Anda di halaman 1dari 5

RESUME LANDASAN PENDIDIKAN

Eka Wahyudyawati /180341863027


Malang, 10 September 2018

1. Identitas
Nama : Eka Wahyudyawati
Nim/ Kelas : 180341863027/ Pasca C
Mata Kuliah : Landasan Pendidikan
Hari/ Tanggal : Rabu/ 10 September 2018
Pertemuan :6
Materi : Teaching And Foundation Of Eduaction (Pengajaran
Dan Landasan Pendidikan)
Dosen Pengampu: Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd

2. Hal yang Dipelajari


1. Hakikat Pengajaran
Dalam pengertian konvensional pengajaran dipandang bersifat
mekanistik dan merupakan otonomi guru untuk mengajar, guru menjadi pusat
kegiatan. Dengan pandangan seperti ini guru terdorong menyampaikan informasi
sebanyak-banyaknya, metode yang dominan yaitu ceramah dan tanya jawab,
sekali-kali siswa diberi kesempatan diskusi dibawah pengawasan, bukan
bimbingan dan pemberian motivasi dari guru. Dengan cara ini siswa dianggap
telah belajar (Suyono dan Hariyanto,2015:16).
Dewasa ini pengajaran dianggap setara dan identik dengan pembelajaran
dengan siswa aktif. Pengajaran dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling bergantung satu sama lain, dan terorganisir
antara kompetensi yang harus diraih siswa, materi pelajaran, pokok bahasan,
metode dan pendekatan pengajaran, media pengajaran, sumber belajar,
pengorganisasian kelas, dan penilaian (Suyono dan Hariyanto,2015:17)..
pendidikan peserta didik. Pihak yang bertanggung jawab jawab terhadap
pendidikan peserta didik adalah guru disekolah, orang tua, dan masyarakat.
Pendidik utama dalam konteks rumah tangga adalah orang tua, sedangkan dalam
konteks pendidikan pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab utama guru.
Masyarakat baik secara individual, kolektif, maupun lembaga juga memiliki
peranan penting dalam proses pendidikan. Akan tetapi, dalam konteks uraian ini
pendidik lebih ditekankan pada guru di sekolah (Ahmadi, 2014).
2. Landasan Pendidikan
Menurut William F. Ogburn, sebagaimana yang dikutip (Dwi
Sulistyo, 1986) fungsi keluarga secara luas dapat berupa:
a. Fungsi pelindung, yaitu keluarga berfungsi memelihara, merawat
dan melindungi si anak baik fisik maupun sosialnya
b. Fungsi ekonomi ialah keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan manusia yang pokok, diantaranya kebutuhan makan dan
minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya dan
kebutuhan tempat tinggal
c. Fungsi pendidikan, yaitu keluarga sejak dahulu merupakan institusi
pendidikan. Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi
untuk mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial dan
ekonomi di masyarakat
d. Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat/medan rekreasi
bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi, ketenangan dan
kegembiraan.
Menurut Diaz (2006) keluarga menjadi fondasi untuk
bagaimana anak-anak melihat dan merespons dunia. Lingkungan
rumah menyediakan anak-anak atau generasi penerus dengan
sistem nilai dasar mereka, membentuk kesukaan dan ketidak
sukaan mereka, serta memberikan keterampilan dasar untuk
berinteraksi dengan orang lain. Sehingga lingkungan keluarga
mampu menginterpretasikan kehidupan sosial di lingkungan
masyarakat atau di sekolah.
3. Manfaat landasan pendidikan dalam pengajaran
Masyarakat merupakan tempat dimana anak berinteraksi dengan dunia
luar dalam cakupan yang lebih luas, disinilah anak mulai belajar ntuk
membangkitkan minat kepada sesuatu yang dicita-citakannya. Peran serta
masyarakat adalah kontribusi, sumbangan, dan keikutsertaan masyarakat
dalam menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan. Dimasa sekarang
bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring pendidikan melibatkan
