Anda di halaman 1dari 16

Nama : Fenny Marcelina

NIM : 1162070029
Jurusan/Prodi : Pendidikan MIPA/Pendidikan Fisika
Semester/Tahun : Genap TA 2018/2019
Mata Kuliah : Energi Baru dan Terbarukan
Dosen : Dr. H. Chaerul Rochman, M.Pd.
Dindin Nasrudin, M.Pd., M.M.

1. Hubungan antara Economy, Energy dan Environment (3E) dalam membahas energy baru
dan terbarukan, dan kaitanya dengan sustainable?
Jawaban :
Terdapat hubungan nya yang jelas setelah kita mengetahui pengertian dari konsep 3E
(Economy, Energy dan Environment) merupakan salah satu yang paling penting dalam
konsep energi baru dan terbarukan. Pembangunan energi baru dan terbarukan dilihat dari
suatu proses perubahan baik perubahan yang jalan dengan sendirinya maupun karena
adanya perubahan menjadi yang lebih baik. Lingkungan diciptakan oleh Allah untuk
menyediakan segala kebutuhan dan aktivitas manusia, sehingga perlu adanya proses
menghargai lingkungan.maka terdapat hubungan yang sangat mendasar dalam
pembahasan energi terbarukan. Hubungan tersebut berkaitan juga dengan perkembangan
ekonomi, pemanfaatan energi dan lingkungan di suatu negara, dimana dalam hal
pemanfaatan energi dan lingkungan yang terjadi pada saat ini masih banyak yang tidak
memikirkan dampak negatif akibat dari pemanfaatan energi dan lingkungan tersebut.
Contoh kecil yaitu dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memanfaatkan
uap panas dari pembakaran batu bara sudah banyak memberikan dampak negatif pada
lingkungan seperti : lubang-lubang tambang dari penggalian batu bara tidak di timbun
kembali sehingga terdapat genangan-genangan air yang sewaktu-waktu bisa menelan
korban, limbah hasil pembakaran batu bara di buang sembarangan sehingga
mempengaruhi ekosistem yang ada, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu terkait dengan isu
sustainability (pembangunan berkelanjutan) yang telah di gagas sejak lama oleh
pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan kebutuhan pada generasi
mendatang (Fauzi, 2004). Dengan mengkaji hubungan pada konsep 3E yaitu
pemanfaatan suatu energi yang tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan dan
dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sehingga terjadi perbaikan
ekonomi pada suatu negara maka diperlukan sebuah revolusi pemanfaatan energi dan
lingkungan yaitu dengan cara pembaruan pada energi atau disebut juga dengan energi
terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang bersumber dari alam dan secara
berkesinambungan dapat terus diproduksi tanpa harus menunggu waktu jutaan tahun
layaknya energi berbasis fosil. Sumber alam yang dimanfaatkan berupa panas bumi, sinar
matahari, angin, air, dan berbagai bentuk dari biomassa. Sumber energi tersebut tidak
akan pernah habis dan dapat terus diperbarukan (Nursuhud, 2013).
Menurut jenis energi, konsumsi energi BBM merupakan konsumsi energi tertinggi
yang diikuti oleh biomas, Gas, listrik dan batubara Kementrian Energi Dan Sumberdaya
Mineral (2009). Dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil pada satu sisi,
sementara disisi lain konsumsi energi terus mengalami peningkatan menjadi ancaman
terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Oleh karenanya berbagai upaya perlu
dilakukan untuk mendorong pemanfaatan penggunaan energi yang efisien diiringi dengan
pencarian sumber-sumber energi fosil baru secara intensif dan mengembangkan energi
alternatif yang bersifat renewable resources (Elinur, 2010, p. 198).

2. Potensi sumber energi terbarukan di Indonesia, road map arah pengembangannya, dan
urai pula peluang dan hambatan dalam pengembangannya ?
Jawaban :
Indonesia merupakan negara berkembang dengan potensi alam dan energinya yang
sangat melimpah. Adapun Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia yaitu : potensi
energi panas bumi yang bisa dijadian pembangkit sebanyak 28.910 MW dengan potensi
terbesar di Sumatera (12,837 MW) dan terkecil Papua (75 MW). Potensi limbah biomassa
menjadi listrik sangat besar terutama dari limbah sawit (12.654 MW). Untuk produksi
bahan bakar nabati (BBN), sampai dengan 2013 mampu memproduksi 2.805 kilo liter per
tahunnya (diekspor 1.757 kL dan keperluan domestik 1.048 kL).
 Energi matahari (panel surya)
Energi matahari (panel surya) adalah energi baru terbarukan yang dihasilkan
dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari. Energi matahari ini
sudah marak diperbincangkan di dunia karena memiliki potensi yang besar
terutama di Indonesia. Proses pengembangannya yaitu: melakukan survey atau
penelitian untuk melihat lokasi yang cocok dijadikan sebagai PLTS (Pembangkit
Listrik Tenaga Surya). Selanjutnya, merancang estimasi dana, peluang dan
hambangan dalam membangun PLTS di Indonesia. Sudah ada sekitar empat PLTS
di wilayah Indonesia. Peluang yang dapat diambil adalah energi matahari
merupakan energi yang cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah
lingkungan. Selain itu, energi matahari juga mudah dalam pengoperasiannya.
Namun kendalanya adalah pada alat-alat teknologi dan literasi masyarakat dalam
pengembangan energi matahari.
 Biofuel (bahan bakar hayati)
Biofuel atau bahan bakar hayati merupakan sumber energi terbarukan berupa
bahan bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.
Proses pengembangannya yaitu: melakukan survey atau penelitian untuk melihat
tanaman yang cocok dijadikan bahan bakar hayati. Selanjutnya, merancang
estimasi dana, peluang dan hambangan dalam membangun biofuel. Peluang yang
dapat diambil adalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai
macam tanaman didalamnya sehingga kita harus mampu memanfaatkan hal
tersebut dalam membangun energi baru terbarukan. Tanaman yang digunakan
misalnya tebu dan kelapa sawit.
 Energi panas bumi (geothermal)
Geothermal adalah energi baru terbarukan berupa energi panas yang
dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Proses pengembangannya yaitu:
melakukan survey atau penelitian untuk melihat lokasi yang cocok dijadikan
sebagai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Selanjutnya, merancang
estimasi dana, peluang dan hambangan dalam membangun PLTP di Indonesia.
Peluang yang dapat diambil adalah energi panas bumi ini merupakan energi yang
cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun
kendalanya adalah pada alat-alat teknologi untuk membangun PLTP.

Strategi dalam pembuatan pembangunan berkelanjutan dengan perspektif


energy terbarukan yang meliputi angin, matahari, gelombang dan biomassa akan
melibatkan tiga perubahan teknologi utama, yaitu penghematan energi pada sisi
permintaan, peningkatan efisiensi dalam produksi energi, dan penggantian bahan
bakar fosil oleh berbagai sumber energi terbarukan. Seperti ditegaskan Lund
(2007), hal ini berakibat pada rencana implementasi energi terbarukan skala besar
yang harus mencakup strategi untuk mengintegrasikan sumber terbarukan dalam
sistem energi koheren yang dipengaruhi oleh penghematan energi dan langkah
efisiensi. Hasil studi dari Dincer (2000) menyimpulkan bahwa sumber energi
terbarukan menjadi solusi paling efisien dan efektif untuk masalah lingkungan
yang dihadapi saat ini dan memerlukan tindakan potensial jangka panjang untuk
pembangunan berkelanjutan. Jadi, solusi potensial untuk masalah lingkungan
diidentifikasi bersamaan dengan teknologi energi terbarukan. (Lubis, 2007)

3. Anda diminta menyajikan suatu pokok bahasan tentang energi terbarukan. Uraikan materi
essensial yang Anda sajikan! (jawaban maksimal ½ halaman). Uraikan pula satu pokok
bahasan yang dibahas oleh teman Anda (jawaban maksimal ½ halaman). Manakah yang
paling mungkin Anda kembangkan? Beri alasan!
Jawaban :
Materi yang saya sajikan mengenai energi matahari, Terdapat dua cara utama
mengubah energi matahari menggunakan kolektor surya yang mengubah radiasi matahari
menjadi panas dan fotovoltaik (PV) sel yang mengubah insiden radiasi matahari menjadi
listrik. Energi panas matahari bisa melayani berbagai aplikasi dari memanaskan rumah
hingga memasak makanan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik menggunakan
panas matahari sebenarnya di antara aplikasi energi terbarukan yang tumbuh paling cepat.
Demikian, hanya 600 MW digunakan di seluruh dunia pada tahun 2009, ada beberapa
proyek sedang dikembangkan untuk tambahan 14.000 MW. Pemanas air panas surya atau
solar hot water heaters (SHWs) merupakan sistem yang sangat hemat biaya dan di
beberapa negara, mayoritas rumah menggunakannya. Sebagai contoh, SWH banyak
digunakan di Yunani, Turki, Israel, Australia, Jepang, Austria, dan Cina, apalagi di
Amerika ialah sebuah negara yang juga bisa mendapat manfaat besar dari penggunaannya
Aliran tambahan adalah kekuatan terbawa oleh cairan turun tabung yang ditunjukkan oleh
X ditampilkan dalam salah satu tabung yang berdiri untuk aliran tegak lurus ke pesawat
halaman. Karena kekuatan ini adalah hasil yang berguna dari kolektor, kami
menuliskannya sebagai kali daya input efisiensi 𝑒𝐺0 𝐴.
∆𝑇
𝐺0 𝐴 = 𝑒𝐺0 𝐴 + 𝜌𝐺0 𝐴 +
𝑅
Materi lain yang temen saya saya sajikan materi tentang energi angin. Potensi angin
terbaik adalah di daerah pantai dan lepas pantai. Tranfer daya ke turbin menggunakan
koefisien daya CP. Koefisien daya CP dapat memiliki nilai hingga 1,0, tetapi ada nilai
maksimum, batas Betz, yang memiliki nilai 0,593 (59,3%). Tenaga angin turbin memiliki
sumbu rotasi horizontal untuk bilahnya. Untuk turbin yang punya penutup kepala, yang
corong aliran udara ke rotor, harus menggunakan area penutup dan bukan rotor itu
sendiri. Dalam mengontrol dan mengoptimalkan Kinerja Turbin Angin terdapat dua
kontrol yaitu rem rotasi bilah yang dapat berhenti dan kontrol pitch yang dapat mengubah
sudut pitch. Cara spesifik untuk mengendalikan turbin yaitu memaksimalkan kekuatannya
di bawah kecepatan angin terukur dan membatasi kekuatannya di atas kecepatan. Dampak
Lingkungan dari energi angin adalah tenaga angin tidak memiliki CO2 atau emisi lainnya.
Dampaknya pada burung dan kelelawar, dan kebisingan yang terkait dengan turbin. Salah
satu masalah paling serius bagi sebagian orang yang tinggal di dekat turbin angin adalah
kebisingan. Kebisingan diukur dalam desibel (dB), yang dapat didefinisikan sebagai:
𝐼
𝑑𝐵 = 10 𝑙𝑜𝑔10 ( )
𝐼0
−12 2
Dimana: 𝐼0 = 10 W/m adalah ambang batas pendengaran untuk orang biasa.
Berdasarkan kedua materi yang sudah dijelaskan diatas menurut saya yaitu energi
panas matahari dan energi angin. Menurut saya dua-duanya layak untuk dikembangkan di
Indonesia, tetapi untuk saat ini yang paling mungkin dikembangkan adalah energi
matahari. Energi matahari adalah energi baru dan terbarukan yang tidak terbatas dan
ramah lingkungan. Saat ini dunia sedang berlomba-lomba dalam mengembangkan energi
matahari. Bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, energi matahari menjadi salah satu
alternatif energi terbaik.

4. Anda telah diminta membuat projek tentang energi terbarukan. Terkait projek itu, analisis
lah satu jurnal yang sangat berhubungan dengan projek yang Anda buat. Isi analisis terdiri
dari: masalah, tujuan, metode, hasil dan pembahasan, komentar Anda tentang isi jurnal
(kelebihan dan kekurangan). Jawaban maksimal 2 halaman.
Jawaban :

Penulis; Judul; Jurnal; Tahun; Vol; 1. Judul Jurnal : Analisis Thermal


No.;
pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi PT. Indonesia Power UPJP
Kamojang
Nama Jurnal : Jurnal Teknik ITS
Nama Penulis : Kadek Chestha
Amrita dan Gunawan Nugroho
Tahun Terbit : 2018
Vol/No : 7/2
Hal : 165-169

Masalah Pembangit Listrik Tenaga Panas Bumi


(Geothermal) memiliki potensi yang besar
untuk dikembangkan di beberapa daerah
Indonesia karena secara geologis terletak di
antara pertemuan tiga lempeng tektonik
utama yaitu Lempeng Eropa-Asia, India-
Australia, dan Pasifik. Perubahan keluaran
daya listrik sebuah pembangkit listrik tenaga
panas bumi berkaitan dengan kondisi steam
dari sumur produksi. Konsistensi produksi
daya listrik menyebabkan keuntungan dari
perusahaan pun akan tetap. Sebaliknya
penurunan daya listrik dapat menimbulkan
kerugian, sehingga harus diantisipasi.
Dengan demikian, analisa efisiensi thermal
berdasarkan hukum termodinamika
digunakan untuk menganalisa system
thermal dari pembangkit listrik tenaga panas
bumi PT. Indonesia Power UPJP Kamojang
(Amrita & Nugroho, 2018).
Tujuan  Untuk menganalisa system
thermal dari pembangkit listrik
tenaga panas bumi PT.
Indonesia Power UPJP
Kamojang.
 Untuk mengidentifikasi lokasi di
mana eksergi terbuang atau
hilang yang bisa mengurangi
performansi dari efisiensi sistem
yang disebabkan oleh peralatan
atau komponen-komponen
pembangkit listrik tenaga panas
bumi PT. Indonesia Power UPJP
Kamojang.
Metode (1) Studi literatur
(2) Parameter dan Asumsi
(3) Data yang digunakan
(4) Perhitungan Efisiensi Thermal Plant
(5) Perhitungan Eksergi dan Efisiensi
Eksergi
(6) Perhitungan Kerugian Eksergi
Berdasarkan Termoekonomi

Hasil dan Pembahasan

Jika dilihat pada Gambar disamping yaitu


diagram T-s, penyimpangan siklus aktual
dari siklus ideal dikarenakan beberapa faktor
seperti gesekan fluida, kerugian panas dan
kebocoran uap. Gesekan fluida
mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak
peralatan seperti steam receiving header,
kondensor dan di pipa-pipa yang
menghubungkan banyak peralatan. Dengan
demikian sangat diperlukan dalam menjaga
kinerja setiap komponen atau peralatan
PLTP agar tetap optimal.

Kelebihan Kita dapat mengetahui sistem thermal


dalam PLTP terutama PLTP di
Kamojang. Selain itu, kita dapat
mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan penyimpangan pada siklus
ideal.
Kekurangan harus dilakukannya maintenance secara
rutin terhadap komponen turbin serta
kondensor dikarenakan memiliki eksergi
loss yang cukup tinggi yang akan
mempengaruhi efisiensi dari sistem.

5.
PROPOSAL ALAT

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata : Fisika Energi Baru dan

Terbarukan

Dosen Pengampu:

1. Dr. H. Chaerul Rochman, M.


2. Dindin Nasrudin, M.Pd., MM

Disusun Oleh:

1. Eneng Sumiati (1162070025)


2. Elok Afifah Fitriani (11620700)
3. Fenny Marcelina (1162070029)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 8

BAB I ........................................................................................................................................................... 9

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 9

A. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 9

B. Tujuan Dibuatnya Projek ................................................................................................................... 10

C. Kegunaan Alat .................................................................................................................................... 10

BAB II......................................................................................................................................................... 11

KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................................... 11

BAB III ....................................................................................................................................................... 13

PROSEDUR PEMBUATAN ..................................................................................................................... 13

A. Alat dan Bahan ................................................................................................................................ 13

B. Langkah Pembuatan ........................................................................................................................ 13

C. Prinsip Kerja ................................................................................................................................... 13

D. Manfaat Projek ................................................................................................................................ 13

E. Anggaran dana ................................................................................................................................ 14

BAB IV ...................................................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan seorang siswa dalam penguasaan ilmu-ilmu pengetahuan dan sains di
dalam suatu proses pembelajaran sering diistilahkan sebagai kemampuan literasi sains.
Kemampuan siswa dalam menguasai dan mempelajari ilmu pengetahuan ini berkaitan erat
dengan perkembangan sains dan teknologi yang saat ini semakin pesat sehingga siswa
dituntut agar memiliki kemampuan literasi sains yang baik. Literasi sains merupakan suatu
hal yang sangat penting untuk dikuasai setiap individu karena hal ini berkaitan erat dengan
bagaimana seseorang dapat memahami lingkungan hidup dan masalah-masalah lain yang
dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat bergantung pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk juga masalah sosial kemasyarakatan (Kurnia &
Fathurohman, 2014 :42).

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, masyarakat di suatu


negara dituntut mampu bersaing dan melakukan penyesuaian untuk menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas suatu negara dapat
dikatakan negara maju. Pentingnya proses pembelajaran dengan mengamati dan meneliti
fenomena alam ,salah satu fenomena alam yang dapat diamati (Laudes, Desnita, & Permana,
2016) Maju mundurnya suatu negara tersebut erat kaitannya dengan aspek pendidikan. Dalam
aspek pendidikan diperlukannya literasi sains karena Indonesia menempati peringkat rendah
Program Penilaian Pelajar Internasional (Program for International Student
Assessment/PISA) (PISA, 2010). Dari 69 negara, pencapaian siswa-siswi Indonesia untuk
sains, membaca, dan matematika masih menempati peringkat 62, 61, dan 63 . Literasi sains
sudah banyak dikembangkan dalam dunia pendidikan oleh negara-negara seperti Amerika,
Taiwan, Cina, Hong Kong, Australia, Jerman, dan Chile, bahkan negara berkembang seperti
Nigeria (Pertiwi, Atanti, & Ismawati, 2018 :25).

Siswa sering beranggapan bahwa belajar fisika itu sulit, karena pelaksanaan
pembelajaran fisika saat ini masih mengalami banyak kendala. Baik ditinjau dari individual
peserta didik yang kurang berminat dalam belajar fisika, guru yang kurang professional,
maupun perangkat pembelajaran yang kurang memadai, yang kesemuanya itu menyebabkan
turunnya hasil belajar fisika. Disisi lain sebenarnya mereka telah memiliki kemampuan dasar
yang tinggi dan dengan kemajuan teknologi mereka mampu menyerap berbagai informasi
yang ada, terutama sekali pemahaman konsep fisika.

Dalam upaya menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, maka
guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip mengajar diantaranya menggunakan alat bantu
mengajar atau alat peraga. Sehingga solusi dari permasalahan yang ada adalah guru dengan
trampil dapat menggunakan prosese pembelajaran fisika dengan demonstrasi alat peraga,
media simulasi agar nantinya peserta didik dapat lebih memahami konsep yang diajarkan.
Misalnya saja pada pembelajaran fisika dalam materi Photovoltaik guru dapat menggunakan
media pembelajranan menggunakan video scribe

Hal inilah yang menjadikan penulis berupaya untuk membuat media pembelajaran
dengan alat bantu video scribe agar dapat berguna bagi pembelajaan fisika untuk mudah
dipahami

peserta didik.

B. Tujuan Dibuatnya Projek


1.Mengembangkan buku pengayaan pengetahuan yang layak untuk materi energi baru dan
terbarukan mengenai photovoltaic
2.Mengetahui proses untuk mengubah energi matahari menjadi listrik tanpa membutuhkan
alat pelantara.
3.Mengetahui konsep fisika dalam pemanfaatan panel surya untuk energi dengan
mengubah sinar Matahari menjadi listrik.
4.Mengetahui manfaat dan dampak dari photovoltaic
5. Mengetahui karakteristik bahan photovoltaic
6. Mengetahui sikap terbaik yang diberikan pada pengembangan bahan pengayaan
photovoltaic
C. Kegunaan Alat
Adapun kegunaan projek yang kami buat

1. Dapat mengembangkan buku pengayaan pengetahuan yang layak untuk materi energi
baru dan terbarukan berupa video scribe
2. Mengajak pesertadidik untuk mengetahui manfaat dari fotovoltaik
3. Mengajak pesertadidik mengetahui konsep fisika dalam pemanfaatan panel surya
untuk energi dengan mengubah sinar Matahari menjadi listrik.
4. Mengajak pesertadidik mengetahui manfaat dan dampak dari fotovoltaik
5. Mengajak pesertadidik mengetahui karakteristik fotovoltaik
6. Mengajak pesertadidik mengetahui sikap terbaik yang diberikan pada pengembangan
bahan pengayaan fotovoltaik

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Sel surya disebut juga Fotovoltaik atau Pv, cara yang digunakan untuk mengubah
energi matahari menjadi listrik tanpa membutuhkan alat perantara. Contohnya generator
yang digerakan oleh turbin. Terdapat dua jenis sel surya, yaitu polikristalin modul surya
dan sel surya terbuat dari kristal silikon tunggal. Polikristalin modul surya kurang
efesien dibandingkan dengan penggunaan sel surya kristal tunggal, tetapi lebih
sederhana dan lebih murah untuk diproduksi. Penggunaan Fotovoltaik memiliki
beberapa keunggulan salah satunya untuk pembangkit listrik, selain keunggulan yang
didapat pada umumnya penggunaan PV memiliki beberapa tantangan terlihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Keuntungan dan tantangan Fotovoltaik pembangkit listrik tenaga surya
Berbagai keuntungan fotovoltaik mengacu pada kesesuaian yang digunakan, baik
penggunaan jaringan yang dipasang secara terhubung atau penggunaan diluar jaringan
berada di daerah terpencil termasuk di negara berkembang. Contohnya penggunaan
panel surya 50 watt berada di atap pedasaan negara kolombia, berbeda dengan penggunaan
instalasi surya 1000 MW yang direncanakan di Cina. Skalabilitas sel surya dapat
dimulai melalui instalasi kecil lebih mudah dapat meningkatkan daya sehingga
menambahkan panel surya baru, dibandingkan penggunakan energi baru terbarukan
lainnya seperti tenaga air atau panas bumi.

Efek PV ditemukan oleh Alexandre Edmond Bescquerel (1839) usia 19 tahun saat bekerja
di lab ayahnya. Efek PV mirip dengan efek fotolistrik dimana elekton dikeluarkan dari
permukaan yang terkena radiasi elekromagnetik dengan panjang gelombang yang cukup
pendek. Perbedaan kedua efek tersebut adalah bahwa dalam efek PV, sebuah medan listrik
intrinsik (internal) mempertahankan aliran arus memungkinkan perangkat PV prinsipnya
digunakan untuk pembangkit listrik dengan cara langsung mengubah insiden radiasi
matahari menjadi listrik. Lebih dari seabad berlalu sebelum PV digunakan untuk pembangkit
listrik munculnya doping semikonduktor. Bidang listrik intrinsik (internal) dapat dibuat
menggunakan semikonduktor yang diolah dan dianalisis. Bagaimana pita energi terbentuk
dalam bahan padat dan sifat semikonduktor, topik yang digunakan menggunakan prinsip
mekanika kuantum pada Gambar 1.2.
BAB III

PROSEDUR PEMBUATAN

A. Alat dan Bahan


Pembuatan proyek ini menggunakan aplikasi video scribe
B. Langkah Pembuatan
1. Menyiapkan intisari materi yang akan dibuat
2. Membuat story board
3. Membuka video scribe
4. Memasukan materi sesuai story board yang telah dibuat kedalam slide video
scribe
5. Menambahkan animasi dan music yang sesuai pada video scribe
6. Menampilkannya dengan menggunakan tools play
C. Prinsip Kerja
Karena projek yang kami buat berupa media untuk meningkatkan minat baca literasi
peserta didik maka tidak terdapat prinsip kerja dalam projek yang kami buat.

D. Manfaat Projek
1.Dapat mengembangkan buku pengayaan pengetahuan yang layak untuk materi
energi baru dan terbarukan berupa video scribe
2.Mengajak pesertadidik untuk mengetahui manfaat dari Photovoltaik
3.Mengajak pesertadidik mengetahui konsep fisika dalam pemanfaatan panel surya
untuk energi dengan mengubah sinar Matahari menjadi listrik.
4.Mengajak pesertadidik mengetahui manfaat dan dampak dari Photovoltaik
5.Mengajak pesertadidik mengetahui karakteristik Photovoltaik
6.Mengajak pesertadidik mengetahui sikap terbaik yang diberikan pada
pengembangan bahan pengayaan Photovoltaik
E. Anggaran dana
Karena projek yang kami buat adalam berupa media digital yang dibuat sendiri maka
kami tidak menggunakan anggaran dana untuk membuat produk bahan ajar.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari projek yang telah kami buat yaitu bahwa dapat mengembangkan
minat belajar literasi melalui projek bahan mengayaan yang dibuat melalui video
scribe, sehingga membuat peserta didik tidak jenuh ketika belajar membaca dan
memahamisuatu materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, F., & Fathurohman, A. (2014). Analisis bahan ajar fisika sma kelas xi di kecamatan indralaya
utara berdasarkan kategori literasi sains. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 1(1), 43–47.

Hari Purwoto. (2015). EFISIENSI PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER. Emitor,
18 (01), 1-14.
Pertiwi, U. D., Atanti, R. D., & Ismawati, R. (2018). Pentingnya Literasi Sains pada Pembelajaran
IPA SMP Abad 21. Indonesian Journal of Natural Science Education (IJNSE), 01(01), 24–29.
Retrieved from jom.untidar.ac.id/index.php/ijnse/indexishing.

6.Form self assesment


No Soal Penilaian Kesulitan
Karena untuk referensi jurnal dan buku mengenai 3E
dan hubungannya dengan isu sustainability masih sangat
1 1 2 3 4 5
jarang diteliti sehingga kesulitan dalam mencari
referensinya.
Masih kebingungan pada saat membuat road map arah
2 1 2 3 4 5
pengembangannya dan lumayan rumit
Tidak ada kesulitan apa-apa, karena sudah dibahas
3 1 2 3 4 5
mengenai energi baru terbarukan yang ada di dunia,
4 Kesulitan dalam mencari 1 jurnal yang sesuai dengan
4 1 2 3 5
projek yang kelompok saya
5 1 2 3 4 5 Tidak ada kesulitan apa-apa. Biasa saja

Anda mungkin juga menyukai