf atas kesalahannya.

Kesimpulan
Elektrokimia ialah merupakan suatu cabang dari ilmu kimia yang berhubungan
dengan energi listrik. Namun sedangkan dalam Prosesnya ialah merupakan reaksi
reduksi oksidasi Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia fisik yang mempelajari aspek
kelistrikan dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia
dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai