BERKESULITAN BELAJAR
Oleh :
1. Keterkaitan Kegagalan
2. Kegagalan Pembelajaran
3. Kegagalan Individu
Kegiatan Belajar 3
Intervensi Anak
Berkesulitan Belajar
A. Intervensi terhadap Anak
Berkesulitan Membaca
1. Tipe (bentuk) Kesulitan Belajar
Secara umum, M. Monroe (dalam Permanarian, 1992:7)
membagi kesulitan membaca menjadi 8 bagian, yaitu:
Kurang mengenal huruf
Bingung urutan letak huruf
Menambah suara yang tidak ada
Menghilangkan huruf yang ada
Mengganti kata
Mengulang kata
Menabah kata yang tidak ada dalam bacaan
Menghilangkan kata yang ada dalam bacaan
2. Asesmen Kemampuan Membaca
Bertujuan untuk:
a. Menentukan pengelompokan anak secara tepat
b. Menunjukan secara tepat kebutuhan belajar anak secara specifik
c. Menilai kelemahan dan kekuatan program pengajaran
d. Mengakses perkembangan membaca siswa
e. Pertanggungjawaban kepada orang tua/ masyarakat.
Ada 2 macan asesmen yaitu
Asesmen formal
Tes yang digunakan untuk melakukan asesmen secara formal
meliputi:
1.Tes survey
2. Tes diagnostic : pengenalan huruf, pengenalan kata, menganalisis
kata, pemahaman kata dan pemahaman bagian bacaan
3. Tes prestasi/hasil belajar
Asesmen Informal
Tes yang digunakan meliputi: Informal Reading Inventories (IRI),
Cloze procedure.
3. Prosedur Intervensi Kesulitan Membaca
Intervensi kesulitan membaca dilakukan melalui tahapan :
Identifikasi masalah,
Diagnosis
Penyusunan Program layanan
Evaluasi.
4. Pendekatan dan Teknik dalam
Intervensi Kesulitan Membaca
Carnine & Silbert dalam Mercer & Mercer (1989:366)
mengemukakan 2 pendekatan pokok dalam mengajar
membaca permulaan. Yaitu:
◦ Pendekatan dengan penekanan pada lambang atau yang
menekankan pada bunyi huruf.
◦ Pendekatan dengan penekanan pada makna, atau yang
menekankan pada penggunaan kata. Teknik yang
diklasifikasikan kedalam pendekatan dengan penekanan
pada lambang antara lain adalah teknik Gillingham dan
Stilman serta teknik Fernald.
B. Intervensi Terhadap Anak
Berkesulitan Menulis
1.Tipe-tipe Kesulitan Menulis
Ada berbagai tipe kesulitan menulis, diantaranya:
Kesalahan dalam menuliskan bentuk huruf
Ukuran huruf yang tidak normal
Ukuran huruf tidak proporsional
Bentuk huruf yang tidal menentu
Menulis tidak lancar
Kesalahan dalam menuliskan angka
Tulisan terlalu miring
Kesulitan menentukan besarnya jarak per huruf
Berantakan
Ketidakmampuan untuk menulis tepat pada garis horizontal
Pensil terlalu ditekan
Kotor
2. Asesmen Kesulitan Menulis
Asesmen terhadap kesulitan menulis dapat dilakukan dengan menggunakan
asesmen formal dan informal.
Asesmen Formal
◦ Menggunakan diagnostik – Inventori keterampilan – keterampilan Dasar Sekolah (
Basic School Skill Inventory – Diagnostik), yang dikemukakan oleh Hammill &Leigh
(1983). Asesmen ini disusun untuk anak usia 4 – 71/2 tahun
◦ Instrumen disusun untuk mengakses kemampuan menulis pada sembilan tugas berikut:
◦ 1. menulis dari kiri ke kanan
◦ 2. memegang pensil
◦ 3. menulis nama depan
◦ 4. mempertahankan posisi menulis yang tepat
◦ 5. menulis huruf yang diminta
◦ 6. menyalin kata – kata
◦ 7. menyalin tulisan dari papan tulis
◦ 8. tidak melebihi garis
◦ 9. menulis nama akhir
Asesmen Informal
Dilakukan melalui observasi dan menganalisis tulisan siswa
3. Diagnostik dan Remidiasi
Pembahasan mengenai diagnostic dan
remidiasi kesulitan menulis, mencakup
menulis dengan tangan, mengeja, dan
menulis ekspresif.
C. Intervensi terhadap Anak Berkesulitan
Belajar Matematika
Intervensi terhadap Anak Berkesulitan Belajar Matematika terdiri dari:
1. Pola-pola Kekeliruan khusus
Antara lain:
a. Jumlah angka satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan
penempatan nilai
b. keseluruhan angka dijumlahkan
c. ketika kolom puluhan dijumlahkan, angka kesatuan hasil
penjumlahan bilangan satuan tidak turut dijumlahkan melainkan
dijumlahkan sebagai ratusan
d. dst
2. Asesmen Kesulitan Belajar Matematika
Teknik wawancara diagnostic
Teknik test survey yang dibuat guru
3. Pengajaran Remidi