Anda di halaman 1dari 8

Bimbingan dan Konseling

Oleh : Eka Wahyudyawati


Abstrak : Fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu maka
pendidikan di Indonesia ini tidak hanya memprioritaskan perkembangan aspek
kognitif atau pengetahuan peserta didik, namun juga perkembangan individu
sebagai pribadi yang unik secara utuh. Oleh karena setiap satuan pendidikan harus
memberikan layanan yang dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara
optimal berupa bimbingan dan konseling. Pemahaman mengenai apa dan
bagaimana layanan bimbingan di sekolah mutlak diperlukan oleh pengawas. Hal ini
merupakan bagian dari kompetensi supervisi manajerial yang harus dilakukannya
terhadap setiap sekolah yang berada dalam lingkup binaannya.
Kata kunci : Pendidikan, Konseling, Perkembangan siswa.
Abstract : The function of education is stated that national education is functioning
to develop the ability and form the character and civilization of dignified nation in
order to educate the life of the nation, therefore education in Indonesia not only
prioritizes the development of cognitive aspect or learner knowledge, but also
individual development as a person Which is unique in its entirety. Because each
educational unit should provide services that can facilitate the personal
development of students in the form of optimal guidance and counseling. An
understanding of what and how school guidance services are needed by
supervisors. This is part of the competence of managerial supervision that must be
done to every school within its scope.
Keywords: Education, Counseling, Student Development.
1. Pendahuluan perkembangan pribadi siswa secara
optimal berupa bimbingan dan
Dalam Undang-undang
konseling. Pemahaman mengenai apa
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
dan bagaimana layanan bimbingan di
Ssitem Pendidikan Nasional,
sekolah mutlak diperlukan oleh
pendidikan diadtikan sebagai
pengawas. Hal ini merupakan bagian
pendidikan adalah usaha sadar dan
dari kompetensi supervisi manajerial
terencana untuk mewujudkan suasana
yang harus dilakukannya terhadap
belajar dan proses pembelajaran agar
setiap sekolah yang berada dalam
peserta didik secara aktif
lingkup binaannya.
mengembangkan potensi dirinya
Bimbingan dan konseling
untuk memiliki kekuatan spiritual
sudah cukup lama dipahami sebagai
keagamaan, pengendalian diri,
bagian integral dari pendidikan
kepribadian, kecerdasan akhlak
modern. Walaupun sebagai suatu
mulia, serta keterampilan yang
konsep bimbingan dan konseling baru
diperlukan dirinya, masyarakat,
dikenal pada tahun 60-an, namun
bangsa dan negara.
sebagai suatu fungsi atau kegiatan
Lebih lanjut, mengenai fungsi
pendidikan, bimbingan sudah
pendidikan dinyatakan bahwa dilaksanakan dalam praktik
pendidikan nasional berfungsi pendidikan sehari-hari sejak
mengembangkan kemampuan dan munculnya gerakan pendidikan
membentuk watak serta peradaban nasional yang dipelopori Ki Hajar
bangsa yang bermartabat dalam Dewantara.
rangka mencerdaskan kehidupan Latar belakang perlunya
bangsa, bertujuan untuk bimbingan dan konseling di sekolah
berkembangnya potensi peserta didik karena adanya: kesadaran akan
agar menjadi manusia yang beriman perlunya sistem pengajaran dan
dan bertakwa kepada Tuhan Yang pelayanan kependidikan yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berpusat pada kebutuhan dan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan karakteristik anak, kesadaran akan
menjadi warga negara yang perlunya penerapan konsep
demokrasi dalam pendidikan,
demokratis serta bertanggung jawab.
kesadaran akan permasalahan
Berdasarkan dua batasan di atas,
individu dalam kehidupan masyarakat
maka pendidikan di Indonesia ini
yang selalu berubah dan berkembang,
tidak hanya memprioritaskan kesadaran akan persoalan yang akan
perkembangan aspek kognitif atau dihadapi dalam kehidupan mereka.
pengetahuan peserta didik, namun Bimbingan dan konseling perlu
juga tetapi perkembangan individu diberikan kepada siswa Sekolah
sebagai pribadi yang unik secara utuh. Dasar karena sebagai individu yang
Oleh karena setiap satuan telah berkembang, siswa tidak bisa
pendidikan harus memberikan luput dari tekanan dari dalam diri dan
layanan yang dapat memfasilitasi tuntutan dari lingkungannya.
Dalam upaya mencapai tugas- telah dipaparkan diatas, maka dapat
tugas perkembanganya, siswa tidak disimpulkan bahwa” Bimbingan
cukup diberi pengajaran saja, tetapi merupakan proses pemberian bantuan
juga perlu mendapat bantuan yang kepada seseorang atau kelompok
bersifat individual untuk dapat orang secara terus-menerus atau
mengambangkan seluruh potensi sistematis oleh guru pembimbing agar
yang dimiliki secara optimal. individu atau kelompok individu
2. Pengertian Bimbingan dan menjadi pribadi yang mandiri.
Konseling Sedangkan Konseling sendiri
Berdasarkan pasal 27 adalah terjemahan dari “Counseling”
peraturan pemerintah No. 29/1990 yaitu merupakan bagian dari
”Bimbingan merupakan bantuan yang Bimbingan, sebagai layanan maupun
diberikan kepada siswa dalam rangka teknik. Rahman Natawijaya
upaya penemuan pribadi, mengenal mendefinisikan bahwa Konseling
lingkungan dan merencanakan masa merupakan suatu jenis yang
depan” (Depdikbud: 1994). merupakan bagian terpadu dari
Sedangkan pakar Bimbingan Bimbingan.
yang lain mengungkapkan bahwa: Dalam hal ini Prayitno
1. Menurut Prayitno dan Erman Amti, mengemukakan bahwa, Konseling
merumuskan arti Bimbingan adalah adalah pertemuan empat mata antara
proses pemberian bantuan yang Klien dan Konselor yang berisi usaha
dilakukan oleh orang yang ahli yang lurus, unik dan humanis yang
kepada seseorang atau beberapa dilakukan dalam hubungan dengan
orang individu, baik anak-anak, masalahmasalah yang dihadapinya
remaja, maupun dewasa, agar orang pada waktu yang akan datang.
yang dibimbing (dibina) dapat Suasana keahlian didasarkan atas
mengembangkan kemampuan dirinya norma-norma yang berlaku.
sendiri dan mandiri, dengan Jadi Bimbingan dan Konseling
memanfaatkan kekuatan individu dan adalah merupakan kegiatan yang
sarana yang ada dan dapat integral yang tidak dapat dipisahkan.
dikembangkan berdasarkan norma- Perkataan Guidance (Bimbingan)
norma yang berlaku. selalu dirangkaikan dengan
2. Kartini Kartono lebih lanjut Konseling sebagai kata majemuk,
mengungkapkan, Bimbingan adalah: Konseling yang merupakan salah satu
pertolongan yang diberikan oleh teknik Bimbingan sering dikatakan
seseorang yang telah dipersiapkan sebagai inti dari keseluruhan
dengan pengetahuan pemahaman pelayanan dan Bimbingan.
keterampilan-keterampilan tertentu 3. Tujuan Bimbingan dan
yang diperlukan dalam menolong Konseling
kepada orang lain yang memerlukan Sejalan dengan perkembangan
Pertolongan konsepsi Bimbingan dan Konseling,
Dengan membandingkan maka tujuan Bimbingan dan
pengertian tentang Bimbingan yang Konselingpun mengalami perubahan,
dan yang sederhana sampai yang dan tugas perkembangan pribadi-
komperhensif. Adapun tujuan sosial dalam mewujudkan pribadi
Bimbingan dan Koseling itu ada dua yang bertaqwa, mandiri dan
yaitu, tujuan umum dan khusus. bertanggung jawab. Bimbingan
1) Tujuan umum belajar dimaksudkan untuk mencapai
Tujuan umum dari layanan tujuan tugas perkembangan
Bimbingan Konseling adalah sesuai pendidikan, bimbingan karier
dengan tujuan pendidikan, dimaksudkan untuk mewujudkan
sebagaimana dinyatakan dalam pribadi pekerja yang produktif.
undang-undang sistem pendidikan 4. Fungsi Bimbingan dan Konseling
nasional tahun 1989 (UU No. 1989), Menurut Dewa Ketut Sukardi
yaitu: “terwujudnya manusia fungsi Bimbingan Koseling ditinjau
Indonesia seutuhnya yang cerdas, dari segi filsafatnya, layanan
yang berminat, dan bertaqwa kepada Bimbingan Konseling dapat
Tuhan YME, dan berbudi pekerti berfungsi:
luhur, memiliki pengetahuan dan a. Fungsi Pencegahan (preventif)
keterampilan, kesehatan jasmani dan Layanan Bimbingan dapat
rohani, kepribadian yang mantap dan berfungsi sebagai pencegahan,
mandiri, serta rasa tanggung jawab artinya merupakan usaha pencegahan
kemasyarakatan dan kebangsaan”. terhadap timbulnya masalah. Dalam
Sesuai dengan pengertian fungsi bagi siswa agar terhindar dari
Bimbingan Konseling, maka tujuan berbagai masalah yang dapat
Bimbingan Konseling adalah untuk menghambat perkembangannya,
membantu individu untuk kegiatan yang berfungsi sebagai
memperkembangkan diri secara pencegahan dapat berupa program
optimal sesuai dengan tahap bimbingan karier, inventarisasi dan
perkembangan dan predisposisi yang sebagainya.
dimilikinya (sperti kemampuan dasar b. Fungsi Pemahaman
dan bakatnya), berbagai latar Fungsi pemahaman yang
belakang yang ada (seperti latar dimaksud adalah fungsi Bimbingan
belakang keluarga, pendidikan, status Konseling yang akan mengahasilkan
ekonomi), serta sesuai dengan pemahaman tentang sesuatu oleh
tuntutan positif lingkungannya. pihakpihak tertentu sesuai dengan
Dalam kaitannya Bimbingan keperluan pengembangan siswa.
2. Tujuan Khusus c. Fungsi perbaikan
Secara khusus layanan Meskipun fungsi pencegahan
Bimbingan Konseling bertujuan dan pemahaman telah dilakukan,
untuk membantu siswa agar dapat namun mungkin siswa masih harus
mencapai tujuan-tujuan menghadapi masalah-masalah
perkembangan meliputi aspek-aspek tertentu. Disini fungsi perbaikan itu
pribadi-sosial, belajar dan karier. berperan, yaitu fungsi Bimbingan
Bimbingan pribadi-sosial, Konseling yang akan menghasilkan
dimaksudkan untuk mencapai tujuan
terpecahnya atau berbagai membawah masalahnya itu kepada
permasalahan yang dialami siswa. pembimbing untuk meminta bantuan.
d. Fungsi Pemeliharaan dan c. Asas keterbukaan
Pengembangan. Bimbingan Konseling yang
Fungsi ini berarti layanan efesien hanya berlangsung pada
Bimbingan Konseling yang diberikan suasana keterbukaan. Keterbukaan ini
dapat membantu para siswa dalam bukan hanya sekedar berarti “bersedia
memelihara dan mengembangkan menerima saran-saran dari luar”
keseluruhan pribadinya secara tetapi hal ini lebih penting masing-
mantap, terarah dan berkelanjutan. masing yang bersangkutan bersedia
Dalam fungsi ini hal-hal yang membuka diri untuk kepentingan
dipandang positif dijaga agar tetap pemecahan masalah yang dimaksud.
baik dan mantap. Dengan demikian d. Asas kenormatifan
siswa dapat memelihara dan Sebagaimana dikemukakan
megembangkan berbagai potensi dan terdahulu, usaha layanan Bimbingan
kondisi positif dalam rangka Konseling tidak boleh bertentangan
perkembangan dirinya secara mantap dengan norma-norma yang berlaku.
dan berkelanjutan. e. Asas keahlian
5. Asas-asas Bimbingan dan Usaha layanan Bimbingan
Konseling Koonseling secara teratur, sistematik
Menurut Juntika (2005), dan dengan mempergunakan teknik
dalam penyelenggaraan layanan serta alat yang memadai. Asas
Bimbingan Konseling di Sekolah keahlian ini akan menjamin
hendaknya selalu mengacu pada asas- keberhasilan usaha Bimbingan
asas Bimbingan Konseling dan Konseling akan menaikkan
diterapkan sesuai dengan asas-asas kepercayaan masyarakat pada
Bimbingan Konseling. Asas-asas Bimbingan Konseling.
Bimbingan Konseling ini dapat f. Asas kegiatan
diterapkan sebagai berikut: Asas bimbingan dan
a. Asas kerahasiaan konseling yang menghendaki agar
Segala sesuatu yang peserta didik (klien) yang menjadi
disampaikan oleh siswa kepada sasaran berpatrisipasi secara aktif di
konselor misalnya akan dijaga dalam layanan/kegiatan bimbingan.
kerahasiaannya karena asas Dalam hal ini Guru Pembimbing
kerahasiaan merupakan asas kunci
perlu mendorong peserta didik untuk
dalam upaya Bimbingan Konseling
aktif dalam setiap layanan/kegiatan
b. Asas kesukarelaan
bimbingan dan konseling yang
Jika asas kerahasiaan memang
benar-benar telah ditanamkan pada diperuntukan baginya
diri (calon) terbimbing atau siswa 6. Prinsip-prinsip Bimbingan
atau klien, sangat dapat diharapkan Konseling di Sekolah
bahwa mereka yang mengalami Sejumlah prinsip mendasari
masalah akan dengan sukarela gerak dan langkah penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling. 3. Prinsip-prinsip berkenaan
Prinsip ini berkaitan dengan tujuan, dengan program layanan.
sasaran layanan, jenis layanan dan a. Bimbingan dan konseling
kegiatan pendukung serta berbagai merupakan bagian dari integral dari
aspek operasional pelayanan upaya pendidikan dan pengembangan
bimbingan dan konseling. Dalam individu, oleh karena itu program
layanan bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling harus
diselaraskan dan dipadukan dengan
perlu diperhatikan sejumlah prinsip
program pendidikan serta
yaitu:
pengembangan peserta didik
1. Prinsip-prinsip berkenaan b. Program bimbingan dan konseling
dengan sasaran layanan. harus fleksibel disesuaikan dengan
a. Bimbingan dan konseling melayani kebutuhan individu, masyarakat dan
semua individu tanpa memandang kondisi lembaga program bimbingan
umur, jenis kelamin, suku agama dan dan konseling disusun secara
status social ekonomi. berkelanjutan dari jenjang pendidik
b. Bimbingan dan konseling yang terendah sampai tertinggi
berurusan denga pribadi dan tingkah 7. Layanan Bimbingan Konseling
laku individu yang unik dan dinamis. di Sekolah
c. Bimbingan dan konseling Menurut Prayitno (2004), terdapat
memperhatikan sepenuhnya tahap beberapa Layanan konseling yang
dan berbagai aspek perkembangan dapat diberikan oleh siswa, yaitu :
individu a. Layanan Orientasi
Layanan Bimbingan dan
2. Prinsip-prinsip berkenaan
Konseling yang memungkinkan
dengan permasalahan individu.
peserta didik memahami lingkungan
a. Bimbingan dan konseling
(seperti sekolah) yang baru dimasuki
berurusan dengan hal yang
peserta didik, untuk mempermudah
menyangkut pengaruh kondisi
dan memperlancar peranya peserta
mental/fisik individu terhadap didik di dalam lingkungan yang baru.
penyesuaian dirinya di rumah, di b. Layanan Informasi
sekolah, serta dalam kaitannya Layanan informasi
dengan kontrak sosial, pekerjaan dan merupakan memberi informasi yang
sebaliknya pengaruh lingkungan dibutuhkan peserta didik. Tujuan
tehadap kondisi mental dan fisik layanan ini, agar peserta didik
individu. memiliki pengetahuan (informasi)
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan yang memadahi, baik tentang dirinya
kebudayaan merupakan faktor maupun tentang lingkungannya.
timbulnya masalah pada individu d. Layanan Bimbingan Belajar
yang kesemuanya menjadi perhatian Layanan Bimbingan dan
utama pelayanan bimbingan dan Konseling yang memungkinkan
konseling peserta didik (klien) mengembangkan
diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi positif, khususnya berkenaan dengan
belajar yang cocok dengan kecepatan masalah dan perkembangan diri
dan kesulitan belajarnya, serta siswa.
berbagai aspek tujuan dan kegiatan b) Perkembangan aspek-aspek
belajar lainnya. kepribadian siswa, seperti sikap,
f. Layanan Bimbingan Kelompok motivasi, kebiasaan, keterampilan
Layanan Bimbingan dan dan keberhasilan belajar, konsep
dirinyapun berkomunikasi,
Konseling yang memungkinkan
kreatifitas, apresiasi terhadap nilai
peserta didik secara bersama-sama
dan moral.
memperoleh berbagai bahan dari
b. Penilaian Proses Kegiatan
narasumber tertentu (terutama dari Penilaian dalam kegiatan
pembimbing atau Konselor) yang bimbingan dan konseling dilakukan
berguna untuk menunjang juga terhadap proses kegiatan dan
kehidupanya sehari-hari. pengolahannya, yaitu terhadap :
8. Penilaian Program Bimbingan a) Kegiatan layanan bimbingan dan
dan Konseling di Sekolah konseling
Sebagai upaya pendidikan, b) Kegiatan pendukung bimbingan
khususnya dalam rangka dan konseling
pengembangan kompetensi siswa, c) Mekanisme dan instrumentasi yang
hasil-hasil layanan bimbingan dan digunakan dalam kegiatan
konseling baik dinilai baik melalui d) Pengelolaan dan administrasi
penilaian terhadap hasil layanan kegiatan
maupun proses pelaksanaannya. Hasil penilaian proses
Penilaian ini selanjutnya dapat digunakan untuk meningkatkan
dipakai untuk melihat keefektifan kualitas kegiatan bimbingan dan
layanan. konseling secara menyeluruh.
a. Penilaian Hasil Layanan 9. Kesimpulan
Untuk bisa mengetahui 1. Bimbingan Konseling
keberhasilan layanan dilakukan merupakan bantuan yang diberikan
penilaian, dengan penilaian ini dapat pada siswa dalam rangka upaya
diketahui apakah layanan tersebut menemukan pribadi, mengenal
efektif dan dapat membawa dampak lingkungan dan merencanakan masa
positif terhadap siswa yang depan, kalimat tersebut telah secara
mendapatkan layanan. Penilaian langsung memuat pengertaian dan
ditunjukan oleh perolehan siswa yang tujuan pokok bimbingan dan
menjalani layanan. Perolehan konseling di sekolah.
diorientasikan pada: 2. Fungsi bimbingan dan
a) Pengentasan masalah siswa, sejauh konseling di sekolah terdiri dari
manakan perolehan siswa menunjang fungsi pencegahan, fungsi
bagi pengentasan masalahnya? pemeliharaan dan fungsi penuntasan
Perolehan itu diharapkan dapat lebih 3. Asas-asas bimbingan dan
menunjang terbinanya tingkah laku konseling di sekolah antara lain
adalah asas kerahasiaan, asas
kesukarelaan, asas keterbukaan, asas
kegiatan, asas kemandirian, asas
kekinian, asas kedinamisan, asas
keterpaduan dan asas kenormatifan.

Daftar Pustaka
Depdiknas. 2002. Paduan Pelayanan
Bimbingan dan Konseling
Berbasis Kompetensi SMP,
Madrasah, Tsanawiyah dan
Sederajat. Jakarta: Pusat
Kurikulum Balitbang
Depdiknas
Dewa Ketut Sukardi. 2002.
Pengantar Pelaksanaan
Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah.
(Jakarta: Rineka Cipta).
Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah DiRektorat
Pendidikan Umun.1994.
Kurikulum SLTP: Petunjuk
Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling. Jakarta:
Depdikbud
Juntika Nurikhasan. 2005. Strategi
Layanan Bimbingan Dan
Konseling. (Bandung: PT.
Refika Aditama).
Katini Kartono. 1985. Bimbingan
Dan Dasar-Dasar Pelaksanaanya.
(Jakarta: Rajawali, 1985).
Prayitno, Erman Amti. 2004. Dasar-
dasar Bimbingan dan
Konseling. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004).

Anda mungkin juga menyukai