Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENULISAN ILMIAH

“Etika Penulisan Karya Ilmiah”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Andi Nurlinda, SKM., M.Kes.

Kelompok 4

ADZRIN NARULITHA / 14120200074

NURFADILATUL AZIZAH MASTAM / 14120200075

KELAS : B4

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah kami mampu menyusun dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Tak lupa pula Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah
Penulisan Ilmiah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Andi Nurlinda, SKM.,
M.Kes. selaku dosen bidang studi Kesehatan Masyarakat / mata kuliah
Penulisan Ilmiah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari ibu atau pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II KAJIAN TEORI


A. plagiarisme
B. sitasi
C. fungsi dan tujuan kutipan
D. prinsip dan jenis kutipan
E. cara membuat kutipan dan etika dalam publikasi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. saran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita
pun dituntut untuk selalu mengembangkan dan mempublikasikan hasil
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut agar
dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk untuk
mengembangkan dan mempublikasikan hasil tersebut ialah dengan
cara membuat karya tulis ilmiah, buku sains, dan lain sebagainya.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah maupun buku-buku sains tentu
tidak lepas dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia saat ini telah mengalami
beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa,
penambahan kata-kata baru, kutipan, penulisan daftar pustaka, dan
sebagainya.
Dalam penyusunan karya tulis, seorang penulis mencari
beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut.
Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah
kutipan maupun daftar pustaka. Pengambilan kutipan maupun daftar
pustaka bisa dari majalah, buku, koran, ensiklopedia, internet, artikel,
maupun jurnal ilmiah. Menyisipkan kutipan dalam karya tulis dapat
menambah nilai lebih pada karya tersebut dan memperkuat teori dari
masalah atau topik yang sedang dibahas. Dan sumber yang didapat
pun harus dicantumkan alamat atau sumber menemukan data
tersebut pada daftar pustaka.
Pada penulisan karya tulis, perlu diperhatikan cara dan susunan
dalam membuat kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki. Dan
sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan ada yang
mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu

1
penting. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan
pengertian kutipan dan daftar pustaka serta cara membuat kutipan
dan daftar pustaka yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
F. apa itu plagiarisme?
G. Jelaskan pengertian dan bagaimana cara membuat sitasi!
H. Apa fungsi dan tujuan kutipan?
I. Seperti apa prinsip dan jenis kutipan?
J. Bagaimana cara membuat kutipan dan etika dalam publikasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang plagiarisme
2. Untuk mengetahui pengertian dan bagaimana cara membuat sitasi
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan kutipan
4. Untuk mengetahui prinsip dan jenis kutipan
5. Untuk mengetahui cara membuat kutipan dalam etika dalam
publikasi

2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Plagiarisme
1. Definisi plagiarisme
Plagiarisme berasal dari dua kata Latin, yang
berarti plagiarius penculik, dan plagiare yang berarti mencuri. Menurut
Random House Dictionary Compact Unabridged, plagiarisme
didefinisikan sebagai “penggunaan atau imitasi dekat dari bahasa dan
pemikiran penulis lain dan representasi mereka sebagai karya asli
seseorang.” Hal ini juga dianggap sebagai pelanggaran etika ilmiah
dan kekayaan intelektual oleh banyak akademisi. (Random House
Unabridged dictionary, (1997) Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 diatakan : “Plagiat
adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperolah
atau mencoba memperolah kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah,
dengan mengutip sebagaian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memandai” .
Dalam kasus Besar Bahasa Indonesia (2008) disebutkan : “plagiat
adalah pengambilan karangan (pendepat dan sebagainya) oranglain
yang menjadikan seolah-olah karangan (pendapat) sendiri”.

2. Ruang Lingkup Plagiarisme


Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini
diuraikan ruang lingkup plagiarisme: 
a. Mengutip kata‐kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan
tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
b. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.

3
c. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
d. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
e. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam
susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
f. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah‐olah sebagai karya sendiri

3. Jenis Plagiarisme
Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme atau plagiat dapat
diklasifikasikan dalam beberapa tipe, bentuk dan jenis, yaitu:
a. Akademik dan jurnalistik plagiarisme
merupakan praktek usia tua. Namun, plagiarisme internet
sekarang merajalela dengan munculnya Internet, dan plagiarisme
telah mengambil banyak bentuk-bentuk baru. Sekarang hanya
tentang cut, copy, dan paste, atau mengulang sedikit. Namun
salinan itu !
b. Plagiarisme Lengkap
Isi yang telah disajikan sebagai sendiri, tanpa ada
perubahan yang dibuat untuk bahasa, pikiran, aliran, dan bahkan
tanda baca dikenal sebagai plagiarisme penuh. Banyak akademisi
percaya bahwa umumnya pekerjaan orang-orang yang tidak
kompeten dalam mata pelajaran tertentu, atau sekadar malas untuk
berusaha.
c. Plagiarisme parsial
Ketika konten yang disajikan adalah kombinasi dua sampai
tiga sumber yang berbeda, di mana penggunaan mengulang dan
sinonim merajalela, maka dikenal sebagai plagiarisme parsial. Di
sini, penulis menggunakan beberapa orisinalitas, tapi tidak

4
memadainya pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu adalah
alasan umum untuk kejadian plagiarisme parsial.

d. Plagiarisme minimalis
penulis plagiator orang lain konsep, gagasan, pikiran, atau
pendapat dalam kata-kata mereka sendiri dan dalam aliran yang
berbeda. Meskipun banyak yang tidak menganggap ini sebagai
plagiarisme (mungkin seseorang yang melakukannya!), Itu
dianggap sebagai mencuri someones studi atau pikiran.
Plagiarisme minimalis melibatkan banyak parafrase
e. Sumber Kutipan
Ketika informasi sumber lengkap dengan kutipan disediakan,
tidak berjumlah plagiarisme. Namun, definisi sumber kutipan
lengkap bervariasi jauh. Beberapa penulis mengutip nama sumber,
tetapi tidak memberikan informasi yang dapat diakses lainnya.
Sementara beberapa mudah memberikan referensi palsu,
beberapa hanya menggabungkan informasi mereka dengan karya
asli penulisan. Seorang penulis hantu adalah contoh sempurna dari
plagiator. Di sini penulis merasa bebas untuk sumber informasi dan
mereproduksi itu sebagai milik mereka.
f. Self-plagiarisme
Bentuk plagiarisme yang mungkin paling diperebutkan
sebagai “itu” dan “tidak”. Menggunakan karya sendiri, sepenuhnya
atau sebagian, atau bahkan pikiran yang sama dan re-menulisnya,
dikenal sebagai self-plagiarisme oleh banyak orang. Penerbitan
bahan yang sama melalui media yang berbeda tanpa referensi itu
benar adalah kebiasaan yang sangat umum di antara banyak
penulis. Konten pada banyak situs adalah contoh sempurna dari
diri plagiaris.

4. Tipe Plagiarisme

5
Menurut Soelistyo (2011) ada beberapa tipe plagiarisme:
a) Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis
menggunakan kata‐kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan
sumbernya.
b) Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis
menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan
yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).
c) Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis
mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
d) Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis
mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi
dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam
self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka
ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang
berarti. Artinya karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru
yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan memperoleh hal baru,
yang benar‐benar penulis tuangkan pada karya tulis yang
menggunakan karya lama.

5. Mengapa Plagiarisme Terjadi


Beberapa tindakan plagiat terjadi di sekitar kita. Tentu saja hal ini
cukup menjadi perhatian kita semua, sehingga menjadi sangat penting
bagi kita untuk mengantisipasi tindakan ini. Tindakan plagiat akan
mencoreng dan memburamkan dunia akademis kita dan tidak
berlebihan jika plagiarisme dikatakan sebagai kejahatan intelektual.
Ada beberapa alasan pemicu atau faktor pendorong terjadinya
tindakan plagiat yaitu:
a. Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang
menjadi beban tanggungjawab seseorang, sehingga terdorong
untuk copy‐paste atas karya orang lain.

6
b. Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap
sumber referensi yang dimiliki.
c. Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus
melakukan kutipan.
d. Kurangnya perhatian dari guru, dosen dan pembimbing akademik
terhadap persoalan plagiarisme. Apapun alasan seseorang
melakukan tindakan plagiat, bukanlah satu pembenaran atas
tindakan tersebut.

6. Kerugian plagiarisme
kerugian-kerugian yang ditimbulkan dari tindakan plagiarisme
adalah sebagai berikut :
a. Kerugian bagi penulis asli :
Menghasilkan sebuah karya pastinya adalah bukan suatu hal yang
mudah dan memerlukan usaha yang besar. Jika anda sebagai
penulis, tentu anda akan merasa kesal ketika melihat karya anda
dijiplak orang lain tanpa seizin anda dan tanpa mencantumkan
sumbernya bukan? Sang plagiator juga bisa memfitnah penulis
aslinya dengan menyatakan bahwa penulis aslinya lah yang
melakukan plagiarisme bukan dirinya.
b. Kerugian bagi plagiator :
Sebuah tulisan memerlukan referensi agar kandungannya terjamin
kebenarannya. Tulisan seorang plagiator tidak mencantumkan
sumbernya sehingga kebenarannya diragukan. Bisa jadi tulisan yang
tanpa referensi merupakan HOAX atau berita bohong. Contohnya
anda membicarakan masalah agama tanpa mencantumkan
sumbernya (kitab suci), tidak ada seorangpun yang akan menerima
pendapat anda.
c. Kerugian bagi pembaca dan masyarakat luas

7
Para pembaca akan tertipu oleh sang plagiator  dan mengira sang
plagiator adalah seorang yang hebat sehingga akan menimbulkan
kebohongan publik. Membohongi para pembaca.

B. SITASI
1. Definisi Sitasi
Sitasi adalah sebagai daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang
dirujuk atau dikutip oleh sebuah tulisan sehingga setiap daftar pustaka
dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip,
yang secara khusus  mengkaji  pengarang dan karya-karya lain. Sitasi
adalah sebuah referensi, yang berisi sumber dari naskah yang
dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan. Sitasi digunakan untuk
menulis ulang suatu pernyataan yang berasal dari orang lain. 
Pengertian Sitasi Menurut Para Ahli
Adapun definisi sitasi menurut para ahli, antara lain;
a. Diana Hacker dan Nancy Sommers, Pengertian sitasi adalah cara
yang gunakan untuk menghargai peneliti dan penulis lain ketika
seseorang menggunakan karya mereka dalam karya tulis anda.
b. Garfield, Sitasi adalah analisis sitiran banyak digunakan dalam
kajian bibliometrika karena jelas mewakili subjek yang diperlukan,
tidak memerlukan interpretasi, valid, dan reliable.

2. Jenis cara membuat sitasi dan singkatan dalam catatan kaki


a. Sitasi Gaya APA
Ada dua bagian kutipan untuk gaya APA (American
Psychological Association) digunakan dalam bidang Pendidikan,
Psikologi, dan Ilmu Pengetahuan dan gaya lainnya, yaitu bentuk
kutipan pendek dalam baris, yang mengarahkan pembaca ke entri
penuh di akhir bab atau buku. Kutipan sebaris berbeda dari

8
catatan kaki, yang merupakan catatan yang ditempatkan di bagian
bawah halaman.
b. Sitasi Gaya MLA
Gaya MLA Gaya MLA (Modern Language Association)
digunakan dalam bidang Humaniora sering digunakan dalam
tulisan bahasa Inggris dan humaniora. MLA mengikuti gaya
kutipan penulis dalam teks, catatan Purdue OWL, situs kutipan,
tata bahasa, dan penulisan yang sangat baik yang dioperasikan
oleh Universitas Purdue.
c. Sitasi Gaya Chicago
Chicago  / Turabia umumnya digunakan dalam Bisnis,
Sejarah, dan Seni Rupa. adalah yang tertua dari tiga gaya
penulisan dan kutipan utama di Amerika Serikat, setelah dimulai
dengan penerbitan panduan gaya Chicago pertama pada tahun
1906. Untuk kutipan dalam teks, gaya Chicago, yang berasal dari
“Chicago Manual of Style” dari University of Chicago Press, cukup
sederhana: nama belakang penulis, tanggal publikasi, koma, dan
nomor halaman, semua dalam tanda kurung.