peran serta masyarakat. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang
dapat memberikan harapan dan kemungkinan lebih baik di masa yang akan
datang, mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyaraat
4. Hambatan Dari Hubungan Antara Orang Tua, Keluarga, dan
Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak Di Sekolah
Grant dan Ray (2010) menyatakan ada sejumlah hambatan yang ditemui
dalam membangun keterlibatan keluarga di sekolah mencakup
aspek: economics, self efficacy, intergeneration, time demand, cultural norms
and value class room culture and past experience.
1. Economics (lack of money and transportation) ekonomi (kekurangan uang
dan transportasi).
Orangtua murid/keluarga yang memiliki tingkat ekonomi masih
rendah sering disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Kesibukan ini menyebabkan mereka
cenderung sulit untuk berpartisipasi/terlibat aktif dalam berbagai kegiatan
bersama sekolah
2. Self efficacy (lack of confident in ability to help, language consideration
Hambatan ini berkaitan dengan kurangnya percaya diri dari masyarakat
atau orang tua murid akan kemampuan untuk membantu sekolah, demikian
juga dengan pihak sekolah sendiri sering muncul perasaan ketidak percayaan
akan kemampuan untuk mampu membantu orangtua murid dalam mengatasi
masalah-masalah pendidikan anak di rumah, akibatnya hubungan klaboratif
tidak dilakukan secara optimal.
3. Intergenrational faktor (their parents uninvolved)
Faktor ini merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu
terciptanya kemitraan dan keterlibatan orangtua murid dan masyarakat
terhadap pendidiakn di sekolah. Orangtua murid yang usianya sangat tua atau
tokoh masyarakat yang sudah sepuh cenderung tidak mau terlibat banyak
dalam berbagai kegiatan kolaboratif, meskipun sebenarnya keterlibatan
mereka sangat dibutuhkan oleh sekolah
4. Time demands (work related, child care, elder care)
Masyarakat atau orangtua murid di pedesaan dengan pekerjaan petani,
lebih banyak waktu di sawah yang mengakibatkan tidak memiliki waktu yang
cukup dalam kegiatan kolaboratif atau partisipasinya. Dalam kondisi seperti
ini diperlukan kreativitas guru dan kepala sekolah dalam melakukan
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.
5. Classroom culture (not viewed as welcoming to parents)
Keterbukaan sekolah dan kelas untuk partisipasi orangtua murid dan
masyarakat masih belum optimal. Ada keraguan pihak guru dan sekolah akan
keterlibatan optimal mereka, terkadang muncul ketakutan kalau orangtua
murid dan masyarakat melakukan intervensi pada hal-hal teknis yang menjadi
kewenangan guru. Sekolah dan guru takut dicampuri tugas dan
kewenangannya dan takut sekolah justru menjadi bermasalah dengan
keterlibatan orangtua murid dan masyarakat secara optimal di sekolah.

6. Past experience (negatif experiences with school).


Sekolah sering memiliki pengaalaman negatif akibat keterlibatan orangtua
murid dan masyarakat terhadap sekolah. Hal ini membawa dan
mempengaruhi sekolah untuk enggan berbuat banyak dalam membangun
kemitraan yang optimal.
3. Pertanyaan
1. Di dalam pendidikan, terdapat 3 komponen penting yaitu keluarga, orang
tua dan masyarakat. Bagaimana jika salah satu dari 3 komponen tersebut
tidak terpenuhi ?
Tujuan pendidikan akan dapat berjalan baik jika terdapat komponen-
komponen pendukungnya, yaitu keluarga masyarakat dan orangtua, jika salah
satu dari komponen tersebut tidak ada maka tujuan pendidikan tidak dapat
tercapai dengan baik.
Daftar Pustaka
Diaz, C. f., Pelletier C. M., Provenzo, E. F. 2006. Touch The Future
Teach!. USA : Pearson Education
Poerwadarminta. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga. Rineka Cipta. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai