A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Sekolah
Nama Guru : Lailatul Ahadia, S. Pd.
Nama Sekolah : SMPN 1 Rembang
Alokasi Waktu : 15 x 40 menit (6 x Tatap Muka)
Mata Pelajaran : IPA
Fase :D
Materi : Hakikat ilmu sains, Pengukuran, dan metode ilmiah
2. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka
temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan
energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat
membedakan isolator dan konduktor kalor.
C. MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum,
Model : Discovery Learning
D. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : LCD, Laptop, Lab IPA
Sumber Belajar : IPA Kelas 7 Kemdikbud, LKPD, Power Point, Internet,Video Pembelajaran
Alat dan bahan :
a. Laptop g. Micrometer skrup
b. LCD Proyektor h. Kertas tissue
c. Meja i. Spidol
d. Alat tulis j. Penggaris
e. Jangka sorong k. Gelas kimia 250 ml
f. Mistar
E. PEMBELAJARAN BERMAKNA
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta diikuti dengan
satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran
atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.
Dalam fisika, besaran dibagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok
merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan bukan turunan dari besaran lain.
Tujuh besaran pokok yang diketahui adalah massa, panjang, waktu, jumlah molekul zat, kuat arus,
intensitas cahaya, dan suhu. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok. Beberapa contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan. Kecepatan kita dapatkan dari dua
besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran turunan kita kenal sebagai satuan turunan.
F. PERTANYAAN PEMANTIK
• Bagaimanakah cara kalian mengetahui tinggi badan dan berat badan kalian? (Jawaban yang
diharapkan : diukur menggunakan timbangan dan meteran)
• Apakah alat ukur tinggi dan berat badan di seluruh dunia sama?
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1, 2 JP (80 menit)
Model : Discovery Learning
Alokasi
Sintaks Kegiatan Awal
Waktu
Guru mengucapkan salam, menyapa peserta didik dan 10 menit
b. Contoh Instrumen
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Keterangan :
Hanya ditandai siswa yang paling tinggi dan yang paling rendah. Selain itu, dianggap setara.
Ketentuan :
Keterangan :
Hanya ditandai peserta didik yang paling tinggi dan yang paling rendah. Selain itu, dianggap
setara.
Ketentuan :
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
Tanggal Pengamatan :
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu memahami hubungan konsep usaha dan energi.
Aspek Nilai
No Nama Peserta didik
1 2 3
1
2
3
4
5
Dst
PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3
1 Ketepatan membawa bahan Tidak membawa Bahan yang dibawa Bahan praktikum
praktikum bahan praktikum kurang sesuai dengan yang dibawa sesuai
arahan guru dengan arahan guru
2 Ketepatan prosedur Peserta didik Peserta didik Peserta didik dapat
praktikum asal melakukan menangkap dan
mengerjakan praktikum kurang menerapkan
sesuai prosedur prosedur dengan
baik
3 Ketepatan dalam mengisi Peserta didik Peserta didik Peserta didik
data praktikum pada asal mengerjakan mengerjakan
worksheet dan menjawab mengerjakan worksheet namun worksheet dengan
kesimpulan kurang tepat benar dan tepat
Pedoman Penskoran
Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus :
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK
Keterangan
1. ∑ Ya yang diperoleh
Nilai Akhir (NA) = x 100%
∑ aspek yang dinilai
Pilihan Uraian
a. 4 inchi = ... cm
b. 10 mm = ... m
c. 15 ons = ... kg
d. 10 mg = ... g
3a 4 inchi = 10,16 cm 1
3b 10 mm = 0,01 m 1
3c 15 ons = 1,5 kg 1
3d 10 mg = 0,01 g 1
9 Besaran yang dibentuk dari dua atau iebih besaran pokok dengan cara 2
dikalikan atau dibagi.
Skor Maksimum 28
Nilai = x 100
Lampiran 5
A. TUJUAN
1. Dapat melakukan pengukuran panjang benda-benda yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dengan teliti..
2. Dapat menggunakan alat pengukur panjang dengan baik.
C. PROSEDUR KERJA
1. Mengukur diameter uang logam dan kelereng menggunakan mistar, mikrometer
sekrup dan jangka sorong.
D. TABEL PENGAMATAN
Hasil pengukuran
No Benda Pengukuran Jangka sorong Mikrometer Mistar
(mm) sekrup (mm) (cm)
Uang …. …. ….
Diameter
1
logam …. …. ….
Ketebalan
…. …. ….
Diameter
2 Kelereng
…. …. ….
Ketebalan
…. …. ….
Diameter
3
Kubus
…. …. ….
Ketebalan
E. PERTANYAAN DISKUSI
1. Dari pengukuran di atas, berapakah diameter uang logam dan kelereng diukur
dengan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup? Manakah yang lebih akurat?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Dari pengukuran di atas, berapakah ketebalan kubus diukur dengan mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup? Manakah yang lebih akurat?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Apakah semua pengukuran bisa diukur dengan menggunakan ketiga alat ukur
tersebut?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Dari ketiga pengukuran tersebut, alat ukur manakah yang memiliki keakuratan lebih
tinggi? Berikan alasannya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
F. KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Kegiatan 2
A. TUJUAN
- Menggunakan alat ukur volume dengan benar.
- Membaca skala alat ukur volume dengan benar.
C. PROSEDUR KERJA
Mengukur Volume BendaBeraturan
1. Siapkan penggaris dan benda yang akan diukur di mejamu!
2. Ukurlah panjang, lebar, dan tinggi dari benda tersebut!
3. Masukkan hasilnya ke dalam tabel 1!
Mengukur Volume Benda Tidak Beraturan
1. Siapkan gelas ukur dan batu di mejamu!
2. Isi gelas ukur dengan air! Catat ke dalam tabel bagian kolom V0!
3. Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang berisi air! Catat ke dalam tabel bagian kolom
V1!
D. TABEL PENGAMATAN
Tabel 1
Lebar Tinggi Volume
No Benda Panjang (cm)
(cm) (cm) (cm3)
1
2
3
4
Tabel 2
No Benda V0 V1 Vbatu = V1 – V0
1 Batu 1
2 Batu 2
3 Batu 3
4 Batu 4
E. KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………