Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BELAJAR DI RUMAH

Kelas XI MIPA2 Selasa, 24 Maret 2020

Petujuk

1. Baca materi Difraksi & Interferensi di bawah ini


2. Kerjakan soal-soal di akhir halaman berikut pada kertas dengan bolpoin
3. Scan/foto hasil pekerjaan kalian dan kirim ke email: zainulsoim68@gmail.com atau WA
ke:082131593930

GELOMBANG CAHAYA
(Fisika XI MIPA KD. 3.10)
Prinsip – Prinsip Difraksi dan Interferensi
Setelah mempelajari konsep difraksi dan interferensi pada bagian sebelumnya, akan timbul pertanyaan:
apakah difraksi dan interferensi merupakan dua fenomena yang sama atau berbeda? jika difraksi dan
interferensi sesuatu yang berbeda mengapa hasil difraksi dan interferensi gelombang menghasilkan pola
yang sama? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai
prinsip-prinsip difraksi dan interferensi.
1. Difraksi

a. Difraksi Celah Tunggal

Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut Huygens,
tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya.

Bagaimana garis/pita gelap dan terang pada peristiwa difraksi bisa terjadi?

Mari kita analisis dengan memperhatikan gambar dan penjelasan berikut ini !

Analisis Pola Terang/Gelap pada Difraksi Celah Tunggal;


(a) Cahaya monokromatis yang melewati celah sempit akan menghasilkan pola terang/gelap; (b) Interferensi minimum terjadi
jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 memiliki beda lintasan sebesar d/2 sin θ dan beda fase kedua gelombang sebesar ½
panjang gelombang.

Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi jika gelombang 1 dan 3 atau 2
dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang.

Berdasarkan Gambar tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2.

ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ

Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi
ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2λ

Berdasarkan penurunan persamaan di atas maka Interferensi Minimum (destruktif) yang menghasilkan pita
gelap dirumuskan dengan :

.... (1)

dengan:
d = lebar celah
λ = panjang gelombang
m = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita gelap ke–1
m = 2 untuk pita gelap ke-2, dst

untuk sudut θ yang kecil nilai sin θ » tan θ (dalam satuan radian).
Berdasarkan gambar, tan θ = p/L. Sehingga persamaan (1) di atas menjadi:

Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan (Δp) dirumuskan dengan :

dimana :
p = jarak dari pita terang pusat ke pita gelap ke-m
Δp = jarak pita terang/gelap yang berurutan
L = jarak dari celah ke layar

Contoh soal:

1. Seberkas sinar sejajar monokromatis dengan panjang gelombang 6000 melewati celah sempit
sehingga dihasilkan pola difraksi orde gelap ke-3 yang terjadi pada sudut 30°. Berapakah lebar
celah sempit tersebut?

Ingat!
1 nm = 10-9 m

= 10-10 m

Diketahui :

λ = 6000 = 6.10-7 m
m=3
q = 30°
Ditanya : d ... ?
Jawab :

2. Dalam percobaan difraksi sebuah celah lebarnya 1 mm disinari oleh cahaya monokromatik.
Sebuah layar diletakkan sejauh 2 m di belakang celah. Pita gelap ke-2 berjarak 0,96 mm dari
terang pusat. Berapakah panjang gelombang yang digunakan dalam percobaan tersebut ?
Diketahui :
d = 1 mm = 10-3 m
L=2m
p = 0,96 mm = 9,6 x 10-4m
m=2
Ditanya : λ ...?
Jawab :

b. Difraksi Kisi

Kisi adalah sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar yang lebar dan jarak antar celahnya sama.
Kisi-kisi dapat dibuat dengan menggunakan sebuah ujung intan untuk menggoreskan banyak alur yang
berjarak sama (presisi tinggi) pada sebuah kaca atau permukaan logam. Jika seberkas cahaya
monokromatis dilewatkan pada kisi, pola difraksi yang dihasilkan pada layar berupa garis terang dan garis
gelap secara bergantian. Pola difraksi yang dihasilkan oleh kisi jauh lebih tajam dibandingkan dengan
interferensi celah ganda. Semakin banyak celah pada sebuah kisi yang memiliki lebar yang sama, semakin
tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar.

Perhatikan gambar berikut ini.

Skema Percobaan Difraksi pada Kisi

Interferensi maksimum terjadi bila beda lintasan cahaya datang dari dua celah yang berdekatan sebesar
kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang.

Δs = d sin θ dan Δs = λ, 2λ, 3λ, ...

Sehingga interferensi maksimum yang terjadi pada kisi difraksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :

dengan:
d = jarak antar celah atau tetapan kisi
N = jumlah garis per satuan panjang
λ = panjang gelombang
m = orde dari difraksi = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita terang ke–1
m = 2 untuk pita terang ke-2, dst

Contoh soal :

1. Cahaya monokromatik dilewatkan pada kisi dengan 1000 garis tiap cm. Jarak antara garis terang
pusat dan garis terang ke-5 yang teramati pada layar adalah 20 cm. Jika layar berada pada jarak
100 cm dibelakang kisi, berapakah panjang gelombang cahaya tersebut?

