Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN ANAK

BERKESULITAN BELAJAR
Oleh :

Lailatul Fitriyah (834943085)


Lailatul Hidayah (834943505)
Nur Halimah (834943956)
Sutiyah (834944578)
PGSD BI KELAS 2B
2018
Kegiatan Belajar 1

Definisi, Penyebab, dan Jenis-


jenis Kesulitan Belajar
A. Definisi Kesulitan Belajar
Istilah yang digunakan
 Menurut ahli bidang kesehatan:
brain injured, minimal brain dysfunctional
 Menurut ahli psikolinguistik :
Languange disorder
 Bidang pendidikan:
educationally handicapped
Istilah umum ahli pendidikan : learning
disabilities (Donald:1967:1)
bersifat spesifik: Specific Learning Disabilities
 Menurut The National Joint Committe for Learning
Disabilities (NJCLD), kesulitan belajar adalah
istilah umum yang digunakan untuk kelompok
gangguan yang heterogen berupa kesulitan nyata
dalam salah satu atau lebih dalam
mendengarkan, mengucapkan, membaca, menulis,
berpikir dan kemampuan metematika
disebabkan adanya disfungsi minimal pada sistem
saraf di otak.
 Anak yang memiliki kesulitan belajar mungkin
dapat mengalami hambatan lain seperti: kesulitan
belajar karena perbedaan budaya/,
ketidaksempurnaan pengajaran dan faktor lain
 Pengertian sederhana tentang Anak
berkesulitan belajar adalah anak yang
mengalami kesulitan dalam tugas – tugas
akademiknya, yang disebabkan oleh adanya
ketidakberfungsian sistem persyarafan yang
minimal di otak atau gangguan dalam psikologis
dasar sehingga mengakibatkan terhambatnya
dalam melaksanakan tugas – tugas akademik
dan berdampak pada prestasi belajar rendah.
 Untuk dapat mengembangkan potensinya
secara optimal diperlukan layanan pendidikan
secara khusus.
B. Klasifikasi Kesulitan Belajar
Kirk da Gallagher (1987:187) menjelaskan
bahwa kesulitan belajar dibedakan dalam 2
kategori besar, yaitu:
 Kesulitan belajar yang berhubungan
dengan perkembangan (developmental
learning disabilities)
 Kesulitan belajar akademik (academic
learning disabilities)
C. Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Roos (1976), Siegel dan Gold (1982)
serta Painting (1983), bahwa kesulitan belajar
khusus disebabkan oleh disfungsi system
saraf yang disebabkan oleh:
 Cedera otak pada masa perkembangan otak
 Ketidakseimbangan zat-zat kimiawi didalam
otak
 Gangguan perkembangan saraf
 Kelambatan proses perkembangan individu
Ahli lain Hallahan dan Kauffan (1991: 127-128)
mengemukakan tiga factor penyebab kesulitan
belajar, yaitu :
 1. Faktor organis/biologis
 2. Faktor genetis
 3. Faktor lingkungan

Para ahli diagnostik menemukan empat faktor


yang dapat memperberat gangguan dalam
belajar yaitu:
 1. Kondisi Fisik
 2. Faktor Lingkungan
 3. Faktor Motivasi dan Afeksi
 4. Kondisi Psikologis
Kegiatan Belajar 2

Karakteristik Anak Berkesulitan


Belajar
A. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar
Secara Umum
 Menurut Clement yang dikutip oleh Hallahan
dan Kauffan (1991:133) terdapat sepuluh
gejala yang sering dijumpai pada anak
berkesulitan belajar, yaitu:
 hiperaktif, gangguan persepsi motoric, emosi
yang labil, kurang koordinasi, gangguan
perhatian, impulsive, gangguan memori
berpikir, kesulitan pada akademik khusus,
gangguan dalam berbicara dan
mendengarkan, hasil electroencephalogram
(EEG) tidak teratur serta tanda neurologis
yang tidak jelas.
B.Karakteristik Khusus Anak Berkesulitan
Membaca
Kesulitan khusus dalam membaca
berdasarkan hasil-hasil penelitian sebagai
berikut:
 Gangguan membaca lisan
 Gangguan ingatan jangka pendek
 Gangguan pemahaman
C. Karakteristik Khusus Anak Berkesulitan
Menulis

 Lovitt (1989:225) mengemukakan bahwa


pelajaran menulis meliputi :
Menulis dengan tangan
Mengeja
menulis ekspresif.
 Oleh karena itu dalam membahas
karakteristik khusus mengenai anak
berkesulitan menulis mengacu pada
pendapat tersebut
D.Karakteristik Khusus Anak Berkesulitan
Matematika / Berhitung
 Anak berkesulitan belajar matematika / berhitung, memiliki
masalah dalam memahami istilah matematika dasar atau
belajar operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, serta symbol-simbol dalam matematika.
 Karakteristik anak tersebut antara lain:
1. Kesulitan mengenal dan memahami simbol +, - , x , = ,<,
>, dsb
2.Kesulitan mengoperasikan hitungan / bilangan
3. Sering salah membilang secara urut
4.Ketidaksesuaian dalam menghitung benda secara
berurutan sambil menyebutkan bilangan.
5. Sering salah membedakan angka – angka seperti 9
dengan 6, 12 dengan 21, dst
6. Sulit membedakan bangun – bangun geometri
Banyaknya anak berkesulitan belajar
matematika, Cawley & Colleagues (Lovitt,
1989:292) mengemukakan 3 bentuk alasan
kegagalan pada sebagian anak yaitu:

1. Keterkaitan Kegagalan
2. Kegagalan Pembelajaran
3. Kegagalan Individu
Kegiatan Belajar 3

Intervensi Anak
Berkesulitan Belajar
A. Intervensi terhadap Anak
Berkesulitan Membaca
1. Tipe (bentuk) Kesulitan Belajar
Secara umum, M. Monroe (dalam Permanarian, 1992:7)
membagi kesulitan membaca menjadi 8 bagian, yaitu:
 Kurang mengenal huruf
 Bingung urutan letak huruf
 Menambah suara yang tidak ada
 Menghilangkan huruf yang ada
 Mengganti kata
 Mengulang kata
 Menabah kata yang tidak ada dalam bacaan
 Menghilangkan kata yang ada dalam bacaan
2. Asesmen Kemampuan Membaca
Bertujuan untuk:
a. Menentukan pengelompokan anak secara tepat
b. Menunjukan secara tepat kebutuhan belajar anak secara specifik
c. Menilai kelemahan dan kekuatan program pengajaran
d. Mengakses perkembangan membaca siswa
e. Pertanggungjawaban kepada orang tua/ masyarakat.
Ada 2 macan asesmen yaitu
 Asesmen formal
Tes yang digunakan untuk melakukan asesmen secara formal
meliputi:
1.Tes survey
2. Tes diagnostic : pengenalan huruf, pengenalan kata, menganalisis
kata, pemahaman kata dan pemahaman bagian bacaan
3. Tes prestasi/hasil belajar
 Asesmen Informal
Tes yang digunakan meliputi: Informal Reading Inventories (IRI),
Cloze procedure.
3. Prosedur Intervensi Kesulitan Membaca
Intervensi kesulitan membaca dilakukan melalui tahapan :
 Identifikasi masalah,
 Diagnosis
 Penyusunan Program layanan
 Evaluasi.
4. Pendekatan dan Teknik dalam
Intervensi Kesulitan Membaca
 Carnine & Silbert dalam Mercer & Mercer (1989:366)
mengemukakan 2 pendekatan pokok dalam mengajar
membaca permulaan. Yaitu:
◦ Pendekatan dengan penekanan pada lambang atau yang
menekankan pada bunyi huruf.
◦ Pendekatan dengan penekanan pada makna, atau yang
menekankan pada penggunaan kata. Teknik yang
diklasifikasikan kedalam pendekatan dengan penekanan
pada lambang antara lain adalah teknik Gillingham dan
Stilman serta teknik Fernald.
B. Intervensi Terhadap Anak
Berkesulitan Menulis
1.Tipe-tipe Kesulitan Menulis
Ada berbagai tipe kesulitan menulis, diantaranya:
 Kesalahan dalam menuliskan bentuk huruf
 Ukuran huruf yang tidak normal
 Ukuran huruf tidak proporsional
 Bentuk huruf yang tidal menentu
 Menulis tidak lancar
 Kesalahan dalam menuliskan angka
 Tulisan terlalu miring
 Kesulitan menentukan besarnya jarak per huruf
 Berantakan
 Ketidakmampuan untuk menulis tepat pada garis horizontal
 Pensil terlalu ditekan
 Kotor
2. Asesmen Kesulitan Menulis
 Asesmen terhadap kesulitan menulis dapat dilakukan dengan menggunakan
asesmen formal dan informal.
 Asesmen Formal
◦ Menggunakan diagnostik – Inventori keterampilan – keterampilan Dasar Sekolah (
Basic School Skill Inventory – Diagnostik), yang dikemukakan oleh Hammill &Leigh
(1983). Asesmen ini disusun untuk anak usia 4 – 71/2 tahun
◦ Instrumen disusun untuk mengakses kemampuan menulis pada sembilan tugas berikut:
◦ 1. menulis dari kiri ke kanan
◦ 2. memegang pensil
◦ 3. menulis nama depan
◦ 4. mempertahankan posisi menulis yang tepat
◦ 5. menulis huruf yang diminta
◦ 6. menyalin kata – kata
◦ 7. menyalin tulisan dari papan tulis
◦ 8. tidak melebihi garis
◦ 9. menulis nama akhir

 Asesmen Informal
Dilakukan melalui observasi dan menganalisis tulisan siswa
3. Diagnostik dan Remidiasi
 Pembahasan mengenai diagnostic dan
remidiasi kesulitan menulis, mencakup
menulis dengan tangan, mengeja, dan
menulis ekspresif.
C. Intervensi terhadap Anak Berkesulitan
Belajar Matematika
Intervensi terhadap Anak Berkesulitan Belajar Matematika terdiri dari:
1. Pola-pola Kekeliruan khusus
 Antara lain:
 a. Jumlah angka satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan
penempatan nilai
 b. keseluruhan angka dijumlahkan
 c. ketika kolom puluhan dijumlahkan, angka kesatuan hasil
penjumlahan bilangan satuan tidak turut dijumlahkan melainkan
dijumlahkan sebagai ratusan
 d. dst
2. Asesmen Kesulitan Belajar Matematika
 Teknik wawancara diagnostic
 Teknik test survey yang dibuat guru
3. Pengajaran Remidi

Anda mungkin juga menyukai