Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KELAS XII IPA - 1


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

MAPEL : KIMIA

JUDUL :
SEL ELEKTROLISA
Nama Kelompok : Einstenium
1. Aiko Agna Fricylia (04)
2. Bagas Kurnia Pratama (10)
3. Muh. Azley Iliya T.A (23)
4. Nadia Setya Wardhani (26)
5. Ni’ma Laili Rohmatika (28)
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
CABANG DINAS PENDIDIKAN WIL PONOROGO
SMA NEGERI 3 PONOROGO
JL. LAKS. YOS SUDARSO III/1 (0352) 481525
PONOROGO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Sel elektrolisis didasarkan pada prinsip konversi energi listrik menjadi reaksi kimia yang terjadi
dalam dua elektroda yang terendam dalam larutan konduktif atau leburan elektrolit. Landasan
teori terkait sel elektrolisis mencakup:

1. Hukum Faraday:
- Hukum Faraday 1 menyatakan bahwa banyaknya zat yang terlarut dalam elektrolisis
berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melaluinya.
- Hukum Faraday 2 berbicara tentang rasio perbandingan yang terlibat dalam reaksi
elektrolisis, baik berupa senyawa atau unsur, tergantung pada valensi dan massa masing-masing.

2. Reaksi pada Elektroda:


- Reaksi redoks terjadi pada katoda (elektroda negatif) dan anoda (elektroda positif).
- Pada katoda, reduksi terjadi, sementara pada anoda, oksidasi terjadi.

3. Stoikiometri dan Perhitungan:


- Perhitungan berkaitan dengan massa dan muatan dalam elektrolisis memungkinkan
penentuan reaksi elektrolisis dan kuantitas produk yang dihasilkan.
- Kaitannya dengan Hukum Faraday memungkinkan perhitungan kuantitatif melalui konversi
antara muatan listrik dan massa molekul.

4. Konsep Valensi:
- Valensi digunakan untuk menentukan jumlah muatan yang dihasilkan oleh atom atau molekul
dalam reaksi elektrolisis.

Sumber :
http://4.bp.blogspot.com/-bhDBN4y2Hng/UEyhVYsC5-I/AAAAAAAAAQA/pNvmElY0eOU/
s1600/New+Picture+(54).png

1.2 Tujuan
Mengetahui cara melapisi logam dengan logam yang lain ( Penyepuhan Logam )
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana cara melapisi logam dengan logam yang lain ( Penyepuhan Logam )?
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 ALAT DAN BAHAN
1. Gelas kimia
2. Stavolt/ Baterai
3. Kabel
4. Penjepit buaya
5. Larutan CuSO4 1 M
6. Logam tembaga
7. Logam Paku besi
2.2 CARA KERJA PRAKTIKUM
1. Ampelas Logam tembaga dan paku sampai bersih kelihatan mengkilat.
2. Rangkaikan alat stavolt, kabel dan pastikan listrik ada arus.
3. Jepitkan logam tembaga pada kutub positif dan paku pada kutub negatif.
4. Masukkan kedua logam dalam larutaan CuSO4 dan nyalakan listrik.
5. Logam paku sambil digoyang-goyang selama 15 detik.
6. Amati yang terjadi pada paku.
2.3 HASIL PRAKTIKUM/PENGAMATAN
Pengamatan :
Sebelum elektrolisis:
Paku : Putih mengkilat
Tembaga : Kuning Kecoklatan mengkilat
Selama Elektrolisis : Terjadi penempelan tembaga pada paku
Setelah Elektrolisis :
Paku : Terlapisi tembaga.
Tembaga : Mengalami oksidasi
BAB III
HASIL ANALISA PRAKTIKUM
3.1 MENJAWAB PERTANYAAN
Proses melapisi logam dengan logam yang lain, yang dikenal sebagai penyepuhan logam, dapat
dilakukan dengan berbagai metode tergantung pada kebutuhan dan material yang digunakan. Di
bawah ini adalah langkah-langkah umum untuk melakukan penyepuhan logam:

Langkah 1: Persiapan Benda Kerja


- Persiapkan benda kerja yang akan dilapisi dengan logam. Pastikan benda kerja dalam kondisi
bersih dan bebas dari kotoran, karat, atau lapisan lainnya. Ini dapat melibatkan proses pencucian,
pengamplasan, atau pembersihan kimia, tergantung pada kondisi awalnya.

Langkah 2: Persiapan Larutan Elektrolit atau Bath Penyepuhan**


- Persiapkan larutan elektrolit atau bath penyepuhan. Ini adalah larutan kimia yang mengandung
ion-ion logam yang akan digunakan untuk melapisi benda kerja. Komposisi larutan ini akan
tergantung pada jenis logam yang akan digunakan untuk penyepuhan.

Langkah 3: Proses Elektrolisis


- Tempatkan benda kerja (logam yang akan dilapisi) sebagai katoda dalam sel elektrolisis.
- Sediakan elektroda dari logam yang akan digunakan untuk melapisi sebagai anoda. Elektroda
ini akan melepaskan ion-ion logam ke dalam larutan.
- Alirkan arus listrik melalui sel elektrolisis. Ini akan menyebabkan ion-ion logam dari anoda
bergerak ke katoda, mengendap di permukaan benda kerja.
- Waktu penyepuhan akan bervariasi tergantung pada tebal lapisan yang diinginkan dan arus
listrik yang digunakan.