Diketahui :
N = 1000 garis/cm
m=5
p = 20 cm
L = 100 cm
Ditanya : λ ...?
Jawab :

2. Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 5000 jatuh tegak lurus pada kisi. Jika spektrum
orde ke-2 membentuk sudut deviasi 30°. Berapakah jumlah garis per cm kisi?

Diketahui :

λ = 5000 = 5.10-7 m = 5.10-5 cm


m=2
q = 30°
Ditanya : N ... ?
Jawab :

garis/cm
2. Interferensi

a. Interferensi Celah Ganda

Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang koheren (memiliki
beda fase, frekuensi dan amplitudo sama) dan menimbulkan pola gelombang yang baru. Interferensi dapat
bersifat membangun/saling menguatkan (konstruktif) dan merusak/saling melemahkan (destruktif).
Percobaan interferensi dilakukan oleh Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya
koheren dari satu sumber cahaya monokromatik yang dilewatkan melalui dua buah celah sempit.

Mari kita analisis bagaimana pita terang/gelap pada gejala interferensi cahaya bisa terjadi? Ayo
perhatikan gambar dan penjelasan berikut ini!

Skema Percobaan Interferensi Celah Ganda Young

Interferensi maksimum atau minimum dapat terjadi karena panjang lintasan yang ditempuh gelombang
S1 tidak sama dengan gelombang S2, kedua gelombang tersebut memiliki beda lintasan sebesar :

Δs = d sin θ ... (2)

Interferensi Maksimum pada Percobaan Young

Interferensi maksimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah bertemu pada suatu titik
memiliki beda fase yang sama atau beda lintasan yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan
bulat dari panjang gelombang (λ, 2λ, 3λ, ...) seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut.

Superposisi Dua Gelombang yang menghasilkan


Interferensi Maksimum (Konstruktif)

ΔS = mλ ... (3)
Sehingga dari persamaan (2) dan (3), Interferensi maksimum dapat dirumuskan:

Untuks sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ tan θ =p/L (dalam satuan radian).

dimana :
d = jarak antara kedua celah
p = jarak dari pita terang pusat ke pita terang ke-m
λ = panjang gelombang
m = orde interferensi = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita terang ke-1
m = 2 untuk pita terang ke-2, dst

Interferensi Minimum pada Percobaan Young

Interferensi minimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah bertemu pada suatu titik memiliki
beda fase yang berlawanan atau beda lintasan yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan dari
setengah panjang gelombang seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut.

Superposisi Dua Gelombang yang menghasilkan


Interferensi Minimum (Destruktif)

... (4)

Sehingga dari persamaan (2) dan (4), Interferensi minimum dapat dirumuskan:

Untuks sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ tan θ =p/L (dalam satuan radian).

dimana :
d = jarak antara kedua celah
p = jarak dari pita terang pusat ke pita gelap ke-m
λ = panjang gelombang
m = orde interferensi = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita gelap ke-1
m = 2 untuk pita gelap ke-2, dst
Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan (Δp) dirumuskan dengan:

Contoh soal :

1. Suatu berkas cahaya monokromatis setelah melewati celah ganda yang jaraknya 0,3 mm
membentuk pola interferensi pada layar yang jaraknya 0,9 m dari celah tersebut. Jika jarak antara
garis gelap kedua ke terang pusat pola sebesar 3 mm. Berapakah panjang gelombang cahaya
tersebut ?

Diketahui :
d = 0,3 mm = 3 x 10-4 m
L = 0,9 m
p = 3 mm= 3 x 10-3 m
m = 2 (interferensi minimum)
Ditanya : λ ... ?
Jawab : Untuk interferensi minimum

2. Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5 x 10-7 m.
Garis gelap terang diamati pada layar yang berjarak 1 m dari celah. Berapakah jarak antara gelap
ketiga dan terang ke lima ?

Diketahui :
d = 1mm = 1 x 10-3 m
λ = 6,5 x 10-7 m
L=1m
Ditanya : Δp G3 -->T5
Jawab : Jarak antara dua pita terang/gelap yang berurutan :
Δp G3 -->T5 = 2,5 Δp (perhatikan gambar disamping)
Δp G3 -->T5 = 2,5 x 6,5 . 10-1mm = 1,625 mm

b. Interferensi pada Lapisan Tipis

Kamu pasti sering melihat pita-pita berwarna seperti pelangi bila cahaya terefleksikan dari sebuah
gelembung sabun atau dari lapisan minyak tipis yang mengapung pada permukaan air. Tahukah kamu
bahwa kejadian seperti diatas yang sering kamu lihat merupakan hasil interferensi?

Interferensi pada gelembung sabun

Ayo pelajari lebih lanjut, mengapa kejadian di atas bisa terjadi !


