Disusun Oleh :
HABIBBUDIN
NIM: 857604531
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penenlitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Perubahan Energi Dengan Menerapkan Metode Diskusi di Kelas III SDN 1
Tanjunganom” guna memenuhi tugas mata kuliah PKP (pemantapan kemampuan
profesional ).
Penulis
HABIBBUDIN
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori............................................................................................. 4
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................................ 4
2. Metode Diskusi ...................................................................................... 5
3. Perubahan Energi ................................................................................... 6
B. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 7
C. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 7
iii
B. Pembahaasan ................................................................................................ 28
A. Kesimpulan .................................................................................................. 30
B. Saran ............................................................................................................ 30
LAMPIRAN- LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
NOMOR HALAMAN
v
DAFTAR GAMBAR
NOMOR HALAMAN
vi
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA PERUBAHAN
ENERGI DENGAN MENERAPKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SDN 1
TANJUNGANOM
Habibbudin*, Drs Untung Warsito, M.Pd,
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka
ABSTRAK
Pada penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam dua siklus, adapun subjek penelitiannya yaitu
siswi kelas 3 SDN 1 Tanjunganom pada tahun 2022/2023. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki
hasil belajar siswa pada tema perubahan energi dengan menerapkan metode diskusi di kelas 3 SDN 1
Tanjunganom. Data dikumpulkan dari hasil tes yang dilakukan di setiap akhir pembelajaran(siklus).
Kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif agar dapat menjelaskan mengenai hasil belajar dari
sebelum dan juga sesudah guru mempraktekan metode diskusi pada pembelajaran. Pada hasil penelitian,
rata-rata nilai belajar siswa mengalami peningkatan pada tahap prasiklus sebesar 67,7 dan meningkat
pada siklus I sebesar 73,3, pada tahap siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 13,6 menjadi 86,9.
Ketuntasan dalam belajar juga meningkat sebesar 20,51% dari refleksi awal 61,54% menjadi 82,05%
dan pada tahap siklus II mengalami peningkatan sebesar 15,39% menjadi 97,44%. Pada kondisi ini
menunjukan bahwasanya penerapan metode diskusi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa/siswi pada materi tema perubahan energi d kelas 3 SD Negeri 1 Tanjunganom.
Kata kunci: Diskusi, Hasil belajar, Energi,
ABSTRACT
In this classroom action research, it will be carried out in two stages/cycles, while the research
subjects are grade 3 students at SDN 1 Tanjunganom in 2022/2023. This study aims to improve
student learning outcomes on the theme of energy change by applying the discussion method in
class 3 at SDN 1 Tanjunganom. Data was collected from the results of tests conducted at the end
of each lesson (cycle). Then the data is analyzed descriptively in order to explain the learning
outcomes before and after the teacher practices the discussion method in learning. In the
research results, the average student learning value increased at the pre-cycle stage by 67.7 and
increased at the first cycle stage by 73.3, at the second cycle stage it also increased by 13.6 to
86.9. Mastery in learning also increased by 20.51% from the initial reflection of 61.54% to
82.05% and in the second cycle stage it increased by 15.39% to 97.44%. This condition shows
that the application of the discussion method in learning can improve student learning outcomes
on the theme of energy changes in class 3 SD Negeri 1 Tanjunganom.
Keywords: Discussion, Learning Outcomes, Energy,
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
menerapakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar
belakang tersebut penulis mengambil judul “Upaya meningkatkan hasil
Belajar Siswa pada Materi Perubahan Energi dengan Menerapkan Metode
Diskusi di kelas III SDN 1 Tanjunganom”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, ada masalah yang terjadi dalam
pembelajaran materi perubahan energi yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi perubahan energi di kelas III SDN 1 Tanjunganom?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan energi
melalui metode diskusi d kelas III SDN 1 Tanjunganom
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibagi menjadi dua yaitu secara teoritis dan secara
praktis.
1. Secara Teoritis
a. Membantu meningkatkan hasil belajar siswa
b. Mensosialisasikan metode diskusi sebagai metode belajar yang
diterapkan pada materi tema perubahan energi.
c. Membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan tentang materi
perbahan energi dalam kehidupan sehari-hari.
d. Membantu siswa mendapatkan prestasi dalam pembelajaran perubahan
energi
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman sebagai persiapan dalam pembelajaran
selanjutnya supaya pembelajaran yang akan datang lebih bermakna bagi
siswa.
2
b. Bagi guru
Dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa pada tema
perubahan energi.
c. Bagi siswa
Dalam pembelajaran dengan metode diskusi siswa lebih banyak
mendapatkan kesempatan dalam mengemukakan pendapat, menuangkan
hasil pemikiran dalam membuat keputusan atau jawaban materi diskusi.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
Untuk memahami arti hasil belajar kita harus terlebih dahulu memahami
apa itu belajar, Menurut Sri Anitah W,dkk,(2022) belajar adalah proses
mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Travers dalam
Suprijono (2009: 2) mengatakan bahwa “Belajar merupakan proses yang
menghasilkan penyesuaian tingkah laku”. Menurut Hamalik (2011: 28),
adalah “suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan”. Sementara Dimyati dan Mudjiono (2009: 17) mendefinisikan
bahwa “arti belajar bagi siswa yaitu sebagai suatu proses, maksudnya siswa
mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar”. Berdasarkan
pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
berpikir melalui inteaksi lingkungan yang dapat menyebabkan perubahan
mental, tingkah laku dan pola pikir individu.