C. Fungsi dan tujuan kutipan


a. Fungsi kutipan
1) Untuk menghindarkan pengutip atau penulis dari kegiatan
plagiarisme.
2) Kutipan dibuat untuk dapat membantu pembaca yang ingin
memahami lebih lanjut mengenai ide dari pengutip.
3) Sumber kutipan yang dibuat selanjutnya digunakan untuk
dapat memberikan nilai terhadap suatu karya ilmiah yang
sedang atau sudah dibuat.
4) Penulisan kutipan yang tepat akan mampu mengamankan
penulis dari ide orang lain yang salah.

9
5) Penulisan kutipan untuk dapat menguatkan pengutip melalui
kutipan yang dimuat dalam suatu karya ilmiahnya.
6) Penulisan kutipan dilakukan untuk meningkatkan estetika
penulisan.
7) Kutipan dibuat sebagai pembedaan daftar pustaka dan
ketergantungan halaman.
8) Kutipan dilakukan untuk dapat mencegah pengulangan
penulisan data pustaka.

b. tujuan kutipan
1. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau
suatu karangan.
2. Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat
penulis.
3. Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap
materi atau teori yang sudah diambil.
4. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat
menunjang teori atau materi yang diangkat.

D. Prinsip dan jenis kutipan


a. Prinsip Kutipan
Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu:
1. Jangan mengubah kata-kata
Penulis tidak boleh mengubah kata-kata atau Teknik
penulisan dari kalimat aslinya ketika membuat Kutipan langsung.
Jika penulis ingin mengubah teknik penulisan kalimat yang dikutip,
penulis bisa memberi keterangan bahwa ada perubahan dalam
kalimat tersebut dan ditulis dengan huruf miring.
2. Jangan memperbaiki kesalahan

10
Jika kalimat yang dikutip terdapat kejanggalan atau
kesalahan, penulis tidak boleh memperbaikinya, termasuk kutipan
dari pendapat ahli, informasi Penelitian atau teori tertentu.
3. Jangan menghilangkan kalimat tertentu
Saat mengutip sebuah kalimat dari karya tulis lain, penulis
tidak boleh menghilangkan kata atau kalimat tertentu sehingga
menyebabkan perubahan makna, termasuk kutipan pendapat dari
ahli.
b. Jenis kutipan
kutipan dibagi berdasarkan beberapa jenis kutipan. Secara umum
kutipan dibagi menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung.
1. Kutipan Langsung
kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang
dilakukan oleh penulis dengan cara menulis kembali pendapat,
pikiran, ide, atau gagasan orang lain yang sama persis dengan
aslinya. Bisa juga dikatakan bahwa penulis menggunakan teknik
salin tempel atau copy paste tanpa mengubah kalimat asli.
2. Kutipan tak langsung
adalah jenis kutipan yang menyampaikan inti dari dari pandangan
seorang ahli atau informasi dari karya lain dengan bahasa sendiri.
Karena itu, kutipan tak langsung tidak boleh menggunakan tanda
kutip.

E. Cara membuat kutipan dan etika dalam publikasi


a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang dilakukan
dengan cara mengambil sama persis dari sumber aslinya.
Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni
kutipan langsung kurang dari empat baris dan lebih dari empat
baris.

11
Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris
1. Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
3. Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4. Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman di dalam tanda
kurung

Cara menulis kutipan langsung lebih empat baris


1. Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
3. Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…") atau
tidak.
4. Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber
aslinya.
b. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang mengambil
inti sarinya saja, tanpa mengurangi makna sebenarnya dari
kalimat yang ada.
Jadi, untuk menulis kutipan jenis ini bisa dengan cara
meringkas/menyimpulkan suatu pendapat atau menulis inti
sarinya dengan gaya bahasa sendiri.
Cara menulis kutipan tidak langsung
1. Kutipan diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
3. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4. Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber
kutipan

Etika publikasi ilmiah menjunjung tiga nilai etika dalam publikasi,


yaitu (i) Kenetralan, yakni bebas dari pertentangan kepentingan
dalam pengelolaan publikasi; (ii) Keadilan, yakni memberikan hak

12
kepengarangan kepada yang berhak sebagai pengarang/penulis;
dan (iii) Kejujuran, yakni bebas dari duplikasi, fabrikasi, falsifikasi,
dan plagiarisme (DF2P) dalam publikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka
Keluarga.
Alek dan H. Achmad H.P. 2010.  Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Kencana.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Akademika Pressindo.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta :
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis
Imiah. Yogyakarta : Media Perkasa.

13

Anda mungkin juga menyukai