Gelombang cahaya direfleksikan (dipantulkan) dari permukaan-permukaan yang berlawanan dari film tipis
seperti gambar di atas. Interferensi konstruktif di antara kedua gelombang yang direfleksikan itu (dengan
panjang lintasan yang berbeda) terjadi di tempat yang berbeda untuk panjang gelombang yang berbeda.
Perhatikan gambar berikut ini !

Interferensi di antara sinar-sinar yang direfleksikan


permukaan atas dan bawah dari sebuah film tipis
(larutan air sabun)

Cahaya yang menyinari permukaan sebelah atas dari sebuah film tipis dengan tebal d sebagian
direfleksikan di permukaan sebelah atas (lintasan ABD atau gelombang S 1). Cahaya yang ditransmisikan
melalui permukaan sebelah atas sebagian direfleksikan di permukaan sebelah bawah (lintasan ABCEF
atau gelombang S2). Kedua gelombang (S1 dan S2) yang direfleksikan itu berkumpul di retina mata. Kedua
gelombang itu dapat berinterferensi secara konstruktif atau destruktif, tergantung dari hubungan fasenya.
Warna-warna yang berbeda mempunyai panjang gelombang yang berbeda pula, sehingga interferensi itu
dapat konstruktif untuk beberapa warna dan destruktif untuk warna lainnya. Itulah sebabnya mengapa kita
melihat cincin-cincin atau pita-pita yang berwarna seperti pelangi. Bentuk-bentuk yang rumit dari cincin-
cincin berwarna dihasilkan dari perubahan ketebalan film minyak itu.
Beda lintasan antara gelombang S1 dan S2 sebesar :

ΔS = S2-S1 = 2nd cos r ... (5)

Interferensi maksimum, terjadi bila beda lintasan ΔS harus merupakan kelipatan bulat dari panjang
gelombang (0, λ, 2λ, 3λ, ... = mλ), tetapi karena sinar pantul di C mengalami perubahan fase sebesar ½ λ,
maka:

ΔS = (m +1/2)λ ... (6)

Sehingga dari persamaan (5) dan (6), di dapatkan persamaan Interferensi maksimum pada Lapisan Tipis
sebesar :

dimana :
n = indeks bias lapisantipis
d = tebal lapisan tipis
r = sudut bias
m = orde interferensi (0,1,2, ...)
λ = panjang gelombang

Interferensi minimum, terjadi bila beda lintasan ΔS harus merupakan kelipatan dari setengah panjang
gelombang (1/2 λ, 3/2λ, 5/2λ, ... = ½ mλ), tetapi karena sinar pantul di C mengalami perubahan fase
sebesar ½, maka:

ΔS = mλ ... (7)

Sehingga dari persamaan (5) dan (7), di dapatkan persamaan Interferensi minimum pada Lapisan Tipis
sebesar:

dimana : m = 1,2,3, ...

Contoh soal:
Lapisan minyak yang tebalnya 60 nm terletak di atas permukaan air yang jernih. Cahaya jatuh tegak lurus
pada lapisan tersebut. Jika diketahui indeks bias lapisan 4/3. Tentukan panjang gelombang cahaya yang
digunakan agar tampak interferensi maksimum orde kedua pada cahaya pantul.
Diketahui :
d = 60 nm = 6 x 10-8 m
r = 0° (jika cahaya jatuh tegak lurus pada lapisan maka besar cahaya tersebut diteruskan sehingga sudut
bias r = 0°)
n = 4/3
m = 2 (interferensi maksimum)
Ditanya : λ ...?
Jawab :
SOAL-SOAL

1. Dalam suatu eksperimen celah ganda Young, pola interferensi dibentuk pada layar yang
berada sejauh 1 meter, dan jarak pisah antara pita-pita terang untuk cahaya
monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm adalah 1,8 mm.
Berapa panjang gelombang cahaya yang harus digunakan agar jarak pisah antara pita-
pita terang menjadi 1,5 mm!
-7
2. Jika pupil mata memiliki diameter 4 mm, panjang gelombang di udara 6 x 10 m dan
indeks bias mata 1,22. Hitung jarak minimum antara dua sumber titik (daya urai) yang
masih dapat dibedakan oleh mata pada jarak 50 cm dari mata!
3. Cahaya monokromatik jatuh pada celah tunggal yang lebarnya 43.10-3 m. Jika sudut
simpang garis terang kedua 600 , hitung panjang gelombang cahaya yang digunakan!
4. Cahaya dilewatkan kisi 500 garis/mm, sehingga orde kedua membentuk sudut 37 o.
Hitung  cahaya tersebut!
5. Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 6.000Å jatuh tegak lurus pada lapisan
minyak dengan indek bias 1,5 sehingga terjadi interferensi destruktif(melemahkan).
Hitung tebal minimum lapisan!

Selamat Mengerjakan!

Anda mungkin juga menyukai