Langkah 4: Pembersihan dan Penyelesaian


- Setelah proses elektrolisis selesai, angkat benda kerja dari bath penyepuhan.
- Bilas benda kerja dengan air untuk menghilangkan residu larutan elektrolit.
- Benda kerja yang telah disepuh mungkin memerlukan proses finishing tambahan seperti
pengampelasan atau polesan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Proses penyepuhan logam dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk meningkatkan
tampilan, mencegah korosi, atau memberikan sifat khusus kepada benda kerja. Metode ini
umumnya digunakan dalam industri manufaktur dan perhiasan, dan tergantung pada jenis logam
yang digunakan, metode ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Selalu penting untuk memahami
bahan, kimia, dan prosedur yang digunakan dalam penyepuhan logam untuk mencapai hasil yang
diinginkan dengan aman.
3.2 MENGANALISA HASIL PENGAMATAN DENGAN HASIL PERHITUNGAN
TEORITIS
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan reaksi pada masing-masing
larutan sebagai berikut:
Larutan Na2SO4
Reaksinya: Na2SO4→2Na++SO42-
Pada katoda: 2H2O(l)+2e-→H2(g)+2OH-(aq), menghasilkan gas hidrogen (H2) dan ion
hidroksida (OH-).
Pada anoda: 2H2O(l)→4H+(aq)+O2(g)+4e-, menghasilkan gas oksigen (O2) dan ion hidrogen
(4H+).
Larutan KI:
Reaksinya: KI→K++I-
Pada katoda: 2H2O(l)+2e-→H2(g)+2OH-(aq), menghasilkan gas hidrogen (H2) dan ion
hidroksida (OH-).
Pada anoda: 2I-(aq)→I2(g)+2e-, menghasilkan zat iodium (I2).
Simpulan dari hasil praktikum dan reaksi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Teori Dasar:
- Dalam larutan Na2SO4, ion Na+ termasuk golongan IA, sehingga air menjadi yang tereduksi.
Ion SO42- termasuk sisa asam oksi, sehingga air menjadi yang teroksidasi.
- Pada larutan KI, ion K+ termasuk golongan IA, sehingga air menjadi yang tereduksi. Ion I-
termasuk sisa asam, sehingga anion itu sendiri menjadi yang teroksidasi.
2. Hasil Praktikum:
- Pada larutan anoda Na2SO4 yang ditambahkan indikator PP, tidak mengalami perubahan,
menunjukkan larutan bersifat asam.
- Pada katoda Na2SO4, terjadi perubahan warna menjadi merah muda pudar, menunjukkan
larutan bersifat basa.
- Pada katoda KI, terjadi perubahan warna menjadi merah muda pekat, menunjukkan larutan
bersifat basa karena ion OH-.
- Pada anoda KI dengan penambahan indikator larutan amilum, terjadi perubahan nasi menjadi
bintik-bintik biru ke hitaman, menunjukkan adanya zat iodium (I2) pada larutan tersebut.
3. Pengaruh Konsentrasi:
- Terjadi perubahan warna yang signifikan, dimana konsentrasi larutan Na2SO4 lebih rendah
(0,1 M) dibandingkan dengan larutan KI (0,5 M).
- Warna merah muda pada Na2SO4 lebih pudar dibandingkan larutan KI.
- Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi larutan berpengaruh pada warna yang dihasilkan,
dimana semakin pekat warna menunjukkan larutan bersifat basa.
Dengan demikian, praktikum ini memberikan hasil yang sesuai dengan teori dasar yang ada, dan
perbedaan konsentrasi larutan memberikan perubahan yang dapat diamati, terutama dalam
karakteristik larutan yang bersifat asam atau basa.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil praktikum dan fungsinya sebagai berikut:
1. Elektrolisis Larutan Na2SO4 dan KI :
- Pada elektrolisis larutan Na2SO4, katoda menghasilkan gas hidrogen (H2) dan ion hidroksida
(OH-), sementara pada anoda menghasilkan gas oksigen (O2) dan ion hidrogen (H2).
- Pada elektrolisis larutan KI, katoda juga menghasilkan gas hidrogen (H2) dan ion hidroksida
(OH-), sedangkan pada anoda menghasilkan zat iodium (I2) yang berwarna kuning hingga
coklat.
2. Uji dengan Indikator PP dan Larutan Amilum :
- Pada larutan Na2SO4, penambahan indikator PP pada katoda menghasilkan perubahan warna
menjadi merah muda pudar, menandakan sifat basa. Tidak terjadi perubahan warna pada anoda,
menunjukkan sifat asam.
- Pada larutan KI, penambahan indikator PP pada katoda menghasilkan perubahan warna
menjadi merah muda pekat, menunjukkan sifat basa. Penambahan indikator larutan amilum pada
anoda menghasilkan bintik-bintik biru ke hitaman pada nasi, menunjukkan adanya zat iodium
(I2).
3. Fungsi Elektrolisa :
- Proses sel elektrolisis digunakan untuk pembuatan gas oksigen, hidrogen, dan gas klorin di
laboratorium.
- Berguna dalam pemurnian logam dari kotoran atau senyawa-senyawa lain.
- Digunakan dalam proses penyepuhan logam menggunakan logam mulia.
- Membantu dalam produksi aluminium dan natrium.
Dengan demikian, hasil praktikum sesuai dengan teori dasar elektrolisis dan memberikan
pemahaman tentang produk yang dihasilkan pada elektrolisis larutan Na2SO4 dan KI serta
penggunaannya dalam berbagai aplikasi.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32762843/Materi_Elektrolisis
https://fannowidy.blogspot.com/2012/09/
https://www.slideshare.net/waqhyoearryee1/laporan-percobaan-kimia-elektrolisis
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis

Anda mungkin juga menyukai