Sementara hasil belajar Menurut Aqib (2010 : 51) hasil belajar berupa
perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun
afektif. Menurut Driscoll dalam Smaldino (2011 : 11) hasil belajar
didefinisikan sebagai perubahan terus menerus dalam kemampuan yang
berasal dari pengalaman pembelajar dan interaksi pembelajar dengan dunia.
Sementara Nana Sudjana mendefinisika hasil belajar merupakan suatu
kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu
sekolah dan kelas tertentu. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpukan
bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku, mental dan emosional
akibat pengalaman dan proses pembelajaran.
4
2. Metode Diskusi
a. Pengertian Diskusi
Metode diskusi biasanya digunakan dalam belajar kelompok atau
kerja kelompok yang melibatkan beberapa siswa untuk menyelesaiakan
permasalahan. Metode diskusi merupakan cara mengajar yang dalam
pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
pernyataan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan
secara bersama. Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok
kecil (3-7 peserta), kelompok sedang(8-12 peserta), dan kelompok besar
(13-40 peserta) ataupun diskusi kelas (Sri Anitah W, dkk, Strategi
Pembelajaran di SD., ed.2 , 2022, p.5.19).
Sementara menurut kamus besar bahasa Indonesia diskusi adalah
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Dari
pengertian diatas dapat disimpullkan bahwa metode diskusi merupakan
cara guru dalam menyampaikan pembelajaran melalui suatu problema
ilmiah yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat dan keputusan
bersama.
b. Prasyarat Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Untuk mengoptimalkan penggunaan metode diskusi ada beberapa yang
harus diperhatikan, Sri Anitah W dkk (2022) menjelaskan bahwa untuk
mengoptimalkan ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu kemampuan guru
dan kondisi siswa.
Kemampuan guru
- Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum
- Mampu membimbing untuk merumuskan dan mengidentifikasi
permasalahan serta menarik kesimpulan
- Mampu mengelempokan siswa
- Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
- Menguasai permaslahan yang didiskusikan
Kondisi dan kemampuan siswa
- Motivasi siswa
5
- Mampu melaksanakan diskusi
- Mampu menerapkan belajar
- Mampu mengeluarkan pendapat
- Mampu menghargai pendapat orang lain
3. Perubahan Energi
Perubahan energi merupakan materi yang terdapat pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III Sekolah Dasar. Dimana perubahan energi
merupakan pelajaran yang terdapat pada tema 7 subtema 2 tentang energi dan
perubahannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), energi adalah
kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik dan
mekanika) atau daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan
berbagai proses kegiatan. Sementara sumber energi adalah suatu yang
menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Macam-
macam sumber energi diantaranya: sumber energi matahari, panas bumi,
energi listrik, air dan angin. Sementara pada modul siswa pembelajaran
tematik untuk kelas 3 semester 2, Bandung : Thursina Mediana utama
menjelaskan “bahwa Perubahan energi adalah perubahan suatu bentuk energi
ke bentuk energi lainnya. Ada beberapa jenis bentuk energi, yaitu energi
listrik, energi panas, energi kimia, energi cahaya dan energi gerak”
Hampir semua sumber energi yang ada dapat mengalami perubahan
energi, misalnya: perubahan energi dari energi matahari menjadi energi listrik,
energy listrik menjadi energi panas, energi listrik menjadi energi gerak, energy
gerak menjadi energi bunyi, energy uap menjadi energy listrik, enegi nuklir
menjadi energi listrik. Contoh benda disekitr kita yang mengalami eperubahan
energy. Setrika, blender, kompor gas, kipas angin dan televisi
6
B. Kerangka Berpikir
GURU SISWA
Siswa hanya
Pembelajaran belum KONDISI mendengarkan sehingga
menggunakan metode Prasiklus hasil belajar tidak
pembeljaran diskusi maksimal
SIKLUS I
Hasil belajar materi
perubahan energi sudah
GURU menunjukkan peningkatan,
TINDAKAN namun belum maksimal
Menggunakan Metode Diskusi
SIKLUS II
Hasil belajar materi perubahan
energi sudah meningkat dan
ketuntasan belajar maksimal
DIDUGA
DIDUGA
Metode diskusi dapat
KONDISI
Metode diskusi meningkatkan hasil belajar
AKHIR
meningkatkan hasil belajar siswa
siswa pada materi
perubahan energi
Gambar 2.1
Kerangka berpikir
b. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan krangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut:” penerapan metode
diskusi pada pembelajaran materi perubahan energi dapat meningkatkan hasil
belajar pada siswa kelas III SDN 1 Tanjungananom
7
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
8
beberapa alasan yang membuat peneliti menjadikan siswa kelas III SDN 1
Tanjunganom Desa Tanjunganom Kecamatan Pasaleman Kabupaten
Cirebon untuk penelitian:
a. Kelas III merupakan salah satu kelas yang strategis untuk diteliti karena
peneliti menemukan sebuah masalah. Masalah yang terjadi pada siswa
yaitu hasil belajar dari beberapa siswa menunjukkan kurang mencapai
KKM yang standar nilainya 70. Seperti yang telah dijelaskan pada latar
belakang yaitu dengan jumlah keseluruhan 39 siswa, hanya 61,54% yang
mencapai KKM pada materi Perubahan Energi.
b. Permasalahan dari guru, yaitu seorang guru dalam mennyampaikan
materi hanya dengan ceramah sehingga siswa kurang berinteraksi dan
hanya mendengarkan apa yang dsampaikan guru. Hal ini tentu akan
mempengaruhi siswa dalam belajar yang pada akhirnya hasil belajarpun
kurang maksimal
c. Adanya permasalahan yang harus diselesaikan dikelas III terkait hasil
belajar siswa yang kurang maksimal pada materi Perubahan energi. Bila
permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan maka tujuan
pembelajaran akan sulit tercapai. Oleh sebab itu, penyelesaian yang
dilakukan peneliti berupa strategi yaitu dalam hal ini menggunakan
sebuah pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi.
Adapun langkah pelaksanaan penelitiannya memperhatikan empat
langkah kegiatan untuk setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
Berdasarkan uraian di atas, maka desain penelitian dapat
digambarkan melalui siklus yang bisa dilihat pada Gambar 3.1.
9
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart
10
penelitian ini peneliti melakukan sebuah persiapan yaitu sebelum PTK
dilaksanakan peneliti membuat berbagai instrument yang akan digunakan
untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pembelajaran yang
akan dijadikan PTK, kompetensi dasar (KD): (1) mendeskripsikan organ
pernafasan pada manusia yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-
sifatnya. Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang
berupa: lembar kerja siswa, lembar pengamatan diskusi, lembar evaluasi.
Dalam persiapan juga akan disusun daftar nama kelompok diskusi yang
dibuat secara heterogen.
b. Tindakan
Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah langkah tindakan yang
terkontrol secara seksama. Tindakan dalam penelitian harus hati-hati dan
merupakan kegiatan praktis yang terencana. Hal ini dapat terjadi jika
tindakan tersebut dapat dibantu dan mengacu pada rencana yang rasional
dan terukur. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan
sebuah tindakan yang tepat untuk memaksimalkan hasil belajar siswa
yang kurang memenuhi KKM.
c. Observasi
Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Oleh karena itu,
observasi harus mempunyai beberapa macam unggulan seperti: memiliki
orientasi prospentik, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang dan
masa yang akan datang. Dengan demikian, dalam penelitian ini peneliti
melakukan sebuah pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan
belajar kelompok dan mengetahui hasil belajar siswa dalam belajar.
d. Refleksi
Langkah keempat adalah langkah reflektif. Langkah ini merupakan
sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah
dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi.
Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam
kerangka kerja proses, problem, isu, dan hambatan yang muncul dalam
11
perencanaan tindakan yang efektif. Dengan demikian, refleksi dapat
peneliti amati pada hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanan
Peneliti dalam tahap perencanaan ini menyusun langkah-langkah
sebagai berikut:
1) membuat rencana pembelajaran dengan metode diskusi kelompok
2) membuat pembagian kelompok
3) membuat lembar kerja siswa;
4) membuat lembar observasi; dan
5) menyusun alat evaluasi pembelajaran;
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP
yang telah disusun. Selama pembelajaran berlangsung direkam
mengggunaknan kamera handphone rekan guru
c. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku,
sikap dan hasil belajar siswa ketika mengikuti pembelajaran materi
perubahan energi dengan menerapkan metode diskusi. Tahap ini
dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan
tindakan dan pada saat memutar ulang rekman video pembelajaran.
Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan
a) keaktifan siswa
b) kerjasama dalam kelompok;
c) kemampuan siswa mengemukakan pendapat;
d) meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal.
d. Tahapan Analisis dan Refleksi
Hasil analisis ini yang akan menjadi kesimpulan berhasil atau
tidaknya pembelajaran yang dilakukan dan menentukan perlu tidaknya
melaksanakan siklus berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini berhasil
12
apabila hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan memenuhi
KKM yang telah di tentukan yaitu 70.
2. Rancangan Siklus II
Seperti pada siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada rancangan
siklus 2 ini tindakan diambil dari hasil yang telah dicapai pada siklus 1
sebagai usaha perbaikan. Tetapi didahului dengan perencanaan ulang
berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama, sehingga
kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus
kedua. Sehingga pada rancangan penelitian ini peneliti belum bisa
mendeskripsikan perbaikan apa saja yang akan dilakukan pada siklus
ke-2 ini.
Langkah-langkah yang ditempuh pada siklus 2 adalah :
a. Perencanaan Ulang
1) mengidentifikasi masalah dan rumusan masalah berdasarkan
pada permasalahan yang muncul dari siklus I;
2) membuat rencana pembelajaran metode diskusi yang
difokuskan pada hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran
tematik perubahan energi..
3) membuat lembar kerja siswa;
4) membuat lembar observasi;
5) menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini guru hanya mengulangi apa yang sudah
diberikan pada siklus I, guru memandu pembelajaran dengan
menggunakan audio visua. Selanjutnya diberikan pos tes untuk
mengetahui keberhasilan berdasarkan KKM pada pertemuan
tersebut.
c. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati
pembelajaran yang berlangsung dan mengumpulkan data hasil
13
belajar siswa pada materi perubahan energi dengan menerapkan
metode diskusi Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau
pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-
poin yang telah ditetapkan yaitu:
1) Keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah :
a) apersepsi dan penjelasan materi;
b) teknik pembagian kelompok dan pengelolaan kegiatan
diskusi;
c) kemampuan melakukan evaluasi;
d) menyimpulkan materi pembelajaran dan menutup
pembelajaran.
2) Keberhasilan siswa yang ingin dicapai adalah: ;
a) keaktifan siswa dalam diskusi
b) Meningkatkan hasil belajar siswa
c) Nilai tes tuntas sesuai KKM
d. Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan tahap observasi serta pencapaian
indikator keberhasilan. Hasil pengamatan pada pengamatan siklus
2 dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi. Hal tersebut
ditandai dengan perubahan sebagai berikut :
1) Pada saat pembelajaran siswa lebih aktif;
2) Nilai rata-rata hasil evaluasi
3) Nilai maksimal yang diperoleh
4) Nilai minimal
5) Prossentasi ketuntasan belajar
.
C. Teknik Analisis Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Tes berupa
tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 10
butir. Masing-masing soal memiliki empat jenis pilihan yaitu a, b, c dan d.
14
Penilaian dilakukan dengan memberikan nilai 10 pada setiap soal apabila
memberikan jawaban benar dan nilai 0 bagi apabila jawaban salah.
Data siswa yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan statistik
deskriptif. Pengolahan data meliputi pencarian rata-rata, dan ketuntasan
belajar.
Rumus yang digunakan dalam mencari persentase hasil belajar adalah:
X =
Keterangan:
X =Rata-rata skor hasil belajar siswa secara klasikal
∑X =Jumlah seluruh skor hasil belajar siswa secara individu
N =Banyaknya siswa (Sudjana, 2008)
Sedangkan ketuntasan siswa belajar siswa dapat dihitung dengan rumus :
KB= x100%
Hasil belajar yang dimaksud adalah apakah ada perubahan nilai awal pada
saat prasiklus dan nilai setelah dilakukan siklus dua.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
20
18
16
14
12 nilai 60
10
nilai 70
8
6 nilai 80
4
2
0
nilai 60 nilai 70 nilai 80
Gambar 4.1
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui hasil tes awal atau pra
siklus yang dilakukan di kelas III pada materi tema perubahan energi ada 15
16
siswa yang mendapatkan nilai 60 (di bawah KKM), 18 siswa mendaptkan
nilai 70 dan 6 siswa yang mendapatkan nilai 80.
Dari data tersebut dapat di hitung nilai rata-rata hanya mencapai 67,7
dengan prosentase ketuntasan 61,54%, sedangkan yang belum tuntas
mencapai 38,46%. Sebagaimana terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
PRASIKLUS
Nilai Minimum 60
Nilai Maksimum 80
Jumlah Siswa 39
Total Nilai 2,640
Rata-rata 67.7
Ketuntasan
Belajar 61.54%
Belum Tuntas 38.46%
Tabel 4.1
17
b) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, sebelum pembelajaran dimulai guru
mengkondisikan kelas dengan membaca doa bersama siswa, mengabsen
siswa, dan menyiapkan buku pelajaran dan perlengkapan lainnya seperti
kapur, penghapus, alat tulis, dan lainnya. Setelah itu, guru menyampaikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang materi pelajaran yang
akan disampaikan mengenai materi tema perubahan energi.. Guru kemudian
menyampaikan tujuan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru melakukan
apersepsi dengan menyajkan masalah yang berkaitan dengan materi
pelajaran dan meminta siswa untuk memberikan pendapat terhadap masalah
tersebut. Kemudian siswa diminta untuk membaca teks perubahan energi.
Guru memberi pertanyaan terkait teks tersebut, guru memberkan sedikit
penjelasan untuk menstimlus pemikiran siswa, kemudian guru membagi
siswa menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan lembar
diskusi tentang perubahan energi disekitar kita dan menghitung waktu
kegiatan sesuai dengan yang ada pada subtema perubahan energi.
Setiap kelompok mendiskusikan materi yang sudah disiapkan, guru
mendampingi berjalannya disuksi kelompok, dan membimbing apabila ada
siswa yang bertanya. Siswa terlihat aktif saling memberikan pendapatnya.
Setelah selesai siswa menumpulkan hasil diskusi mereka. Kemudaian guru
bertanya jawab dengan siswa terkait materi yang tadi didiskusikan.
Selanjutnya siswa mengerjakan latihan atau tugas yang telah disiapkan oleh
guru. Selanjutnya guru mengevaluasi hasil pembelajaran dan menanyakan
kembali tetnang apa saja yang dipelajari hari ini.
Setelah pembelajaran siklus 1 pada materi perubahan energi selesai,
guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk bersama
menyimpulkan materi pelajaran yang telah dilaksanakan
18
c) Observasi
1) Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel Hasil Evaluasi Siklus 1
SIKLUS 1
Nilai Minimum 60
Nilai
Maksimum 90
Jumlah Siswa 39
Pada gambar 4.3 di atas menunjukan data hasil evaluasi pada siklus I,
bahwa nilai rata-rata kelas meningkat dari 67,7 menjadi 73,3 dan ketuntasan
belajar dari 61,54% menjadi 82,05% dan ada beberapa siswa yang mencapai
nilai 90. Hal tersebut menunjukan bahwa siswa sudah mulai bisa mengikuti
pembelajaran dengan menerapakan metode diskusi. Untuk lebih jelasnya
nilai belajar siswa pada siklus I bisa dilihat pada diagram dibawah ini:
Diagram Nilai Evaluasi Siswa Siklus 1
20
15 nilai 60
10 nilai 70
nilai 80
5
nilai 90
0
nilai 60 nilai 70 nilai 80 nilai 90
Gambar 4.2
19
siswa yang nilainya 70 dan 7 siswa yang mandapatkan nilai 60, artinya
pada siklus 1 ini ada 32 siswa yang sudah tuntas belajar dan 7 siswa belum
tuntas. Berikut gambaran prosentasi ketuntasan belajar dari prasiklus ke
siklus 1.
2) Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Selain penilaian pada proses pembelajaran ada juga lembar observasi
aktivitas kegiatan guru yang tertera pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
20
Berdasarkan Tabel 4.3 tentang aktivitas guru dalam kegiatan belajar
mengajar menerangkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru lebih
baik lagi, dalam mengkondisikan siswa pada kegiatan belajar mengajar
guru sekarang lebih baik lagi, sehingga siswa sekarang terkendali. Dalam
kegiatan pembelajaran siswa lebih kondusif, siswa lebih aktif dalam proses
belajar mengajar. Berdasarkan data tersebut perlu adanya perbaikan dan
penyusunan ulang rencana yang akan dilakukan guru untuk melakukan
penelitian karena masih banyak aspek dalam pembelajaran yang harus
dperbaiki.
d) Refleksi
21
Guru melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga siswa
memiliki suatu kebebasan berpikir dan berpendapat masing-masing.
Siswa merasa senang dan tidak bosan dalam mengikuti proses diskusi
Siswa mulai berani dalam mengemukakan pendapat
Siswa mulai mendapat gambaran secara global tentang isi pelajaran atau
kompetensi yang akan dicapai.
Guru dan siswa dapat saling berinteraksi dengan baik.
Meskipun demikian, masih ada beberapa siswa yang nilainya masih di
bawah KKM, untuk siswa yang nilainya masih di bawah KKM akan
menjadi fokus pada rencana siklus 2 dengan membentuk kelompok diskusi
baru dengan harapan siswa-siswa tersebut bisa lebih aktif dan hasil belajar
bisa meningkat.
3. Deskripsi Siklus II
a) Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus 2, guru menyusun rencana
pembelajaran dengan menyiapkan materi pembelajaran yang lebih jelas
dan mudah dipahami siswa dengan metode diskusi kelompok. Guru juga
harus menyusun strategi pembelajaran yang lebih berkaitan erat dengan
pendekatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran
secara sistematika, sehingga standar kompetensi yang diharapkan dapat
dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien.
b) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, sebelum pembelajaran dimulai guru
mengkondisikan kelas dengan membaca doa bersama siswa, mengabsen
siswa, dan menyiapkan buku pelajaran dan perlengkapan lainnya seperti
kapur, penghapus, alat tulis, dan lainnya. Setelah itu, guru menyampaikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang materi pelajaran yang
akan disampaikan mengenai alat indra manusia. Guru melakukan apersepsi
dengan mengingatkan kembali materi pelajaran pada siklus 1 dan
mengkaitkannya dengan materi pelajaran yang akan disampaikan
22
mengenai alat indra manusia, sebelum berlanjut ke tahap berikutnya. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai
alat indra manusia. Guru kemudian menyampaikan tujuan proses dan
tujuan akhir serta menginformasikan proses pembelajaran yang akan
dilakukan. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada
seluruh siswa seputar aktivitas sehari-hari yang berkaitan dengan
perubahan energi.
Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan membaca teks tentang
perubahan energi, dan melakukan Tanya jawab mengenai teks tersebut.
Kemudian guru memberikan contoh benda-benda disekitar yang
mengalami perubahan energi dan manfaatnya. Setelah itu siswa dibentuk
kelompok dengan catatan kelompok tidak boleh sama pada saat siklus 1
siswa yang nilainya masih dibawah KKM satu kelompk denga sisw yang
aktif, siswa diberikaan bahan diskusi yaitu untuk menuliskan benda2
disekitar yang mengalami perubahan energi dan disertakan manfaatnya,
selain itu siwa juga di minta untuk menuliskan kegiatan sehari-hari dan
menghitung waktu lamanya kegiatan, guru mendampingi berjalannya
disuksi kelompok, dan membimbing apabila ada siswa yang bertanya.
Siswa terlihat aktif saling memberikan pendapatnya. Setelah selesai
siswa menumpulkan hasil diskusi mereka. Kemudaian guru bertanya
jawab dengan siswa terkait materi yang tadi didiskusikan dan bersama-
sama membuat kesimpulan mengenai materi diskusi tersebu. Selanjutnya
siswa mengerjakan latihan atau tugas yang telah disiapkan oleh guru.
Selanjutnya guru mengevaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran pada
siklus 2 dengan metode diskusi telah selesai, guru menutup pelajaran
dengan membimbing siswa untuk merangkum atau menyimpulkan materi
pelajaran yang telah dilaksanakan.
23
c) Observasi
Siklus II berorientasi pada hasil analisis dan refleksi pada perbaikkan
pembelajaran siklus I yang diintensifkan lagi dengan pembagian kelompok
dengan melihat kemampuan siswa, agar secara keseluruhan siswa bisa
aktif dan lebih mudah dalam pemahaman materi dan hasil belajar siswa
meningkat. Terbukti dengan penggunaan metode diskusi kelompok pada
pelaksanaan perbaikkan pada tahap perbaikan Siklus II nilai rata-rata kelas
mengalami kenaikan bahkan melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM).
1) Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berikut adalah diagram nilai evaluasi siswa pada Siklus II
Diagram Nilai Evaluasi Siswa Siklus II
25
20
nilai 60
15 nilai 70
nilai 80
10
nilai 90
5 nilai 100
0
nilai 60 nilai 70 nilai 80 nilai 90 nilai 100
Gambar 4.3
Pada gambar diagram di atas dapat diketahui dari 39 siswa ada 3
siswa yang mendapatkan nilai 100, 23 siswa memperoleh nilai 90, 11
siswa memperoleh nilai 80, dan masing-masing 1 siswa mendapakan nilai
60 dan 70.
24
Sedangkan untuk data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
SIKLUS 2
Nilai Minimum 60
Nilai
Maksimum 100
Jumlah Siswa 39
Total Nilai 3.389
Rata-rata 86.9
Ketuntasan
Belajar 97.44%
Belum Tuntas 2.56%
Tabel 4.4
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai
hasil tes dari 39 siswa ada 38 atau 97,44% siswa yang tuntas berdasarkan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Melalui
tabel di atas juga dapat diketahui ada 1 siswa atau 2,56% yang belum
tuntas, sedangkan perolehan nilai hasil tes (soal) tertinggi yaitu 100 dan
terndah 60. Jumlah nilai dari keseluruhan siswa yaitu 3.389 dengan rata-rata
86,9 dan persentase ketuntasan hasil belajar berdasarkan KKM yaitu 70,
jadi penelitian berhasil karena melebihi target kelulusan yang diperoleh
adalah 97,44% melebihi yang ditargetkan 80%, jadi penelitian ini tidak
dilanjut ke siklus III, hanya selesai sampai siklus II. Berikut adalah grafik
prosentasi ketuntasan belajar kelas 3 tema perubahan energi dari
prasiklus,siklus I, siklus II berdasarkan nilai KKM 70
120.00%
100.00%
80.00% PRASIKLUS
60.00%
SIKLUS 1
40.00%
SIKLUS 2
20.00%
0.00%
PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2
Gambar 4.4
25
2) Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Selain penilaian pada proses pembelajaran ada juga lembar
observasi aktivitas kegiatan guru yang tertera pada Tabel 4.5
Tabel 4.5
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
26
Berdasarkan Tabel 4.6 tentang aktivitas guru dalam kegiatan
belajar mengajar menerangkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar
guru sangat baik, dalam mengkondisikan siswa pada kegiatan belajar
mengajar guru sekarang sangat baik, sehingga siswa sekarang terkendali
dan kondusif. Dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih aktif dalam proses
belajar mengajar. Berdasarkan data tersebut tidak perlu adanya perbaikan
dan penyusunan ulang rencana yang akan dilakukan guru untuk
melakukan penelitian karena tidak ada yang harus diperbaiki semuanya
sudah baik dan sukses.
27
d) Refleksi
Siklus II merupakan kelanjutan dari Siklus I, suasana dalam proses
belajar mengajar mulai ada perkembangan yang cukup berarti. Semua siswa
mulai aktif, kreatif, termotivasi, fokus, dan konsentrasi dalam proses
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena :
Guru mampu memberikan informasi tentang materi pembelajaran dengan
baik.
Guru mampu melibatkan aktivitas belajar siswa secara aktif, sehingga para
siswa aktif bertanya jawab.
Guru mampu membuat metode dan strategi pembelajaran dengan baik.
Guru mampu membangkitkan minat, motivasi, dan keberanian siswa.
Guru melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga siswa
memiliki suatu kebebasan berpikir dan berpendapat masing-masing.
Siswa merasa senang dan tidak bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat mulai tampak secara
menyeluruh.
Siswa telah mendapat gambaran secara global tentang isi pelajaran atau
kompetensi yang akan dicapai.
Dalam memberikan tanggapan atas penjelasan dari guru, masing-masing
siswa berani menjawab dengan tegas.
Guru dan siswa dapat saling berinteraksi dengan baik.
Hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi menunjukan adanya peningkatan yaitu
dengan bukti yang ditunjukkan diagram hasil belajar pra siklus, siklus I dan
siklus II
B. Pembahasan
Pada penelitian ini dimulai dengan pra siklus yang diketahui hasil
belajar siswa pada tema perubahan energi dengan menerapkan metode diskusi
kelompok, nilai rata-rata hasil belajar pada pra siklus adalah 67,7, sedangkan
yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 24 siswa atau 61,54%, siswa yang
28
belum mencapai nilai KKM sebanyak 15 atau 38,46% siswa ini berarti
ketuntasan belajar masih belum maksimal. Banyak faktor yang mempengaruhi
hasil belajar pada siswa salah satunya adalah metode pembelajaran yang
kurang maksimal.
Pada hasil siklus I dapat diketahui bahwa perolehan nilai hasil tes dari
39 siswa ada 32 atau 82,05% siswa yang tuntas berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Melalui tabel di atas
juga dapat diketahui ada 7 siswa atau 17,95% yang belum tuntas, sedangkan
perolehan nilai hasil tes (soal) tertinggi yaitu 100 dan terndah 60. Jumlah nilai
dari keseluruhan siswa yaitu 2.860 dengan rata-rata 73,3 dan prosentase
ketuntasan hasil belajar berdasarkan KKM yaitu 75%.
Pada Siklus II dapat diketahui bahwa perolehan nilai hasil tes dari 39
siswa ada 38 atau 97,44% siswa yang tuntas berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Melalui tabel di atas juga dapat
diketahui ada 1 siswa atau 2.54% yang belum tuntas, sedangkan perolehan
nilai hasil tes (soal) tertinggi yaitu 100 dan terndah 60.
Pada hasil penelitian, rata-rata nilai belajar siswa mengalami
peningkatan yaitu, dari refleksi awal 67,7 dan meningkat pada tahap siklus II
menjadi 86,9 artinya hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 19,2.
Ketuntasan dalam belajar juga meningkat sebesar 35,9% dari refleksi awal
61,54% menjadi 97,44% pada tahap siklus II. Pada kondisi ini menunjukan
bahwasanya penerapan metode diskusi dalam pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa/siswi pada materi tema perubahan energi d
kelas 3 SD Negeri 1 Tanjunganom.
29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada hasil penelitian, rata-rata nilai belajar siswa mengalami
peningkatan yaitu, dari refleksi awal 67,7 dan meningkat pada tahap siklus II
menjadi 86,9 artinya hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 19,2.
Ketuntasan dalam belajar juga meningkat sebesar 35,9% dari refleksi awal
61,54% menjadi 97,44% pada siklus II. Pada kondisi ini menunjukan bahwa
penerapan metode diskusi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi tema perubahan energi d kelas III SD Negeri 1
Tanjunganom.
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat
ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
2. Pelaksanaan penerapan metode diskusi pada penelitian berlangsung lancar
dan terlaksana dengan sukses, terbukti dengan meningkatnya hasil belajar
siswa kelas III pada materi perubahan energi di SDN 1 Tanjunganom.
3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Tanjunganom melalui
penerapan metode diskusi pada materi perubahan enrgi sangat baik karena
dari setiap siklusnya hasil belajar siswa terus meningkat tahap demi
tahapnya
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas ada beberapa saran yang harus
diperhatikan bagi pihak sekolah maupun yang lainya diantaranya adalah :
1. Bagi guru
a. Guru mampu menguasai materi pelajaran dengan baik dan benar.
b. Guru harus mempunyai strategi pembelajaran
c. Guru mampu meningkatkan mengkondisikan siswa saat pembelajaran
berlangsung
d. Guru harus mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan dalam
rencana pembelajaran.
30
e. Guru harus selalu aktif melibatkan siswa pada proses kegiatan belajar
mengajar secara efektif.
2. Bagi Siswa
a. Siswa mampu menguasai materi pembelajaran yang akan dibahas.
b. Siswa harus rajin belajar agar bisa mengikuti pembelajaran dengan baik
dan tidak ketinggalan.
c. Siswa harus memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru tentang
materi yang akan dibahas.
d. Siswa harus berani bertanya kepada guru bila ada materi pelajaran yang
belum dimengerti.
e. Siswa harus aktif mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan,
jangan diam saja.
f. Hasil belajar siswa semakin meningkat pada pra siklus siswa hanya
tuntas 24 siswa, meningkat pada siklus I yang tuntas mencapai KKM
ada 32 siswa, dan pada siklus II terus meningkat mencapai 38 siswa
yang tuntas mencapi KKM.
3. Bagi Sekolah
a. Menyediakan buku-buku sumber yang relevan dengan materi pelajaran
yang diperlukan guru dan siswa.
b. Menyediakan berbagai alat peraga yang relevan sesuai dengan materi
pelajaran yang diperlukan guru maupun siswa.
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan diperlukan oleh
guru dan siswa.
d. Memberi tugas kepada guru untuk mengikuti seminar, penataran,
maupun diklat sesuai dengan latar belakang guru untuk menambah
wawasan agar lebih luas dan lebih professional dalam kegiatan belajar
mengajar.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Tim-FKIP UT. (2014). Pemantapan Kemampuan Profesional ed.2, Banten:
Universitas Tebuka
33
NAMA : HABIBBUDIN
NIM : 857604531
PRODI : PGSD BI
LAMPIRAN 7
https://youtu.be/-WN1XXwNY40
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Energy melalui
