Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

GAYA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Praktikum IPA di SD

Tutor:
Perma Bakti, M.Pd

Disusun oleh:

NAMA NIM
Aisatul Haidaria 858454348
Arief Setyawan 858453504
Damianus Seputen Dani 825259719
Irma Diah Novia Sari 858453987
Rahmatia 858459118

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS TERBUKA
20231
LAPORAN PRAKTIKUM

I. GAYA LISTRIK STATIS


A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

B. KAJIAN TEORI
Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat
menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu mendorong atau menarik kursi.
Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda bergerak menjadi berhenti, misal gaya gesek antara ban
dengan jalan sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. (Rumata, 2021:4.4)
Gaya listrik merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik suatu benda. Contoh gaya
listrik terjadi ketika sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat menarik potonganpotongan
kertas kecil. Sisir plastik yang telah digosok-gosokkan pada rambut kering akan bermuatan listrik,
sehingga penggaris dapat menarik serpihan kertas tersebut. Gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik
disebut gaya listrik statis. Di sekitar benda bermuatan listrik terdapat medan listrik, demikian juga halnya
dengan benda yang bermuatan listrik statis (tidak mengalir). Medan listrik merupakan daerah di sekitar
benda bermuatan listrik, di mana gaya listrik berupa tarikan masih bekerja. Benda-benda tertentu yang
berada di dalam medan listrik akan ditarik oleh benda bermuatan listrik tersebut. Jika suatu benda berada
di dalam medan listrik, maka akan terjadi proses perpindahan muatan listrik. Gaya listrik statis
dimanfaatkan untuk membersihkan debu pada kursi beludru, baju wol, lantai berkarpet, dan lain-lain.
(Maryani, Ika dan Siwi Purwanti, 2021:89)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering

D. CARA KERJA
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang gaya listrik statis.
E. HASIL PENGAMATAN
Gambar 1.1
PENGAMATAN LISTRIK STATIS

Penggaris Digosokkan pada Rambut Kertas Menempel pada Penggaris

Dari gambar tersebut penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena penggaris
tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis), oleh karena itulah
disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
Tabel 1.1
Pengamatan Listrik Statis
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah penggaris

F. PEMBAHASAN
Gaya listrik statis dapat diketahui dari percobaan dengan penggaris plastik, rambut kering yang
agak tebal, dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak
tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang
terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu
disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya
kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda
kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena
benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

G. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digosokkan pada rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas
kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena
gesekan penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada kertas.

II. GAYA MAGNET

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

B. KAJIAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di
tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di
namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka
dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda
tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet memiliki gaya tarik terhadap benda-benda tertentu. Gaya tarik ini disebut gaya magnet.
Gaya magnet merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau dorongan dari magnet. Contoh gaya
magnet adalah, tertariknya paku ketika didekatkan dengan magnet. Gaya magnet dapat menarik benda-
benda, yang terbuat dari besi dan baja. Benda-benda dapat tertarik oleh magnet jika masih berada dalam
medan magnet. Di sekitar magnet terdapat medan magnet, yaitu daerah di sekitar magnet dimana gaya
magnet masih bekerja. Sebuah benda yang berada di dalam medan magnet akan dipengaruhi medan
magnet tersebut sehingga bersifat seperti magnet, oleh karena itu benda tersebut akan tarik menarik
dengan magnet. Tidak semua benda yang berada di dalam medan magnet akan dipengaruhi dan ditarik
oleh magnet, tetapi hanya benda-benda yang terbuat dari besi dan baja. Gaya magnet banyak dimanfaatkan
pada peralatan listrik seperti pada relai telepon, bel listrik, pintu lemari es, dan tutup kotak pensil.
(Maryani, Ika dan Siwi Purwanti, 2021:90)

C. ALAT dan BAHAN


1. Magnet batang
2. Jarum
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif
9. Isolasi Plastik
D. CARA KERJA
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI
Gambar 2.1
PENGAMATAN GAYA MAGNET

Magnet Didekatkan dengan Jarum Magnet Didekatkan dengan Alumunium

Magnet Didekatkan dengan Seng Magnet Didekatkan dengan Benang

Magnet Didekatkan dengan Plastik Magnet Didekatkan dengan Kertas


Tabel 2.1
PENGAMATAN GAYA MAGNET
No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik
1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tidak tertarik
4 Magnet Benang Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. PEMBAHASAN
Praktikum ini berguna untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh
magnet. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa hanya jarum yang dapat tertarik
oleh magnet. Sedangkan aluminiun, seng, benang, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jadi
ketika pelaksanaan percobaan hanya jarum yang tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan.

G. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa
magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda
magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.

III. GAYA GESEK

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. KAJIAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak
harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda
padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas
adalah gaya Stokes.
Selain itu, besar gaya gesek juga tergantung pada berat ringannya benda yang bergesekan.
Menarik/mendorong kursi lebih mudah daripada menarik/mendorong meja. Hal ini menunjukkan bahwa
besar gaya gesek pada benda yang ringan lebih kecil daripada besar gaya gesekanada benda yang lebih berat.
Selain terjadi antara dua permukaan benda padat yang bersentuhan, gaya gesek juga dapat terjadi antara benda
padat dengan zat alir (benda cair atau gas) atau antara lapisanlapisan zat alir itu sendiri. Besar gaya gesek
pada benda padat yang bergerak di dalam zat alir (cair/gas) tergantung pada laju benda dan luas penampang
(penampang lintang) yang berpapasan dengan zat alir. Semakin besar laju benda dalam zat alir, maka semakin
besar gaya gesekannya. Demikian juga pada luas permukaan, semakin luas permukaan benda yang
berpapasan dengan zat alir, semakin besar gaya geseknya. (Maryani, Ika dan Siwi Purwanti, 2021:87)

C. ALAT dan BAHAN


1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu

D. CARA KERJA
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala neraca pegas (saat balok
mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk bergerak.

E. HASIL OBSERVASI

Gambar 3.1
PENGAMATAN GAYA GESEK

Pada saat Balok Diam Pada Saat Balok Akan Bergerak Pada Saat Balok Sesudah
Bergerak
Tabel 3.1
PENGAMATAN GAYA GESEK
No. Keadaan balok Penunjukkan Neraca Pegas (Newton
1 Sebelum bergerak 0
2 Saat akan bergerak 0,7
3 Sesudah bergerak 0,5

F. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum bergerak
karena adanya gaya gesek antara balok kayu dan permukaan meja yang melawan gaya tarik.

G. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.

IV. GAYA PEGAS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

B. KAJIAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau
pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya
yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui),
beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan
benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan
semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada
batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan,
didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas.
Gaya pegas timbul karena adanya sifat elastik/sifat lenting pegas/karet gelang. Sifat elastik ini dimiliki
oleh benda yang apabila diubah bentuknya kemudian dilepaskan, maka benda itu akan kembali ke
keadaan/bentuk semula. Oleh karena gaya pegas disebabkan oleh sifat elastik atau sifat lenting pegas atau
karet gelang maka gaya pegas juga disebut gaya elastik atau gaya lenting. Gaya pegas selalu terjadi pada
benda-benda lenting yang bentuknya diubah. Misalnya gaya pegas timbul pada bambu yang dibengkokkan
atau busur panah yang ditarik. Gaya pegas dimanfaatkan antara lain untuk mengurangi pengaruh dari getaran
pada jalan yang kasar, misalnya pada sepeda motor, mobil, dokar atau sepeda. (Maryani, Ika dan Siwi
Purwanti, 2021:86)
C. ALAT dan BAHAN
1. Karet Gelang
2. Penggaris
3. Beban Berbagai Ukuran
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2. Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3. Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

E. HASIL OBSERVASI

Gambar 4.1
PERCOBAAN GAYA PEGAS

Beban Tergantung diKaret Beban diTarik Beban Setelah diTarik

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak kembali ke
atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas.

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut kembali ke
bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastis). Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan
kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah
benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula
walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastis yang
kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya pegas.
G. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik kebawah
kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang bekerja pada suatu
pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa
benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan
massa benda. Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan dan ke kiri.
Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya
pegas

V. GAYA BERAT

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

B. KAJIAN TEORI

Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju benda lain.
Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya
gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban berbagai ukuran
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5 macam beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.
E. HASIL OBSERVASI

g Gambar 5.1

PERCOBAAN GAYA BERAT

Karet dengan Beban 20 gr Karet dengan Bebab 50 gr Karet dengan Beban 100 gr

Tabel 5.1
Tab el

PERCOBAAN GAYA BERAT


Panjang karet gelang mula-mula: 8,5 cm
No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)

1 20 8,6

2 50 8,7

3 100 8,9

F. PEMBAHASAN

Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat beban yang kita
gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat
pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan juga besar.

G. KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin berat beban yang diterima maka
karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai
gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda tersebut.
VI. PERPADUAN GAYA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya perpaduan 2 gaya

B. KAJIAN TEORI

Gaya aksi dan reaksi tersebut memiliki besar yang sama, tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua
benda yang berbeda. Newton menyatakan pasangan aksi-reaksi ini dalam Hukum III Newton yang berbunyi:
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan
atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi arahnya berlawanan. (Maryani, Ika dan
Siwi Purwanti, 2021:96-97)

C. ALAT dan BAHAN


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban berbagai ukuran
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5 macam beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.
E. HASIL OBSERVASI

g Gambar 6.1

PERCOBAAN PERPADUAN GAYA

Tabel 6.1
PERCOBAAN PERPADUAN GAYA
Panjang karet gelang mula-mula: 8,5 cm
Penunjuk Besar Gaya Neraca Pegas
No
1 (Newton) 2 (Newton)

1 0,4 0,4

2 0,6 0,6

3 0,8 0,8

4 1,3 1,3

5 2,1 2,1
F. PEMBAHASAN

Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa hal tersebut berlaku aksi-rekasi.
Besarnya F aksi sama dengan F reaksi hal ini terbuksti dari nilai yang tertera pada neraca pegas selalu sama.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata perpaduan gaya adalah perpaduan-perpaduan 2 gaya
yang berbeda berbeda dalam satu kejadian, kejadian, perpaduan perpaduan gaya ini bisa terjadi terjadi apabila
salah satu gaya dipengaruhi jenis gaya yang berbeda, misal dalam elastisitas
terdapat modulus young yang salah satu rumusnya ada F yang berarti gaya newton, maka F yang berarti gaya
newton, maka gaya pegas dipengaruhi gaya gravitasi newton

H. PERTANYAAN dan JAWABAN


1. Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik yang digosokkan
dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis.
2. Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis, sehingga jika didekatkan dengan magnet
batang, maka akan tertarik mendekati magnet batang tersebut.
3. Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu? Balok di atas meja hanya dapat
ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya
gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.
4. Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah akan kembali
ke atas? Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.
5. Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang digantungkan?
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar. Sehingga semakin besar
gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar yang menyebabkan panjang karet
semakin panjang.

I. DAFTAR PUSTAKA
Maryani, Ika dan Siwi Purwanti. 2021.Buku Digital Sains Lanjut .Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai