pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler
merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi
organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar
dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet
yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di
dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
4. Pembentukan Jaringan
5. Regenerasi sel
Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel induk
memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel anak.
Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui tahapan (mitosis/miosis)
Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan informasi
genetik yang dimilikinya (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan atau
reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada waktu Interfase ( istirahat sel tidak membelah) tepatnya
pada fase Sintesa (S).
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel satu, terjadi
proses pembelahan secara langsung, yang artinya proses pembelahan itu tidak melalui tahapan-
tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga dengan pembelahan amitosis. Satu sel induk
akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan
seterusnyadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya hingga sel itu
bertambah banyak. Setiap sel membelah menjadi dua sel yang sama (identik) sehingga disebut juga
pembelahan biner. Pembelahan biner terjadi misalnya pada perkembangbiakan amoeba.
Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya. Dengan
kata lain, pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang identik. Prosesnya
didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel itu
terbagi menjadi dua sel anak.
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan. Dilakukan oleh organisme
eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia, yang tentu mereka semuanya punya
lebih dari satu sel ( multicelluler).
Pembelahan Mitosis
1. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
bertambah).
4. Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat
tidak membelah )
5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama
dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil miosis
6. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada
pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda
7. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi
Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas
justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan.
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk
mengadakan pembelahan
Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena
Interfase merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah. Sedangkan
Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi .
1. Fase Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang ditandai
dengan:
4. Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda mengatur
diri memegang masing kromatid yang tidak teratur itu.
5. Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur menuju ke
bidang equator.
2. Metafase
2. Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang
spindle
3. Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang sama
karena memang visinya membentuk 2 sel yang sama.
3. Anafase
2. Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anaphase
3. Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad
kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n (diploid)
4. Telofase
2. Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1
inti
4. Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
5. Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh Karyokinesis (inti
jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2
Gambar Mitosis
Pembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar kelamin seperti testes atau
ovarium dimana pembelahan untuk membentuk sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel
tubuh yang membentuk tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk sperma
/induk ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium kedua induk itu terus
dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -2n).
3. Pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel kelamin
yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
Karena dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka diawali dengan Fase dimana
sel tumbuh dan berkembang. Merupakan tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan sel. Pada
fase ini terjadi peristiwa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan. Akhir dari fase
dihasilkan dua salinan DNA dan siap berubah menjadi kromosom
a. Meiosis I
1. Profase I
Profase I merupakan tahap terpanjang dan dibandingkan tahapan meiosis 1 lain. Benang-
benang kromatin semakin menebal dan pendek, membentuk kromosom. Kromosom menggandakan
diri, jumlahnya dua kali lipat. Kromosom yang homolog berpasangan membentuk sinapsis. Pasangan
kromosom yang homolog itu tersusun atas 4 kromatid sehingga disebut tetrad. Karena kromatid
saling menempel, maka ada kemungkinan terjadi tukar menukar gen antara kromatid-kromatid
tersebut. Peristiwa tukar menukar gen ini disebut pindah silang.
2. Metafase I
3. Anafase I
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing. Tidak seperti pada mitosis mengalami
pembelahan sentromer, pada meiosis tidak terjadi pembelahan sentromer. Akibatnya, setiap
kromosom yang bergerak menuju ke kutub sel itu mash mengandung dua kromatid atau masih
berpasangan.
4. Telofase I
b. Meiosis II
1. Profase II
Pada fase awal, benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom. Pada
fase ini tidak terjadi proses penggandaan kromosom sehingga jumlah set kromosom tetap.
2. Metafase II
Kromosom mengumpul di daearah ekuator. Setengah kromosom mengarah ke kutub
masing-masing. Sentromer terbagi dua, masing-masing mengarah ke kutu, sehingga tempat
melekatnya kromosom pada benang-benang sppindel , seperti pada mitosis.
3. Anafase II
4. Telofase II
Setelah kromosom sampai di kutub masing-masing, terbentuklah membran inti. Tiap – tiap
inti mengandung n kromosom(sel haploid). Akhirnya diikuti oleh proses sitokinesis sehingga
seluruhnya terbentuk empat sel anak haploid.
Gambar Meiosis
Gametogenesis adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi secara meiosis di
dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme dewasa. Pada hewan dan
manusia gametogenesis terjadi di testis dan ovarium.
1. Spermatogenesis
Merupakan proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis. Sel kelamin jantan
atau spermatozoid (sperma) berbentuk kecil, lonjong, dan berflagela dan secara keseluruhan
bentuknya menyerupai kecebong. Flagela tersebut digunakan sebagai alat gerak di dalam medium
cair.
Organ penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan
sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.
Didalam testis terdapat saluran-saluran kecil (tubulus seminiferus) dan pada dinding saluran
sebelah dalam itulah terjadi proses spermatogenesis. Pada bagian tersebut terdapat sel-sel induk
sperma yang disebut spermatogonium. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi spermatoist
primer (sel sperma primer). Selanjutnya, satu spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua
sel spermatosit sekunder (haploid). Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II
sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar, yang haploid. Mula-mula spermatid berbentuk
bulat, kemudian tumbuh menjadi sel sperma yang berflagela dan dapat bergerak aktif. Jadi, dari satu
spermatosit primer akan dihasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya berbentuk 4 sel sperma.
Terlihat pada Gambar pada Miosis 1 (sebelah kiri) terjadi pengurangan (reduksi) kromosom 2n - n
sedangkan pada miosis Ke 2 (gambar sebelah kanan) sebenarnya itu terjadi mitosis karena dari n - n
2 Spermatocyt II membelah mitosis - 4 spermatid (n) - yang akhirnya muncul ekor membentuk
spermatozoid ( n) yang berjumlah empat sel anakan sperma yang semua hidup
2. Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari pada sperma dan
tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan
kanan. Berbeda dengan testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh, di
sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan mitosis sel
induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah oosit primer. Pada proses meiosis I. Oosit primer
membelah menjadi dua sel yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder
dan satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua sel yang tidak sama
besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang mengandung nukleus, kuning telur dan
sitoplasma sel. Sedangkan satu sel yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus dan
disebut badan kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II membentuk dua sel
kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir meiosis II berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel
besar yang disebut ootid, dan tiga sel kecil yang disebut dengan badan kutub(polosit).
Ootid dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami pembelahan sel lagi.
Sementara itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil mengalami degenerasi (penyusutan) dan
tidak berfungsi. Sehingga pada akhir proses oogenesis hanya satu tinggal satu sel ovum yang
fungsional. Satu sel ovum tersebut mengandung nukleus, kuning telur, sitoplasma, ribosom, dan
organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup. Keadaan demikian penting untuk proses pertumbuhan
zigot kelak dikemudian hari.
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat mengelurakan sperma dengan jumlah
banyak, individu betina biasanya hanya menghasilkan satu ovum dalam setiap ovulasi. Pada
bebarapa mamalia misalnya tikus , kelinci, dan kambing, individu betina dapat menghasilkan ovum
lebih dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada ovarium sebelah kiri dan atau kanan atau
secara bersaman.
Gambar Proses Oogenesis
2. ukurannya
3. tempat terjadinya
1. miosis
Telah diuraikan bahawa sifat makhluk hidup tersimpan di dalam kromosom dalam bentuk
sepenggal DNA yang dikenal sebagai gen. Agar sifat-sifat induk dapat diwariskan kepada
keturunannya, maka diperlukan mekanisme pembagian gen. Mekanisme pembagian gen pembawa
sifat itu berlangsung pada proses pembelahan mitosis dan meiosis.
1. Mitosis
Pada profase akhir, setiap sel kromosom menggandakan diri menjadi dua set kromosom.
Artinya setiap alel (gen dan pasangannya) membentuk alel baru yang identik. Pada metafase
berlangsung pembagian kromosom, agar tiap sel anak nantinya mendpatkan jumlah set kromosom
yang sama dan identik, sehingga saat telofase yaitu saat sel telah membelah menjadi dua sel anak
memiliki set kromosom yang sama dengan sel induk. Ini berarti bahwa:
Mitosis berlangsung diseluruh jaringan tubuh, kecuali di organ pembentuk gamet. Mitosis
dimulai dari pembelahan zigot hingga proses pertumbuhan berlangsung. Karena itu hasil mitosis,
yakni sel-sel somatik (sel-sel tubuh), senantiasa identik.
Pada tumbuhan, perbanyakan melalui setek dan cangkok senantiasa menghasilkan keturunan
yang identik. Keturunan yang identik juga dapat dihasilkan melalui kultur jaringan tumbuhan.
Demikian pula pada kultur jaringan hewan,. Proses perbanyakan untuk menghasilkan individu yang
identik itu disebut juga sebagai pengklonaan disebut individu satu klona.
2. Meiosis
Jika pada pembelahan mitosis satu sel induk menghasilkan dua sel anak idenik, maka pada
pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan empat sel anak. Setiap sel anak hasil meiosis
mewarisi setengah set kromosom sel induk. Mula-mula sel induk memiliki 2n kromosom (sel diploid)
dan akhirnya terbentuk 4 sel anak masing-masing memiliki n kromosom sel (haploid).
Baik sel sperma maupun sel ovum memiliki setengah set kromosom sel induk. Jadi, masing-
masing merupakan sel haploid. Jika terjadi fertilisasi, ovum dan sperma melebur membentuk satu
sel zigot. Sel zigot mengandung 2n kromosom (sel diploid). Jadi, didalam sel zigot terkandung
setengah set kromosom induk jantan dan setengah set kromosom induk betina. Artinya, zigot
memiliki separo sifat induk jantan dan separo sifat induk betina.