Metode Pembelajaran Diskusi di Kelas 3 SDN 1 Tanjunganom
REKAPITULASI HASIL TES SISWA PRASIKLUS
KKM 70
NO NAMA
NILAI SISWA KETERANGAN
1 ADIRA 70 TUNTAS
2 ADIVA 60 BELUM TUNTAS
3 ALI 60 BELUM TUNTAS
4 ALMIRA 80 TUNTAS
5 ALYA 70 TUNTAS
6 AMAR 70 TUNTAS
7 ANISA 60 BELUM TUNTAS
8 ARIN 60 BELUM TUNTAS
9 ATIKA 60 BELUM TUNTAS
10 AURA 70 TUNTAS
11 BAGAS 80 TUNTAS
12 CIO 70 TUNTAS
13 DAPA 70 TUNTAS
14 FAQIH S 60 BELUM TUNTAS
15 FIRLI 70 TUNTAS
16 GIO 70 TUNTAS
17 HAIKAL 70 TUNTAS
18 HUMAIRA AGUSTINA 60 BELUM TUNTAS
19 IBROM 60 BELUM TUNTAS
20 ILHAM 80 TUNTAS
21 IPAH 70 TUNTAS
22 KIKI 70 TUNTAS
23 M FAQIH 60 BELUM TUNTAS
24 MELAN 60 BELUM TUNTAS
25 MUHAMMAD FAUZAN 60 BELUM TUNTAS
26 NAFISA AZZAHRA 70 TUNTAS
27 NAIM 80 TUNTAS
28 NAJWA 70 TUNTAS
29 NISWI 70 TUNTAS
30 NURI 60 BELUM TUNTAS
31 PUTRA 60 BELUM TUNTAS
32 RAHEL 80 TUNTAS
33 RIFKI 70 TUNTAS
34 RIZKI 70 TUNTAS
35 SISIL 80 TUNTAS
36 VAMO 60 BELUM TUNTAS
37 VIO NANDA DWI PUTRI 60 BELUM TUNTAS
38 VIOLA 70 TUNTAS
39 ZIDAN 70 TUNTAS
REKAPITULASI HASIL TES SISWA SIKLUS I
KKM 70
NO NAMA NILAI
SISWA KETERANGAN
1 ADIRA 70 TUNTAS
2 ADIVA 60 BELUM TUNTAS
3 ALI 60 BELUM TUNTAS
4 ALMIRA 60 BELUM TUNTAS
5 ALYA 80 TUNTAS
6 AMAR 60 BELUM TUNTAS
7 ANISA 80 TUNTAS
8 ARIN 80 TUNTAS
9 ATIKA 60 BELUM TUNTAS
10 AURA 70 TUNTAS
11 BAGAS 80 TUNTAS
12 CIO 70 TUNTAS
13 DAPA 70 TUNTAS
14 FAQIH S 70 TUNTAS
15 FIRLI 70 TUNTAS
16 GIO 70 TUNTAS
17 HAIKAL 70 TUNTAS
18 HUMAIRA AGUSTINA 80 TUNTAS
19 IBROM 70 TUNTAS
20 ILHAM 90 TUNTAS
21 IPAH 70 TUNTAS
22 KIKI 70 TUNTAS
23 M FAQIH 80 TUNTAS
24 MELAN 60 BELUM TUNTAS
25 MUHAMMAD FAUZAN 60 BELUM TUNTAS
26 NAFISA AZZAHRA 80 TUNTAS
27 NAIM 80 TUNTAS
28 NAJWA 90 TUNTAS
29 NISWI 80 TUNTAS
30 NURI 70 TUNTAS
31 PUTRA 80 TUNTAS
32 RAHEL 80 TUNTAS
33 RIFKI 70 TUNTAS
34 RIZKI 80 TUNTAS
35 SISIL 80 TUNTAS
36 VAMO 80 TUNTAS
VIO NANDA DWI
37 PUTRI 80 TUNTAS
38 VIOLA 80 TUNTAS
39 ZIDAN 70 TUNTAS
REKAPITULASI HASIL TES SISWA SIKLUS II
KKM 70
NO NAMA
NILAI SISWA KETERANGAN
1 ADIRA 80 TUNTAS
2 ADIVA 60 BELUM TUNTAS
3 ALI 90 TUNTAS
4 ALMIRA 90 TUNTAS
5 ALYA 100 TUNTAS
6 AMAR 90 TUNTAS
7 ANISA 90 TUNTAS
8 ARIN 90 TUNTAS
9 ATIKA 80 TUNTAS
10 AURA 90 TUNTAS
11 BAGAS 90 TUNTAS
12 CIO 70 TUNTAS
13 DAPA 80 TUNTAS
14 FAQIH S 80 TUNTAS
15 FIRLI 90 TUNTAS
16 GIO 90 TUNTAS
17 HAIKAL 90 TUNTAS
18 HUMAIRA AGUSTINA 90 TUNTAS
19 IBROM 90 TUNTAS
20 ILHAM 80 TUNTAS
21 IPAH 90 TUNTAS
22 KIKI 90 TUNTAS
23 M FAQIH 80 TUNTAS
24 MELAN 80 TUNTAS
25 MUHAMMAD FAUZAN 80 TUNTAS
26 NAFISA AZZAHRA 90 TUNTAS
27 NAIM 100 TUNTAS
28 NAJWA 90 TUNTAS
29 NISWI 90 TUNTAS
30 NURI 90 TUNTAS
31 PUTRA 80 TUNTAS
32 RAHEL 90 TUNTAS
33 RIFKI 90 TUNTAS
34 RIZKI 90 TUNTAS
35 SISIL 100 TUNTAS
36 VAMO 80 TUNTAS
37 VIO NANDA DWI PUTRI 80 TUNTAS
38 VIOLA 90 TUNTAS
39 ZIDAN 90 TUNTAS
Link Video Prasiklus https://youtu.be/-w0Jq_d1qNQ
Kegiatan Prasiklus
Kegiatan Siklus I
Kegiatan Siklus II
Energi listrik, yaitu energi yang memiliki arus listrik. Pada peralatan yang ada di rumah
banyak yang memerlukan energi listrik, seperti kipas angina, setrika listrik, kulkas, oven,
televise, radio, mesin cuci, blender dan lain-lain.
Energi listrik mengalami perubahan seperti mengalami perubahan menjadi energi gerak
dan energi panas. Energi listrik menjadi energi
gerak disebabkan adanya adanya usaha
menghubungkan suatu objek benda dengan listrk
sehingga menjadi gerak. Selain berubah menjadi
energi gerak, energi listrik mengalami perubahan
menjadi energi panas
No 1-5 setelah kalian membaca teks tentang perubahan energi coba sebutkan benda-benda
disekitar yang mengalami perubahan energi dan sebutkan manfaatnya
No 6-10 Diskusikan apa kegiatan sehari-hari yang kalian lakukan dan tuliskan waktu serta hitung
lamanya waktu kegiatan tersebut
10
Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat