Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

RESUME
MODUL 4

Disusun oleh :
ANDI HERAWANTO
NIM : 858637145

KELAS : B

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Tahun 2019
Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 1: (Mengumpulkan dan Mengolah Informasi Hasil Belajar)

1. Tujuan utama kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah kompetensi dasar
yang telah diterapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau belum.

2. Isi kisi-kisi pengukuran, yaitu:

a. Aspek yang akan diukur: kognitif, afektif, atau psikomotorik.

b. Jenis alat ukur yang digunakan: tes atau non-tes.

c. Teknik atau cara pengukurannya: tertulis, lisan atau perbuatan.

d. Cara penskoran serta pengolahannya.

3. Informasi hasil belajar siswa dapat dikumpulkan dengan berbagai bentuk penilaian,
misalnya: tes tertulis serta dari penilaian unjuk kerja.

4. Bentuk tes tertulis, terdiri dari: tes objektif dan tes uraian.

5. Bentuk penilaian unjuk kerja yaitu dinilai dengan cara pemberian tugas atau
portofolio.

6. Pengumpulan informasi hasil belajar dari tes tertulis berasal dari: ulangan harian, tes
tengah semester, dan tes akhir semester.

7. Keunggulan tes objektif yaitu hasil tes dapat diperiksa sangat cepat dan tepat serta
mempunyai ketetapan hasil yang tinggi.

8. Cara pemeriksaan tes objektif yaitu dengan cara manual (membuat master kunci
jawaban pada plastik transparansi) atau dengan fasilitas komputer (dengan bantuan
mesin pembaca (scanner machine)).

9. Kelemahan tes objektif yaitu adanya kemungkinan siswa menjawab hanya dengan
menebak.

10. Cara meminimalkan kemungkinan siswa menebak jawaban yaitu dengan


menggunakan formula tebakan (guessing formula) yang bisa berakibat penurunan
skor yang diperoleh jika siswa salah menjawab.
𝑆
11. Formula tebakan (guessing formula), yaitu: 𝑠𝑘𝑜𝑟 = 𝐵 − 𝑛−1,

dimana, B: jumlah jawaban benar

S: jumlah jawaban salah

n: banyaknya alternatif jawaban


12. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan saat memeriksa hasil tes uraian (Hopkins,
dkk., 1990), yaitu:

a. Ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor, dapat dihindari dengan cara


memeriksa jawaban setiap butir soal untuk seluruh siswa.

b. Adanya hallo effect, dapat dihindari dengan menutup nama dan nomor peserta
tes.

c. Carry over effect, dapat dihindari dengan berpegang selalu pada pedoman
penskoran.

d. Order effect, dapat dihindari dengan berpegang selalu pada pedoman penskoran.

e. Adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa, dapat dihindari dengan
berpegang selalu pada pedoman penskoran.

13. Tes uraian ada 2 jenis, yaitu tes uraian terbuka dan tes uraian terbatas.

14. Tes uraian terbuka adalah tes yang memiliki jawaban siswa yang bervariasi
(beragam), sehingga pengaruh subjektivitas pemeriksa dalam penskoran akan sangat
tinggi.

15. Tes uraian terbatas adalah tes yang menuntut jawaban siswa terbatas sesuai dengan
batasan-batasan dalam butir soal, sehingga pengaruh subjektivitas pemeriksa dalam
penskoran lebih rendah.

16. Pada tes uraian diharuskan untuk membuat pedoman penskoran.

17. Cara meminimalkan permasalahan pemeriksaan penskoran pada tes uraian, yaitu:

a. Lembar jawaban sebaiknya diperiksa oleh 2 orang, bertujuan untuk menjaga


ketetapan hasil pemeriksaan (reliabilitas).

b. Sebelum memeriksa lembar jawaban siswa, kedua pemeriksa harus duduk


bersama, bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang kesesuaian antara butir
soal dengan pedoman penskoran.

c. Butir soal dan pedoman penskoran yang telah disepakati harus diuji cobakan
pada 5-10 lembar jawaban siswa, yang diperiksa sendiri-sendiri terlebih dahulu
setelah itu dicocokkan, jika hasilnya mendekati maka berarti persepsi kedua
pemeriksa sudah sama dan bisa dilanjutkan untuk diperiksa semua lembar
jawabannyaa.

18. Cara mengolah data tes objektif (tanpa formula tabakan) dalam bentuk persentase,
yaitu:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

19. Cara mengolah data tes uraian dalam bentuk persentase, yaitu:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

20. Pengumpulan informasi hasil belajar dari unjuk kerja siswa berupa unjuk kerja yang
langsung diamati guru, pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya dan
pengumpulan portofolio serta proses selama menghasilkan karya.

21. Perolehan informasi hasil belajar unjuk kerja siswa melalui pedoman pengamatan
yang dilengkapi kriteria penskoran yang dikenal dengan rubrik.

22. Keterampilan pengolahan skor dari unjuk kerja siswa, yaitu:

a. Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang mungkin diperoleh siswa untuk
semua indikator.

b. Jumlahkan skor yang diperoleh untuk semua indikator.

c. Bandingkan skor total yang diperoleh dengan standard yang telah ditetapkan.

d. Jika menghitung prosentase keberhasilan, dapat dilakukan dengan membagi skor


yang diperoleh dibagi dengan skor maksimal kali 100%.

Kegiatan Belajar 2: (Pendekatan dalam Pemberian Nilai)

1. Informasi hasil belajar yang diperoleh awalnya berupa skor mentah yang berupa
data terserak (belum beraturan).

2. Data hasil belajar siswa agar mudah dipahami perlu diatur dan ditata sedemikian
rupa, misalnya diurutkan mulai dari data terbesar sampai data terkecil, sehingga
dapat dengan mudah melihat ranking siswa.

3. Jika jumlah siswa banyak, maka kumpulan data hasil belajar lebih mudah dipahami
jika diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4. Cara membuat daftar distribusi frekuensi, yaitu:

a. Tentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi dengan data terkecil.

b. Tentukan banyak kelas interval dengan aturan Sturges, yaitu:

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 = 1 + 3,3 log 𝑛, di mana n adalah banyak data.


c. Tentukan panjang kelas interval (p), dengan aturan sebagai berikut: 𝑝 =
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

d. Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil.

e. Masukkan semua data ke dalam kelas interval, untuk memudahkan kerja bisa
ditambahkan kolom tally dan frekuensi.

5. Pendekatan dalam menginterpretasikan data hasil pengukuran terdiri dari Penilaian


Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK).

6. Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah suatu pendekatan penilaian di mana hasil
belajar seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh
kelompoknya.

7. Jika jumlah siswa sedikit, maka pengolahan data PAN dapat dilakukan dengan cara:
memberikan nilai tertinggi kepada siswa yang memperoleh skor tertinggi dan
sebaliknya.

8. Jika jumlah siswa banyak (mencapai ratusan), maka pengolahan data PAN dapat
menggunakan statistika sederhana yaitu harga rata-rata (mean) dan simpangan baku
(SB).

9. Mean dapat dihitung dengan rumus:

∑ 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎


𝑀= =
𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

10. Simpangan baku (SB) dapat dihitung dengan rumus (Jenkins):

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 1⁄6 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 1⁄6 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑆𝐵 =
1⁄ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎
2
11. Semakin besar harga SB menunjukkan bahwa sebaran skor dari mean semakin
besar, sehingga data tersebut semakin heterogen.

12. Semakin kecil harga SB menunjukkan bahwa sebaran skor dari mean semakin kecil,
sehingga data tersebut semakin homogen.

13. Penilaian Acuan Kriteria (PAK) adalah suatu pendekatan penilaian yang
mendasarkan pada pencapaian setiap individu siswa terhadap standard keberhasilan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

14. Penentuan kriteria atau patokan berorientasi pada pencapaian kompetensi atau
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
15. Siswa yang mampu melampaui atau sama dengan kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan, maka ia dinyatakan berhasil. Apabila belum mencapai kriteria, maka ia
dinyatakan belum berhasil.

16. Pembelajaran berbasis kompetensi penilaiannya harus menggunakan PAK.

17. Penilaian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang pencapaian hasil belajar siswa dan menggunakan informasi tersebut untuk
mencapai tujuan pendidikan.

18. Prinsip-prinsip penilaian, yaitu:

a. Berorientasi pada pencapaian kompetensi

b. Valid

c. Mendidik

d. Terbuka

e. Adil dan objektif

f. Berkesinambungan

g. Menyeluruh

h. Bermakna

19. Bentuk penilaian berbasis kompetensi, yaitu:


a. Penilaian dengan menggunakan angka

b. Penilaian dengan menggunakan kategori

c. Penilaian dengan uraian atau narasi

d. Penilaian kombinasi

20. Kriteria penilaian bisa diperoleh dengan menggunakan statistik sederhana yaitu
median dan kuartil.

21. Median digunakan jika ingin mengelompokkan hasil penilaian menjadi 2 kelompok.

22. Kuartil digunakan jika ingin mengelompokkan hasil penilaian menjadi 3 kelompok.

23. Jenis alat ukur dan jenis tagihan antara lain:

a. Kuis, bentuknya berupa tes lisan atau isian singkat yang dilakukan sebelum
pelajaran dimulai.

b. Pertanyaan lisan di kelas

c. Ulangan harian
d. Tugas individu atau kelompok

e. Ulangan semesteran

f. Laporan tugas atau laporan kerja

g. Ujian praktek

24. Pengambilan keputusan tentang hasil belajar siswa dilakukan dengan cara
menggabungkan keseluruhan komponen informasi hasil belajar siswa.
PETA KONSEP MODUL 4

Pengumpulan dan Pengolahan


Informasi Hasil Belajar

Mengumpulkan dan Mengolah Pendekatan dalam


Informasi Hasil Belajar Pemberian Nilai

Mengumpulkan Mengolah Penilaian Penilaian


Informasi Hasil Informasi Acuan Norma Acuan Kriteria
Belajar Hasil Belajar (PAN) (PAK)

Unjuk kerja
Tes tertulis
siswa

Pemberian
Tes objektif Tes uraian tugas atau
portofolio

Anda mungkin juga menyukai